jathilan,  di  daerah  Jawa  Tengan  disebut  ebeg,  di  daerah  Jawa  Timur  disebut dengan  jaranan,  dan  didaerah  Jawa  Barat  di  sebut  dengan  Jaranan.  Walaupun
setiap   daerah   memiliki   sebutan   masing-masing,   namun   sesungguhnya   itu memiliki  makna  yang  sama.  Mengambil  dari  sebuah  cerita  dan  menggunakan
properti  kuda  kepang.  Tetapi  mungkin  ada  sedikit  perbedaan  pada  bentuk penyajiannya  mengingat  dengan  seiring  perkembangan  jaman,  kesenian  jathilan
turut  berkembang  dengan  adanya  beberapa  inovasi  yang  mencirikhaskan  dari setiap grup kesenian jathilan yang ada.
B.        Kerangka Berfikir
Perkembangan  mempunyai  ciri  pembesaran  volume  yaitu  pembaharuan atau   penciptaan   yang  tidak  terlepas  dari  nilai-nilai  dasar  bentuk  penyajian
kesenian jathilan Dusun Garotan. Kesenian jathilan Jamrut Ijo di Dusun Garotan mempunyai  keunikan  yang  jarang  dimiliki  oleh  kesenian  jathilan  lainnya,  yaitu
pola gerak yang disajikan memiliki variasi permainan pola lantai. Kesenian  jathilan  Jamrut  Ijo  di  Dusun  Garotan  ini  merupakan  tari
kelompok  yang  terdiri  dari  kelompok  putra  dan  putri.  Kesenian  jathilan mempunyai  gerak  yang  sederhana,  dalam  penyajiannya  penari  laki-laki  dan
perempuan  menggunakan  busana  atau  kostum  yang  sudah  dikreasikan  dan  rias cantik  untuk  rampak  putri  serta  rias  tampan  untuk  rampak  putra.  Penyajian
kesenian  ini juga  disajikan  dengan  penari  penthul  dan  tembem  yang memberikan kesan gerakan lucu yang dapat menghibur penonton.
Kesenian  jathilan  mengalami  perkembangan  pada  bentuk  penyajiannya. Kesenian  ini  mengalami  perkembangan  pada  elemen-elemen  koreografi  seperti
gerak,  iringan,  tata  rias  dan  busana,  perlengkapan  tari  properti,  pola  lantai,  dan tempat  pertunjukan.  Bagi  masyarakat  daerah  Gunungkidul  khususnya  warga
Dusun  Garotan  kesenian  jathilan  Jamrut  Ijo  merupakan  kesenian  yang  dapat mengangkat  Dusun  Garotan  untuk  dapat  lebih  dikenal  oleh  masyarakat  luas  di
daerah lain, sehingga kesenian ini dijadikan sebagai icon Dusun Garotan. Penelitian  ini  mengambil  objek  perkembangan  bentuk  penyajian  kesenian
jathilan  Jamrut  Ijo  di  Dusun  Garotan,  Desa  Bendung,  Kecamatan  Semin, Kabupaten    Gunungkidul    dengan    mengkaji    dari    sejarah,    perkembangan,    dan
bentuk penyajiannya.
C.        Pertanyaan Penelitian
Untuk  memperkuat  dalam  penelitian,  maka  peneliti  membuat  kisi-kisi pertanyaan  yang  diajukan  kepada  informan  yang  lebih  tahu  tehadap  objek  yang
diteliti. Adapun kisi-kisi yang diajukan adalah sebagai berikut: 1.
Bagaimanakah  keadaan  geografis  dan  keaslian  ekonomi  masyarakat  di Dusun  Garotan,     Desa     Bendung,     Kecamatan     Semin,     Kabupaten
Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta? 2.
Bagaimanakah sejarah terbentuknya kesenian jathilan Jamrut Ijo di Dusun Garotan,  Desa  Bendung,  Kecamatan  Semin,  Kabupaten  Gunungkidul,
Daerah Istimewa Yogyakarta? 3.
Bagaimanakah  perkembangan  dalam     kesenian  jathilan  Jamrut  Ijo  di Dusun  Garotan,     Desa     Bendung,     Kecamatan     Semin,     Kabupaten
Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta?
4. Apa  yang  mempengaruhi  perkembangan  kesenian  jathilan  Jamrut  Ijo  di
Dusun  Garotan,     Desa     Bendung,     Kecamatan     Semin,     Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta?
5. Sejak   kapan   kesenian   jathilan   Jamrut   Ijo   di   Dusun   Garotan,   Desa
Bendung,  Kecamatan  Semin,  Kabupaten  Gunungkidul  mulai  berkembang dan  siapa  sajakah  tokoh  masyarakat  yang  ikut  berpartisipasi  dalam
mengembangkan kesenian tersebut? 6.
Bagaimanakah  bentuk  penyajian  kesenian  jathilan  Jamrut  Ijo  di  Dusun Garotan,  Desa  Bendung,  Kecamatan  Semin,  Kabupaten  Gunungkidul,
Daerah Istimewa Yogyakarta? 7.
Properti apa  yang digunakan penari kesenian  jathilan Jamrut Ijo di Dusun Garotan,  Desa  Bendung,  Kecamatan  Semin,  Kabupaten  Gunungkidul,
Daerah Istimewa Yogyakarta? 8.
Alat  apa  saya  yang  digunakan  untuk  mengiringi  kesenian  jathilan  Jamrut Ijo  di  Dusun  Garotan,  Desa  Bendung,  Kecamatan  Semin,  Kabupaten
Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta?