Teori Kepercayaan TINJAUAN PUSTAKA

menghasilkan tekanan sosial yang dipersepsikan perceived social pressure atau norma subyektif subjective norm dan control beliefs menimbulkan perceived behavioral control atau kontrol keperilakuan yang dipersepsikan Ajzen, 1991 dalam Mustikasari 2007.

2.3 Teori Kepercayaan

Mayer et al 1995 mendefinisikan kepercayaan trust adalah kemauan seseorang untuk peka terhadap tindakan orang lain berdasarkan pada harapan bahwa orang lain akan melakukan tindakan tertentu pada orang yang mempercayainya, tanpa tergantung pada kemampuannya untuk mengawasi dan mengendalikannya. Luarn dan Lin 2003 juga menyatakan bahwa trust adalah sejumlah keyakinan spesifik terhadap integritas, kejujuran pihak yang dipercaya dan kemampuan menepati janji. Woro dan Supramono 2013 kepercayaan trust atas sistem perpajakan akan menimbulkan kesadaran atau niat atas pajak. Kesadaran atau niat atas pajak ini akan mendorong kepatuhan Wajib Pajak untuk melakukan kewajiban perpajakan. Mayer et al 1995 faktor yang membentuk kepercayaan seseorang terhadap yang lain ada tiga yaitu kemampuan ability, niat baik benevolence, dan integritas integrity Mayer et al,1995. Ketiga faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Kemampuan Ability Kemampuan mengacu pada kompetensi dan karakteristik penjualorganisasi dalam mempengaruhi dan mengotorisasi wilayah yang spesifik. Kim dan Tadisina 2003 menyatakan bahwa ability meliputi kompetensi, pengalaman, pengesahan institusional, dan kemampuam dalam ilmu pengetahuan. 2. Niat baik Benevolence Niat baik merupakan kemauan penjual dalam memberikan kepuasan yang saling menguntungkan dengan konsumen. Menurut Kim dan Tadisina 2003, benevolence meliputi perhatian, empati, keyakinan, dan daya terima. Seseorang dapat bersandar pada kehendak baik lain untuk bertindak minat seseorang terbaik Hoy Tarter, 2004 3. Integritas Integrity Integritas berkaitan dengan bagaimana perilaku atau kebiasaan penjual dalam menjalankan bisnisnya. Informasi yang diberikan kepada konsumen apakah benar sesuai dengan fakta atau tidak. Kim dan Tadisina 2003 mengemukakan bahwa integrity dapat dilihat dari sudut kewajaran fairness, pemenuhan fulfillment, kesetiaan loyalty, keterus-terangan honestly, keterkaitan dependability, dan kehandalan reliabilty. Sedangkan integritas adalah kejujuran, keadilan, dan kepercayaan yang diberikan kepada konsumen Koeszeig, 2004.

2.4 Niat Wajib Pajak

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pelaksanaan PenyuluhanDalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib PajakUntuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

1 72 67

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Melalui E-Filing di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

2 104 66

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

1 70 56

Analisis Penerapan Sistem Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

2 83 63

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Menerapkan Sistem Self Assessment pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

3 109 60

Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Penghasilan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

2 61 59

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENGETAHUAN PERPAJAKAN, KUALITAS PELAYANAN DAN SANKSI PERPAJAKAN Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan Perpajakan, Kualitas Pelayanan dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ( Studi Kasus Pada Wajib Paja

0 3 18

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENGETAHUAN PERPAJAKAN, KUALITAS PELAYANAN DAN SANKSI Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan Perpajakan, Kualitas Pelayanan dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ( Studi Kasus Pada Wajib Pajak yang Terd

0 2 14

PENGARUH ADMINISTRASI PERPAJAKAN, KUALITAS LAYANAN FISKUS, TERHADAP PERILAKU WAJIB PAJAK DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi pada wajib pajak Badan di kantor pelayanan pajak Malang Selatan)

2 11 16

PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN PETUGAS PAJAK, SIKAP WAJIB PAJAK, SANKSI WAJIB PAJAK, DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PATI

0 2 17