Keseimbangan lini Line Balancing

commit to user 27 Sedangkan kebaikan-kebaikan yang dimiliki oleh layout dengan posisi tetap yaitu : a. Fleksibel dapat ditetapkan pada setiap pekerjaan yang berbeda- beda. b. Dapat diletakkan dimana saja sesuai dengan kebutuhan. c. Tidak memerlukan bangunan pabrik. Apabila ada bangunan biasanya hanya untuk penyimpanan, kantor, atau kegiatan- kegiatan pembantu. Kelemahan dari layout ini adalah : a. Tidak ada standar atau pedoman yang jelas untuk merencanakan layoutnya b. Kegiatan pengawasan harus sering dilakukan dan relative sulit. c. Biasanya keamanan barang-barang disekitar tempat pembuatan barang harus dijaga dengan baik karena rawan penurunan.

E. Keseimbangan lini Line Balancing

1. Pengertian Keseimbangan Lini Menurut Subagyo 2000, line balancing adalah proses pembagian pekerjaan kepada work station sedemikian rupa sehingga diperoleh keseimbangan setiap work station. Work station commit to user 28 atau pusat kerjabagian adalah kumpulan beberapa elemen kerja yang merupakan satu kesatuan. 2. Tujuan Keseimbangan Lini Tujuan diadakannya keseimbangan lini menurut Nasution, 2003 adalah meminimalisasi waktu menganggur di setiap stasiun kerja, sehingga dicapai efisiensi kerja yang tinggi pada setiap stasiun kerja. Adapun tujuan lain keseimbangan lini tersebut adalah membuat keseimbangan jumlah pekerjaan yang ditugaskan kestasiun-stasiun tersebut. Tujuan tersebut dicapai melalui dua alternative cara, yaitu : a. Menentukan waktu putaran cycle time yang dikehendaki, menyamakan beban kerja dengan cara tertentu yang mana jumlah stasiun kerja dapat diminimumkan. b. Menentukan jumlah stasiun kerja yang diinginkan, menyamakan bahan kerja dengan cara tertentu yang mana putaran waktu dapat diminimumkan. Menurut Heizer dan Render 2009, penyeimbangan lini biasanya dilaksanakan untuk meminimalkan ketidakseimbangan antara mesin atau pekerja dan memenuhi kewajiban output dari lini perakitan. commit to user 29 Untuk mengetahui besar keseimbangan lini dapat diketahui dengan beberapa langkah berikut yaitu : 1. Menentukan Waktu Siklus cycle time Cycle time adalah waktu nyata untuk menyelesaikan suatu tugas atau langkah proses. Waktu siklus merupakan maksimal di mana produk dapat tersedia pada setiap stasiun kerja jika tingkat produksi tercapai. Untuk menghitung besar waktu siklus dapat diperoleh dengan rumus : C = Dimana: C : cycle time t : waktu kerja perhari D : permintaan perhari. Untuk memperoleh kapasitas yang memadai dengan cara : 2. Menentukan jumlah stasiun kerja terkecil. Secara teoritis untuk menghitung jumlah stasiun kerja terkecil menggunakan rumus sebagai berikut : commit to user 30 Rumus: Dimana : N : Stasiun kerja yang dibuat T : waktu proses total D : Produksi proses t : Waktu kerja perhari. 3. Melakukan penugasan dari elemen-elemen penugasan ke stasiun kerja dengan aturan LOT Longest Operation Time. Yaitu melakukan penugasan elemen tugas-tugas berikutnya dengan tetap memperhatikan urutan proses. Penundaan balancing delay dipakai sebagai ukuran tentang bagaimana baiknya alokasi penugasan beban kerja pada stasiun kerja yang merupakan suatu indicator efisien. Untuk mengetahui penundaan dapat dicari dengan rumus : commit to user 31 Dimana : Total menganggur = Jumlah stasiun kerja cycle time total waktu kerja elemen pekerjaan. Total waktu kerja = Jumlah waktu kerja cycle time. Tingkat efisiensi = 100 - penundaan balancing delay Menentukan efektivitas :

F. Efisiensi dan Efektifitas