34 b
Latihan aktif dengan bantuan Yaitu latihan yang gerakannya dilakukan secara aktif tetapi tetap
dengan bantuan dari luar. Latihan ini sangat bermanfaat untuk menguatkan otot yang lemah seperti otot yang dimiliki oleh anak
cerebral palsy jenis flaksid. Latihan ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan jangkauan gerak sendi.
Pada dasarnya, setiap terapi yang diberikan kepada anak yang mengalami cerebral palsy, dapat untuk meningkatkan atau
mengoptimalkan kemampuan dan potensi anak, ketika suatu terapi yang diberikan tersebut sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
yang dimiliki, serta dalam pemberian terapi fisioterapi memberikan layanan yang optimal. Dalam pemberian layanan fisioterapi,
fisioterapis tidak hanya bekerja sendiri, namun juga harus mengadakan kerjasama dengan berbagai pihak yang berkaitan,
antara lain orangtua anak dan guru, agar hasil yang diperoleh dapat optimal dan sesuai dengan tujuan diberikannya layanan fisioterapi
ini.
3. Sikap Dan Minat Anak Cerebral Palsy dalam Fisioterapi
Soetarno 1994 dalam www.psychoshare.com memberikan definisi sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk
bertindak terhadap obyek tertentu. Atau dengan kata lain, sikap adalah keadaan diri manusia yang menggerakkan untuk bertindak dalam
kegiatan sosial dengan perasaan tertentu di dalam menanggapi obyek
35 situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya. Selain itu sikap juga
memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif atau negatif terhadap obyek atau situasi. Sikap anak dalam mengikuti layanan
fisioterapi juga memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain
a
Pengalaman pribadi. Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap,
pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi
tersebut melibatkan faktor emosional. Dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih
lama berbekas. Misalnya dalam layanan fisioterapi anak merasa kesakitan ketika diberikan terapi, hal tersebut menjadikan kesan anak
dalam mengikuti fisioterapi menjadi negatif, sehingga anak akan bersikap menolak terhadap kegiatan tersebut, karena sudah
meninggalkan kesan negatif pada diri anak. b
Orang lain yang dianggap penting. Pada umumnya, individu bersikap konformis atau searah dengan sikap orang orang yang dianggapnya
penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan
orang yang dianggap penting tersebut. Misalnya orangtua. Orangtua termasuk orang yang penting dalam diri anak yang dapat
mempengaruhi sikap anak dalam mengikuti fisioterapi. Peningkatan kemampuan fisik anak cerebral palsy merupakan hasil dari
proses layanan fisioterapi. Banyak tidaknya peningkatan kemampuan
36 fisik anak tersebut tergantung bagaimana proses anak dan tanggapan
anak dari proses fisioterapi tersebut. Apabila proses tersebut berlangsung
seperti yang diharap kan tanpa ada gangguan baik internal atau eksternal siswa maka hasil belajar akan berhasil seperti yang diharapkan, dan
sebaliknya kalau terdapat gangguan maka hasilnyapun jauh dari harapan .
Seperti yang digambarkan atau dipaparkan diatas bahwa salah satu faktor keberhasilan siswa adalah faktor intern, minat siswa terhadap
fisioterapi merupakan bagian dari faktor intern. Jadi bila minat siswa terhadap layanan fisioterapi yang diberikan tinggi, maka peningkatan
kemampuan fisik anak akan seperti yang diharapkan. Atau dapat dikatakan, minat dapat mendorong seorang anak untuk dapat mengikuti
layanan fisioterapi dengan baik. Seorang anak yang memiliki minat dalam mengikuti fisioterapi dapa dilihat dari kegiatannya ketika
treatment terapi, adanya rasa senang dan anak terlihat nyaman. Karena mereka melakukan seua hal tersebut didasari atas kemauan diri.
4. Standar Layanan Fisioterapi