commit to user 32
Gambar 4.7. Pemotongan ulir rack end 3. Memperpanjang ulir yang telah dipotong dengan menggunakan mesin
bubut , karena ulir terlalu pendek apabila dipasang pada tie rod. 4. Membuat penyetel untuk penyetelan toe in dan toe out pada rack end
dengan mengikir permukaan kiri dan kanan ataupun atas dan bawah pada permukaan rack end.
4.1.5. Proses Pengecatan
Proses pengecatan ini dilakukan untuk melindungi dudukan dari karat dan dari kotoran, juga untuk memperindah dudukan sehingga terlihat bersih
dan mengkilat. Adapun bahan atau alat yang akan dicat adalah : dudukan power cylinder, braket power cylinder, lubang bekas pengeboran pada
crossmember, poros intermediate, dan dudukan vane pump. Adapun proses pengecatan sebagai berikut :
1. Mengamplas dudukan power cylinder, dudukan vane pump, braket power cylinder dan poros intermediate menggunakan amplas kasar
terlebih dahulu agar kotoran dan karat dapat hilang dari permukaan dudukan.
2. Mengamplas dudukan, braket dan poros intermediate menggunakan amplas halus agar permukaan dudukan dapat bersih dan rata
3. Mencampur cat hitam dengan tiner pada suatu wadah, kemudian mengaduknya sampai rata. Untuk hasil yang bagus pencampuran tiner
dengan cat harus benar tidak kurang dan tidak lebih, kalu kurang maka hasilnya akan encer dan kalau lebih hasilnya akan terlalu kental.
commit to user 33
4. Mengecat dudukan, braket dan poros intermediate dengan menggunakan kuas, pengecetan dilakukan dengan bertahap agar hasil
yang di dapat bisa bagus dan merata. 5. Menjemur dudukan, braket dan poros intermediate agar cepat kering
kemudian mengecat kembali dudukan, braket dan poros intermediate yang telah kering supaya di dapat hasil yang bagus dan rapi.
4.1.6. Proses Pemasangan P
roses pemasangan adalah proses penggabungan komponen - komponen menjadi sebuah sistem atau alat yang dapat difungsikan sesuai dengan fungsi
yang diharapkan. Langkah-langkah perakitan atau pemasangan sistem kemudi dengan power steering pada mobil kijang adalah sebagai berikut :
1. Memasang dudukan power cylinder pada crossmember dan membautnya menggunakan baut 14 mm. Dudukan harus terpasang
dengan kencang agar power cylinder tidak bergerak.
Gambar 4.8.Pemasangan dudukan power cylinder 2. Memasang power cylinder pada dudukannya yaitu pada crossmember
kemudian memasang braket power cylinder dan membautnya menggunakan baut 14 mm. Pemasangan braket harus kencang agar
power cylinder tidak bergerak.
commit to user 34
Gambar 4.9. Pemasangan power cylinder pada crossmember
3. Memasang tie rod pada steering knuckle kiri dan kanan. Dan memasang
pula mur
beserta penguncinya,
kemudian mengencangkannya dengan kunci ring 17 agar tie rod terpasang
dengan kencang . 4. Memasang poros intermediate pada poros utama dengan memasang ke
2 buah mur dan bautnya serta memasang pula fleksible joint poros intermediate ke dalam steering gear dan memasang baut penguncinya.
5. Memasang dudukan vane pump pada dudukan kompresor ac dan memasang baut- bautnya. Baut harus terpasang dengan kencang agar
dudukan kompresor tidak bergerak saat vane pump di pasang pada dudukannya.
6. Memasang vane pump pada dudukannya dan membautnya dengan kencang menggunakan baut 12 mm.
7. Memasang V-belt sabuk penggerak pada vane pump yang pemasangannya diambil dari pully kipas dan kompresor ac.
8. Memasang selang - selang fleksible. Dalam pemasangan selang terdapat 4 saluran. Adapun saluran salurannya adalah sebagai berikut:
a. Selang tekanan tinggi dari vane pump ke control valve. b. Selang pengembali dari control valve ke tanki reservoir .
c. Selang pembagi dari control valve ke silinder sebalah kiri. d. Selang pembagi dari control valveke silinder sebelah kanan.
commit to user 35
4.1.7. Proses pengujian