Karakteristik Cerebral Palsy Tinjauan Tentang Anak Cerebral Palsy

12 d. Tremor Letak kelainan pada anak yang mengalami tremor ini adalah pada pada ganglia basal atau extra pyramidal tract. Bentuk hambatan yang dimiliki anak yang mengalami tremor ini adalah adanya gerakan- gerakan kecil yang terus menerus berlangsung sehingga tampak seperti bentuk getaran-getaran yang sering terjadi pada alat geraknya. Namun tidak hanya pada alat geraknya, tetapi juga pada bagian kepala, mata dan bibir, yang mengganggu aktifitas sehari-harinya. e. Rigid Penyebab anak mengalami rigid ini adalah terdapat kerusakan pada extrapyramidal tract. Anak yang mengalami rigid ini dapat ditandai oleh adanya otot atau gerakan yang sangat kaku. Anak yang mengalami cerebral palsy tipe ini tidak memiliki kelenturan otot, sehingga gerakan yang dimilikinya cenderung seperti robot. Gerakannya lambat dan tidak dapat halus. f. Tipe campuran Tipe campuran ini merupakan anak yang mengalami cerebral palsy dengan lebih dari satu tipe campuran misalnya anak terkadang memiliki gerakan yang kaku tetapi terkadang juga mengalami kejang- kejang bahkan tremor.

3. Karakteristik Cerebral Palsy

karakteristik penyandang Cerebral Palsy ini meliputi beberapa aspek, antara lain: 13 a. Karakteristik Akademik Karakteristik akademik penyandang cerebral palsy ini berentang mulai dari tingkat idiocy sampai dengan gifted. Menurut Hardman dalam Asep K. 2013: 38, mengemukakan bahwa 45 anak cerebral palsy mengalami keterbelakangan mental, 35 mempunyai kecerdasan normal, dan sisanya memiliki kecerdasan di bawah rata-rata. Selain memiliki variasi dalam hal kapasitas intelektualnya, penyandang cerebral palsy juga memiliki karakteristik akademik dari segi persepsi, kognisi dan simbolisasi. Penyandang cerebral palsy memiliki kelainan dalam persepsinya dikarenakan saraf penghubung dan jaringan syaraf yang menuju ke otak mengalami kerusakan sehingga proses persepsi yang dimulai dari stimulus yang merangsang syaraf yang diteruskan ke otak oleh syaraf sensoris ke otak yang bertugas menerima, menafsirkan dan menganalisis mengalami gangguan. Anak cerebral palsy juga mengalami keterbatasan dalam kemampuan kognisi yang disebabkan karena adanya kerusakan otak yang mengganggu fungsi berfikirnya melalui pengalaman indera yang meliputi penglihatan, perabaan, pendengaran serta bahasanya, sehingga tidak dapat melakukan interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Karena mengalami gangguan dalam fungsi berfikir melalui pengalaman inderanya, anak cerebral palsy juga 14 akan mengalami gangguan dalam simbolisasi. Gangguannya meliputi kesulitan dalam menerjemahkan apa yang di dengar, yang di lihat. b. Karakteristik fisikkesehatan Menurut Asep K. 2013: 40, penyandang cerebral palsy memiliki kelainan tambahan dalam hal kemampuan berbicara, pendengaran dan penglihatan. Gangguan bicara pada anak yang mengalami cerebral palsy ini disebabkan karena organ bicaranya mengalami kelumpuhan atau kekakuan yang menyebabkan proses berbicaranya menjadi terhambat. Anak cerebral palsy juga mengalami kerusakan pada pyramidal tract dan extrapyramidal yang berfungsi mengatur sistem motorik, sehingga anak mengalami kekakuan, gangguan keseimbangan, gerakan yang tidak dapat dikendalikan dan susah untuk berpindah tempat bermobilisasi.

B. Tinjauan Tentang Layanan Fisioterapi