pelayanan kesehatan di rumah sakit. Pengendalian internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas pelayanan kesehatan di rumah
sakit dan variabel Audit Operasional X
1
, Pengendalian Internal X
2
secara simultan berpengaruh positif terhadap Efektivitas Pelayanan Kesehatan pada Rumah Sakit.
Persamaan dari penelitian relevan dengan penelitian ini adalah menggunakan metode pengumpulan data dengan kuesioner. Selain itu,
metode yang digunakan yaitu metode analisis deskriptif kuantitatif kausal komparatif serta objek penelitian Rezky Retno Arvianita di rumah sakit
yang merupakan perusahaan nirlaba. Adapun perbedaannya yaitu dari variabel dalam penelitian ini mempunyai dua variabel independen yaitu
audit operasional dan pengendalian internal, serta teknik pengukuran menggunakan regresi berganda.
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh Audit Manajemen Sumber Daya Manajemen terhadap Kinerja Karyawan
Audit Manajemen Sumber Daya Manusia memiliki peran penting untuk mengetahui efektivitas bagian personalia dalam pengelolaan sumber
daya manusia di rumah sakit. Bagian personalia dapat ditingkatkan jika didukung dengan audit yang rutin atas fungsi Sumber Daya Manusia yang
baik serta tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Suatu rumah sakit memerlukan strategi serta sistem pengendalian internal untuk memberikan
jaminan dilaksanakan strategi secara efektif dan efisiensi, sehingga tujuan rumah sakit dapat dicapai, kegagalan rumah sakit dalam mencapai tujuan
dapat terjadi karena kelemahan satu atau beberapa tahap dalam pengendalian manajemen. Sistem pengendalian manajemen harus
didukung dengan struktur pegendalian manajemen. Audit Sumber Daya Manusia yang dilakukan Manajemen diharapkan dapat meningkatkan
knerja karyawan. Kinerja karyawan adalah hasil secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Indikator Audit Manajemen Sumber Daya Manusia, meliputi:
a. Pelaksanaan Perencanaan Membuat suatu keputusan sekarang untuk hal yang ada di masa depan,
berupa bentuk dan jenis permintaan tenaga kerja. Apabila perencanaan berjalan dengan tepat dan baik, maka kinerja karyawan akan berjalan
dengan baik sesuai dengan perencanaan yang telah dibentuk pada organisasi.
b. Penyelenggaraan Fungsi Rekrutmen Suatu persyaratan kualitatif berdasarkan analis pekerjaan, deskripsi
pekerjaan, spesifikasi pekerjaan dan standar hasil pekerjaan yang sudah tercatat dalam sistem informasi sumber daya manusia. Dalam
rekrutmen, karyawan diharapkan memahami beberapa hal di bawah ini, supaya kinerja dapat maksimal, antara lain:
1 Memahami rencana tenaga kerja rumah sakit secara mendalam. 2 Mengenali berbagai faktor pembatas dan kendala yang dihadapi.
3 Menggarap berbagai sumber tenaga kerja dengan tepat. c. Penyelenggaraan Fungsi Seleksi terhadap Kinerja Karyawan
Langkah-langkah berupa tes kepada calon karyawan, deskripsi pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, dan standar hasil pekerjaan yang sudah
ada di dalam sistem informasi sumber daya manusia yang mampu meningkatkan kinerja karyawan.
d. Penyelenggaraan Fungsi Orientasi dan Penempatan Pengenalan tugas yang akan menjadi tanggung jawab karyawan, agar
karyawan mampu memahami tugasnya sendiri, program orientasi akan mencantumkan mengenai lokasi bertugas untuk karyawan, rincian tugas
karyawan, sasaran pelaksanaan tugas, penjelasan tentang aspek penting dari tugas karyawan termasuk kesehatan dan keselamatan kerja. Jika hal
ini sudah terpenuhi akan menghasilkan kinerja yang baik oleh karyawan.
e. Fungsi Pelatihan dan Pengembangan Kegiatan untuk meningkatkan kemampuan dan kinerja karyawan yang
diberikan oleh rumah sakit, supaya karyawan mampu meningkatkan kinerjanya yaitu sebagai berikut:
1 Peningkatan kemampuan individual selaku pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.
H
1
2 Peningkatan kemampuan untuk berkembang. 3 Rasa percaya diri yang lebih besar.
4 Peningkatan kepuasan kerja. 5 Perolehan informasi tentang cara-cara yang dapat ditempuh untuk
menjadi karyawan yang makin efektif. 6 Makin terampil berkomunikasi.
7 Mengurangi rasa takut dalam menghadapi tugas dan tantangan baru.
Berdasarkan kajian teori yang telah dijabarkan, menurut peneliti jika dihubungkan dengan Audit Manajemen Sumber Daya Manusia yang baik
akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
D. Paradigma Penelitian