Tata rias dan busana

berpasangan, maupun kelompok. Secara garis besar ada dua pola garis dasar pada lantai yaitu garis lurus dan garis lengkung Soedarsono. 1978: 23. Pola lantai yang digunakan dalam jathilan sangat sederhana yaitu memakai pola lantai garis lurus, garis lengkung, dan garis v, akan tetapi yang sering digunakan adalah pola garis lurus.

f. Tempat pertunjukan

Tempat pertunjukan adalah arena yang digunakan sebagai tempat pementasan yang dapat menggunakan panggung ataupun tidak menggunakan panggung seperti di halaman rumah dan lapangan. Tempat pertunjukan biasanya menggunakan panggung untuk acara-acara tertentu untuk penari dan ada juga panggung untuk pemusik yang mengiringi tari. Adapun tempat pertunjukan yang tidak menggunakan panggung biasanya dilakukan di tempat terbuka misalnya di halaman rumah, letak pemusik berada tepat di belakang atau di samping penari. Dengan adanya panggung terbuka ini akan mengundang banyak penonton dari berbagai berbagai tempat hanya dengan mendengar suara musik yang dimainkan.

3. Kesenian Kerakyatan

Kesenian rakyat merupakan kesenian tradisional yang turun temurun. Sifatnya yang turun-menurun inilah yang mengakibatkan kesenian tradisional mengalami perubahan mengikuti perkembangan masyarakatnya. Kesenian rakyat juga menunjukan ciri bentuk-bentuk kesenian yang berasal dari pedesaan, dan telah dipakai dalam kalangan pemerintahan sejak tahun 1970-an. Selain itu, kesenian rakyat mempunyai sifat yang sederhana, spontan dan tidak resmi. Dusun Garotan Desa Bendung, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul juga mempunyai potensi kesenian yang lain yaitu kesenian pertunjukan dan kesenian dalam bentuk seni visual. Seni pertunjukan meliputi laras madiya, gejug lesung, rebana, qasidah, seni trethek, dan jathilan. Sedangkan dalam bentuk seni visual, yakni seni wayang kardus, pembuatan wayang kulit, kerajinan logam, kerajinan mebel, kerjinan tas, dan kerajinan batu alam. Kesenian jathilan Jamrut Ijo di Dusun Garotan, Desa Bendung, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu contoh kesenian rakyat yang masih berkembang di masyarakat. Seperti pada umumnya, kesenian jathilan Jamrut Ijo mempunyai ciri khas yaitu menggunakan properti kuda yang terbuat dari anyaman bambu, penthul dan tembem yang selalu menghibur setiap pertunjukan dimulai, serta penari yang berrias cantik dan tampan.

4. Kesenian Jathilan

Kesenian jathilan dalam hal ini merupakan kesenian yang berkembang dalam bentuk tarian dan dikenal oleh masyarakat luas. Jathilan merupakan kesenian yang dalam penampilannya menggunakan properti kuda kepang. Jathilan sudah ada sejak jaman primitif, dan digunakan sebagai upacara ritual yang sifatnya magis Nanik, 2009:37. Kesenian jathilan banyak tumbuh dan berkembang di pelosok desa yang sering dikaitkan atau dihubungkan dengan kepercayaan ani-mistik. Hal ini dapat dilihat dari pementasan jathilan yang secara umum, pada bagian akhir pertunjukan menghadirkan adegan trance ndadi. Konsep trance ini sebenarnya merupakan bagian dari sebuah acara ritual, yang pandangan Daniel L. Pals