Tadisina 2003 menyatakan bahwa ability meliputi kompetensi, pengalaman, pengesahan institusional, dan kemampuam dalam ilmu pengetahuan.
2. Niat baik Benevolence
Niat baik merupakan kemauan penjual dalam memberikan kepuasan yang saling menguntungkan dengan konsumen. Menurut Kim dan Tadisina 2003,
benevolence meliputi perhatian, empati, keyakinan, dan daya terima. Seseorang dapat bersandar pada kehendak baik lain untuk bertindak minat seseorang
terbaik Hoy Tarter, 2004 3.
Integritas Integrity Integritas berkaitan dengan bagaimana perilaku atau kebiasaan penjual dalam
menjalankan bisnisnya. Informasi yang diberikan kepada konsumen apakah benar sesuai dengan fakta atau tidak. Kim dan Tadisina 2003 mengemukakan
bahwa integrity dapat dilihat dari sudut kewajaran fairness, pemenuhan fulfillment, kesetiaan loyalty, keterus-terangan honestly, keterkaitan
dependability, dan kehandalan reliabilty. Sedangkan integritas adalah kejujuran, keadilan, dan kepercayaan yang diberikan kepada konsumen
Koeszeig, 2004.
2.4 Niat Wajib Pajak
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia niat merupakan maksud atau tujuan suatu perbuatan, dan kehendak keinginan dalam hati untuk melakukan sesuatu.
Pada penelitian Fishbein dan Ajzen 1969 menjelaskan bahwa niat intensi merupakan representasi kognitif dan konatif dari kesiapan individu untuk
menampilkan suatu perilaku. Intensi merupakan penentu dan disposisi dari perilaku,
hingga individu memiliki kesempatan dan waktu yang tepat untuk menampilkan perilaku tersebut secara nyata. Semakin baik niat yang dimiliki oleh seseorang akan
mengakibatkan semakin baik pula perilaku untuk taat pajak Metia, 2015. Jogiyanto 2007 juga menjelaskan niat merupakan suatu keinginan untuk
melakukan suatu perilaku sesuai kehendak individu. Niat berhubungan dengan perilaku-perilaku atau tindakan-tindakan dan dapat diprediksi dengan tingkat
keakuratan yang tinggi. Dalam kenyataan di lapangan, niat tidak selalu bersifat tetap atau statis. Niat dapat berubah-ubah sesuai dengan kehendak dari individu yang
bersangkutan seiring dengan berjalannya waktu. Semakin lebar rentang waktu , semakin besar juga terjadi perubahan dalam niat yang akan dialami. Begitu juga
sebaliknya, apabila rentang waktu semakin kecil, dapat meminimalisir terjadinya perubahan atas niat.
Berdasarkan Theory of Planned Behavior, seseorang dapat bertindak berdasarkan niat apabila ia meiliki kontrol terhadap perilakunya. Teori ini tidak
hanya menekankan pada rasionalitas tetapi juga pada keyakinan individu bahwa target tingkah laku berada dibawah kontrol kesadaran individu itu sendiri. Niat
memainkan peranan
yang khas
dalam mengarahkakn
tindakan, yaitu
menghubungkan pertimbangan yang diyakini dan diinginkan dengan tindakan tertentu. Intensi untuk melakukan suatu perilaku dapat diukur melalui tiga prediktor
utama yang memengaruhi intensi tersebut, yaitu Behavioral beliefs, Normative beliefs dan Control beliefs Ajzen, 1991.
2.5 Kualitas Pelayanan Pajak