Tabel 1.2 Agenda Pertemuan Peneliti dengan Responden
1. Tempat dan Jadwal Penelitian
Inisial Responden
Waktu Tempat
Keterangan
Tono Minggu, 19 Febuari
2017 10.30-13.50 WIB
Kantor BPBD Sleman
Wawancara
Sabtu, 11 Maret 2017
14.00-16.30 WIB Kantor BPBD
Sleman Wawancara
Doni Selasa, 28 Febuari
2017 09.00-12.10 WIB
Kampus Universitas
Swasta di Yogyakarta
Wawancara
Jum’at, 24 Maret 2017
12.00-14.00 WIB Rumah Makan
X Wawancara
Atasan Responden
Kamis, 29 Mei 2017 20.00-22.10 WIB
Kantor BPBD DIY
Wawancara
Teman Responden
Sabtu, 15 Juni 2017 13.20-16.50
Rumah Makan X
Wawancara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.
Deskripsi Umum Responden.
a. Responden 1
Nama : Tono
Tempat, dan tanggal lahir : Sleman, 14 November 1990
Agama : Islam
Status : Belum menikah
Jenis kelamin : Laki-laki
Anak ke- : 2 dari 3 bersaudara.
Pendidikan terakhir : SMK
Alamat rumah : Parakan Kulon, Sendangsari Minggir
Sleman Yogyakarta. Penampilan
:Rapi, rambut pendek, kulit kuning langsat. Pekerjaaan
:Relawan SAR DIY dan Pegawai Harian Lepas BPBD Sleman
Latar belakang sosial-eko :Dari keluarga yang sederhana, karena ibu
dan ayahnya hanya seorang petani padi. Nama Ayah Kandung
: Budi Pendidikan terakhir
: SMP Pekerjaan
: Petani Nama ibu kandung
: Stela Pendidikan terakhir
: SMA Pekerjaan
: Petani b.
Responden 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nama : Doni
Tempat, dan tanggal lahir : Magelang, 20 Oktober 2002
Agama : Katholik
Status : Belum menikah
Jenis kelamin : Laki-laki
Anak ke- : 2 dari 2 bersaudara
Pendidikan terakhir : SMA
Alamat rumah :Kadipaten Kulon, Kota Yogyakarta, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Penampilan
:Rapi, rambut pendek, kulit sawo matang. Pekerjaaan
:Relawan SAR DIY dan Mahasiswa Latar belakang sos-eko
:Dari keluarga yang sederhana, ayahnya sudah pensiun bekerja, dan yang mencari
nafkah hanya ibunya sekarang. Nama Ayah Kandung
: Dalikin Pendidikan terakhir
: SMA Pekerjaan
: Pensiun tidak bekerja Nama ibu kandung
: Puji Pendidikan terakhir
: SMA Pekerjaan
: Pegawai Universitas Swasta di Yogyakarta
3. Hasil Penelitian
Dari wawancara dengan responden, wawancara dengan significant other yang berupa teman responden di SAR DIY dan wawancara dengan atasan
responden di SAR DIY maka diperoleh hasil yang berkaitan dengan motivasi relawan SAR DIY.
a. Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan relawan SAR DIY
Responden Tono: Berdasarkan hasil wawancara dengan reponden Tono, diperoleh data
bahwa kebutuhan-kebutuhan dalam diri responden Tono yang membuat dirinya menjadi tertarik dan semangat dalam bekerja menjadi relawan SAR
DIY antara lain karena responden Tono bekerja merupakan sarana untuk belajar tentang pengetahuan SAR dan sarana untuk piknik jalan-jalan secara
gratis. Hal ini dapat dibuktikan melalui hasil wawancara dengan responden Tono:
“Mungkin spesifikasinya karena aku dapat belajar disana tentang di bidang water rescue, vertical rescue ya tentang SAR gitulah, kalau di komunitas
kan cuman sebatas dia mengetahui tentang penangan bencana lingkup kecil. Jadi relawan itu tidak semuanya pure gubruk-gubruk wong lima
neng kana, kan dia ga punya kualifikasi tertentu, ngga cuman kesana ngasih informasi cukup, gitu. Kalau di Jogja ada BASARNAS
dll”. WRAKEB1021-028
“Aku seneng banget sama pekerjaanku itu karena gimana ya kerja juga bisa buat jalan-jalan buat sarana aku belajar tentang SAR
”. WRAPK42076-078
“Malah kalau ada kejadian gitu, itu malah jadi piknik buat saya. misal ada kejadian korban hanyut di sungai progo malah bisa jadi buat piknik bagi
saya kan bisa rafting gratis”.WRAKEB3166-169 “Ya karena ingin menambah ilmu, ya pingin bantu-bantu aja, kaya udah
panggilan jiwa”. WRAKTP440329-330. Selain dalam wawancara dengan responden Tono, wawancara juga di lakukan
dengan significant other yang berupa atasan responden Tono. Atasan responden Tono juga mengungkapkan bahwa selama ini Tono terlihat mau belajar banyak
hal, dan sepengetahuan atasan Tono bahwa yang bekerja menjadi relawan di SAR PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DIY itu menganggap bekerja sebagai piknik dan menganggap bekerja sebagai hiburan. Hal tersebut terbukti dalam kutipan wawancara berikut ini:
“Kalau untuk memenuhi kebutuhan dalam hal untuk membeli ini dan itu saya lihat tidak ada mba, kan disini tidak ada gaji, tapi kalau saya lihat dia
kan termasuk anggota yang masih muda, dia mau belajar banyak hal
mba”.WRNAPK102-106 “Oh kalau disini sepengetahuan saya, disini malah pada nganggepnya
kerja rasa piknik mba, gimana ya mba jelasinya, ya kalau memang orang yang suka alam, kaya Tono gitu ya kerja malah kaya buat hiburan gitu
mba”. WRNAKEB 111-114 Wawancara dengan significant other yang berupa teman responden Tono
juga mengungkapkan hal yang sama. Selama menjadi teman responden Tono, teman responden Tono tersebut mengungkapkan bahwa selama bekerja menjadi
relawan di SAR DIY, responden Tono terlihat menganggap bahwa pekerjaanya seperti piknik, hal tersebut terbukti dalam kutipan wawancara berikut:
“Apalagi kalau evakuasi, dia nganggepnya kaya piknik mba, malah seneng dianya, soalnya bisa jalan-jalan. Kan anak muda kaya kita masih seneng
jalan- jalan”.WRTAKEB011-014
Responden Doni: Sedangkan dari hasil wawancara dengan responden Doni mengungkapkan
bahwa yang membuat responden Doni terdorong untuk bekerja di SAR DIY adalah dengan adanya kebutuhan-kebutuhan dalam diri yaitu kebutuhan untuk
menyalurkan hobi tentang SAR, dan sebagai sarana untuk piknik atau hiburan atau mendapatkan kesenangan dalam bekerja. Hal ini dibuktikan dalam hasil
wawanacara, yaitu: “Iya, ya karena panggilan hati nurani bukan untuk mencari gagah-
gagahan, dan akhirnya masuk ke dalam relawan SAR DIY itu juga, selain itu juga karena hobi, dari situ kan skill
terbentuk, jadi bisa ini itu juga”. WRBP1K1078-081
“..karena menurutku di SAR DIY itu bukan bekerja tapi menyalurkan hobi”. WRBPK651-653
“Kalau yang berkesan tidak ada, karena kalo kita ikut di SAR DIY waktu kita evakuasi itu saya nganggepnya piknik, evakuasi ke gua ya namanya
piknik. Evakuasi ke gunung ya namanya piknik. Tapi dulu saya pernah sama temen-teman bantu ngevakuasi orang Irak, yang lagi mancing ke
pantai Siung, kan kita dateng pas malam, dini hari gitulah , nah pagi- paginya aku lihat pemandangan di pantai siung itu bagus banget, ijo
semua, nah itu pengalamanku yang berkesan”. WRBKEB3258-266 “Seneng aja, karena kerjanya kaya orang piknik, awalnya motivasinya
masuk relawan itu liat temen-temen kok kerja ga ada capeknya, tapi ya ga memungkiri pasti di akhirnya mereka juga capek dan terobati saat
menemukan korban, kesane uripe do seneng, ya pasti ga memungkiri mereka meningggalkan beban-beban pekerjaanya yang awal, ya seneng aja
misalnya ada pekerjaan nanti kita juga foto-foto kan moment itu, trus kita dikirim di group SAR DIY, nanti para anggota yang tua bisa saling sharing
trus mereka juga ada sebagian yang membantu dengan mengirimkan uang lewat rekening untuk biaya operasional SAR
DIY juga”. WRBKPRP361- 372
Responden Doni juga menjelaskan bahwa untuk mencukupi kebutuhan
sehari-hari dia juga bekerja selain menjadi relawan SAR DIY, karena responden Doni juga mengungkapkan bahwa dia juga membutuhkan uang untuk makan
sehari-hari di luar pekerjaan SAR DIY, yaitu: “Kan kita juga butuh uang untuk makan sehari-hari, butuh rokok, dll. Ya
kadang aku nyupir travel gitu, kalau ga ngisi outbound, atau bersihin kaca di hotel-hotel, atau ngisi-ngisi di mapala gitu, dan perusahaan yang pingin
tahu tentang SAR
DIY”. WRBKEB2230-234 Wawancara dengan significant other yang berupa atasan responden Doni
di SAR DIY mengungkapkan bahwa Tono bekerja untuk menyalurkan diri dengan belajar tentang SAR, dan Tono bekerja sebagai hiburan. Hal ini terbukti dalam
kutipan wawancara berikut ini: “Kalau saya lihat dia, dia tu kalau kerja ya ga pernah melenceng dari
aturan begitu mba, ya kalau tujuan yang negatif ya saya lihat tidak ada, kan dia juga masih muda disini ya saya lihat dari diri Doni dia disini mau
belajar banyak hal mba, dari situ saya lihat sepertinya dia bekerja disini sebagai sarana untuk belajar. Ya karena dia masih muda mungkin dia
butuh untuk menyalurkan diri dengan ikut SAR belajar tentang SAR. Ya saya lihat anak muda kaya “Doni” pasti ya kalau kerja ya dibuat senang-
senang gitu mba”. WRNTKP180-189 “Ya terlihat saat kerja ya mba, sepertinya orangnya merasa senang saat
kerja, sebagai hiburan buat dia”. WRNBP192-193 Hal tersebut juga diungkapkan oleh significant other yang berupa teman
responden Doni bahwa responden Doni terlihat senang dengan pekerjaanya, hal itu terlihat saat responden Doni menikmati pekerjaanya saat melakukan evakuasi
di medan yang sulit dengan menggapnya seperti jalan-jalan, lalu setelah itu foto- foto. Hal tersebut dibuktikan dalam kutipan wawancara berikut:
“Ya jadi sewaktu dia bekerja, dia terlihat enjoy, seperti menikmati pekerjaanya, mungkin saya lihat seperti saat evakuasi di medan-medan
yang sulit, dia menganggapnya seperti jalan-jalan terus setelah itu foto-
foto kan dia terlihat senang dengan pekerjaanya”. WRTPK013-017 b. Adanya Tujuan-Tujuan yang hendak dicapai bagi relawan SAR DIY
Responden Tono:
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden Tono mengungkapkan bahwa yang menjadi pendorong semangat kerja menjadi seorang relawan SAR
DIY adalah adanya tujuan-tujuan untuk menambah ilmu, menambah teman, ingin membantu orang lain, hal ini dibuktikan dalam wawancara dengan responden
Tono: “Ya bisa dikatakan tujuan tapi aslinya sih ya aku pingin nambah ilmu aja
makanya aku masuk di SAR DIY, kalau tujuan pingin dianggap hebat atau dianggap mampu ini itu tidak ada”. WRATUJ1187-190
“Ya kalau aku ya buat nambah teman, nambah ilmu dan lain-lain”. WRATRK21197-198
“Jadi aku bekerja di SAR DIY untuk mencari ilmu tentang dasar-dasar SAR”. WRATUJ3211-212
“Ya karena ingin menambah ilmu, ya pingin bantu-bantu aja, kaya udah panggilan jiwa”. WRAKTP440329-330
Hal tersebut, juga dapat dilihat dari hasil wawancara dengan significant other yaitu atasan responden Tono di SAR DIY bahwa responden Tono tidak
mempunyai maksud negatif seperti ingin diakui orang lain, ingin dapat uang itu tidak ada. Responden Tono mempunyai tujuan tulus yaitu ingin membantu orang
lain, dan mau belajar mengasah kemampuan. Hal ini dibuktikan dalam kutipan wawanacara berikut ini:
“Kalau selama saya kenal dia, dan melihat cara dia bekerja, dia tidak mempunyai maksud negatif seperti ingin diakuin orang lain, ingin
mendapat uang itu tidak ada, tapi setau saya dia memang mempunyai tujuan tulus yaitu membantu orang lain, dia mau belajar mengasah
keamampuan”. WRNATUJ025-030 Hal tersebut juga dibuktikan dengan hasil wawancara dengan significant
other yaitu teman responden Tono bahwa responden Tono tidak pernah mengharapkan apa-apa, karena responden Tono tujuanya ingin membantu orang
dan jiwanya sudah ada di pekerjaan ini. Responden mengaku senang dengan pekerjaanya, ingin menambah teman, dan ingin belajar. Hal ini dibuktikan dalam
kutipan wawancara berikut ini: “Kalau tujuan tertentu pada diri Tono saya lihat tidak ada mba, dia tidak
pernah mengharapkan apa-apa di SAR DIY ini, tapi ya mau mengharapkan apa, disini juga tidak ada gaji dll, pernah ,dulu saya tanya kenapa ikut
daftar di SAR, dia bilangnya ingin bantu orang udah jiwanya disini, seneng aja sama pekerjaan yang berhubungan dengan SAR terus kerja disini ingin
menambah teman dan ingin belajar”. WRTATRPIS020-027 Responden Doni:
Sedangkan dari hasil wawancara dengan responden Doni mengungkapkan bahwa tujuan-tujuan yang mendorong semangat kerja menjadi relawan SAR DIY
adalah untuk menyalurkan hobi dan minat, mencari ibadah, mencari teman, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menambah saudara, menambah pengalaman, dan tujuanya untuk mengeksplor dunia luar, hal itu terbukti dalam wawanacara dengan responden Doni yaitu:
“Ya kembali lagi, aku masih nyaman, tujuanku disini buat ibadah sama ngamal, terus hobi. Temen-temenku juga bilang gitu misalnya ada yang
ngomong gini aku mbut gawe dadi SAR DIY, tapi hobiku pengacara, malah p
ada bilang gitu”. WRBT4P7344-348 “Tertarik menjadi relawan SAR DIY karena ingin menambah relasi, karena
hobi juga dan minat juga lah, nambah saudara, nambah pengalaman, pingin eksplore dunia luar juga”. WRBRPKTK531-534
“Soalnya kita juga kerja disitu niate cuman ngamal lan ibadah enggak nyari duit”. WRBT6P10605-606
Selain itu responden Doni juga mengungkapkan tujuan hidupnya ingin sukses, dan punya uang banyak, akan tetapi tujuan responden Doni bekerja di SAR
DIY yaitu untuk mencari ibadah dan tidak punya tujuan tertentu yang negatif, hal ini terlihat dalam hasil wawancara berikut:
“Ya kalau di bilang tujuan hidup itu ya enggak, kan aku kerja juga hobi, kalau tujuan hidup kan orang pingin hidupnya sukses, punya banyak uang.
Tapi kalau kerja di SAR DIY kan tujuanya untuk mencari ibadah”.
WRBTUJ2326-329 “Kalau tujuan tertentu yang negatif tidak ada”WRBTUJ3332
Hal ini juga dapat dibuktikan dari hasil wawancara dengan significant
other yaitu atasan responden di SAR DIY bahwa selama bekerja responden Doni tidak memiliki tujuan negatif. Responden Doni selama bekerja ingin belajar
banyak hal, ingin menyalurkan diri dengan belajar SAR, ingin mencari ibadah amal dan ingin mengeksplor dirinya sesuai dengan bidang pekerjaanya yang
disukai. Hal ini dibuktikan dalam kutipan wawancara berikut ini: “Kalau saya lihat dia, dia tu kalau kerja ya ga pernah melenceng dari
aturan begitu mba, ya kalau tujuan yang negatif ya saya lihat tidak ada, kan dia juga masih muda disini ya saya lihat dari diri Doni dia disini mau
belajar banyak hal mba. Ya karena dia masih muda mungkin dia butuh untuk menyalurkan diri dengan belajar tentang SAR. Ya yang saya lihat
kebanyakan yang kerja di sini untuk mencari ibadah, cari pengalaman PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
namanya orang kerja. Selain itu mungkin dia juga pingin mengeksplor dirinya
sesuai dengan
bidang pekerjaan
yang disukai
ini.”.WRNBTKP182-191 Hal itu juga dibuktikan dengan hasil wawancara dengan significant other
yaitu teman responden Tono di SAR DIY yang mengungkapkan bahwa tujuan responden Doni niat bekerja untuk cari amal dengan membantu orang lain. Hal ini
dibuktikan dalam kutipan wawancara berikut ini: “Ya, selama saya kenal dia, dia ga punya tujuan-tujuan yang gimana-
gimana mba, ya setau saya temen-temen saya yang kerja disini ya memang pingin
niatnya cuman
cari amal
dengan bantu
orang lain”.WRTBTUJ021-024
c. Kesesuaian kemampuan pribadi dengan aktivitas SAR yang dimiliki relawan
SAR DIY Responden Tono:
Berdasrkan hasil wawancara dengan responden Tono, responden Tono mengungkapkan bahwa kemampuanya untuk bekerja menjadi relawan di SAR
DIY pada awal mulanya adalah biasa saja, responden Tono tidak mengetahui teknik apa-apa dan semua belajr dari nol, terlihat dari hasil wawawncara berikut
ini: “Enggak, malah saya pertama kali masuk enggak tahu teknik-teknik apa-
apa, saya mulai dari nol”. WRAKEM1343-344 Kemudian responden Tono mengungkapkan bahwa selama bekerja
menjadi relawan SAR DIY, responden Tono belajar menambah kemampuan- kemampuanya, walaupun saat evakuasi kemampuanya terbatas, responden Tono
akan melihat teman yang lain saat mengevakusi. Bagi responden Tono melihat teman yang sedang mengevakuasi itu sama saja dengan belajar. Hal ini terbukti
dalam hasil wawancara berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Pertamanya sih iya, apalagi pas angkatanku itu kebanyakan yang daftar dari mapala, jadi kemampuanya pada mumpuni, ya tapi ga apalah kan
namanya juga belajar”.WRAKEM2351-354 “Ya, aku semakin menyukai pekerjaanku ini. Waktu ada evakuasi tapi
kemampuanku tidak mumpuni ya aku cuman lihat tok, nanti temanku yang bisa yang baru ngevakuasi, kan kita lihat tok itu udah sama aja belajar, ya
kalau ga lihat, ya paling nanti aku bantu yang bagian logistik kalau ga yang back up alat-
alat”. WRAKEM3374-379 Responden Tono juga mengungkapkan kemampuan yang kurang
mumpuni untuk bekerja di SAR DIY juga menjadi hambatan untuknya selama bekerja, hal ini terlihat dalam wawancara berikut:
“Ya menurutku kalau kaya gitu tetap jadi hambatan”. WRAKEM4390 “Ya semisalnya kalau di lapangan di butuhkan kaya begini, tapi aku
enggak bisa yaitu jadi hambatan, misalnya kalau ada kejadian korban kesetrum, kan aku juga belum bisa kalau kaya gitu, aku ya kadang takut
tersetrum, misalnya juga kalau di kali itu kan juga kaya ada semacam palung, kalau aku ga menguasai medan, ya jadinya ganggu banget kaya
gitu ki”. WRAKEM5393-399 Dari hasil wawancara dengan atasan responden Tono di SAR DIY, juga
mengungkapkan hal yang sama. Atasan Tono mengungkapkan bahwa pada angkatan responden Tono yaitu angkatan 32 kemampuanya rata-rata, namun
responden Tono selalu belajar mengolah kemampuanya, sehingga keterampilanya bertambah. Selain itu atasan responden Tono juga mengungkapkan bahwa Tono
sering berlatih dan datang mengikuti pelatihan keterampilan di SAR DIY, hal tersebutlah terlihat bahwa responden Tono serius dalam belajar mengolah
kemampuanya, hal ini dibuktikan dalam hasil wawancara berikut ini: “Ya pada dasarnya kemampuan semua anggota angkatan 32” sewaktu
angkatan “Tono” itu sama saja semuanya, ya kemampuan rata-ratalah akan tetapi kan di SAR DIY, nanti keterampilan relawan diolah dengan
pelatihan secara rutin, jadi dia bisa menguasai medan dengan baik, lalu kemampuan mereka jadi bertambah dan bisa jadi bekal juga ketika mereka
bekerja”. WRNAKEM1034-040 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Iya, dia selalu datang mba, ya disana kan teman-temanya juga keras dalam artian tegas, jadi kalau kita sedang ada pelatihan ya kita serius tidak
main-main gitu, kan kadang pelatihan jika tidak sungguh-sungguh juga
bahaya mba bisa terjadi kecelakaan saat latihan”. WRNAKEM2043-047 Dari hasil wawancara dengan significant other yaitu teman responden
Tono juga mengungkapkan bahwa kemampuan responden Tono pada mulanya sama saja dengan anggota yang lain, tapi responden mau belajar sehingga
kemampuanya meningkat. Di SAR DIY juga terdapat pelatihan dimana responden Tono selalu datang dan berlatih dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan
kemampuanya. Hal ini dibuktikan dalam kutipan wawancara berikut: “Ya kalau kemampuan anggota SAR DIY pada awalnya sama saja mba
seperti mas Tono, kita berangkat dari kemampuan yang standar, tapi ya disini kita belajar, jadi kita bisa meningkatkan kemampuan kita. Kan disini
juga
ada pelatihan
juga buat
meningkatkan kemampuan
kita”.WRTAKEM1031-035 “Iya mba, kalau pelatihan itu wajib, dia selalu datang, ya harus sungguh-
sungguh mba kalau latihan, walaupun ada waktunya bercanda tapi ya harus serius”. WRTAKEM2040-042.
Responden Doni: Sedangkan dalam hasil wawancara dengan responden Doni, responden
Doni mengungkapkan bahwa pada mulanya responden Doni memiliki kemampuan yang sama dengan relawan
–relawan yang lain. Kemudian responden Doni belajar mengasah kemampuanya secara bertahap dan di SAR DIY terdapat
pelatihan secara rutin dan semenjak bekerja di SAR DIY responden Doni bisa mengendarai mobil, bisa bekerja untuk outbound dan bisa bekerja di ketinggian.
Hal itu di buktikan dalam hasil wawancara berikut ini: “Enggak sih, selebihnya sama, kemampuanku sama aja sama yang lain”.
WRBKEM7567-568 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Untuk kemampuan itu bertahap sih, ya yang dasarnya aku ga takut ketinggian, ga
takut air juga, ya nanti kan latihan juga bertahap pasti bisa”. WRBK5T5537-539
“Ya kalau masalah kemampuan, setiap orang punya kemampuan sendiri, misalnya mau belajar banyak bidang enggak, kalau aku masuk SAR DIY
kemampuanku jadi terolah karena kan kita ada latihan secara rutin juga terjadwal juga”.WRBKEM6542-546
“Iya, saya kerja di SAR DIY, malah saya jadi bisa nyupir, bisa kerja outbound, bisa kerja di ketinggian kan itu saya belajarnya itu semua dari
SAR DIY”. WRBKEM3314-316 Kemudian responden Doni merasa senang karena kemampuanya bisa
terolah dan bisa menyalurkan kemampuan dan bakat selama bekerja di SAR DIY. Responden Doni juga mengungkapkan bahwa sekarang masuk dalam divisi
armada operasional kendaraan, responden Doni bekerja dari menjadi supir, teknis,dan mengevakuasi korban, hal ini di buktikan dalam hasil wawancara yaitu:
“Secara kemampuan bisa tersalurkan, secara perasaan senenglah karena bisa menyalurkan kemampuan sama bakatku juga, selebihnya ya seneng
itu aja”. WRBKEM8572-574 “Iya seneng lah, kan aku dapet kemampuan baru dan lebih itu secara
cuma-cuma, nanti ilmu yang aku dapatkan juga bakal aku bagikan lagi ke orang lain yang membutuhkan”.WRBKEM9579-582
“Kalau akau masuknya divisi armada operasional kendaraan, mulai dari nyupirin, teknis, tapi ketika di lapangan untuk evakuasi, aku beberapa kali
ngevakuasi masuk ke dalam sumur dan belum ada yang selamat”. WRBKEMP1197-200
“Kan setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kalau di SAR DIY sendiri setiap orang harus bisa mengukur kemampuanya sendiri,
misalnya badanya udah capek, atau aku ga bisa terjun misalnya dalam situasi yang sulit, jadi ngukur diri sendiri, kalau sekiranya ga mampu
mending tidak usah daripada menyusahakan teman-teman yang lain, karena di SAR DIY sendiri itu mengutamakan safety first
”. WRBKEM10585-592
Selain itu responden Doni juga mengungkapkan bahwa responden Doni tidak merasa takut dan khawatir dengan alat evakuasi yang dipakai saat
mengevakuasi karena menurut responden Doni, responden Doni sudah yakin dengan alat yang di pakai. Responden Doni mengungkapkan bahwa keterbatasan
kemampuan bukan kendala karena jika responden tidak mampu maka masih ada teman yang bisa membantu karena menurutnya sesama tim harus bisa saling
mengisi, hal tersebut dibuktikan dalam kutipan wawancara berikut: “Tidak karena aku sudah yakin dengan alat yang aku pakai, aku juga tau
keadaanya, dan teman-teman yang ikut evakuasi yang di sumur kan teman-teman udah tahu keadaan waktu di medan yang sulit, nah tahu buat
lintasan yang aman bagaimana dll. Jadi santai aja, prinsipnya aku yakin
aja”. WRBKEM2213-218 “Kalau buat aku itu bukan kendala, kalaupun misalnya saat operasi
pencarian kemampuanku terbatas, pasti temanku juga memiliki kemampuan yang lebih daripada aku, jadi bisa saling mengisi kekurangan
begitu. WRBKEM11595-598 Dari hasil wawancara dengan significant other yang berupa atasan
responden Doni juga mengungkapkan hal yang sama bahwa kemampuan responden Doni pada awal mulanya standar, namun dengan pelatihan kemampuan
menjadi meningkat lagi. Menurut atasan responden Doni mengungkapkan bahwa Doni berkompeten pada bidang komunikasi saat bekerja. Selain itu atasan
responden Doni juga mengungkapkan bahwa yang boleh diterjunkan untuk mengevakuasi itu yang mempunyai lisensi atau sertifikasi sedangkan Doni
mempunyai sertifikasi pertolongan pertama dan komunikasi. sedangkan yang tidak mempunyai sertifikasilisensi biasanya membantu untuk memback-up.
Responden Doni juga mendapatkan kartu anggota RAPI “Radio Antar Provinsi”
jadi bisa berkomunikasi dengan seluruh anggota RAPI di seluruh Indonesia. Hal ini terlihat dalam kutipan wawancara berikut ini:
“Pada awalnya yang begabung di SAR DIY itu memiliki kemampuan yang basic, akan tetapi selama pelatihan dan lain-lain, kemampuanya akan lebih
ter-upgrade lagi. Kalau mas “Doni” itu saya lihat dia lebih berkompeten
pada bidang komunikasi saat bekerja, saya rasa ya itu kebutuhan yang penting jika di SAR DIY, karena dia bagus kerjanya seputar tentang
komunikasi lewat HT, misalkan tentang pancaranya yang pas saat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menggunakan HT, atau saat masang- masang alat komunikasi”.
WRNBKEM1052-061 “Ya pertamanya di seleksi dulu sesuai dengan kemampuanya, misalkan dia
di bagian menyelam, nah orang yang menyelam itu harus memiliki lisensi atau sertifikasi menyelam, tidak semuanya boleh menyelam, kan kita juga
ada pertanggung jawabanya, masak nanti yang tidak mempunyai lisensi menyelam, terus di bolehkan menyelam jadi kalau terjadi apa-apa kan
seperti tidak ada pertanggung jawabanya, jadi yang boleh terjun itu yang punya lisensi sama sertifikasi. Kalau misalnya tidak punya lisensi atau
sertifikasi ya paling bantu back up
. Kalau “Doni” itu punya sertifikasi yang diberikan oleh SAR DIY jadi dia punya sertifikasi dalam pertolongan
pertama dan komunikasi b egitu”. WRNBKEM3143-155
“Iya itu mba, dia mendapaktan sertifikasi pertolongan pertama dan komunikasi jadi dia bisa terjun untuk bagian komunikasi dan pertolongan
pertama. Selain itu dia juga mendapatkan kartu RAPI “radio antar provinsi Indonesia” jadi dia dikasi kode komunikasi untuk komunikasi, jadi dia
bisa berkomunikasi dengan sesama anggota RAPI di seluruh Indonesia WRNBKP158-164
Atasan responden Doni juga mengungkapkan bahwa pelatihan di SAR DIY
itu wajib dan pihak SAR DIY sudah mencatat siapa yang harus datang, dan jika tidak bisa harus sudah mencari gantinya, akan tetapi selama ini responden Doni
selalu datang saat ada pelatihan. Hal ini terbukti dalam kutipan wawancara berikut ini:
“Pelatihan di SAR DIY itu wajib, jadi nanti misalnya kita mau melakukan pelatihan tentang pertolongan pertama, nah nanti kita menghubungi
perorangan, nanti kita bilang latihan tanggal segini jam segini, kalau dia bilang bisa, dia harus datang kan kita udah list juga siapa yang datang,
nanti kalau semisal ada yang tidak bisa ya dia harus cari penggantinya,
selama ini “Doni” juga selalu datang saat ada pelatihan”. WRNBKEM2073-080
Berdasarkan hasil wawancara dnegan teman responden Doni sebagai significant other juga mengungkapkan hal yang sama. Teman responden Doni
mengungkapkan bahwa kemampuan Doni sudah mumpuni. Selain itu Doni selalu datang saat diadakan pelatihan di SAR DIY dan berlatih dengan sungguh-
sungguh, hal ini dibuktikan dalam kutipan wawancara berikut ini: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Setau saya dia kan dulu juga sudah jadi relawan mba, sewaktu erupsi merapi, jadi kalau kemampuan sudah mumpuni kalau saya lihat, kan disini
di SAR DIY juga ada pelatihan secara rutin itu juga untuk meningkatkan
kemampuan anggota relawan gitu mba”. WRTBKEM1028-032 “Iya dia selalu ikut kok mba kalau ada pelatihan”. WRTBKEM2035
“Iya dia berlatih dengan sungguh-sungguh mba. Ya emang harus sungguh- sungguh jadi tidak main-
main”. WRTBKEM3038-039 d.
Kesesuaian pembayaran dengan kinerja bagi relawan SAR DIY. Responden Tono:
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden Tono, mengungkapkan bahwa bentuk pembayaran bukan merupakan pendorong semangat kerja menjadi
relawan SAR DIY. Responden Tono menganggap bahwa jika bekerja sebagai seorang relawan harus siap tidak dibayar atau tidak mendapatkan upah. Kemudian
responden Tono juga mengungkapkan bahwa selama bekerja menjadi relawan SAR DIY, responden Tono juga menganggap jika menerima uang dari ngisi
outbound itu menganggapnya biasa aja, selain itu responden Tono juga mengeluarkan uang dari kantong pribadi untuk membiayai operasional sewaktu
evakuasi korban. Sedangkan untuk memenuhi uang untuk membeli kebutuhan sehari-hari di dapatkan dari bekerja menjadi pegawai harian lepas PLH di BPBD
Sleman, hal ini dibuktikan dalam hasil wawancara berikut: “Siap, siap apa ya, nek relawan itu siap ra dibayar ga dapet upah, harus
ngeluangin waktu semuanyalah tenaga, pikiran”.WRAPEM1014-016 “Menurut saya sih ya enggak sih sama dibuat senang wae”.
WRAPEM2018 “Kalau misalkan dari ngisi outbound itu biasa aja, ga ngaruh buat
kerjaanku di SAR DIY, aku tidak mikir uang.”. WRAPEM5193-194
“Engga ada, masak ya pasang tarif”. WRAPEM6280 “Ya ngga gimana-gimana namanya juga relawan ga dapat uang”.
WRAPEM7284-285 “Ya sewaktu evakuasi korban itu kita pakai uang pribadi dari kantong
masing- masing”. WRAPEM3059-060
“Ya kalau untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari ya saya dapet dari kerja jadi pegawai harian lepas di BPBD Sleman, ya kalau mengandalkan SAR
DIY ya ga makan-makan nanti, kan di SAR DIY memang relawan murni”.
WRAPEM4156-159 Hal ini juga dibuktikan dalam wawancara dengan significant other yang
berupa atasan responden Tono di kantor SAR DIY. Atasan responden Tono juga mengungkapkan bahwa bekerja di SAR DIY tidak ada basic sallary, dan
terkadang di SAR DIY bisa mendapatkan uang itu dari mengisi outbound, akan tetapi juga jarang mengisi kegiatan outbound juga mendapatkan bayaran, hal ini
terlihat dari hasil wawancara berikut ini : “Di dalam SAR DIY memang tidak ada basic sallary mba, disini pure
kerja tanpa ada bayaran, mungkin jika menerima kegiatan outbound misalkan di bayar, nah itu baru dibagi untuk kas, dan mengisi outbound.
Tapi juga jarang outbound mendapatkan bayaran. Di SAR DIY memang tidak ada gaji, jadi kita juga tidak memaksa anggota kami untuk setiap hari
berada di posko untuk evakuasi, tapi jika di luar mempunyai pekerjaan yang menghasilkan juga tidak masalah, karena dari SAR DIY juga tidak
bisa menghidupi mereka”. WRNAPEM053-062 “Kalau untuk memenuhi kebutuhan dalam hal untuk membeli ini dan itu
saya lihat tidak ada mba, kan disini tidak ada gaji, tapi kalau saya lihat dia kan termasuk anggota yang masih muda, dia mau belajar banyak hal mba”.
WRNAPK102-106 Hasil wawancara dengan significant other yang berupa teman responden
Tono juga mengungkapkan hal yang sama, bahwa responden Tono tidak mempermasalahkan dengan tidak adanya gaji karena teman Tono melihat bahwa
dia bekerja di SAR DIY karena hati nurani. Kemudian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari responden Tono juga mendaptkan dari bekerja di BPBD Sleman.
Pembayaran bukanlah pendorong semangat kerja responden Tono, hal ini terbukti dalam hasil wawancara berikut:
“Kalau saya lihat mas Tono ya biasa saja mba, dia terlihat tidak mempermasalahkan dengan tidak adanya gaji, karena saya lihat dia murni
bekerja di SAR DIY karena jiwanya disana ingin membantu orang lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Selain itu Tono juga sudah bekerja di BPBD Sleman, disana dia juga sudah mendapatkan gaji juga. Jadi dia memenuhi kebutuhan sehari-hari
dengan uang gaji dari kerja di BPBD Sleman”. WRTAPEM046-053 Responden Doni:
Sedangkan dalam wawancara dengan responden Doni mengungkapkan bahwa bekerja di SAR DIY tidak mendapatkan gaji, tunjangan ataupun uang piket.
Walaupun jika ada yang mau memberikan rokok, menurut responden Doni itu hak mereka. Menurut responden Doni jika dirinya mau menerima uang akan di
cap jika menolong karena uang dan jika ada yang memberikan sesuatu tidak akan diterima. Responden Doni juga mengungkapkan walaupun tidak di gaji tapi
dirinya merasa senang dan tidak merasa susah karena namanya menjalankan hobi. Hal ini dibuktikan dalam transkrip wawancara berikut ini :
“Tidak dapat, kan SAR DIY itu sendri dari SK Surat Keputusan Gubernur, tapi dari SAR DIY itu ga mendapat gaji, tunjangan apapun itu
ga dapet, uang piket juga ga da pet”. WRBPEM9600-603
“Nggak ada, tapi kalau ngasih rokok ada, ya itu hak mereka”. WRBPEM7492-493
“Enggak, nanti soalnya itu bakal jadi cap tersendiri buat kita, jadi kita nolong cuman karena uang, padahal kan enggak gitu”. WRBPEM8495-
497 “Belum pernah, kalaupun ada yang ngasih, kita juga ga bakal nerima”.
WRBPEM11622-623 “Ya seneng, ga ada susahnya. Kalau ga dibayar ya ga susah wong
namanya hobi”. WRBP6P5322-323 Selain itu dari hasil wawancara responden Doni juga mengungkapkan
bahwa terkadang dirinya dan teman-teman relawan SAR DIY harus menggunakan uang pribadi untuk patungan keperluan evakuasi. Selain itu responden Doni juga
mengungkapkan bahwa dia pernah mendapatkan tips tapi itu di luar kegiatan sosial dan sudah ada anggaranya dengan memback-up medis di sebuah event akan
tetapi tidak semua uangnya untuk para relawan akan tetapi sebagian disisihkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk keperluan SAR DIY. Responden Doni juga mengungkapkan bahwa jika dia dan teman-temanya mengisi acara outbound maka ketika mendapatkan bayaran itu
60 untuk kantor SAR DIY, dan 40 untuk orang yang mengisi outbound. Akan tetapi responden Doni megungkapkan jika dirinya juga tidak tahu mengisi
outbound itu dibayar berapa, karena responden Doni juga mendapatkan ilmu gratis dan tidak akan memasang tarif. Sedangkan untuk para anggota senior dan
komandan terkadang membantu ikut menyumbang dana untuk keperluan SAR DIY. Responden Doni juga mengungkan bahwa kerja di SAR DIY untuk mencari
amal dan ibadah, bukan untuk mencari uang, dan dia sudah nyaman bekerja di SAR DIY. Hal ini di buktikan dalam kutipan wawancara berikut ini :
“Ya kalau untuk dari SAR DIY nanti kita dan teman-teman juga kadang bekerja dengan menggunakan uang pribadi. Misalnya ada info kejadian,
nanti yang pertama dapet informasi itu SAR DIY, kemudian SAR DIY menuju ke TKP, dan ternyata BASARNAS juga mendapatkan info, nanti
ketemu di lapangan kita saling bekerjasama, nah untuk keperluan SAR DIY kita patungan, nanti pake uang siapa dulu. Ya jadi sifatnya kaya
kekeluargaan. Kita kan juga ada uang kas, tapi itu kan juga patungan dari teman-teman, nah nanti kalau semisal ada kerjaan di luar, misalnya dari
pihak SAR DIY memberikan outbound nanti uangnya ga 100 diberikan ke yang ngisi outbound tapi 60 di masukan ke dalam kas SAR DIY, 40
untuk perorangan yang mengisi acara outbound
”. WRBP1044-058 “Selama aku bergabung di SAR DIY aku belum pernah mendapatkan tips,
kecuali dari kita SAR DIY diminta untuk back up medis saat event, itu kan di luar kegiatan sosial yang sudah ada anggaranya, nanti pihak EO
memberikan anggaran honorariumnya, nanti kita kasih lagi ke SAR DIY,
tapi kita juga ga minta untuk di bayar berapa begitu”. WRBPEM12627- 633
“Iya, toh tapi kita juga ga tahu, kalau ngisi outbound itu akan dibayar berapa, tapi kita juga ga masang tarif, la wong kita juga dapet ilmu juga
cuman gratis, masak ya pasang tarif”. WRBPEM2061-064 “Kalau kerja pada bidang yang lain juga pingin, tapi kalo menjadi relawan
kan hobi yang memang apa ya, ya sebenernya dari menghasilkan ya enggak, ga dapet uang juga, tapi saya udah nyaman disitu. Nanti kalau
pengen cari uang bisa kerja ditempat yang lain. Kan di SAR DIY juga tidak mewajibkan semua anggotanya ketika ada musibah harus datang ikut
membantu mengevakuasi. Karena SAR DIY merasa tidak bisa menggaji PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan menghidupi anggotanya, makanya kalau ada yang sedang bekerja ya biarkan bekerja dulu, toh SAR DIY juga tidak bisa menghidupi mereka.
Tetapi ada beberapa yang semisalkan sedang bekerja, tiba-tiba ada kejadian dan butuh bantuan untuk mengevakuasi, nanti yang bekerja di
luar itu pasti minta ijin atasan dari kantor tempatnya bekerja, dan pasti
dari pihak kantornya langsung diijinkan”. WRBP2P4108-123 “Nanti para anggota yang tua bisa saling sharing trus mereka juga ada
sebagian yang membantu dengan mengirimkan uang lewat rekening untuk biaya operasional SAR
DIY juga”. WRBKPRP369-372 “Enggak, enggak pernah dapet uang ya dari SAR DIY itu, soalnya kita juga
kerja disitu niate cuman ngamal lan ibadah enggak nyari duit, komandan juga menghendaki begitu, kalau beli peralatan itu juga kadang yang dapet
dari temen-temen juga hasil nyari uang di luar, misalkan dapat dari outbound nanti di bagi gitu 60 buat kantor SAR DIY, kalau yang 40
baru buat orangnya yang ikut bantu pas outbound itu. Kan kita mengingat juga kita organisasi kita tidak diberikan uang oleh pemerintah, sedangkan
kita dibutuhkan oleh masyarakat, jadi ya untuk mengupdate alat-alat ya dari uang kas itu yang kita gunain, kadang juga komandan ngasih uang
juga buat beli alat-alat dari uang pribadinya. Komandan kita juga bukan
dari pegawai negeri tapi cuman orang biasa juga”. WRBT6P10605-619 Hal yang sama juga diungkapkan oleh atasan responden Doni sebagai
significant other yang mengungkapkan bahwa di SAR DIY tidak ada gaji, dan selama ini melihat bahwa responden Doni bekerja tidak mengharapkan uang dari
SAR DIY. Selain itu atasan responden Doni juga mengungkapkan jika di luar kegiatan sosial atau mengisi outbound uang pembayaran berapa persen diberikan
ke kantor SAR DIY, berapa persen untuk perorangan. Dan banyak anggota senior yang ikut menyumbang untuk kegiatan sosial di SAR DIY, hal ini dibuktikan
dalam kutipan wawancara berikut ini : “Selama ini saya lihat tidak ada, kan kerja di SAR DIY tidak ada basic
sallary, jadi kita melakukan kegiatan evakuasi atau pelatihan jadi kita tidak mendapatkan uang. Kalau saya lihat pada mas “Doni” tidak ada
tendensi yang mengharapkan uang atau apa apa dari SAR DIY atau pengen terkenal atau dilirik pekerjaan lain sepertinya tidak ada”.
WRNBPEM1041-047 “Ya namanya juga kita kerja di SAR DIY tidak mendapatkan gaji, jadi kita
saling memahami jika banyak anggota SAR DIY yang bekerja di luar untuk mendapatkan gaji”. WRNBPEM2067-070
“Tidak ada, jadi selama ini kita punya kas, jadi nanti kita mengadakan outbound, atau ada undangan untuk mengisi uang kas, ya kadang di bayar
kadang enggak, tapi ya kalau di bayar nanti berapa persen untuk kas, berapa persen untuk orang melatih outbound tersebut. Uang kas itu untuk
jaga-jaga misalkan ada kejadian orang masuk sumur, kecelakaan jadi itu kejadian kecil nanti biaya operasional memakai uang kas, tapi kalau
kejadian besar seperti erupsi gunung nah nanti kita bilang komandan nanti dia menyediakan resource seperti kendaraan, ya kadang senior juga
menyumbang, misalnya dia bekerja di luar jawa nanti dia menyuport uang, pemerintah tidak ada menyumbang uang, kendaraan kita plat hitam, kita
ga dapet dan dari pemerintah jadi kita tidak melaporkan keungan kita”. WRNBPEM3083-097
Hal yang sama juga diungkapkan oleh teman responden sebagai
significant other, bahwa responden Doni tidak pernah melihat atau mendengar bahwa responden Doni tidak mengharapkan adanya pembayaran atau gaji, karena
relawan disini bekerja dengan hati. Selain itu teman responden Doni juga mengungkapkan bahwa bekerja di SAR DIY freelance jadi sesuai waktu setiap
relawan, dan diluar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari responden Doni bekerja sebagai supir. Hal ini dibuktikan dalam kutipan wawancara berikut ini:
“Kalau selama saya kenal dengan mas Doni, saya tidak pernah melihat atau mendengar dia mengharapkan adanya pembayaran atau gaji dan
semacam itu, ya kita memang sudah tahu bahwa kerja di SAR DIY emng
tidak mendapatkan bayar kan kita bekerja dengan hati”. WRTBPEM1043-047
“Iya mba, ya kan kerja disini seperti freelance jadi ya sesuai waktu kita, pasti kita diluar seperti mas Doni punya pekerjaan yang lain yang berguna
untuk memenuhi kebutuhan di SAR DIY. Kalau setahu saya mas Doni itu
di luar bekerja sebagai supir”. WRTPEM2050-054 e.
Keamanan dalam bekerja bagi relawan SAR DIY Responden Tono:
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden Tono megungkapkan bahwa
di SAR DIY tidak mendapatkan adanya jaminan kesehatan dan jaminan keselamatan. Responden Tono mengungkapkan bekerja di SAR DIY beresiko
tinggi, walaupun tidak ada jaminan kesehatan dan jaminan keselamatan tidak akan membuat responden Tono berhenti menjadi relawan di SAR DIY. Responden
Tono juga mengungkapkan bahwa sebenarnya jaminan kesehatan dan keselamatan itu penting, tapi tergantung individunya mau mendaftar atau enggak.
Hal ini dibuktkan dalam kutipan wawancara berikut ini : “Enggak ada, tapi ya ada sih dari BPJS ketenagakerjaan, tapi itu kalau ada
yang mau daftar aja, kalau ngga mau yaudah gapapa. Tapi kalau aku udah dapet BPJS Kesehatan sama ketenagakerjaan tapi dari kantorku yang ini,
bukan dari SAR
DIY”.WRAKP1402-406 “Ya ngga sih, ngga ngaruh kalau itu buat aku, masak ya aku harus kecelakaan
dulu baru dapat jaminan kesehatan sama keselamatan kerja”. WRAKP3428- 430
“Kalau resikonya tinggi iya, tapi aku tidak pingin berhenti jadi relawan SAR DIY”. WRAKP1411-412
“Penting sih kalau menurutku, tapi tergantung kalau yang mau daftar ya daftar, kalau enggak ya enggak”. WRAKP4434-435
Hal yang sama juga diungkapkan oleh significant other yang berupa atasan
responden Tono di SAR DIY, yaitu responden Tono tidak mengikuti jaminan keselamatan. Tapi terlihat walaupun tidak punya jaminan keselamatan, Tono tetap
mau bekerja. Hal ini dibuktikan dalam kutipan berikut: “Dia di SAR DIY tidak ikut jaminan keselamatan kerja mba, mungkin dari
kantornya diluar pekerjaanya sebagai seorang relawan dia punya jaminan keselamatan kerja. Tapi saya lihat di SAR DIY tidak ada jaminan keselamatan
kerja tapi dia tetap mau bekerja untuk SAR
DIY”. WRNAJP066-071 Hasil wawancara dengan teman responden Tono sebagai significant other
mengungkapkan bahwa tidak adanya jaminan keselamatan seperti asuransi jaminan keselamatan atau jaminan keamanan kerja itu tidak masalah, dan
responden Tono tetap mau bekerja. Hal ini dibuktikan dalam kutipan wawancara: “Kalau saya lihat tidak masalah sih mba, jaminan pekerjaan tidak masalah
mba, tapi dia tetap bekerja di SAR DIY walaupun dia tidak mendapatkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
asuransi jaminan keselamatan atau jaminan keamanan kerja”. WRTAKP067-071
Responden Doni: Sedangankan
dari hasil
wawancara dengan
responden Doni
mengungkapkan bahwa adanya jaminan kesehatan dan jaminan keselamatan itu bukan sebagai acuan untuk memotivasi kerja dirinya bekerja di SAR DIY karena
responden Tono bekerja atas dasar panggilan jiwa. Selain itu responden Doni juga menganggap bahwa adanya jaminan kesehatan dan keselamatan itu penting, akan
tetapi responden Doni mengungkapkan bahwa setiap resiko itu ada tapi bagaimana seseorang individu bisa meminimalkan resiko itu sendiri. Hal itu
dibuktikan dalam kutipan wawancara berikut ini: “Enggak menjadi sebuah patokan karena itukan inisitaif sendiri, tapi itu
bukan sebagai acuan untuk motivasiku kerja di SAR DIY”. WRBKP643-
645 “Sebenernya penting, tapi kita kan juga inisiatif tersendiri buat daftar
asuransi, kita juga ga mungkin minta komandanya buat minta asuransi, kan kita juga daftar menjadi relawan SAR DIY itu atas dasar panggilan
jiwa, tapi setiap resiko itu ada tapi bagaiamana cara kita sendiri untuk
meminimalkan resiko itu”. WRBKPP670-675 Hal yang sama juga dibuktikan dalam wawancara dengan atasan
responden Doni di SAR DIY sebagai significant other. Atasan responden Doni mengungkapkan bahwa selama ini Doni tidak pernah mengeluh dan selalu ikut
terjun waktu mengevakuasi walaupun tidak adanya jaminan kesehatan dan jaminan keselamatan. Hal ini terlihat dalam kutipan wawancara berikut ini:
“Tadinya ikut, tapi sekarang berhenti karena keadaan uang kas yang sudah menipis. Jadi kita ya termasuk mas “Doni” kalau bekerja ya hati-hati biar
tidak ada kecelakaan kerja, karena asuransinya juga tidak ada. Tapi kalau saya melihat “Doni” sebenarnya walaupun ada asuransi atau tidak dia
tetap bekerja tanpa mengeluh buktinya dia selalu ikut terjun waktu ngevakuasi dan lain-lain karena saya lihat dia masuk relawan itu karena
hatinya ingin bekerja menolong orang bukan karena alasan lain sepengetahuan saya”. WRNBKP108-109
Hasil wawancara dengan teman responden Doni sebagai significant other
juga mengungkapkan bahwa sudah tidak adanya asuransi keselamatan kerja tidak mempengaruhi responden Doni dalam bekerja. Hal ini dibuktikan dalam kutipan
berikut: “Kalau saya lihat sepertinya tidak merasa terpengaruh dengan adanya
jaminan keselamatan kerja atau keamanan kerja, kalau sekarang sepertinya sudah tidak ada asuransi untuk keselamatan kerja tapi tidak mempengruhi
dia mba”. WRTBKP059-063 f.
Rekan kerja bagi relawan SAR DIY. Responden Tono:
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden Tono mengungkapkan bahwa bekerja di SAR DIY itu untuk menambah temanrelasi. Selain itu
responden Tono juga merasa nyaman bekerja di SAR DIY karena dengan teman- teman di SAR DIY ada jiwa kebersamaan, kekeluargaan dan bisa saling bertukar
pikiran, berbagi pengalaman dan selama ini tidak mempunyai masalah dengan teman-teman relawan di SAR DIY. Hal ini dibuktikan dalam kutipan wawancara
berikut ini: “Ya kalau aku ya buat nambah teman, nambah ilmu dan lain-lain”.
WRATRK21197-198 “Ya karena temen-temen juga, karena jiwa kebersamaan, dan
kekeluargaan, aku merasa nyaman aj a kerja disitu”. WRARK2201-202
“Kalau aku sih nyaman aja, ngga ada masalah yang berarti sih”. WRARK3294-295
“Ya, disana kan bisa tuker pikiran, berbagi pengalaman, tapi selama ini ga ada masalah tuh”. WRARK4297-298
“Ya kalau nambah relasi ya iya”. WRARK5321 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal ini juga dibuktikan melalui wawancara dengan significant other yang berupa atasan responden Tono yang mengungkapkan bahwa Tono mudah
membaur dengan teman relawan yang lain dan bisa bekerja dalam satu tim. Hal ini terlihat dalam kutipan wawancara berikut ini:
“Selama saya mengenal dia, mas “Tono” orang yang mudah membaur dengan orang lain mba, dia juga bisa bekerja dalam satu tim”.
WRNARK074-076 Hasil wawancara dengan significant other yang berupa teman responden
Tono juga mengungkapkan bahwa Tono bekerja di SAR DIY ingin menambah teman, dan teman tersebut mengungkapkan bahwa Tono mudah bergaul dan akrab
dengan teman yang lain dan sudah seperti keluarga. Hal ini terlihat dalam kutipan wawancara berikut ini:
“Kalau tujuan tertentu pada diri Tono saya lihat tidak ada mba, dia tidak pernah mengharapkan apa-apa di SAR DIY ini, tapi ya mau mengharapkan
apa, disini juga tidak ada gaji dll, pernah ,dulu saya tanya kenapa ikut daftar di SAR, dia bilangnya ingin bantu orang udah jiwanya disini, seneng
aja sama pekerjaan yang berhubungan dengan SAR terus kerja disini ingin
menambah teman dan ingin belajar”. WRTATRPIS020-027 “Kalau selama kenal mas Tono, saya lihat dia itu mudah bergaul mba
dengan orang lain, dia itu grapyak sama anggota yang lain, jadi saya lihat dia tu udah seperti keluarga juga mba sama saya kalo di SAR
DIY”. WRTARK075-078
Responden Doni: Berdarkan hasil wawancara dengan responden Doni mengungkapkan
bahwa bekerja di SAR DIY ingin menambah relasi. Setelah bekerja di SAR DIY, responden Doni merasa seperti ada rasa kekeluargaan dan sudah seperti kakak-
adik dengan teman-teman relawan. Selain itu responden Doni juga mengungkapkan bahwa motivasinya masuk relawan karena melihat teman-teman
kerja tidak mempunyai rasa capek dan terlihat senang. Hal ini terlihat dari kutipan hasil wawancara berikut ini:
“Tertarik menjadi relawan SAR DIY karena ingin menambah relasi”. WRBRPKTK531-532
“Ya ada banget, terutama yang sering tinggal nginep di posko SAR DIY itu udah ada rasa kekeluargaan udah seperti kakak-adik, walaupun setiap
orang pasti melakukan kesalahan ya tetap di maklumi namanya juga
manusia”. WRBRK11739-743 “Ya kalau nambah teman iya, nambah keluarga ya iya juga. Misalnya
nanti aku main sama temenku SAR DIY otomatis pada bawa teman dari luar SAR DIY, nanti kan jadi kenal temen-temen luar SAR DIY juga. Ya
kalau jadi keluarga tu kaya misalnya kan aku lama tinggal di posko SAR DIY, nanti kita makan bareng terus kita tidur bareng sama relawan SAR
DIY itu kan jadi udah kaya keluarga juga, terus kalau kita misalkan ga punya uang ya saling patungan satu sama lain terus sambil berbagi juga,
jadi kita teman kerja tapi malah kaya udah jadi keluarga”. WRBRK3281- 291
“Seneng aja, karena kerjanya kaya orang piknik, awalnya motivasinya masuk relawan itu liat temen-temen kok kerja ga ada capeknya, tapi ya ga
memungkiri pasti di akhirnya mereka juga capek dan terobati saat menemukan korban, kesane uripe do seneng, ya pasti ga memungkiri
mereka meningggalkan beban-beban pekerjaanya yang awal, ya seneng aja misalnya ada pekerjaan nanti kita juga foto-foto kan moment itu, trus kita
dikirim di group SAR
DIY”. WRBKPRP361-369 Selain itu dari hasil wawancara responden Doni juga mengungkapkan
bahwa saat bekerja tim team work terkadang jika ada kendala di lapangan dan keadaan fisik yang lelah membuat responden Doni dan sesama relawan emosi
sendiri-sendiri, akan tetapi setiap relawan mengatur konfliknya sendiri-sendiri agar tidak tegang. Terkadang yang dilakukan responden Doni dengan menjauh
jika merasa sedang tidak cocok dengan temanya agar terhindar masalah. Responden Doni juga mengungkapkan terkadang merasa jenuh jika ada salah
paham dengan teman dan terkadang berbeda argumen dengan teman itu ada, hingga saling mengumpat. hal ini dibuktikan dalam kutipan wawancara berikut:
“Kalau kendala yang berat itu misalnya cuaca, dan kondisi fisik. Misalnya sehari itu hujan terus kan itu mempengaruhi keadaan fisik dan psikologis,
katakanlah kita berkejaran dengan waktu, misalnya kita juga berkejaran di lapangan, keadaan fisik lelah kita juga team work, nantikan kalau lelah
kita emosi sendiri-sendiri, ya manajemen konfliknya sendiri-sendiri begitu
biar ga tegang”. WRBRK6678-685 Ya nanti misalkan kalau aku ada yang ga cocok sama temen mending aku
menjauh aja daripada nanti cari masalah kan juga ga enak sama yang lain”.
WRBRK7689-697 “Dikatakan jenuh enggak, tapi kalau jenuh dengan salah paham kepada
teman-teman iya, misalnya aku lagi checklist alat-alat misalnya ada keselip satu, nah nanti kita di marah-marahi gitu. Salah paham itu biasa, aku juga
pernah menyalahkan seperti itu juga”. WRBRK1220-224 “Enggak sih, kalau ada yang ngomong apa aku sih bodo amat”.
WRBRK2226-227 “Ya pasti adalah, itu biasa, paling ya beda argumen terus pisuh-pisuhan
yaitu biasa aja”. WRBRK8700-701
Dari hasil wawancara dengan responden Doni juga terlihat bahwa sejauh
ini merasa nyaman bekerja dengan relawan dari berbagai latar belakang usia, karena bisa saling menasehati. Responden Doni juga mengungkapkan bahwa
dengan adanya teman satu tim membuat pekerjaan yang berat menjadi ringan dan jika ada rasa tidak suka antar teman satu tim, harus berusah membuang perasaan
itu agar tidak ada konflik. Responden Doni juga mengungkapkan bahwa teman- teman di SAR DIY selalu mendukung baik secara moril maupun psikologis. Hal
ini dibuktikan dalam kutipan wawancara berikut ini: “Sejauh ini nyaman-nyaman aja karena di SAR DIY itu dari usia 50 tahun
sampai 21 tahun, mungkin cara bicaranya aja, mungkin lagi pas di luar SAR DIY yang umurnya lebih dari aku pada saling menasehati angkatan
yang bawahnya, misalnya nasehati kalau punya pacar itu cari yang baik- baik dll. WRBRK7689-694
“Ya sukanya kalau bekerja dalam satu tim itu misalnya pekerjaan yang berat jadi ringan begitu, kalau dukanya ya itu kalau berselisih paham aja
nanti kan jadi timbul konflik, ya berusaha menghilangkan rasa ga suka itu
biar timnya tetap kompak”. WRBRK9716-720 “Ya mendukung baik secara moril maupun psikologis, ya emang kalau
dalam tim itu ya harus mendukung”. WRBRK10735-736 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari hasil wawancara dengan significant other yang berupa atasan responden Doni juga mengungkapkan bahwa responden Doni mudah bergaul
dengan teman-teman yang lain, responden Doni juga mampu bekerja sama dalam satu tim, hal ini dibuktikan dalam kutipan wawancara berikut:
“Selama saya mengenal “Doni” dia itu mudah bergaul mbak sama temen- temen yang lain. Itu terlihat waktu bekerja dia mampu bekerja sama
dengan baik sesama satu tim, buktinya tidak ada masalah yang berat, dia juga sering menginap di posko SAR DIY dah akrab banget sama yang lain
terus mudah bergaul juga”. WRNBRK121-126 Hasil wawancara dengan teman responden Doni sebagai significant other
juga mengungkapkan bahwa responden Doni mempunyai hubungan kerja yang baik dengan teman-teman yang lain, responden Doni mudah bergaul, dan di dalam
anggota SAR DIY sudah seperti satu keluarga. Hal ini dibuktikan dalam kutipan wawancara berikut ini:
“Kalau hubungan kerjanya baik mba dengan teman yang lain, dia bisa membaur begitu, saya lihat dia tidak punya masalah dengan teman-teman
yang lain, karena di dalam anggota SAR DIY kita semua sudah seperti
anggota keluarga”. WRTBRK067-071 g.
Adanya pengawasan dari komandan dan senior bagi relawan SAR DIY. Responden Tono
Berdasarkan hasil wawancara responden Tono mengungkapkan bahwa ketika mendapatkan suatu pengawasan atau evaluasi menganggap
biasa saja. Responden Tono juga mengungkapkan ketika mendapat evaluasi atau pengawasan antara responden Tono dan senior atau komandan sering
bercandaan, akan tetapi responden Tono terkadang di salah-salahkan, tetapi responden Tono menganggap biasa saja, hal ini terlihat dari hasil wawancra
berikut ini: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Ya biasanya ngarahinya kaya ngasih tahu teknis-teknisnya”. WRAPENG1236-237
“Enggak, biasa aja aku, ya kita sering bercandaan malahan”. WRAPENG2240
“Ya ada, setiap ada evakuasi pasti ada evaluasi, ya kadang di salah-salahin, tapi ya biasa wae lah, kabeh ya pernah salah”. WRAPENG3243-245
Hasil wawancara dengan significant other yang berupa atasan responden juga
mengungkapkan bahwa responden Tono ketika mendapatkan evaluasi selalu menerima itu dan pengarahan serta evaluasi biasanya diberikan oleh semua
anggota SAR DIY bukan ke perorangan saja. Hal ini terbukti dalam kutipan wawancara sebagai berikut:
“Ya seperti yang lain, di SAR DIY seperti pengarahan dan evaluasi itu diberikan kepada semuanya bukan perorangan. Jadi menurut saya selama
mengenal “Tono” ya misalnya dia kena evaluasi ya dia selalu menerima itu”. WRNAPENG080-083
Hasil wawancara dengan significant other yang berupa teman responden
Tono juga mengungkapkan hal yang sama bahwa setelah mendapatkan evaluasi responden Tono tidak pernah marah, seperti anggota yang lain, hal ini terlihat
dalam kutipan wawancara berikut ini: “Ya selama kenal kalau saya melihat Tono saat mendapatkan evaluasi setelah
melakukan evakuasi ya saya lihat biasa aja, dia tidak pernah marah atau bagaimana, ya biasa saja seperti anggota yang lain”. WRTAPENG082-085
Responden Doni: Dari hasil wawancara, responden Doni mengungkapkan bahwa setiap
melakukan evakuasi selalu ada evaluasi. Responden Doni juga mengungkapkan bahwa sering mendapatkan evaluasi karena sewaktu masuk divisi komunikasi,
banyak yang complaint karena komunikasi tidak lancar. Selain itu responden Doni juga mengungkapkan semakin termotivasi dengan adanya evaluasi dan controlling
karena responden Doni juga mendapatkan apresiasi selain evaluasi dan controlling. Hal ini terlihat dalam kutipan wawancara berikut ini:
“Ya ada sih, misalnya kita selesai ngevakuasi, selesai bantu menolong yang terkena musibah nanti abis itu kita ada evaluasi”. WRBENG1455-
457 “Sering, ya harus mau kena evaluasi, misalnya kita ngerasa udah bener
nih, tapi tetep aja nanti teman masih ngerasa kalau yang tak lakuin salah, tapi ya gapapa. Dulu sewaktu aku di bawah divisi komunikasi, banyak
banget yang complaint, karena dibilang komunikasi ga lancar kan kita pke HT kan karena frekuensi yang ga memadai jadi suara ga jelas ya makanya
sering kena evaluasi”. WRBPENG2459-466 “Ya kalau buat aku, aku semakin termotivasi, ya kan kita mendapatkan
apresiasi juga ga cuman evaluasi”. WRBPENG3470-471 Hal ini juga dibuktikan saat wawancara dengan atasan responden Doni
sebagai significant other yang mengungkapkan bahwa ada evaluasi ketika selesai melakukan evakuasi, dan atasan responden Doni juga mengungkapkan bahwa
responden tidak pernah marah dan selalu terbuka ketika mendpatkan evaluasi. Hal ini terlihat dalam kutipan wawancara berikut ini:
“Kalau di SAR DIY itu setelah melakukan sebuah kegiatan pasti ada evaluasi, evaluasi itu diberikan secara menyeluruh kepada semua anggota
SAR DIY, tidak hanya “Doni” saja, akan tetapi jika “Doni” mendapatkan
evaluasi biasanya sih dia juga menerima sih, enggak yang langsung marah kalau saya lihat, soalnya orangnya juga gampangan dalam artian tidak
mudah marah. Soalnya kita juga terbuka kalo ada masalah ya langsung diomongin, biasanya dia juga menerima kok selalu bilang “oke siap” ”.
WRNBPENG130-139 Hal yang sama juga dibuktikan dalam wawancara dengan significant other
teman responden Doni di SAR DIY yang mengungkapkan bahwa responden Doni terlihat setelah mendapatkan evaluasi selalu menerima masukan sebagai sarana
untuk belajar. Hal ini dibuktikan sebagai berikut: “Ya dia menerima semua masukan yang diberikan saat ada evaluasi gitu
mba, kan masukan sebagai sarana untuk belajar”. WRTBPENG081-082 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
h. Mendapatkan pujian dari orang lain bagi relawan SAR DIY.
Responden Tono: Berdasarkan hasil wawancara, responden Tono mengungkapkan bahwa
selama bekerja di SAR DIY tidak mempunyai harapan-harapan tertentu kepada orang telah ditolong dan selama ini tidak pernah mendapatkan penghargaan dalam
bentuk apapun, tapi tidak ingin. Responden Tono juga mengungkapkan walaupun seandainya dapat akan merasa biasa saja. Responden Doni mengungkapkan
bahwa terkadang ada pihak keluarga yang marah karena pihak SAR DIY tidak bisa membantu mengevakuasi hingga ketemu, tapi bagi responden Doni mau
bagaimana lagi karena sudah jalanya. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan wawancara berikut ini:
“Ga ada lah, ga punya harapan-harapan aku”. WRAPUJ2253 “Enggak pernah aku, enggak pernah dapet, tapi ya ngga pingin”.
WRAPUJ4262-263 “Aku sih belum pernah dapet, ya tapi kalau semisalnya dapat, ya biasa aja
sih”. WRAPUJ5269-270 “Aku sih biasa aja, la wong malah biasane ada yang ngasih penghargaan
tapi ya buat apa, malah do batin dinggo bungkus tempe wae, tapi ya tetep disimpen karo pihak SAR
DIY, dinggo arsip”. WRAPUJ1218-221 “Enggaklah, malah ada pihak keluarga yang marah-marah bilang “ pie
SAR kok raiso ngevakuasi” ya tapi mau gimana lagi, la udah emang
jalanya”. WRAPUJ3257-259 Hal tersebut juga diungkapkan oleh significant other yang berupa atasan
responden di SAR DIY yang mengungkapkan bahwa selama mengenal responden, tidak pernah melihat bahwa responden Tono ingin dipuji karena responden Tono
bekerja dengan tulus ingin membantu orang lain dan kadang merasa tidak suka, karena baginya bekerja ya bekerja setalah itu selesai. Hal tersebut dapat
dibuktikan dalam kutipan wawancara berikut ini: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Selama ini, dia itu bekerja setahu saya tidak ingin biar di alem orang, dia bekerja ya tulus mba ingin membantu orang lain, di malah nggak seneng
kalau ada yang memuji atau bagaimana. Dia pernah bilang sama saya, dialem ki ngopo, sek penting kerja ya kerja bar kui rampung
”. WRNAPUJ086-091
Wawancara dengan significant other yang berupa teman Tono juga
mengungkapkan bahwa selama ini Tono bekerja di SAR DIY terlihat biasa saja ketika ada yang mengucapkan terimakasi paling hanya senyum dan tidak haus
akan rasa pujian. Hal ini dibuktikan dalam kutipan wawancara berikut ini: “Selama ini ketika saya kerja barenga dengan mas Tono, ya saya lihat dia
biasa aja mba ketika mendapatkan ucapan terimkasih, ya paling cuman senyum. Kalau saya lihat Tono tidak ada rasa haus akan pujian itu tidak
ada, dalam artian tidak mengganggap saya tu kalau habis ngevakuasi habis
nolong orang harus dipuji itu tidak ada”. WRTAPUJ088-093 Responden Doni
Sedangkan berdasarkan hasil wawancara dengan responden Doni mengungkapkan bahwa responden Doni saat selesai membantu mengevakuasi
merasa lega dan senang karena bisa membantu menolong misalnya dengan menolong orang yang sudah meninggal hingga berhari-hari lalu dibantu untuk
dilayakan, tapi jika rasa puas belum ada. Hal ini dibuktikan dalam kutipan wawancara berikut ini:
“Kalau aku lega rasanya, tapi kalau puas enggak. Ya seneng juga karena kita bisa membantu menolong iso bantu ngewangi”. WRBPUJ1383-385
“Ya disisi lain ada senengnya, ada rasa biasa aja sih, soalnya kan itu udah kaya kegiatan sehari-
hari juga jadi ya biasa aja”. WRBPUJ4479-481 “Ya namanya manusia juga ga pernah ada rasa puas, masak cuma nolong
kita puas sama bangga. Kan kita cuman nolong orang yang meninggal tidak layak kaya berhari-hari meninggal dirumah, tapi kita layakan, kan
belum tentu juga rumah sakit mau bantu”. WRBPUJ2388-392 Selain itu dari hasil wawancara responden Doni juga mengungkapkan
bahwa ketika menolong korban yang dievakuasi terkadang korban datang ke PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam mimpi, seperti mengucapkan terimakasih. Kemudian setelah selesai mengevakuasi biasanya responden disambut oleh Pak Camat, kepala desa untuk
mengucapkan terimakasih dan kadang disambut dengan makan-makan, akan tetapi responden tidak bisa menolak karena diluar kapasitas, dan membuat
responden merasa tidak enak. Responden Doni juga mengungkapkan bahwa tidak memiliki harapan-harapan tertentu kepada keluarga yang telah di tolong. Hal ini
dibuktikan dalam kutipan wawancara berikut ini: “Iya, kadang setelah kita selesai ngevakuasi, nanti korbanya itu dateng ke
mimpi kita dalam wujud yang normal, mungkin mau ngucapin terimakasih atau gimana. Terus kalau habis nolong itu senengnya kita selesai kita di
sambut sama pak camat, sama kepala desa pada ngucapin terimakasih, kita disuruh makan-makan dulu. Mungkin senengnya saat itu juga kita ngerasa
kaya di uwongke
sama masyarakat”. WRBPUJ3410-417 “Kalau harapan sih enggak ada, kalau balas jasa ya enggak ada, tapi ya
kalau kita nolong di desa-desa gitu kan di luar kapasitas kita, kita pinginya habis nolong ya gek ndang pulang tapi malah disuruh minum teh dulu,
disuruh makan-makan dulu, disambut gitu, kita enggak enak malahan. Wong kita cuman nolong aja ga minta apa-
apa”. WRBPUJ5484-490 Beradasarkan hasil wawancara juga mengungkapkan bahwa responden
Doni tidak perlu dan tidak mau mendapatkan reward atau sertifikat dan biasanya reward di berikan untuk SAR DIY bukan perorangan, karena mereka bekerja
dalam satu tim. Ketika tidak mendapatkan rewasrd responden Doni mengaku biasa saja, karena tidak gila kehormatan. Responden Doni juga tidak ingin orang
tahu bahwa dirinya anggota SAR, karena menurutnya itu beban tersendiri misalnya ketika temanya terkena musibah tapi tidak bisa membantu akan
menjadikanya sebuah beban. Hal ini terlihat dalam kutipan wawancara berikut ini: “Aku pribadi, sebenernya ga perlu, tapi kalau organisasi pernah saat
mendapatkan dari BASARNAS, tapi sebenernya jika ada yang mendapatkan reward gitu kaya sertifikat gitu ya sebenernya ga mau,
soalnya buat apa. Soalnya kalu orang ngasih ucapan terimakasih itu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ngasihnya ke kantor SAR DIY, kan bukan ke orangnya soalnya kita kerja dalam satu tim”. WRBPUJ6501-507
“Ya biasa aja, kita kan ga gila kehormatan”. WRBPUJ7511 “Enggak, aku malah ga pingin orang menilai kalau aku cah SAR, aku
malah punya beban sendiri kalau masyarakat atau tetangga kalau tau aku dari SAR DIY. Aku soalnya masuk SAR DIY ga mau dinilai gagah-
gagahan, nanti malah beban ya misalnya ada orang atau temen terdekat tau kalau aku dari SAR DIY nanti malah saat ada kejadian aku gabisa nolong
itukan beban tersendiri buat aku”. WRBPUJ8515-522 Berdasarkan hasil wawancara dengan significant other yang berupa atasan
responden Doni mengungkapkan bahwa selama melakukan evakuasi Doni belum pernah menyelamatakan seseorang dalam keadaan hidup,dan terihat belum
memiliki rasa puas, hanya senang, karena akan lebih puas lagi jika yang ditolong masih dalam keadaan hidup. kemudian atasan responden Doni juga
mengungkapkan bahwa responden Doni tidak pernah mendapatkan reward dari seseorang. Hal ini dibuktikan dalam kutipan wawancara berikut:
“Tetapi seingat saya yang dia evakuasi hampir semuanya sudah meninggal yang misalnya kecemplung di dalam sumur, tapi saya lihat rasa puas
belum terlihat, paling senang, akan tetapi sepertinya seperti saya dan teman-
teman lain termasuk “Doni” akan puas lagi jika yang ditolong itu dalam keadaan masih hidup”. WRNBP3P1031-036
“Tapi kalau reward yang ngasih orang itu juga tidak ada yang ngasih”. WRNBKP164-165
Hasil wawancara dengan teman responden Doni sebagai significant other
mengungkapkan bahwa responden Doni terlihat tidak pernah minta dipuji atau berharap mendapatkan pujian. Hal ini terbukti dalam kutipan wawancara berikut
ini: “Kalau selama saya kenal, dia orangnya ga begitu mba, dia terlihat ga
pernah minta dipuji atau gimana, atau berharap mendapatkan pujian gitu enggak”. WRTBPUJ085-087
i. Menikmati pekerjaan itu sendiri bagi relawan SAR DIY.
Responden Tono Berdasarkan hasil wawancara dengan responden Tono mengungkapkan
bahwa responden Tono mengaku bekerja di SAR DIY itu sebagai hobi, dan jika diberikan suatu tugas dan berhasil itu merasa senang, bangga, dan merasa seperti
mampu. Selain itu responden Doni juga mengungkapkan bahwa responden Doni merasa senang karena bekerja sebagai sarana untuk jalan-jalan dan belajar,
bekerja di SAR DIY juga merupakan panggilan jiwa dan saran untuk membantu- bantu. Walaupun terkadang bekerja pada situasi yang tidak nyaman kadang
membuat kepikiran, akan tetapi tidak di buat terlalu berat dan di buat senang. Hal ini dibuktikan dalam kutipan wawancara berikut ini:
“Menurutku di SAR DIY itu bukan bekerja tapi ya kerja sih hehe, tapi sebenere hobi”. WRAPIS1038-039
“Ya hobi, karena jika dikasih suatu tugas terus berhasil itu istilahe bangga ya seneng”. WRAPIS2041-042
“Ya kalo berhasil nemuin mayat saat tugas evakuasi ya seneng, ya istilahe mampulah”. WRAPIS3045-046
“Ya seneng, kadang ada rasa bangga”. WRAPIS9250 “Aku seneng banget sama pekerjaanku itu karena gimana ya kerja juga
bisa buat jalan-jalan buat sarana aku belajar tentang SAR ”.
WRAPK42076-078 “Engga sih, kan tergantung aku bisanya juga, kan tak gawe enjoy, digawe
seneng wae”. WRAPIS7143-144 “Ya karena ingin menambah ilmu, ya pingin bantu-bantu aja, kaya udah
panggilan jiwa”. WRAKTP440329-330 “Ya wis karena panggilan jiwa itu karena rasa senang juga, ya kadang
kepikiran tapi ra banget-bangetlah kan wis digawe seneng ”.
WRAPIS8175-177 Kemudian responden Tono mengungkapkan bahwa ada rasa puas saat
bekerja di SAR DIY, yaitu saat melakukan evakuasi dan berhasil dalam waktu kurang dari 24 jam, karena biasanya jika melakukan evakuasi bisa sampai satu
hari kemudian baru ketemu. Hal ini dibuktikan dalam kutipan wawancara berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Ada kalau rasa puas, saat melakukan operasi SAR berhasil, yang paling berkesan itu apa ya, sebentar saya ingat-ingat dulu soalnya banyak. Oh
kalau belum lama ini di daerah Moyudan itu ada simbah hanyut di sungai terus ketemunya jam 2 pagi, kan hanyutnya jam 3 sore, soalnya kan
biasanya ketemunya siang atau sore hari pas satu hari setelah kejadian, kan jadi ada rasa puas tersendiri, tapi di lain itu juga banyak komunitas
relawan yang ikut membantu”. WRAPIS5100-108 Responden Doni juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak merasa takut
dengan pekerjaanya yang dilakukan karena menurutnya dia sudah dibekali dengan pengalaman, pengetahuan, dan keamanan yang sudah di bekali, jadi melakukan
sesuatu tidak asal. Hal ini dibuktikan dalam kutipan wawancara berikut: “Ya enggak sih, kan sudah dibekali dengan pengalaman, pengetahuan, kan
safetynya sudah dibekali, kan ya tetep safety lah, kan point-point e gaboleh gini, gaboleh gitu, karena ngelakuin sesuatu ngga boleh asal”.
WRAPKP61137-140 Hasil wawancara dengan atasan responden Tono sebagai seignificant other
juga mengungkapkan bahwa atasan responden Tono dan responden Tono pernah melakukan evakuasi bersama untuk kejaidan laka air, dan korbanya ditemukan
dan responden Tono terlihat senang. Atasan responden Tono juga mengungkapkan bahwa responden Doni selama ini terlihat menyukai pekerjaanya
sebagai relawan di SAR DIY. Walaupun tidak mendapatkan gaji responden Tono tetap mau bekerja dengan sungguh-sungguh. Hal ini dibuktikan dalam kutipan
wawancara berikut ini: “Oh iya, dulu pernah saya saat ada kecelakaan laka air, saya pernah
bersama “Tono” mengevakuasi korban, alhamdulilah korbanya ketemu di sungai, dia sih kelihatan senang ya pada umumnya seperti relawan-
relawan yang lain. Kalau dia tidak senang pastinya sudah tidak mau datang untuk bekerja atau membantu evakuasi, tapi dia mau datang dan mau
membantu”. WRNAPIS1015-021 “Kalau suka itu kelihatan mba, di SAR DIY kan tidak di gaji, kalau dia
mengharapkan yang lain mungkin dia sudah keluar dari dulu, di SAR DIY PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
juga dia jadi bisa mendapatkan pekerjaan di BPBD Sleman. Dia juga kalau bekerja dengan sungguh-
sungguh”. WRNAPIS2094-098 Sedangkan berdasarkan dengan wawancara terhadap teman responden
Tono sebagai significant other dapat di pahami bahwa selama mengenal responden Tono, responden Tono mendaftar di SAR DIY karena senang dengan
pekerjaan yang berhubungan dengan SAR, dan ingin menambah teman dan ingin belajar. Selain itu responden Doni terlihat menyukai pekerjaanya dengan selalu
rajin datang ke posko SAR DIY dengan membantu menunggu berita dari HT telfun dan responden tidak pernah mengeluh. Hal ini dibuktikan dalam kutipan
wawancara berikut ini: “Kalau tujuan tertentu pada diri Tono saya lihat tidak ada mba, dia tidak
pernah mengharapkan apa-apa di SAR DIY ini, tapi ya mau mengharapkan apa, disini juga tidak ada gaji dll, pernah ,dulu saya tanya kenapa ikut
daftar di SAR, dia bilangnya ingin bantu orang udah jiwanya disini, seneng aja sama pekerjaan yang berhubungan dengan SAR terus kerja disini ingin
menambah teman dan ingin belajar”. WRTATRPIS020-027 “Kalau selama saya kenal dia, dia tu rajin mba ke posko SAR DIY,
walaupun kita kan nggak mesti setiap hari ngevakuasi, tapi dia selalu datang ya buat bantu-bantu nunngu berita dari HT atau telfun, kalau saya
lihat dia suka mba sama pekerjaanya sebagai relawan, saya lihat dia tidak
pernah mengeluh atau bagaimana”. WRTAPIS097-102 Responden Doni
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden Doni mengungkapkan bahwa responden Doni bekerja di SAR DIY karena panggilan hati nurani, bukan
mencari gagah-gagahan dan menganggap bahwa bekerja di SAR DIY itu seperti menjalankan hobi walaupun keluarga responden Doni menentang dan menyuruh
berhenti agar fokus kuliah tapi responden Doni tetap menjalankan hobinya itu sebagai relawan karena menjadi relawan SAR DIY membuat dirinya merasa
nyaman. Responden Doni juga memaknai pekerjaanya dengan rasa senang dan tidak merasa susah. Hal ini dibuktikan dalam kutipan wawancara berikut ini:
“Iya, ya karena panggilan hati nurani bukan untuk mencari gagah- gagahan, dan akhirnya masuk ke dalam relawan SAR DIY itu juga, selain
itu juga karena hobi, dari situ kan skill terbentuk, jadi bisa ini itu juga”.
WRBP1K1078-081 “Ya kalau memaknai, ya saya memaknai dengan bekerja dengan hati
nurani ya kalau memang saya dibutuhkan saya berangkat, tapi andaikan saya tidak selo, ada berbenturan dengan kuliah atau acara keluarga ya saya
tidak berangkat. Saya memaknai ya dengan senang-senang aja, tidak ada
susahnya”. WRBPIS3131-136 “Kalau bosen menjalani hobi di SAR DIY nggak, tapi kalau menjalani
rutinitas di posko SAR DIY pernah bosan, karena aku dari tahun 2011 sampai 2016 aku tinggal di SAR
DIY”.WRBPIS4203-206 “Ya kalau dari keluarga ada yang nyuruh berhenti, suruh fokus kuliah, tapi
ya gimana orang sudah hobiku disini”. WRBPIS5318-319 “Ya kembali lagi, aku masih nyaman, tujuanku disini buat ibadah sama
ngamal, terus hobi. Temen-temenku juga bilang gitu misalnya ada yang ngomong gini aku mbut gawe dadi SAR DIY, tapi hobiku pengacara,
malah pada bilang gitu”. WRBT4P7344-348 “Ya seneng, ga ada susahnya. Kalau ga dibayar ya ga susah wong
namanya hobi”. WRBP6P5322-323 “Seneng aja, karena kerjanya kaya orang piknik, awalnya motivasinya
masuk relawan itu liat temen-temen kok kerja ga ada capeknya, tapi ya ga memungkiri pasti di akhirnya mereka juga capek dan terobati saat
menemukan korban, kesane uripe do seneng, ya pasti ga memungkiri mereka meningggalkan beban-beban pekerjaanya yang awal, ya seneng aja
misalnya ada pekerjaan nanti kita juga foto-foto kan moment itu, trus kita dikirim di group SAR DIY, nanti para anggota yang tua bisa saling sharing
trus mereka juga ada sebagian yang membantu dengan mengirimkan uang lewat rekening untuk biaya operasional SAR
DIY juga”. WRBKPRP361- 372
“Kalau kerja pada bidang yang lain juga pingin, tapi kalo menjadi relawan kan hobi yang memang apa ya, ya sebenernya dari menghasilkan ya
enggak, ga dapet uang juga, tapi saya udah nyaman disitu. Nanti kalau pengen cari uang bisa kerja ditempat yang lain. Kan di SAR DIY juga tidak
mewajibkan semua anggotanya ketika ada musibah harus datang ikut membantu mengevakuasi. Karena SAR DIY merasa tidak bisa menggaji
dan menghidupi anggotanya, makanya kalau ada yang sedang bekerja ya biarkan bekerja dulu, toh SAR DIY juga tidak bisa menghidupi mereka.
Tetapi ada beberapa yang semisalkan sedang bekerja, tiba-tiba ada kejadian dan butuh bantuan untuk mengevakuasi, nanti yang bekerja di
luar itu pasti minta ijin atasan dari kantor tempatnya bekerja, dan pasti
dari pihak kantornya langsung diijinkan”. WRBP2P4108-123 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Responden Doni juga mengungkapkan bahwa pekerjaan yang baik atau
tidak berdasarkan pribadinya bukan dari organisasinya, jika seseorang nyaman itu maka bekerja dengan baik, dan jika berbuat nakal itu tidak membuat nyaman lebih
baik keluar. Alasan responden Doni bekerja menjadi relawan di SAR DIY karena lebih spesifik dan relawan berhak menolong, lebih aman, dan pertanggung
jawabanya jelas, karena ini organisasi yang diakui pemerintah tapi tidak menerima honor, dan tidak masalah karena tahu tujuanya seperti apa. Responden
Doni hingga saat ini tidak pernah terbesit untuk keluar berhenti menjadi relawan di SAR DIY. Hal ini dibuktikan dalam kutipan wawancara berikut ini:
“Enggak, karena pekerjaan yang baik itu bukan dari organisasinya, baik atau enggak kan dari diri kita, kita nyaman itu pekerjaan yang baik, kita
berbuat nakal, ada permainan nakal mending kita keluar daripada nyari masalah dan buat ga nyaman”. WRBPIS9376-380
“Ya, tapikan SAR yang hanya di daerah saat itu kan cuman SAR DIY, dan memang komunitas relawan di Jogja kan juga banyak ada seribuan. Saya
gabung di SAR DIY, dan saya juga bergabung di relawan Bolo Tetulung di Turi, terus saya misi dan visinya sama di sosial- kemanusiaan, kalau di
SAR DIY kan lebih spesifik, kita berhak menolong, kita lebih aman, dan pertanggung jawabanya jelas, karena ini organisasi yang diakui
pemerintah tapi ga menerima honor, tapi ga masalah karena udah tau niat
dan tujuanya seperti apa”. WRBTUJ1084-093 “Dari tahun 2010 sampai 2017 belum pernah terbesit untuk berhenti jadi
anggota SAR DIY ataupun mengundurkan diri, karena itu pilihan masing- masing, karena menurutku di SAR DIY itu bukan bekerja tapi
menyalurkan hobi. Kalaupun besok ada pekerjaan dan kegiatan kerja cukup padat aku ga ikut operasi SAR itu ga masalah ga ikut, jadi selama
punya kesibukan ya kerjain dulu kesibukanya, kan di SAR DIY juga memaklumi kalau ga bisa menggaji, jadi ya kalau di luar ada pekerjaan
yang menghasilkan ya gapapa. kan pekerjaanya freelance gitu”. WRBPK649-659
Hasil wawancara dengan atasan responden Doni sebagai significant other
mengungkapkan bahwa responden Doni selalu mengikuti aturan-aturan yang berlaku di SAR DIY dan bekerja sesuai dengan job desknya masing-masing.
Responden Doni juga terlihat jarang mengeluh selama bekerja, tapi ketika bilang capek itu wajar karena setelah bekerja. Responden Doni juga terlihat memiliki
rasa puas dan bangga, tetapi lebih puas lagi jika yang ditolong masih hidup. Hal ini dibuktikan dalam kutipan wawancara berikut ini:
“Jadi kalau ada kegiatan di SAR DIY dalam berupa pelatihan atau evakuasi, jadi ada job desknya masing-masing. Nanti ada konsumsi,
driver, evakuator. Jadi selama teman- teman termasuk “Doni” saat bekerja
sesuai job desknya, dia bekerja sesuai dengan rule nya yang berlaku. Selama ini mas “Doni” bekerja sesuai alurnya, tapi biasanya dia sering di
bagian logistik dan driverya selama ini bekerjanya bagus mengikuti aturan, karena jika tidak mengikuti aturan maka teman-teman yang lain akan
cerewet dan tidak suka jika ada yang bekerja tidak sesuai atura
n”. WRNBPIS1005-015
“Selama ini “Doni” selalu bekerja sesuai aturan, tapi diantara teman- teman selalu saling mengingatkan oleh karena itu mereka bekerja sesuai
dengan aturan dan job desknya masing- masing”. WRNBPIS2018-021
“Ya selama ini sebagai atasan saya melihat dan mendengar bahwa selama mas “Doni” menjadi relawan sih saya melihat dia tidak pernah mengeluh
tapi kalau bilang capek ya itu wajar, tapi kalau mengeluh bosan itu tidak pernah, tetapi seingat saya yang dia evakuasi hampir semuanya sudah
meninggal yang misalnya kecemplung di dalam sumur, tapi saya lihat rasa
puas dan bangga pasti ada dalam mas “Doni”, akan tetapi sepertinya seperti saya dan teman-
teman lain termasuk “Doni” akan puas lagi jika yang ditolong itu dalam keadaan masih hidup”. WRNBP3P1027-036
Hasil wawancara dengan teman responden Doni sebagai significant other
juga membuktikan bahwa reponden Doni bekerja sesuai aturan dan terlihat senang dengan pekerjaanya dengan tidak pernah mengeluh seperti memnikmati
pekerjaanya . hal ini terlihat saat sedang evakuasi di medan yang sulit dan menggapnya seperti sedang piknik. Hal ini dibuktikan dalam kutipan berikut ini:
“Ya dia bekerja sesuai dengan aturanya mba, saya lihat dia tidak pernah melanggar aturan-aturan tersebut, dia terlihat enjoy
dengan pekerjaanya”. WRTBPIS1007-009
“Ya jadi sewaktu dia bekerja, dia terlihat enjoy, seperti menikmati pekerjaanya, mungkin saya lihat seperti saat evakuasi di medan-medan
yang sulit, dia menganggapnya seperti jalan-jalan terus setelah itu foto-
foto kan dia terlihat senang dengan pekerjaanya”. WRTBPK013-017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Ya dia terlihat senang mba,seperti menikmati pekerjaanya tidak pernah mengeluh”.WRTBPIS2081-082
B. Pembahasan
1. Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pribadi relawan SAR DIY.
Responden Tono Responden Tono tertarik untuk bergabung menjadi relawan SAR DIY
karena bekerja menjadi relawan di SAR DIY merupakan sarana untuk belajar tentang pengetahuan SAR dan sarana untuk piknik jalan-jalan. Misalnya ada
kejadian korban hanyut bagi responden Tono itu bisa jadi piknik karena bisa rafting gratis. WRAKEB1021-028, WRAPK42076-078, WRAKEB3166-
169, WRAK TP440329-330. Atasan dan Teman Responden Tono juga mengungkapkan bahwa
responden Tono mau belajar banyak hal, dan jika keinginan untuk memenuhi kebutuhan dalam hal ini-itu di SAR DIY tidak ada, hanya bekerja di SAR DIY
responden Tono terlihat sangat menikmati seperti jalan-jalan piknik selain itu responden Tono juga menyukai alam dan bekerja sebagai hiburan. WRNAKEB
111-114, WRTAKEB011-014. Dapat di pahami bahwa yang mendorong kebutuhan responden Tono
untuk bekerja sebagai relawan di SAR DIY adalah untuk memenuhi kebutuhan akan belajar tentang ilmu SAR dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan mencari
hiburan piknik dengan cara yang gratis. Hal ini sejalan dengan teori dari Gomez, 1997 dalam Muniroh, 2013 mengungkapkan bahwa seorang individu dalam
bekerja di dorong oleh adanya pemenuhan kebutuhan-kebutuhan. Adanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pemenuhan kebutuhan-kebutuhan membuat relawan menjadi terdorong untuk semangat kerja.
Responden Doni Kebutuhan-kebutuhan dalam diri yang mendorong responden Doni bekerja
menjadi relawan di SAR DIY adalah kebutuhan untuk menyalurkan hobi tentang SAR, sebagai sarana untuk piknik atau hiburan atau bahkan mendapatkan
kesenangan dalam bekerja. Responden Doni mengungkapkan ketika melakukan evakuasi di gunung, di gua dimanapun menganggap seperti piknik.
WRBP1K1078-081, WRBPK651-653, WRBKEB3258-266 , WRBKPRP 361-372.
Responden Doni juga mengungkapkan bahwa dirinya membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan bekerja di luar pekerjaan
relawan SAR DIY. WRBKEB2230-234 Atasan dan teman responden Doni mengungkapkan bahwa Doni bekerja
untuk menyalurkan diri dengan belajar tentang SAR, dan Doni bekerja sebagai sarana mencari hiburan. Kemudian responden Doni terlihat senang dengan
pekerjaanya, hal itu terlihat saat responden Doni menikmati pekerjaanya saat melakukan evakuasi di medan yang sulit dengan menggapnya seperti jalan-jalan,
lalu setelah
itu foto-foto.
WRNTKP180-189, WRNBP192-193,
WRTPK013-017. Dapat dipahami bahwa kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki oleh
responden Doni dalam bekerja menjadi relawan di SAR DIY adalah untuk menyalurkan hobi, belajar dan sarana untuk mencari hiburan dalam dirinya. Hal
ini sejalan dengan teori dari Gomez dalam Muniroh, 2013 juga mengungkapkan bahwa seseorang individu bekerja didorong oleh adanya pemenuhan kebutuhan-
kebutuhan. Sedangkan responden Doni memiliki kebutuhan-kebutuhan untuk menjadi pendorong semangatnya dalam bekerja menjadi relawan di SAR DIY.
2. Adanya tujuan-tujuan pribadi relawan SAR DIY.
Responden Tono Responden Tono mengungkapkan bahwa yang menjadi pendorong
semangat kerja menjadi seorang relawan SAR DIY adalah adanya tujuan-tujuan untuk menambah ilmu, menambah teman, ingin membantu orang lain.
WRATUJ1187-190, WRATRK21197-198,
WRATUJ3211- 212,WRAKTP440329-330.
Responden Tono tidak mempunyai maksud negatif seperti ingin diakui orang lain, ingin dapat uang itu tidak ada. Responden Tono mempunyai tujuan
tulus yaitu ingin membantu orang lain, dan mau belajar mengasah kemampuan. Responden Tono tidak pernah mengharapkan apa-apa, karena responden Tono
tujuanya ingin membantu orang dan jiwanya sudah ada di pekerjaan ini. Responden mengaku senang dengan pekerjaanya, ingin menambah teman, dan
ingin belajar. Hal tersebut diutarakan oleh atasan dan teman responden di SAR DIY. WRNATUJ025-030, WRTATRPIS020-027
Dapat dipahami bahwa responden Tono memiliki tujuan-tujuan tertentu dalam bekerja menjadi relawan di SAR DIY seperti tujuan untuk menambah ilmu,
menambah teman, ingin membantu orang lain. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Gomez, 1997 dalam Muniroh, 2013 bahwa seseorang
individu bekerja didorong oleh tujuan-tujuan tertentu di dalam hidupnya. Tujuan- tujuan yang hendak dicapai membuat responden Doni semangat dalam bekerja.
Responden Doni Tujuan-tujuan yang mendorong semangat kerja menjadi responden
Doni adalah untuk menyalurkan hobi dan minat, mencari ibadah, mencari teman, menambah saudara, menambah pengalaman, dan tujuanya untuk mengeksplor
dunia luar. Selain itu responden Doni juga mengungkapkan tujuan hidupnya ingin sukses, dan punya uang banyak, akan tetapi tujuan responden Doni bekerja di SAR
DIY yaitu untuk mencari ibadah dan tidak punya tujuan tertentu yang negatif. WRBT4P7344-348, WRBRPKTK531-534, WRBT6P10605-606, WRBT
UJ2326-329, WRBTUJ3332 Atasan dan teman responden Doni mengungkapkan selama bekerja
responden Doni tidak memiliki tujuan negatif. Responden Doni selama bekerja ingin belajar banyak hal, ingin menyalurkan diri dengan belajar SAR, ingin
mencari ibadah amal dan ingin mengeksplor dirinya sesuai dengan bidang pekerjaanya yang disukai, selain itu tujuan responden Doni niat bekerja untuk cari
amal dengan membantu orang lain. WRNBTKP182-191, WRTBTUJ021-024 Dengan demikian dapat dipahami bahwa responden Doni memiliki tujuan-
tujuan yang mendorongnya untuk bekerja menjadi relawan di SAR DIY antara lain tujuan untuk menyalurkan hobi, mencari amal dan ibadah dengan membantu
orang lain, dan tujuan untuk belajar. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Gomez, 1997 dalam Muniroh, 2013 bahwa seseorang individu bekerja
didorong oleh tujuan-tujuan tertentu di dalam hidupnya. Responden Doni PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memiliki tujuan-tujuan tertentu saat bekerja menjadi relawan di SAR DIY hal ini menjadi pendorong semangat kerjanya.
3. Kesesuaian kemampuan pribadi dengan aktivitas SAR DIY yang dimiliki relawan SAR DIY.
Responden Tono Responden Tono mengungkapkan bahwa kemampuanya untuk bekerja
menjadi relawan di SAR DIY pada awal mulanya adalah biasa saja, responden Tono tidak mengetahui teknik apa-apa dan semua belajr dari nol.
WRAKEM1343-344. Selama bekerja menjadi relawan SAR DIY, responden Tono belajar menambah kemampuan-kemampuanya, walaupun saat evakuasi
kemampuanya terbatas, responden Tono akan melihat teman yang lain saat mengevakusi. Bagi responden Tono melihat teman yang sedang mengevakuasi itu
sama saja dengan belajar. WRAKEM2351-354, WRAKEM3374-379. Responden Tono juga mengungkapkan kemampuan yang kurang mumpuni untuk
bekerja di SAR DIY juga menjadi hambatan untuknya selama bekerja WRAKEM4390, WRAKEM5393-399
Atasan Tono mengungkapkan bahwa pada angkatan responden Tono yaitu angkatan 32 kemampuanya rata-rata, namun responden Tono selalu belajar
mengolah kemampuanya, sehingga keterampilanya bertambah. Selain itu atasan responden Tono juga mengungkapkan bahwa Tono sering berlatih dan datang
mengikuti pelatihan keterampilan di SAR DIY, hal tersebutlah terlihat bahwa responden Tono serius dalam belajar mengolah kemampuanya. Teman responden
Tono juga mengungkapkan bahwa kemampuan responden Tono pada mulanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sama saja dengan anggota yang lain, tapi responden mau belajar sehingga kemampuanya meningkat. Di SAR DIY juga terdapat pelatihan dimana responden
Tono selalu datang dan berlatih dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan kemampuanya. WRNAKEM1034-040, WRNAKEM2043-047, WRTAKEM
1031-035, WRTAKEM2040-042. Responden Tono pertama kali bekerja di SAR DIY kemampuanya standar,
namun perlahan-lahan setelah bekerja di SAR DIY kemampuanya jadi bertambah dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh SAR DIY ataupun
dengan cara melihat teman yang sedang bekerja, baginya itu juga bagian dari belajar. Responden Tono selalu datang saat ada latihan dan berlatih dengan
seungguh-sungguh. Walaupun terkadang kemampuan yang terbatas bagi responden dapat menghambat pekerjaanya.
Dengan demikian terlihat bahwa kemampuan responden Tono saat bekerja di SAR DIY sesuai dengan yang dibutuhkan oleh SAR DIY, walaupun
kemampuanya terbatas, dan menjadi penghambat pekerjaanya. Responden Tono ingin belajar dan berlatih untuk meningkatkan kemampuanya. Hal ini sejalan
dengan yang dikemukakan oleh Gomez dalam Muniroh, 2013 bahwa seorang individu didorong adanya kesesuaian kemampuan-kemampuan yang dimilikinya
untuk diaplikasikan dalam pekerjaanya. Responden Doni
Responden Doni mengungkapkan bahwa pada mulanya responden Doni memiliki kemampuan yang sama dengan relawan
–relawan yang lain. Kemudian responden Doni belajar mengasah kemampuanya secara bertahap dan di SAR DIY
terdapat pelatihan secara rutin dan semenjak bekerja di SAR DIY responden Doni bisa mengendarai mobil, bisa bekerja untuk outbound dan bisa bekerja di
ketinggian. WRBKEM7567-568, WRBK5T5537-539, WRBKEM6542- 546, WRBKEM3314-316.
Kemudian responden Doni merasa senang karena kemampuanya bisa terolah dan bisa menyalurkan kemampuan dan bakat selama bekerja di SAR DIY.
Responden Doni juga mengungkapkan bahwa sekarang masuk dalam divisi armada operasional kendaraan, responden Doni bekerja dari menjadi supir,
teknis,dan mengevakuasi korban. WRBKEM8572-574, WRBKEM9579-582, WRBKEMP1197-200, WRBKEM10585-592. Selain itu responden Doni juga
mengungkapkan bahwa responden Doni tidak merasa takut dan khawatir dengan alat evakuasi yang dipakai saat mengevakuasi karena menurut responden Doni,
responden Doni sudah yakin dengan alat yang di pakai. Responden Doni mengungkapkan bahwa keterbatasan kemampuan bukan kendala karena jika
responden tidak mampu maka masih ada teman yang bisa membantu karena menurutnya sesama tim harus bisa saling mengisi. WRBKEM2213-218,
WRBKEM11595-598. Atasan responden Doni juga mengungkapkan hal yang sama bahwa
kemampuan responden Doni pada awal mulanya standar, namun dengan pelatihan kemampuan menjadi meningkat lagi. Menurut atasan responden Doni
mengungkapkan bahwa Doni berkompeten pada bidang komunikasi saat bekerja. Selain itu atasan responden Doni juga mengungkapkan bahwa yang boleh
diterjunkan untuk mengevakuasi itu yang mempunyai lisensi atau sertifikasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sedangkan Doni mempunyai sertifikasi pertolongan pertama dan komunikasi. sedangkan yang tidak mempunyai sertifikasilisensi biasanya membantu untuk
memback-up. Responden Doni ju ga mendapatkan kartu anggota RAPI “Radio
Antar Provinsi” jadi bisa berkomunikasi dengan seluruh anggota RAPI di seluruh Indonesia. WRNBKEM1052-061, WRNBKEM3143-155, WRNBKP158-
164. Atasan responden Doni juga mengungkapkan bahwa pelatihan di SAR DIY itu wajib dan pihak SAR DIY sudah mencatat siapa yang harus datang, dan jika
tidak bisa harus sudah mencari gantinya, akan tetapi selama ini responden Doni selalu datang saat ada pelatihan. WRNBKEM2073-080.
Teman responden Doni sebagai significant other juga mengungkapkan hal yang sama. Teman responden Doni mengungkapkan bahwa kemampuan Doni
sudah mumpuni. Selain itu Doni selalu datang saat diadakan pelatihan di SAR DIY
dan berlatih
dengan sungguh-sungguh.
WRTBKEM1028-032, WRTBKEM2035, WRTBKEM3038-039.
Kemampuan responden Doni awal mulanya standar, akan tetapi selama bekerja kemampuanya semakin meningkat seperti responden Doni jadi bisa
mengendarai mobil, bekerja bagian teknis, bisa melakukan penolongan pertama dll. Kemampuan tersebut meningkat karena responden Doni belajar dengan selalu
rutin mengikuti pelatihann yang diadakan oleh SAR DIY. Responden Doni merasa senang karena kemampuanya bisa tersalurkan dan walaupun seandainya
kemampuanya tidak mumpuni, tapi responden Doni menganggap itu tidak akan menghambat pekerjaanya karena sesama relawan di SAR DIY harus bisa saling
mengisi. Dengan demikian terlihat bahwa kemampuan responden Doni sesuai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan yang dibutuhkan oleh SAR DIY, karena kedua relawan berusaha meningkatkan kemampuanya dengan belajar dan mengikuti pelatihan dari SAR
DIY sehingga kemampuanya bisa meningkat. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Gomez dalam Muniroh 2013 bahwa sesorang individu
bekerja didorong oleh adanya keseuaian kemampuan-kemampuan yang dimilikinya untuk diaplikasikan dalam pekerjaanya.
4. Adanya kesesuaian pembayaran dengan kinerja bagi relawan SAR DIY.
Responden Tono: Responden Tono menganggap bahwa jika bekerja sebagai seorang relawan
harus siap tidak dibayar atau tidak mendapatkan upah. Kemudian responden Tono juga mengungkapkan bahwa selama bekerja menjadi relawan SAR DIY,
responden Tono juga menganggap jika menerima uang dari mengisi outbound itu menganggapnya biasa aja, selain itu responden Tono juga mengeluarkan uang dari
kantong pribadi untuk membiayai operasional sewaktu evakuasi korban. Sedangkan untuk memenuhi uang untuk membeli kebutuhan sehari-hari di
dapatkan dari bekerja menjadi pegawai harian lepas PLH di BPBD Sleman. WRAPEM1014-016, WRAPEM2018, WRAPEM5193-194, WRAPEM
6280, WRAPEM7284-285, WRAPEM3059-060, WRAPEM4156-159. Atasan responden Tono juga mengungkapkan bahwa bekerja di SAR DIY
tidak ada basic sallary, dan terkadang di SAR DIY bisa mendapatkan uang itu dari mengisi outbound, akan tetapi juga jarang mengisi kegiatan outbound juga
mendapatkan bayaran. WRNAPEM053-062, WRNAPK102-106. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Teman responden Tono juga mengungkapkan hal yang sama, bahwa responden Tono tidak mempermasalahkan dengan tidak adanya gaji karena teman
Tono melihat bahwa dia bekerja di SAR DIY karena hati nurani. Kemudian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari responden Tono juga mendaptkan dari bekerja di
BPBD Sleman. WRTAPEM046-053 Responden Tono sudah mengetahui bahwa pekerjaanya sebagai relawan
SAR DIY tidak mendapatkan gaji, dan menganggapnya biasa saja. Dan tidak mempermasalahkan itu. Pembayaran tidak mendorong semangat kerja responden
Tono. Hal ini tidak sesuai dengan yang dikemukakan oleh Gomez dalam Muniroh, 2013 bahwa seorang individu bekerja didorong oleh adanya keseuaian
gaji, tambahan bonus, dan pemberian upah. Akan tetapi terkadang di luar kegiatan sosial seperti mengisi outbound responden mendapat bagian 40 untuk dirinya
dan sesama di SAR DIY yang mengisi outbound, dan 60 untuk kas di SAR DIY. Responden Tono bekerja di luar SAR DIY yaitu di BPBD Sleman untuk
mendapatkan uang dan mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sesuai dengan prinsip relawan timbal balik yang dikemukakan oleh Cecep dalam Syahriati, 2013
bahwa relawan menawarkan untuk berkontribusi tanpa harus dibayar, tetapi sebagai gantinya mendapat manfaat dengan cara lain. Manfaat yang dimaksud
antara lain adalah perasaan pencapaian yang berguna, keterampilan yang berguna, dan bertambahnya kontak atau relasi, pergaulan dan kesenangan, dan
keterlibatanya dalam kehidupan berorganisasi. Responden Doni
Responden Doni mengungkapkan bahwa bekerja di SAR DIY tidak mendapatkan gaji, tunjangan ataupun uang piket. Walaupun jika ada yang mau
memberikan rokok, menurut responden Doni itu hak mereka. Menurut responden Doni jika dirinya mau menerima uang maka akan di cap jika menolong karena
uang dan jika ada yang memberikan sesuatu tidak akan diterima. Responden Doni juga mengungkapkan walaupun tidak di gaji tapi dirinya merasa senang dan tidak
merasa susah karena namanya menjalankan hobi. WRBPEM9600-603, WRBPEM7492-493, WRBPEM8495-497, WRBPEM11622-623, WRB
P6P5322-323. Terkadang dirinya dan teman-teman relawan SAR DIY harus
menggunakan uang pribadi untuk patungan keperluan evakuasi. Selain itu responden Doni juga mengungkapkan bahwa dia pernah mendapatkan tips tapi itu
di luar kegiatan sosial dan sudah ada anggaranya dengan memback-up medis di sebuah event akan tetapi tidak semua uangnya untuk para relawan akan tetapi
sebagian disisihkan untuk keperluan SAR DIY. Responden Doni juga mengungkapkan bahwa jika dia dan teman-temanya mengisi acara outbound maka
ketika mendapatkan bayaran itu 60 untuk kantor SAR DIY, dan 40 untuk orang yang mengisi outbound. Akan tetapi responden Doni megungkapkan jika
dirinya juga tidak tahu mengisi outbound itu dibayar berapa, karena responden Doni juga mendapatkan ilmu gratis dan tidak akan memasang tarif. Sedangkan
untuk para anggota senior dan komandan terkadang membantu ikut menyumbang dana untuk keperluan SAR DIY. Responden Doni juga mengungkan bahwa kerja
di SAR DIY untuk mencari amal dan ibadi, bukan untuk mencari uang, dan dia PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sudah nyaman bekerja di SAR DIY. WRBP1044-058, WRBPEM12627-633, WRBPEM2061-064, WRBP2P4108-123, WRBKPRP369-372, WRBT6P
10605-619. Atasan responden Doni sebagai significant other yang mengungkapkan
bahwa di SAR DIY tidak ada gaji, dan selama ini melihat bahwa responden Doni bekerja tidak mengharapkan uang dari SAR DIY. Selain itu atasan responden Doni
juga mengungkapkan jika di luar kegiatan sosial atau mengisi outbound uang pembayaran berapa persen diberikan ke kantor SAR DIY, berapa persen untuk
perorangan. Dan banyak anggota senior yang ikut menyumbang untuk kegiatan sosial di SAR DIY. WRNBPEM1041-047, WRNBPEM2067-070, WRNBP
EM3083-097. Teman responden sebagai significant other, bahwa responden Doni tidak
pernah melihat atau mendengar bahwa responden Doni tidak mengharapkan adanya pembayaran atau gaji, karena relawan disini bekerja dengan hati. Selain itu
teman responden Doni juga mengungkapkan bahwa bekerja di SAR DIY freelance jadi sesuai waktu setiap relawan, dan diluar untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari responden
Doni bekerja
sebagai supir.
WRTBPEM1043-047, WRTPEM2050-054
Dapat dipahami bahwa responden Doni tidak mengharapkan adanya gaji dari SAR DIY, karena di SAR DIY tidak ada gaji, bonus, tunjangan dll. Hal ini
tidak sejalan dengan yang dikemukakan oleh Gomez dalam Muniroh, 2013 bahwa seseorang bekerja didorong oleh adanya kesesuaian gaji, tambahan bonus
dan uang upah. Dapat diketahui bahwa pembayaran tidak menjadi dorongan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
responden Doni dalam bekerja menjadi relawan di SAR DIY. Responden Doni juga belum pernah menerima uang di luar kegiatan sosial misalkan membantu
mengevakuasi korban, dll. Akan tetapi terkadang responden Doni mendapatkan uang tapi tidak tentu dari mengisi kegiatan di luar kegiatan sosial seperti mengisi
outbound atau back up medis di event event tertentu dengan pembagian uang 40 untuk relawan yang membantu dan 60 untuk diberikan di kas SAR DIY. Uang
kas digunakan untuk kegiatan evakuasi ketika menolong seseorang. Hal ini sesuai dan sejalan dengan yang dikemukakan oleh Cecep dalam
Syahriati, 2013 bahwa relawan menawarkan untuk berkontribusi tanpa harus dibayar, tetapi sebagai gantinya mendapat manfaat dengan cara lain. Manfaat
yang dimaksud antara lain adalah perasaan pencapaian yang berguna, keterampilan yang berguna, dan bertambahnya kontak atau relasi, pergaulan dan
kesenangan, dan keterlibatanya dalam kehidupan berorganisasi. 5. Adanya keamanan pekerjaan bagi relawan SAR DIY.
Responden Tono Responden Tono megungkapkan bahwa di SAR DIY tidak mendapatkan
adanya jaminan kesehatan dan jaminan keselamatan. Responden Tono mengungkapkan bekerja di SAR DIY beresiko tinggi, walaupun tidak ada jaminan
kesehatan dan jaminan keselamatan tidak akan membuat responden Tono berhenti menjadi relawan di SAR DIY. Responden Tono juga mengungkapkan bahwa
sebenarnya jaminan kesehatan dan keselamatan itu penting, tapi tergantung individunya mau mendaftar atau enggak. WRAKP1402-406, WRAKP3428-
430, WRAKP1411-412, WRAKP4434-435. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Atasan responden Tono di SAR DIY mengungkapkan bahwa responden Tono tidak mengikuti jaminan keselamatan. Tapi terlihat walaupun tidak punya
jaminan keselamatan, Tono tetap mau bekerja. WRNAJP066-071. Teman responden Tono sebagai significant other mengungkapkan bahwa tidak adanya
jaminan keselamatan seperti asuransi jaminan keselamatan atau jaminan keamanan kerja itu tidak masalah, dan responden Tono tetap mau bekerja.
WRTAKP067-071. Responden Tono bekerja di SAR DIY tidak mendapatkan jaminan
kesehatan ataupun jaminan keselamatan, akan tetapi hal ini tidak mempengaruhi pekerjaanya sebagai relawan dan tidak akan membuat responden Tono berhenti
menjadi seorang relawan. Walaupun responden Tono mengungkapkan bahwa adanya jaminan kesehatan dan jaminan keselamatan itu penting. Dengan demikian
dapat dilihat bahwa keamanan pekerjaan tidak mempengaruhi responden Tono bekerja sebagai relawan di SAR DIY. Hal ini tidak sejalan bahwa menurut Gomez
dalam Muniroh 2013 mengungkapkan bahwa motivasi kerja seorang individu di dorong oleh adanya jaminan kesehatan dan jaminan keselamatan.
Responden Doni Responden Doni mengungkapkan bahwa adanya jaminan kesehatan dan
jaminan keselamatan itu bukan sebagai acuan untuk memotivasi kerja dirinya bekerja di SAR DIY karena responden Tono bekerja atas dasar panggilan jiwa.
Selain itu responden Doni juga menganggap bahwa adanya jaminan kesehatan dan keselamatan itu penting, akan tetapi responden Doni mengungkapkan bahwa
setiap resiko itu ada tapi bagaimana seseorang individu bisa meminimalkan resiko itu sendiri. WRBKP643-645, WRBKPP670-675
Atasan responden Doni di SAR DIY sebagai significant other. Atasan responden Doni mengungkapkan bahwa selama ini Doni tidak pernah mengeluh
dan selalu ikut terjun waktu mengevakuasi walaupun tidak adanya jaminan kesehatan dan jaminan keselamatan. WRNBKP108-109. Teman responden
Doni sebagai significant other juga mengungkapkan bahwa sudah tidak adanya asuransi keselamatan kerja tidak mempengaruhi responden Doni dalam bekerja.
WRTBKP059-063 Responden Doni terlihat bahwa ada atau tidaknya jaminan kesehatan dan
jaminan keselataman kerja tidak mempengaruhinya dalam bekerja. Sedangkan responden Doni bekerja menjadi relawan di SAR DIY tidak mendapatkan jaminan
kesehatan dan jaminan keselamatan kerja. Saat bekerja responden Doni tidak pernah terlihat mengeluh dan selalu mau membantu untuk mengevakuasi korban.
Dapat dipahami bahwa keamanan pekerjaan tidak mempengaruhi responden Doni dalam bekerja menjadi relawan di SAR DIY. Hal ini tidak sejalan dengan yang
dikemukakan oleh Gomez dalam Muniroh 2013 mengungkapkan bahwa motivasi kerja seorang individu di dorong oleh adanya jaminan kesehatan dan
jaminan keselamatan. 6. Rekan kerja bagi relawan SAR DIY.
Responden Tono Responden Tono mengungkapkan bahwa bekerja di SAR DIY itu untuk
menambah temanrelasi. Selain itu responden Tono juga merasa nyaman bekerja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
di SAR DIY karena dengan teman-teman di SAR DIY ada jiwa kebersamaan, kekeluargaan dan bisa saling bertukar pikiran, berbagi pengalaman dan selama ini
tidak mempunyai masalah dengan teman-teman relawan di SAR DIY. WRATRK21197-198, WRARK2201-202, WRARK3294-295, WRARK4
297-298, WRARK5321 Significant other yang berupa atasan responden Tono yang
mengungkapkan bahwa Tono mudah membaur dengan teman relawan yang lain dan bisa bekerja dalam satu tim. WRNARK074-076. Significant other yang
berupa teman responden Tono juga mengungkapkan bahwa Tono bekerja di SAR DIY ingin menambah teman, dan teman tersebut mengungkapkan bahwa Tono
mudah bergaul dan akrab dengan teman yang lain dan sudah seperti keluarga. WRTATRPIS020-027, WRTARK075-078
Responden Tono terlihat nyaman bekerja menjadi relawan di SAR DIY karena dengan teman-teman sesama relawan SAR DIY terdapat rasa kekeluargaan,
rasa kebersamaan. Bekerja di SAR DIY membuat responden Tono bertambah relasinya temanya. Responden Tono juga terlihat bisa bekerja sama dalam satu
tim kerja di SAR DIY dan responden Tono bisa mudah membaur dengan teman- teman sesama relawan yang lain. Dapat di pahami bahwa rekan kerja mendorong
semangat kerja responden Tono bekerja menjadi relawan di SAR DIY. Hal ini juga sejalan dengan yang di kemukakan oleh Gomez dalam Muniroh, 2013
bahwa seorang individu bekerja didorong oleh adanya hubungan antar pribadi yang baik.
Responden Doni PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Responden Doni mengungkapkan bahwa bekerja di SAR DIY ingin menambah relasi. Setelah bekerja di SAR DIY, responden Doni merasa seperti ada
rasa kekeluargaan dan sudah seperti kakak-adik dengan teman-teman relawan. Selain itu responden Doni juga mengungkapkan bahwa motivasinya masuk
relawan karena melihat teman-teman kerja tidak mempunyai rasa capek dan terlihat senang. WRBRPKTK531-532, WRBRK11739-743, WRBRK3281-
291, WRBKPRP361-369. Responden Doni juga mengungkapkan bahwa saat bekerja tim team work
terkadang jika ada kendala di lapangan dan keadaan fisik yang lelah membuat responden Doni dan sesama relawan emosi sendiri-sendiri, akan tetapi setiap
relawan mengatur konfliknya sendiri-sendiri agar tidak tegang. Terkadang yang dilakukan responden Doni dengan menjauh jika merasa sedang tidak cocok
dengan temanya agar terhindar masalah. Responden Doni juga mengungkapkan terkadang merasa jenuh jika ada salah paham dengan teman dan terkadang
berbeda argumen dengan teman itu ada, hingga saling mengumpat. WRBRK6678-685,
WRBRK7689-697, WRBRK1220-224,
WRBRK2226-227, WRBRK8700-701. Responden Doni juga terlihat bahwa sejauh ini merasa nyaman bekerja
dengan relawan dari berbagai latar belakang usia, karena bisa saling menasehati. Responden Doni juga mengungkapkan bahwa dengan adanya teman satu tim
membuat pekerjaan yang berat menjadi ringan dan jika ada rasa tidak suka antar teman satu tim, harus berusah membuang perasaan itu agar tidak ada konflik.
Responden Doni juga mengungkapkan bahwa teman-teman di SAR DIY selalu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mendukung baik secara moril maupun psikologis. WRBRK7689-694, WRBRK9716-720, WRBRK10735-736.
Significant other yang berupa atasan responden Doni juga mengungkapkan bahwa responden Doni mudah bergaul dengan teman-teman yang lain, responden
Doni juga mampu bekerja sama dalam satu tim dan teman responden Doni sebagai significant other juga mengungkapkan bahwa responden Doni
mempunyai hubungan kerja yang baik dengan teman-teman yang lain, responden Doni mudah bergaul, dan di dalam anggota SAR DIY sudah seperti satu keluarga.
WRNBRK121-126, WRTBRK067-071. Dapat dipahami bahwa responden Doni terlihat merasa nyaman bekerja di
SAR DIY karena ada rasa kekeluargaan, dan sudah seperti kakak-adik dengan teman-teman relawan. Responden Doni semenjak bekerja sebagai relawan di SAR
DIY bertambah relasinya. Responden Doni nyaman bekerja dalam satu tim ketika melakukan evakuasi, nyaman bekerja dengan teman yang berbeda latar belakang
usia, akan tetapi kadang responden Doni merasa jenuh dengan salah paham antar teman satu tim. Tetapi responden Doni mempunyai cara manajemen emosi agar
tidak tegang dengan teman-teman yang lain dan tim tetap kompak. Selain itu responden Doni mengakui bahwa dengan adanya teman satu
tim membuat pekerjaan yang susah menjadi lebih ringan. Responden Doni juga memiliki hubungan kerja yang baik dengan teman-teman relawan SAR DIY. Saat
bekerja responden Doni mudah membaur dengan teman-teman yang lain. Rekan kerja dapat mempengaruhi motivasi seseorang dalam bekerja, hal ini sesuai dan
sejalan dengan yang dikemukakan oleh Gomez, dalam Muniroh, 2013 bahwa seorang individu bekerja didorong oleh adanya hubungan antar pribadi yang baik.
7. Adanya pengawasan dari komandan dan senior bagi relawan SAR DIY. Responden Tono mengungkapkan bahwa ketika mendapatkan suatu
pengawasan atau evaluasi menganggap biasa saja. Responden Tono juga mengungkapkan ketika mendapat evaluasi atau pengawasan antara responden
Tono dan senior atau komandan sering bercandaan, akan tetapi responden Tono terkadang di salah-salahkan, tetapi responden Tono menganggap biasa saja.
WRAPENG1236-237, WRAPENG2240, WRAPENG3243-245 Significant other yang berupa atasan responden juga mengungkapkan
bahwa responden Tono ketika mendapatkan evaluasi selalu menerima itu dan pengarahan serta evaluasi biasanya diberikan oleh semua anggota SAR DIY bukan
ke perorangan saja. WRNAPENG080-083. Significant other yang berupa teman responden Tono juga mengungkapkan hal yang sama bahwa setelah mendapatkan
evaluasi responden Tono tidak pernah marah, seperti anggota yang lain. WRTAPENG082-085.
Responden Tono menganggap biasa saja dengan pengawasan yang berupa controlling, evaluasi, atau pengarahan yang diberikan dari senior komandan
kepada responden Tono. Responden terkadang dengan komandan sering bercanda, akan tetapi ketika mendapatkan evaluasi, controlling, atau pengarahan responden
Tono selalu menerima dan tidak marah. Dapat dipahami bahwa pengawasan bagi responden Tono tidak mempengaruhi dirinya dalam bekerja menjadi relawan SAR
DIY, karena bagi responden Tono ketika mendapatkan sebuah pengawasan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menganggap biasa saja. Hal ini tidak sesuai sejalan dengan yang dikemukakan oleh Gomez dalam Muniroh, 2013 bahwa motivasi kerja seseorang individu
dalam bekerja didorong oleh pengawasan dari atasan yang sesuai dengan harapan Responden Doni
Responden Doni mengungkapkan bahwa setiap melakukan evakuasi selalu ada evaluasi. Responden Doni juga mengungkapkan bahwa sering mendapatkan
evaluasi karena sewaktu masuk divisi komunikasi, banyak yang complaint karena komunikasi tidak lancar. Selain itu responden Doni juga mengungkapkan semakin
termotivasi dengan adanya evaluasi dan controlling karena responden Doni juga mendapatkan apresiasi selain evaluasi dan controlling. WRBENG1455-457,
WRBPENG2459-466, WRBPENG3470-471. Atasan responden Doni sebagai significant other yang mengungkapkan
bahwa ada evaluasi ketika selesai melakukan evakuasi, dan atasan responden Doni juga mengungkapkan bahwa responden tidak pernah marah dan selalu terbuka
ketika mendpatkan evaluasi. WRNBPENG130-139. Significant other teman responden Doni di SAR DIY yang mengungkapkan bahwa responden Doni
terlihat setelah mendapatkan evaluasi selalu menerima masukan sebagai sarana untuk belajar.
Dapat dipahami bahwa responden Doni sering mendapatkan evaluasi karena saat responden Doni bertugas pada bagian komunikasi sering tidak lancar,
dan itu mengganggu hingga mendapat complaint dari teman-teman relawan. Ketika responden Doni mendapatkan evaluasi responden Doni tidak pernah
marah, dan menerima itu sebagai bahan belajar. Responden Doni juga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menganggap bahwa dengan adanya pengawasan membuat dia semakin termotivasi bekerja, karena selain mendapatkan pengawasan juga mendapatkan
apresiasi. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Gomez dalam Muniroh, 2013 bahwa motivasi kerja seorang individu dalam bekerja didorong oleh
pengawasan dari atasan yang sesuai dengan harapan. Responden Doni merasa termotivasi karena selain mendapatkan pengawasan juga mendapatkan apresiasi
dan hal ini sesuai dengan harapan responden Doni. Menurut Sutrisno 2010:116 juga mengungkapkan bahwa supervisi yang
baik menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi, hal ini di karenakan bila supervisi yang dekat bagi karyawan itu menguasai liku-liku pekerjaan dengan
sifat-sifat kepemimpinan, maka suasana kerja akan bergairah dan semangat. Akan tetapi, mempunyai supervisor yang angkuh mau benar sendiri tidak mau
mendengarkan keluhan para karyawan, akan menciptakan situasi kerja yang tidak mengenakan, dan dapat menurunkan semangat kerja. Hal ini sesuai dengan yang
dilihat pada responden Doni bahwa dengan mendapatkan pengawasan, akan tetapi diberikan sebuah apresiasi membuat responden Doni menjadi terdorong untuk
semangat kerja. 8. Mendapatkan pujian dari orang lain bagi relawan SAR DIY
Responden Tono Responden Tono mengungkapkan bahwa selama bekerja di SAR DIY tidak
mempunyai harapan-harapan tertentu kepada orang telah ditolong dan selama ini tidak pernah mendapatkan penghargaan dalam bentuk apapun, tapi tidak ingin.
Responden Tono juga mengungkapkan walaupun seandainya dapat akan merasa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
biasa saja. Responden Doni mengungkapkan bahwa terkadang ada pihak keluarga yang marah karena pihak SAR DIY tidak bisa membantu mengevakuasi hingga
ketemu, tapi bagi responden Doni mau bagaimana lagi karena sudah jalanya. WRAPUJ2253, WRAPUJ4262-263, WRAPUJ5269-270, WRAPUJ1218-
221, WRAPUJ3257-259. Significant other yang berupa atasan responden di SAR DIY yang
mengungkapkan bahwa selama mengenal responden, tidak pernah melihat bahwa responden Tono ingin dipuji karena responden Tono bekerja dengan tulus ingin
membantu orang lain dan kadang merasa tidak suka, karena baginya bekerja ya bekerja setalah itu selesai. WRNAPUJ086-091. Significant other yang berupa
teman Tono juga mengungkapkan bahwa selama ini Tono bekerja di SAR DIY terlihat biasa saja ketika ada yang mengucapkan terimakasi paling hanya senyum
dan tidak haus akan rasa pujian. WRTAPUJ088-093. Responden Tono terlihat tidak mengharapkan pujian ketika bekerja
menjadi relawan SAR DIY. Saat bekerja menjadi relawan SAR DIY responden Tono belum pernah mendapatkan suatu hadiah rewards. Akan tetapi, jika
mendapatkan merasa biasa saja. Dari wawancara dengan atasan dan teman responden Tono bahwa responden Tono bekerja secara tulus, tidak mengharapkan
adanya bentuk hadiah atau pujian. Pujian tidak mempengaruhi responden Tono dalam bekerja, hal ini tidak sesuai atau sejalan dengan yang dikemukakan oleh
Gomez dalam Muniroh, 2013 bahwa seorang individu bekerja didorong oleh adanya penghargaan yang tinggi dan pujian atau rewards sesuai harapan.
Responden Doni PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Responden Doni mengungkapkan bahwa responden Doni saat selesai membantu mengevakuasi merasa lega dan senang karena bisa membantu
menolong misalnya dengan menolong orang yang sudah meninggal hingga berhari-hari lalu dibantu untuk dilayakan, tapi jika rasa puas belum ada.
WRBPUJ1383-385, WRBPUJ4479-481, WRBPUJ2388-392. Responden Doni juga mengungkapkan bahwa ketika menolong korban
yang dievakuasi terkadang korban datang ke dalam mimpi, seperti mengucapkan terimakasih. Kemudian setelah selesai mengevakuasi biasanya responden
disambut oleh Pak Camat, kepala desa untuk mengucapkan terimakasih dan kadang disambut dengan makan-makan, akan tetapi responden tidak bisa menolak
karena diluar kapasitas, dan membuat responden merasa tidak enak. Responden Doni juga mengungkapkan bahwa tidak memiliki harapan-harapan tertentu
kepada keluarga yang telah di tolong. WRBPUJ3410-417, WRBPUJ5484- 490.
Responden Doni tidak perlu dan tidak mau mendapatkan reward atau sertifikat dan biasanya reward di berikan untuk SAR DIY bukan perorangan,
karena mereka bekerja dalam satu tim. Ketika tidak mendapatkan reward responden Doni mengaku biasa saja, karena tidak gila kehormatan. Responden
Doni juga tidak ingin orang tahu bahwa dirinya anggota SAR, karena menurutnya itu beban tersendiri misalnya ketika temanya terkena musibah tapi tidak bisa
membantu akan
menjadikanya sebuah
beban. WRBPUJ6501-507,
WRBPUJ7511, WRBPUJ8515-522 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Significant other yang berupa atasan responden Doni mengungkapkan bahwa selama melakukan evakuasi Doni belum pernah menyelamatakan
seseorang dalam keadaan hidup,dan terihat belum memiliki rasa puas, hanya senang, karena akan lebih puas lagi jika yang ditolong masih dalam keadaan
hidup. kemudian atasan responden Doni juga mengungkapkan bahwa responden Doni tidak pernah mendapatkan reward dari seseorang. WRNBP3P1031-036,
WRNBKP164-165. Teman responden Doni sebagai significant other mengungkapkan bahwa responden Doni terlihat tidak pernah minta dipuji atau
berharap mendapatkan pujian.WRTBPUJ085-087. Responden Doni merasa lega dan senang ketika menolong orang lain saat
bekerja di SAR DIY. Akan tetapi, responden Doni belum merasa puas karena yang ditolong belum pernah masih dalam keadaan hidup, semuanya meninggal.
Responden Doni tidak mengharapkan adanya pujian atau harapan-harapan tertentu kepada orang lain. Akan tetapi, ketika saat selesai melakukan evakuasi sering
disambut oleh aparatur desa seperti pak camat, kepala dukuh, diberikan selamat, di beri makan, seperti diorangkan. Responden Doni merasa senang tapi
sebenarnya tidak enak, tapi juga tidak bisa menolak tawaran untuk makan. Karena diluar kapasitas mereka. Sampai saat ini responden Doni belum pernah
mendapatkan hadiah dalam bentuk apapun, karena menurutnya pujian itu tidak mempengaruhinya dalam bekerja. Hal ini tidak sesuai dengan yang dikemukakan
oleh Gomez dalam Muniroh, 2013 bahwa yang menjadi pendorong semangat kerja karena adanya penghargaan yang tinggi dan pujian atau rewards sesuai yang
diharapkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Menikmati pekerjaan itu sendiri menjadi relawan SAR DIY bagi relawan SAR DIY.
Responden Tono Responden Tono mengungkapkan bahwa responden Tono mengaku
bekerja di SAR DIY itu sebagai hobi, dan jika diberikan suatu tugas dan berhasil itu merasa senang, bangga, dan merasa seperti mampu. Selain itu responden Doni
juga mengungkapkan bahwa responden Doni merasa senang karena bekerja sebagai sarana untuk jalan-jalan dan belajar, bekerja di SAR DIY juga merupakan
panggilan jiwa dan sarana untuk membantu-bantu. Walaupun terkadang bekerja pada situasi yang tidak nyaman kadang membuat kepikiran, akan tetapi tidak di
buat terlalu berat dan di buat senang. WRAPIS1038-039, WRAPIS2041-042, WRAPIS3045-046, WRAPIS9250, WRAPK42076-078, WRAPIS7143-
144, WRAKTP 440329-330, WRAPIS8175-177
Kemudian responden Tono mengungkapkan bahwa ada rasa puas saat bekerja di SAR DIY, yaitu saat melakukan evakuasi dan berhasil dalam waktu
kurang dari 24 jam, karena biasanya jika melakukan evakuasi bisa sampai satu hari kemudian baru ketemu. WRAPIS5100-108. Responden Doni juga
mengungkapkan bahwa dirinya tidak merasa takut dengan pekerjaanya yang dilakukan karena menurutnya dia sudah dibekali dengan pengalaman,
pengetahuan, dan keamanan yang sudah di bekali. WRAPKP61137-140. Atasan responden Tono sebagai seignificant other juga mengungkapkan
bahwa atasan responden Tono dan responden Tono pernah melakukan evakuasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bersama untuk kejaidan laka air, dan koprbanya ditemukan dan responden Tono terlihat senang. Atasan responden Tono juga mengungkapkan bahwa responden
Doni selama ini terlihat menyukai pekerjaanya sebagai relawan di SAR DIY. Walaupun tidak mendapatkan gaji responden Tono tetap mau bekerja dengan
sungguh-sungguh. WRNAPIS1015-021, WRNAPIS2094-098. Teman responden Tono sebagai significant other dapat di pahami bahwa
selama mengenal responden Tono, responden Tono mendaftar di SAR DIY karena senang dengan pekerjaan yang berhubungan dengan SAR, dan ingin menambah
teman dan ingin belajar. Selain itu responden Doni terlihat menyukai pekerjaanya dengan selalu rajin datang ke posko SAR DIY dengan membantu menunggu berita
dari HT telfun dan responden tidak pernah mengeluh. WRTATRPIS020-027, WRTAPIS097-102.
Responden Tono senang bekerja menjadi relawan di SAR DIY karena dapat belajar banyak hal, bekerja sebagai sarana untuk jalan-jalan atau rekreasi
dan menambah teman. Bekerja menjadi relawan di SAR DIY itu merupakan panggilan jiwa bagi reponden Tono, walaupun bekerja dalam situasi yang tidak
nyaman tetapi tidak mempengaruhi pekerjaan. Responden Tono dan tidak takut bekerja di SAR DIY karena sudah dibekali dengan pengalaman dan pengetahuan
serta keamanan. Dapat dipahami bahwa pekerjaan sebagai relawan di SAR DIY mempengaruhi semangat kerja relawan SAR DIY. Hal ini sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Gomez dalam Muniroh, 2013 seorang individu bekerja didorong oleh perasaan senang terhadap pekerjaanya.
Responden Doni PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Responden Doni mengungkapkan bahwa responden Doni bekerja di SAR DIY karena panggilan hati nurani, bukan mencari gagah-gagahan dan
menganggap bahwa bekerja di SAR DIY itu seperti menjalankan hobi walaupun keluarga responden Doni menentang dan menyuruh berhenti agar fokus kuliah
tapi responden Doni tetap menjalankan hobinya itu sebagai relawan karena menjadi relawan SAR DIY membuat dirinya merasa nyaman. Responden Doni
juga memaknai pekerjaanya dengan rasa senang dan tidak merasa susah. WRBP1K1078-081, WRBPIS3131-136, WRBPIS4203-206, WRBPIS5
318-319, WRBT4P7344-348, WRBP6P5322-323, WRBKPRP361-372, WRBP2P4108-123.
Responden Doni juga mengungkapkan bahwa pekerjaan yang baik atau tidak berdasarkan pribadinya bukan dari organisasinya, jika seseorang nyaman itu
maka bekerja dengan baik, dan jika berbuat nakal itu tidak membuat nyaman lebih baik keluar. Alasan responden Doni bekerja menjadi relawan di SAR DIY karena
lebih spesifik dan relawan berhak menolong, lebih aman, dan pertanggung jawabanya jelas, karena ini organisasi yang diakui pemerintah tapi tidak
menerima honor, dan tidak masalah karena tahu tujuanya seperti apa. Responden Doni hingga saat ini tidak pernah terbesit untuk keluar berhenti menjadi relawan
di SAR DIY. WRBPIS9376-380, WRBTUJ1084-093, WRBPK649-659. Atasan responden Doni sebagai significant other mengungkapkan bahwa
responden Doni selalu mengikuti aturan-aturan yang berlaku di SAR DIY dan bekerja sesuai dengan job desknya masing-masing. Responden Doni juga terlihat
jarang mengeluh selama bekerja, tapi ketika bilang capek itu wajar karena setelah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bekerja. Responden Doni juga terlihat memiliki rasa puas dan bangga, tetapi lebih puas
lagi jika
yang ditolong
masih hidup.
WRNBPIS1005-015, WRNBPIS2018-021, WRNBP3P1027-036.
Teman responden Doni sebagai significant other juga membuktikan bahwa reponden Doni bekerja sesuai aturan dan terlihat senang dengan pekerjaanya
dengan tidak pernah mengeluh seperti menikmati pekerjaanya . hal ini terlihat saat sedang evakuasi di medan yang sulit dan menggapnya seperti sedang piknik.
WRTBPIS1007-009, WRTBPK013-017, WRTBPIS2081-082. Responden Doni bekerja menjadi relawan di SAR DIY karena
menjalankan hobi, responden Doni terlihat senang dengan pekerjaanya. Alasan memilih SAR DIY sebagai tempat pekerjaan yang dipilih karena lebih spesifik dan
relawan berhak menolong, lebih aman, dan pertanggung jawabanya jelas, karena ini organisasi yang diakui pemerintah tapi tidak menerima honor, dan tidak
masalah karena tahu tujuanya seperti apa. Responden Doni tidak pernah mengeluh yang tidak tidak saat bekerja seperti menikmati pekerjaanya sebagai relawan di
SAR DIY. Responden Doni juga belum pernah terbesit untuk keluar dari SAR DIY. Dapat dipahami bahwa bekerja menjadi relawan di SAR DIY mendorong
semangat kerja responden Doni. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Gomez dalam Muniroh, 2013 seorang individu bekerja didorong oleh perasaan
senang terhadap pekerjaanya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan simpulan, keterbatasan penelitian, dan saran. Bagian kesimpulan memuat kesimpulan penelitian. Bagian keterbatasan penelitian
memuat keterbatasan peneliti dalam menggali lebih dalam lagi informasi dari responden. Bagian saran memuat masukan untuk peneliti lain supaya dapat
melakukan penelitian yang lebih baik dari penelitian ini.
A. Simpulan