Latar Belakang KURNIASARI NOVI ARIYANI F 3609045

commit to user BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia perekonomian semakin berkembang, hal ini dapat di lihat dari laju perkembangan ekonomi yang ada di tiap negara. Perkembangan ekonomi tersebut tidak lepas dari peranan sektor lembaga keuangan. Lembaga keuangan pada prinsipnya ialah merupakan lembaga intermediasi yaitu ialah lembaga yang menghimpun dana-dana dari pihak yang kelebihan dana dan menyalurkannya kepada pihak yang kekurangan dana. Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah merupakan koperasi yang menghimpun dana dari para anggotanya kemudian dana tersebut disalurkan kembali untuk semua para anggota koperasi dan masyarakat pada umumnya dengan berprinsip syariah, artinya para anggota koperasi mempunyai simpanan uang untuk sementara waktu uang tersebut belum digunakan. Kemudian oleh pengurus koperasi uang tersebut di pinjamkan kembali kepada para anggotanya yang membutuhkan, termasuk kepada masyarakat umum yang membutuhkan jika memungkinkan. Pada akhir Oktober 1995 diseluruh Indonesia telah berdiri lebih dari 300 Baitul Mal Tanwil , yang dalam istilah Indonesia dinamakan dengan Balai Usaha Mandiri Terpadu BMT, dan masing-masing BMT melayani 100-150 pengusaha kecil bawah. Secara konsepsi BMT adalah suatu lembaga yang didalamnya mencakup dua jenis kegiatan sekaligus, yang commit to user Pertama yaitu kegiatan mengumpulkan dana dari berbagai sumber seperti zakat, infaq dan shadaqah yang dapat dibagikan disalurkan kepada yang berhak dalam mengatasi kemiskinan dan yang Kedua, kegiatan produktif dalam rangka menciptakan nilai tambah baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang bersumber daya manusia. BMT direkayasa menjadi lembaga solidaritas sekaligus lembaga ekonomi rakyat kecil untuk bersaing di pasar bebas. BMT berupaya mengkombinasikan unsur-unsur iman dan takwa, uang, materi secara optimum sehingga diperoleh efisien dan produktif dan dengan demikian membantu para anggotamya untuk dapat bersaing secara efektif. Semakin besar nilai tambah baru yang dapat diciptakan semakin besar dana yang dapat disalurkan kepada sayap solidaritas dan semakin cepat teratasi kemiskinan disekitar lokasi BMT. Pertumbuhan ekonomi terkait langsung dalam skala mikro dengan upaya mengatasi kemiskinan materi dan kemiskinan non materi baik melalui kegiatan yang amat padat karya maupun melalui hasil-hasil yang diperoleh. Sesuai namanya, maka semua kegiatan ini diorganisasikan dan dilaksanakan oleh masyarakat setempat secara mandiri. Diharapkan dan di upayakan BMT dapat berdiri dalam jumlah yang lebih banyak dan besar di seluruh polosok tanah air. Salah satu sekian banyak BMT di Indonesia yang ada di kota Surakarta adalah KJKS BMT Insan Kamil. KJKS BMT Insan Kamil merupakan salah satu bentuk organisasi koperasi yang pada dasarnya commit to user disusun secara terpadu sebagai sebuah kumpulan dari orang-orang yang mempunyai komitmen atau kesepakatan dalam mendirikan dan membangun koperasi. Keterpaduan ini mencerminkan adanya sifat keterpaduan antara satu bagian dengan bagian lain sehingga saling berhubungan dalam bentuk pembagian kerja, fungsi yang jelas sehingga mampu mencerminkan kehidupan ekonomi yang dilakukan berdasarkan usaha bersama dengan asas kekeluargaan. KJKS BMT Insan Kamil sendiri bertujuan untuk kepentingan umat tanpa mengharap keuntungan yaitu dengan kegiatan menghimpun, mengelola serta menyalurkan ZIZ Zakat,Infak,Shodaqoh. Selain itu juga, KJKS BMT Insan Kamil bertujuan untuk kepentingan bisnis, yaitu dengan kegiatan menghimpun, mengelola dan menyalurkan dana produktif dari masyarakat anggota dan bersifat saling memberikan keuntungan bagi hasilbonus. Kegiatan usaha KJKS BMT Insan Kamil dilaksanakan dari dan untuk anggota, calon anggota KJKS BMT Insan Kamil, maupun KJKS BMT lainnya. Kegiatan–kegiatan pelayanan yang dilakukan meliputi pelayanan dana pembiayaan. Dengan adanya sasaran pelayanan KJKS BMT Insan Kamil, dibutuhkan suatu sistem operasional untuk mempermudah jalannya kegiatan usaha, terutama dalam prosedur penyetoran dan penarikan kas serta pemberian bagi hasilbonus dari simpanan wadiah yad adh- dhamanah. Sehingga dengan adanya sistem operasional ini akan dapat meningkatkan kecepatan, ketepatan dalam menyampaikan informasi kepada nasabah. commit to user Sistem yang digunakan di KJKS BMT Insan Kamil sudah mengacu pada SOP Standar Operasional Prosedur dalam menjalankan sistem operasionalnya dan khususnya dalam prosedur penerimaan setoran, penarikan simpanan, dan sistem pemberian hasilbonus dari simpanan wadiah yad adh-dhamanah. Selain itu KJKS BMT Insan Kamil juga menggunakan sistem komputerisasi untuk memperlancar administrasi usaha dalam melaksanakan kegiatan usaha serta penggunaan software funding yaitu program komputerisasi untuk penghimpunan dana. Dengan demikian data administrasi dan data keuangan dapat diproses dengan cepat dan akurat. Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, salah satu sistem operasional yang diharapkan dapat menunjang keberhasilan perusahaan adalah prosedur penyetoran simpanan, penarikan simpanan, dan pemberian bagi hasilbonus dari simpanan wadiah yad adh-dhamanah yang diterapkan perlu dievaluasi agar di masa mendatang KJKS BMT Insan Kamil dapat meningkatkan pelayanan kepada nasabah. Adanya evaluasi memungkinkan diketahui adanya kelebihan dan kelemahan dari prosedur di KJKS BMT tersebut. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam dan menuangkan dalam bentuk tugas akhir dengan judul “ PROSEDUR PRODUK SIMPANAN WADIAH YAD ADH- DHAMANAH PADA KJKS BMT INSAN KAMIL SURAKARTA “. commit to user

B. Perumusan Masalah