Motivasi relawan Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta (studi kasus pada dua relawan SAR DIY)

(1)

MOTIVASI RELAWAN SEARCH AND RESCUE (SAR) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

(Studi Kasus pada Dua Relawan SAR DIY)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan Dan Konseling

Oleh : Rizki Dewi Arfina

131114024

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2017


(2)

i

MOTIVASI RELAWAN SEARCH AND RESCUE (SAR) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

(Studi Kasus pada Dua Relawan SAR DIY)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan Dan Konseling

Oleh : Rizki Dewi Arfina

131114024

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2017


(3)

(4)

(5)

iv

HALAMAN MOTTO

“Man Jadda Wa Jadda”

Barang siapa yang bersungguh-sungguhakan mendapatkanNya.

“To get a success, your courage must be greater than your fear” (Unknown)

Jangan pergi untuk dicari, jangan sengaja lari agar dikejar. Berjuang tak sebercanda itu.”

(Sujiwo Tejo)

“Urip iku Urup”

Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik, tapi sekecil apapun manfaat yang dapat kita berikan, jangan sampai kita menjadi orang


(6)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Allah SWT yang selalu meuntun dan menyertai setiap langkah hidupku serta tempatku berkeluh kesah disaat ku terjatuh.

Orang tuaku Tercinta Alm Jamingan Bapak Muhkidi

Ibu Murdjilah Kakak dan adikku tercinta

Rizka Eka Arfani Rahma Tri Arfiana

Ibu Dra. M.J. Retno Priyani, M.Si. yang setia dan sabar dalam mendampingi saya selama proses penulisan skripsi.

Teman-teman Angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling


(7)

(8)

(9)

viii ABSTRAK

MOTIVASI RELAWAN SEARCH AND RESCUE (SAR) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

(Studi Kasus pada Dua Relawan SAR DIY) Rizki Dewi Arfina

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi relawan search and rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta dan bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana motivasi relawan SAR DIY dalam hal pemenuhankebutuhan-kebutuhan, adanyatujuan-tujuan yang hendak dicapai, kesesuaian kemampuan pribadi dengan aktivitas SAR, adanya kesesuaian pembayaran dengan kinerja, adanya keamanan dalam bekerja, rekan kerja, pengawasan dari komandan dan senior, pujian dari orang lain dan menikmati pekerjaan itu sendiri (menjadi relawan SAR DIY).

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Responden Penelitian terdiri dari dua orang relawan SAR DIY. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara sesuai pedoman yang telah dibuat. Analisis data yang digunakan yaitu tahap membaca verbatim, tahap membuat kode (koding), tahap kategorisasi, tahap menyaring data, dan tahap interpretasi. Untuk mengukur keabsahan penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa motivasi responden Tono adalah pemenuhan kebutuhan-kebutuhan, adanya tujuan-tujuan yang hendak dicapai, kesesuaian kemampuan pribadi dalam hal meningkatkan kemampuan pribadi, rekan kerja, dan menikmati pekerjaan itu sendiri (menjadi relawan SAR DIY). Sedangkan responden Doni motivasinya adalah pemenuhan kebutuhan-kebutuhan, adanya tujuan-tujuan yang hendak dicapai, kesesuaian kemampuan pribadi dalam hal meningkatkan kemampuan pribadi, rekan kerja, pengawasan dari komandan dan senior, dan menikmati pekerjaan itu sendiri (menjadi relawan SAR DIY).


(10)

ix ABSTRACT

MOTIVATION OF VOLUNTEERS OF SEARCH AND RESCUE (SAR) OF YOGYAKARTA REGION

(Studies on Two SAR DIY Volunteers) Rizki Dewi Arfina

Sanata Dharma Yogyakarta

2017

This study aims to determine the motivation of the search and rescue (SAR) volunteer of Yogyakarta region and aims to identify how motivated the volunteers in terms of fulfilling the needs, achieving the goals, the suitability of personal ability with SAR activities, suitability of the wage with the performance, their safety at work, coworkers, supervision of commanders and senior, the praise of others, and the enjoyment the work itself (to be a volunteer of SAR DIY).

The research is a qualitative research. The respondents of the study consisted of two SAR volunteers. Data collection method used is an interview according to the guidelines that have been made. Analysis of the data used are verbatim reading stage, coding stage, categorizing stage , data filtering stage, and interpreting stage. To measure the validity of this study, the researcher use a triangulation.

These results indicate that the motivations of the respondent Tono are: fulfilling the needs, achieving the goals, the suitability of personal ability in terms of improving personal skills, coworkers, and the enjoyment the work itself (SAR DIY volunteer). The respondent Doni motivations are: fulfilling the needs, achieving the goals, the suitability of personal ability with SAR activities, suitability of the wage with the performance, their safety at work, coworkers, supervision of commanders and senior, and the enjoyment the work itself (SAR DIY volunteer).

Keywords: Motivation, Volunteers of Search and Rescue (SAR) Special Region of Yogyakarta.


(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkah dan karunia-Nya yang sangat luar biasa, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulis menyadari tanpa adanya bantuan bimbingan dan kerjasama yang baik dari pihak-pihak yang terlibat, penulis tidak dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini diucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Dr. Gendon Barus, M.Si. selaku Kepala Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

3. Juster Donal Sinaga, M.Pd. selaku Wakil Kepala Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

4. Dra. M.J. Retno Priyani, M.Si. selau dosen pembimbing yang selalu setia dan sabar dalam mendampingi penulis selama ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah membimbing penulis selama empat tahun penulis menempuh pendidikan di Program Studi Bimbingan dan Konseling.

6. Relawan anggota SAR DIY yang telah membantu meluangkan waktu sebagai narasumber wawancara penelitian ini.

7. Orang tuaku, (alm) Jamingan, Bapak Muhkidi, dan Ibu Murdjilah yang telah memberikan kasih sayang, dukungan, perhatianya, dan kepercayaanya kepada penulis untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.

8. Mas Fani, dan Tona tercinta terima kasih atas perhatian dan kasih sayangnya

9. Eka A. Saputro terimakasih karena telah memotivasi dan memberikan bantuan selama proses mengerjakan penelitian ini.

10. Sahabat seperjuanganku Margaretha Devy, Larisa Patrisia, Florencia Valentine, Elizabeth Retno, Rosita Anggra, Indah Yulita, Theresia Dwi, Amyvia Natasha, dan Kurnia Pasca yang selalu memberikan penghiburan.


(12)

xi

11. Sahabat terkasihku Erwin Noviawati, Widarti Arni, Elita Putri, dan Agustina Kristinatasari yang selalu mendukung dan memotivasi dalam mengerjakan penelitian ini.

12. Pak Endro, Pak Noel, Ridho, Taufik Efendi, dan Danu Sasongko terima kasih karena telah memperkenalkan dengan organisasi SAR DIY.

13. Teman-temanku angkatan 2013 untuk dinamikanya selama ini.

Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan. Namun, demikian penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi dunia Bimbingan dan Konseling serta memberikan referensi bagi pendidik dan mahasiswa yang membacanya.


(13)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Batasan Istilah ... 9

G. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11

A. Motivasi ... 11

1. Pengertian Motivasi ... 11

2. Jenis-Jenis Motivasi. ... 11

3. Aspek- Aspek Motivasi Kerja. ... 12

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi. ... 13

B. Relawan. ... 18


(14)

xiii

2. Prinsip-Prinsip Dasar Relawan ... 18

C. Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta. ... 20

1. Pengertian SAR DIY.... 20

2. Tujuan SAR DIY ... 20

3. Penyelenggaraan Operasi SAR DIY ... 20

4. Wewenang SAR DIY. ... 21

5. Tolak Ukur Keberhasilan Operasi SAR DIY ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

A. Jenis Penelitian. ... 23

B. Tempat dan Waktu Penelitian. ... 24

C. Responden Penelitian. ... 24

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data. ... 24

E. Keabsahan Data. ... 34

F. Teknik Analisis Data. ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 37

A. Deskripsi Data ... 37

B. Pembahasan ... 78

BAB V PENTUP ... 106

A. Simpulan ... 106

B. Keterbatasan Penelitian ... 109

C. Saran ... 109


(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pedoman Wawancara untuk responden ... 25 Tabel 1.2 Agenda Pertemuan Peneliti dengan Responden... 38


(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Verbatim Responden A 2.1 ... 112 Lampiran Verbatim Responden B 2.2 ... 122 Lampiran Verbatim Significant Other (Atasan Relawan SAR DIY) untuk Responden A 2.3 ... 138 Lampiran Verbatim Significant Other (Atasan Relawan SAR DIY) untuk Responden B 2.4 ... 141 Lampiran Verbatim Significant Other (Teman Responden Sesama Anggota SAR DIY) untuk Responden A 2.5 ... 145 Lampiran Verbatim Significant Other (Teman Responden Anggota SAR DIY) untuk Responden B 2.6 ... 148 Lampiran Koding Responden A 2.7 ... 150 Lampiran Koding Responden B 2.8 ... 160 Lampiran Koding Significant Other (Atasan Relawan SAR DIY) untuk Responden A 2.9 ... 177 Lampiran Koding Significant Other (Atasan Relawan SAR DIY) untuk Responden B 3.0 ... 180 Lampiran Koding Significant Other (Teman Responden Sesama Anggota Relawan SAR DIY) untuk Responden A 3.1 ... 185 Lampiran Koding Significant Other (Teman Responden Sesama Anggota Relawan SAR DIY) untuk Responden B. 3.2 ... 188 Lembar Persetujuan Menjadi Informan ... 191


(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan istilah, dan manfaat penelitian.

A. Latar Belakang Masalah

Pada zaman hedonisme seperti sekarang ini, banyak orang bekerja untuk mendapatkan upah dan ingin bekerja pada situasi yang nyaman. Akan tetapi, di Yogyakarta terdapat sebuah organisasi yaitu Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki banyak relawan. Relawan – relawan SAR DIY bekerja tanpa mendapatkan upah serta bekerja pada situasi yang tidak nyaman. Contohnya, para relawan yang mengevakuasi anak yang terjatuh di dalam sumur di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta. Relawan SAR DIY juga menolong untuk mengevakuasi korban yang terjatuh di dalam kawah gunung Merapi. Selain itu relawan SAR DIY juga membantu untuk mengevakuasi korban-korban yang hanyut di sungai serta mengevakuasi korban yang hilang di gunung.

Menurut data SAR DIY (2016), Search and Rescue (SAR) adalah usaha pencarian dan pertolongan yang meliputi usaha mencari, menyelamatkan, memberikan pertolongan terhadap orang atau material yang dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya dalam suatu musibah, seperti musibah pelayaran, penerbangan, serta musibah atau kecelakaan rekreatif atau bencana alam.


(18)

Kerja merupakan hal yang mendasar dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Selama manusia hidup, manusia harus selalu bekerja. Manusia bekerja karena ada sesuatu hal yang hendak dicapai. Pekerjaan akan membawa setiap manusia kepada hal yang lebih baik bahkan lebih memuaskan daripada hal yang sebelumnya. Bekerja akan memberikan kepuasan serta makna bagi diri pekerja dan kehidupanya.

Banyak orang mempunyai dorongan atau motivasi yang berbeda-beda dalam bekerja. Banyak orang termotivasi untuk bekerja agar mendapatkan status sosial (derajat, pangkat, dan jabatan) dan terpandang di mata masyarakat, selain itu orang bekerja agar mendapatkan pengakuan dari orang lain, mendapatkan upah, dan lain-lain. Menurut As’ad (1978: 31) motivasi adalah keadaan yang menimbulkan dorongan, dan motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat kerja, atau biasa disebut pendorong semangat kerja.

Menurut Hasibuan (2007) motivasi sangat penting karena dengan memiliki motivasi, manusia akan bekerja lebih keras, dan antusias. Manusia yang bekerja dengan keras dan antusias dapat meningkatkan produktivitasnya dalam bekerja serta akan membuahkan hasil yang maksimal. Manusia yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi akan membuat manusia memiliki kepuasan kerja tersendiri.

Motivasi sebagai proses piskologis dalam diri seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut Sutrisno (2010:116), faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor intern dan


(19)

faktor ekstern. Faktor intern yang mempengaruhi motivasi antara lain: 1. Keinginan untuk dapat hidup, 2. Keinginan untuk dapat memiliki, 3. Keinginan untuk dapat memperoleh penghargaan, 4. Keinginan untuk memperoleh pengakuan, dan 5. Keinginan untuk berkuasa. Sedangkan faktor ekstern yang mempengaruhi motivasi antara lain: 1. Kondisi lingkungan kerja, 2. Kompensasi yang memadai, 3. Supervisi yang baik, 4. Adanya jaminan pekerjaan, 5. Status dan tanggung jawab, dan 6. Peraturan yang fleksibel.

Menurut Heidjrahman R, 1984 (dalam Anoraga, 1995:44) jenis-jenis motivasi, dibagi menjadi dua, yaitu motivasi positif (insentif positif) dan motivasi negatif (insentif negatif). Motivasi positif (insentif positif) adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain agar menjalankan sesuatu yang kita inginkan dengan cara memberikan kemungkinan untuk mendapatkan hadiah. Contohnya, Para pekerja di kantor agar memiliki semangat kerja yang tinggi diberikan suatu reward atau hadiah melalui kenaikan gaji, atau mendapatkan suatu bonus. Misalnya pemberian reward atau hadiah bisa diberikan kepada pegawai ketika mereka bekerja dengan sungguh-sungguh dan maksimal.

Sedangkan motivasi negatif (insentif negatif) adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu yang kita inginkan, tetapi teknik dasar yang digunakan adalah lewat kekuatan yang membuat ketakutan. Contohnya, para pekerja agar memiliki semangat kerja yang tinggi adalah dengan pemberian punishment atau hukuman, misalnya saat para pekerja melakukan kesalahan dalam bekerja akan di potong gajinya atau tidak


(20)

mendapatkan bonus, dengan demikian membuat para pekerja bekerja dengan semangat dan bersungguh-sungguh.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang relawan SAR DIY, fakta di lapangan mengungkapkan ada seorang relawan dari organisasi lain melakukan tindakan pemerasan kepada warga setempat. Relawan tersebut memeras warga dengan membagikan proposal kepada warga dan meminta uang kepada setiap warga. Adanya pemerasan, karena relawan tersebut merasa telah membantu mengevakuasi warga dari bencana alam yang menimpanya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu humas SAR DIY, mengungkapkan bahwa pada tahun 2014, pernah diadakan open recruitmen anggota SAR DIY. Pada awalnya banyak orang yang mendaftar mengikuti open recruitment, akan tetapi setelah diberi tahu oleh pihak SAR DIY bahwa bekerja di SAR DIY tidak diberikan gaji, maka banyak orang yang memilih untuk mengundurkan diri. Namun pada saat open recruitmen masih ada banyak orang yang tetap mendaftar menjadi relawan SAR DIY walaupun sudah tahu bekerja di SAR DIY tanpa diberikan gaji.

Bekerja menjadi relawan di SAR DIY tidak mengenal waktu, karena relawan harus siap sedia dimana ada kejadian musibah yang harus segera ditolong dan dievakuasi di pagi hari hingga di tengah malam mereka harus siap. Banyak relawan SAR DIY masih dalam usia produktif, dimana mereka bebas memilih pekerjaan-pekerjaan yang diidamkan. Sedangkan bekerja menjadi relawan SAR DIY jam kerjanya tidak teratur, dan gaji atau upah yang tidak pasti. Selain itu bekerja menjadi relawan SAR DIY sangatlah berisiko,


(21)

karena mereka bekerja pada medan-medan yang berat seperti mengevakuasi di jurang, di pantai, di sumur, di sungai, di kawah gunung dll. Terkadang bekerja dengan risiko tinggi tidak membuat nyaman. Tapi relawan SAR DIY tetap ingin bekerja menjadi seorang relawan SAR DIY.

Alasan memilih dua responden narasumber wawancara mempertimbangkan beberapa hal. Pertama peneliti mencari seorang responden yang masih aktif menjadi relawan di SAR DIY. Kedua peneliti mencari responden yang bersedia untuk menjadi narasumber wawancara untuk penelitian ini. Alasan-alasan ini yang dijadikan acuan untuk mencari narasumber wawancara. Sebelumnya, peneliti mengehubungi responden, dan bertemu untuk memastikan bahwa responden masih aktif menjadi relawan SAR DIY serta meminta kesediaan responden untuk menjadi narasumber wawancara.

Peneliti ingin meneliti tentang motivasi yang melatar belakangi para relawan SAR DIY dalam bekerja, karena dimana di jaman sekarang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari harus menggunakan uang. Sedangkan para relawan bekerja tanpa mendapatkan upah. Penelitian ini penting, karena jika terdapat relawan yang bekerja dengan motivasi yang kurang baik maka bisa dilakukan sebuah pendampingan agar relawan memiliki motivasi yang baik. Dari penjelasan diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Motivasi Relawan Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta”


(22)

Berangkat dari latar belakang masalah diatas, terkait dengan Motivasi Relawan Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta dapat diidentifikasikan berbagai masalah sebagai berikut:

1. Masih terdapat relawan dari organisasi lain yang melakukan pemerasan terhadap warga dan keluarga korban dengan meminta uang.

2. Pada tahun 2014, dilakukan open recruitment untuk menjadi anggota SAR DIY, akan tetapi banyak relawan yang mengundurkan diri, namun masih terdapat banyak relawan yang ingin bergabung di SAR DIY walaupun sudah tahu tidak di gaji.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, fokus diarahkan pada menjawab masalah-masalah yang teridentifikasi diatas, khususnya motivasi relawan Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan penelitian terkait bagaimana motivasi relawan Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai rincian:

1. Sejauh mana pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pribadi merupakan motivasi relawan Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta ?

2. Sejauh mana adanya tujuan-tujuan pribadi merupakan motivasi relawan Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta ?


(23)

3. Sejauh mana kesesuaian kemampuan pribadi dengan aktivitas SAR merupakan motivasi relawan Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta?

4. Sejauh mana adanya kesesuaian pembayaran dengan kinerja merupakan motivasi relawan Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta?

5. Sejauh mana adanya keamanan dalam bekerja merupakan motivasi relawan Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta? 6. Sejauh mana rekan kerja merupakan motivasirelawan Search and

Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta?

7. Sejauh mana pengawasan dari komandan dan senior merupakan motivasi relawan Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta?

8. Sejauh mana mendapatkan pujian dari orang lain merupakan motivasi relawan Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta? 9. Sejauh mana menikmati pekerjaan itu sendiri merupakan motivasi

relawan Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta ? E. Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini terkait mengetahui bagaimana motivasi relawan Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai rincian:


(24)

1. Mengetahui sejauh mana pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pribadi merupakan motivasi relawan Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Mengetahui sejauh mana adanya tujuan-tujuan pribadi merupakan motivasi relawan Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta.

3. Mengetahui sejauh mana kesesuaian kemampuan pribadi dengan aktivitas SAR merupakan motivasi relawan Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta.

4. Mengetahui sejauh mana adanya kesesuaian pembayaran dengan kinerja merupakan motivasi relawan Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta.

5. Mengetahui sejauh mana adanya keamanan dalam bekerja merupakan motivasi relawan Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta.

6. Mengetahui sejauh mana rekan kerja merupakan motivasi relawan Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta.

7. Mengetahui sejauh mana pengawasan dari komandan dan senior merupakan motivasi relawan Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta.

8. Mengetahui sejauh mana mendapatkan pujian dari orang lain merupakan motivasi relawan Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta.


(25)

9. Mengetahui sejauh mana menikmati pekerjaan itu sendiri merupakan motivasi relawan Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta.

F. Batasan Istilah

1. Motivasi adalah sebuah hal yang menimbulkan dorongan.

2. Relawan adalah orang yang secara sukarela menolong orang lain dengan mencurahkan tenaga, waktu, dan pikiran tanpa mengharapkan imbalan tertentu.

3. Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta berarti kegiatan dan usaha mencari, menolong, dan menyelamatkan jiwa manusia yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya dalam musibah-musibah seperti pelayaran, penerbangan dan bencana yang berada dibawah Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.

G. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah khasanah tentang motivasi-motivasi, khususnya pada bimbingan karier.

2. Manfaat Praktis a. Pihak SAR DIY.

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan refleksi sebagai pertimbangan dan masukan bagi SAR DIY, agar bisa


(26)

menambhakan pendampingan guna semakin meningkatkan motivasi relawan SAR DIY.

b. Relawan-Relawan SAR DIY.

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan refleksi dan meningkatkan semangat relawan-relawan dalam bekerja secara sukarela di SAR DIY.

c. Guru Bimbingan dan Konseling.

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi sebagai bahan ajar bahwa seseorang bekerja di latar belakangi oleh macam-macam dorongan.


(27)

11 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan motivasi pada relawan Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta. Teori-teori ini dijelaskan sebagai berikut.

A. Motivasi

1. Pengertian Motivasi

Menurut Hasibuan (2007: 92) motivasi berasal dari kata latin “Movere” yang berarti “Dorongan atau Daya Penggerak”. Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan atau pengikut. Menurut Sutrisno (2010: 146) motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, oleh karena itu motivasi seringkali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang.

Menurut As’ad (1978: 31) motivasi (motivation) dalam arti yang sebenaranya adalah pemberian atau penimbulan motif, dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif. Dengan perkataan lain, sebagai hal atau keadaan yang menimbulkan dorongan. Sedangkan motivasi yang melatarbelakangi orang yang bekerja disebut motivasi kerja.

Kesimpulan menurut peneliti, motivasi adalah suatu hal yang menimbulkan dorongan yang membuat seseorang melakukan aktivitas tertentu.

2. Jenis-Jenis Motivasi.

Menurut Heidjrahman R. (dalam Anoraga, 1995: 44). Motivasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu motivasi positif dan motivasi negatif.


(28)

a. Motivasi positif adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain agar menjalankan sesuatu yang kita inginkan dengan cara memberikan kemungkinan untuk mendapatkan hadiah. Menurut Hasibuan (2007:99) dengan motivasi positif ini semangat kerja bawahan akan meningkat, karena manusia pada umumnya senang menerima yang baik-baik saja.

b. Motivasi negatif adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu yang kita inginkan, tetapi teknik dasar yang digunakan adalah lewat kekuatan yang membuat ketakutan. Menurut Hasibuan (2007: 99) dengan motivasi negatif semangat kerja bawahan dalam jangka waktu pendek akan meningkat, karena mereka takut di hukum; tetapi untuk jangka waktu panjang dapat berakibat kurang baik.

3. Aspek- Aspek Motivasi Kerja.

Menurut Gomez, 1997 (dalam Muniroh, 2013) aspek-aspek yang terdapat dalam motivasi kerja terdiri dari:

a. Aspek Individual, antara lain: 1) Kebutuhan-kebutuhan (needs)

Seorang individu bekerja didorong oleh adanya pemenuhan kebutuhan-kebutuhan.

2) Tujuan-tujuan (goals).

Seorang individu bekerja didorong oleh tujuan-tujuan tertentu di dalam hidupnya.


(29)

Seorang individu bekerja didorong oleh adanya kesesuaian kemampuan-kemampuan yang dimilikinya untuk diaplikasikan dalam pekerjaanya. b. Aspek Organisasional, antara lain:

1) Pembayaran (pay).

Seorang individu bekerja didorong oleh adanya keseuaian gaji, tambahan bonus, dan pemberian upah.

2) Keamanan pekerjaan (job security).

Motivasi kerja seorang individu didorong oleh adanya jaminan kesehatan dan jaminan keselamatan.

3) Rekan kerja (co-workers).

Seorang individu bekerja didorong oleh adanya hubungan antar pribadi yang baik.

4) Pengawasan (supervisor).

Motivasi kerja seorang individu dalam bekerja didorong oleh pengawasan dari atasan yang sesuai dengan harapan.

5) Pujian (praise).

Seorang individu bekerja didorong oleh adanya penghargaan yang tinggi dan pujian atau rewards sesuai yang diharapkan.

6) Pekerjaan itu sendiri (job itself).

Seorang individu bekerja didorong oleh perasaan senang terhadap pekerjaanya.


(30)

Menurut Sutrisno (2010: 116) motivasi sebagai proses psikologis dalam diri seseorang akan di pengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dapat dibedakan atas faktor intern dan ekstern yang berasal dari karyawan. a. Faktor Intern

Faktor intern yang dapat mempengaruhi pemberian motivasi pada seseorang antara lain:

1) Keinginan untuk dapat hidup.

Keinginan untuk dapat hidup merupakan kebutuhan setiap manusia yang hidup di muka bumi ini. Untuk mempertahankan hidup ini orang mau mengerjakan apa saja, apakah pekerjaan itu baik atau jelek, apakah halal atau haram, dan sebagainya. Misalnya, untuk mempertahankan hidup manusia perlu makan dan untuk memperoleh makan ini, manusia mau mengerjakan apa saja asal hasilnya dapat memenuhi kebutuhan untuk makan. Keinginan untuk dapat hidup meliputi kebutuhan untuk memperoleh kompensasi yang memadai, pekerjaan yang tetap walaupun penghasilan tidak begitu memadai dan kondisi kerja yang aman dan nyaman.

2) Keinginan untuk dapat memiliki.

Keinginan untuk dapat memiliki benda dapat mendorong seseorang untuk mau melakukan pekerjaan. Hal ini banyak yang kita alami dalam kehidupan kita sehari-hari, bahwa keinginan yang keras untuk dapat memiliki itu dapat mendorong orang untuk mau bekerja. Contohnya,


(31)

keinginan untuk dapat memiliki sepeda motor dapat mendorong seseorang untuk mau melakukan pekerjaan.

3) Keinginan untuk memperoleh penghargaan.

Seseorang mau bekerja disebabkan adanya keinginan untuk diakui, dihormati oleh orang lain. Untuk memperoleh status sosial yang lebih tinggi, orang mau mengeluarkan uangnya, untuk memperoleh uang itu pun ia harus bekerja keras. Jadi, harga diri, nama baik, kehormatan yang dimiliki itu harus diperankan sendiri, mungkin dengan bekerja keras memperbaiki nasib, mencari rezeki, sebab status untuk diakui sebagai orang yang terhormat tidak mungkin diperoleh bila yang bersangkutan termasuk pemalas, tidak mau bekerja dan sebagainya.

4) Keinginan untuk memperoleh pengakuan.

Keinginan untuk memperoleh pengakuan itu dapat meliputi hal-hal, antara lain adanya penghargaan terhadap prestasi; adanya hubungan kerja yang harmonis dan kompak; pimpinan yang adil dan bijaksana; dan perusahaan tempat bekerja dihargai oleh masyarakat.

5) Keinginan untuk berkuasa

Keinginan untuk berkuasa akan mendorong seseorang untuk bekerja. b. Faktor ekstern

Faktor ekstern juga tidak kalah peranannya dalam mempengaruhi motivasi kerja seseorang. Faktor-faktor ektern itu adalah:


(32)

Lingkungan pekerjaan adalah keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada di sekitar karyawan yang sedang melakukan pekerjaan dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan. Lingkungan kerja ini, meliputi tempat bekerja, fasilitas dan alat bantu pekerjaan, kebersihan, pencahayaan, ketenangan, termasuk juga hubungan kerja antara orang-orang yang ada ditempat tersebut. Lingkungan kerja yang baik dan bersih, mendapat cahaya yang cukup, bebas dari kebisingan dan gangguan, jelas akan memotivasi tersendiri bagi para karyawan dalam melakukan pekerjaan dengan baik. Namun lingkungan kerja yang buruk, kotor, gelap, pengap, lembab, dan sebagainya akan menyebabkan badan cepat lelah dan menurunkan kreativitas.

2) Kompensasi yang memadai.

Kompensasi merupakan sumber penghasilan utama bagi para karyawan untuk menghidupi diri beserta keluarganya. Kompensasi yang memadai merupakan alat motivasi yang paling ampuh bagi perusahaan untuk mendorong para karyawan bekerja dengan baik. Adapun kompensasi yang kurang memadai akan membuat mereka kurang tertarik untuk bekerja keras, dan memungkinkan mereka bekerja tidak tenang, dari sini jelaslah bahwa besar kecilnya kompensasi sangat mempengaruhi motivasi kerja para karyawan.

3) Supervisi yang baik.

Fungsi supervisi dalam suatu pekerjaan adalah memberikan pengarahan, membimbing kerja para karyawan, agar dapat melaksanakan


(33)

kerja dengan baik tanpa membuat kesalahan. Dengan demikian, posisi supervisi sangat dekat dengan para karyawan, dan selalu mengahadapi para karyawan dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Bila supervisi yang dekat para karyawan ini menguasai liku-liku pekerjaan dan penuh dnegan sifat-sifat kepemimpinan, maka suasana kerja akan bergairah dan semangat. Akan tetapi, mempunyai supervisor yang angkuh mau benar sendiri tidak mau mendengarkan keluhan para karyawan, akan menciptakan situasi kerja yang tidak mengenakan, dan dapat menurunkan semangat kerja.

4) Adanya jaminan pekerjaan.

Adanya jaminan pekerjaan di masa depan seperti promosi jabatan, pangkat, maupun jaminan pemberian kesempatan untuk mengembangkan potensi diri akan membuat seseorang untuk meningkatkan motivasi kerjanya menjadi semakin baik.

5) Status dan tanggung jawab.

Seseorang yang menduduki jabatan tertentu, akan merasa dirinya dipercaya, diberi tanggung jawab, dan wewenang yang besar untuk melakukan kegiatan-kegiatan, jadi, status dan kedudukan merupakan dorongan untuk memenuhi kebutuhan sense of achievement dalam tugas sehari-hari.

6) Peraturan yang fleksibel.

Bagi perusahaan yang besar, biasanya sudah ditetapkan sistem dan prosedur kerja ini dapat kita sebut dengan peraturan yang berlaku dan


(34)

bersifat mengatur dan melindungi para karyawan. Peraturan yang bersifat melindungi dapat memberikan motivasi para karyawan untuk bekerja lebih baik.

B. Relawan.

1. Pengertian Relawan.

Menurut Syahriati (2013), Relawan adalah seseorang atau sekelompok orang yang berupaya melakukan sesuatu untuk membantu orang lain atau sekelompok orang tanpa ada paksaan atau tekanan maupun berharap atas kepentingan tertentu, yang bekerja pada daerah atau tempat, memiliki karakteristik khusus, yakni bertindak secara bebas guna memberi kemanfaatan kepada orang lain tanpa pamrih berdasarkan atas nilai-nilai kemanusiaan.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) (2011) (dalam Syahriati, 2013), relawan adalah seseorang atau sekelompok orang yang memiliki kemampuan dan kepedulian dalam penanggulangan bencana yang bekerja secara ikhlas untuk kegiatan penanggulangan bencana.

Kesimpulan, relawan adalah seseorang atau sekelompok orang yang mencurahkan waktu, tenaga, fikiranya secara ikhlas tanpa imbalan apapun untuk menolong keselamatan orang lain dan meringankan beban yang dideritanya.


(35)

Menurut Indiyastuti dan Cecep, 2006 (dalam Syahriati, 2013) prinsip dasar relawan terdiri atas empat hal, yaitu:

a. Pilihan, yaitu kerelawanan harus merupakan pilihan bebas masing-masing individu tanpa paksaan dari siapapun. Dorongan, dalam bentuk apapun, untuk terlibat dalam kerelawanan harus tidak berakibat paksaan. Kebebasan untuk menjadi relawan sama halnya dengan kebebasan untuk tidak terlibat.

b. Keragaman, yaitu kerelawanan harus terbuka bagi siapapun, tanpa membedakan latar belakang, umur, ras, orientasi seksual, kepercayaan atau agama, dan sebagainya. Keterlibatan menjadi relawan dapat membangun keterikatan, membantu sekelompok orang yang beragam sehingga ia merasa berguna dengan keterlibatanya itu. Penghalang atau batasan-batasan sosial dapat diatasi oleh keterampilan, pengalaman, percaya diri dan kontak yang didapat ketika membantu yang lain.

c. Timbal Balik, yaitu relawan menawarkan untuk berkontribusi tanpa harus dibayar, tetapi sebagai gantinya mendapat manfaat dengan cara lain. Menyediakan waktu dan keterampilan secara sukarela harus diakui sebaga upaya untuk mendukung hubungan timbal balik dimana relawan menerima sesuatu yang bermanfaat buat dirinya. Manfaat yang diharapkan oleh relawan termasuk perasaan pencapaian yang berguna, keterampilan yang berguna, pengalaman dan bertambahnya


(36)

kontak atau relasi, pergaulan dan kesenangan, dan keterlibatannya dalam kehidupan berorganisasi, dan yang terakhir dari prinsip ini, d. Pengakuan, yaitu pengakuan secara eksplisit terhadap nilai sumbangan

relawan terhadap organisasi, komunitas, maupun tujuan sosial yang lebih luas, merupakan dasar untuk membangun hubungan yang adil antara relawan dengan organisasi.

C. Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta. 1. Pengertian SAR DIY.

Berdasarkan data SAR DIY (2016) SAR (Search and Rescue) adalah usaha pencarian dan pertolongan yang meliputi usaha mencari, menyelamatkan, memberikan pertolongan terhadap orang atau material yang dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya dalam suatu musibah. Baik musibah pelayaran, penerbangan, serta musibah atau kecelakaan rekreatif atau bencana alam.

2. Tujuan SAR DIY

Berdasarkan data SAR DIY (2016), tujuan SAR DIY antara lain:

a. Menyelamatkan jiwa manusia dan harta benda serta barang yang ditimpa musibah kecelakaan / bencana sebanyak mungkin dengan cara yang efisien dan efektif.

b. Memberi rasa aman, rasa pasti, dan rasa tidak was-was pada orang yang terkena musibah.


(37)

Berdasarkan data SAR DIY (2016) Operasi SAR diaktifkan segera setelah diketahui adanya musibah atau diketahui adanya suatu keadaan darurat. Operasi SAR dihentikan bila korban musibah telah berhasil diselamatkan atau bila telah diyakini keadaan darurat tidak terjadi atau bila hasil analisa/ evaluasi bahwa harapan untuk menyelamatkan korban sudah tidak ada lagi.

4. Wewenang SAR DIY.

Menurut data SAR DIY (2006), SAR mempunyai wewenang sebatas pada usaha pencarian, pertolongan, serta evakuasi, sampai korban musibah diserahkan kepada pihak yang berwenang.

5. Tolak Ukur Keberhasilan Operasi SAR DIY

Berdasarkan data SAR DIY (2016), tolak ukur keberhasilan operasi SAR DIY terletak pada:

a. Kecepatan, kecepatan menemukan lokasi musibah dan cepat dalam memberikan bantuan SAR. Ukuran cepat dalam hal ini bersifat relatif tergantung volume dan besaran kejadian dari musibah atau bencana yang ditangani.

b. Ketepatan, ketepatan melakukan perhitungan (SAR planning) dimana lokasi musibah terjadi, sehingga penggunaan dan pengerahan unsur SAR dapat disesuaikan dengan kebutuhan di area pencarian.

c. Pengurangan Resiko, keberhasilan operasi adalah pencapaian dari seberapa besar resiko korban dapat dikurangi sehingga


(38)

keberhasilan dilihat dari banyaknya korban yang dapat diselamatkan atau ditemukan serta dari penggunaan biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang didapatkan dalam penyelenggaraan operasi SAR (cost and benefit).


(39)

23 BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dijabarkan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, responden penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, keabsahan data dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Bogdan dan Tailor (dalam Moleong, 2007) menjelaskan bahwa penelitian yang menggunakan metode kualitatif menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian kualitatif ini bersifat alamiah. Peneliti tidak berusaha memanipulasi keadaan maupun kondisi lingkungan penelitian melainkan melakukan penelitian terhadap suatu keadaan pada situasi dimana keadaan tersebut memang ada. Penelitian ini secara sengaja melihat dan membiarkan kondisi yang diteliti berada dalam keadaan yang sebenarnya.

Metode penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus ini merupakan studi yang mendalam tentang individu dan berjangka waktu relative lama, terus-menerus serta menggunakan objek tunggal, artinya kasus dialami oleh satu orang. Dalam studi kasus ini peneliti mengumpulkan data mengenai diri subjek dari keadaan masa sebelumnya, masa sekarang dan lingkungan sekitarnya. Peneliti melakukan studi kasus dengan landasan teori sebagai acuan ketika peneliti akan menggali suatu hal yang berkaitan dengan subjek. Diharapkan dengan landasan teori yang telah disebutkan pada bab


(40)

sebelumnya dapat mendasari setiap langkah yang dilakukan oleh peneliti, baik ketika melakukan wawancara, ketika menggali data dari sumber lain yang terikat.

B. Tempat dan Waktu Penelitian.

Peneliti melakukan penelitian ini di kantor BPBD Sleman, di salah satu Universitas Swasta di Yogyakarta dan di rumah makan X. Penelitian ini dilakukan pada bulan Febuari 2017 sampai bulan Juni 2017.

C. Responden Penelitian.

Responden penelitian ini adalah dua orang relawan Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta. Alasan peneliti memilih kedua relawan SAR DIY sebagai responden karena relawan tersebut masih aktif dalam anggota SAR DIY dan bersedia menjadi narasumber wawancara.

Responden penelitian pertama nama samaran “Tono”. Tono adalah seorang relawan aktif di SAR DIY, selain itu dalam kegiatan sehari-hari Tono bekerja sebagai pegawai harian lepas di BPBD Sleman. Sedangkan responden penelitian kedua nama samaran “Doni”. Doni adalah seorang relawan aktif di SAR DIY, selain itu dalam kegiatan sehari-hari Doni adalah seorang mahasiswa di salah satu Universitas Swasta di Yogyakarta.

Cara yang peneliti lakukan dalam memilih responden adalah melakukan pendekatan, dan mengajukan beberapa pertanyaan dalam wawancara terstruktur.


(41)

Peneliti mengumpulkan data dengan teknik wawancara. Teknik wawancara yang peneliti gunakan adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam artinya peneliti mengajukan beberapa pertanyaan secara mendalam yang berhubungan dengan fokus permasalahan, sehingga data-data yang dibutuhkan dalam penelitian dapat terkumpul. Menurut Moleong (Herdiansyah, 2010), wawancara merupakan percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara dan terwawancara.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa wawancara yang disusun sendiri oleh peneliti. Kemudian peneliti membuat sejumlah pertanyaan yang akan digunakan untuk wawancara.

Tabel 1.1 Pedoman wawancara untuk responden

No Aspek Indikator Pertanyaan 1 Identitas

responden

Identitas diri subjek

1. Nama (disamarkan) 2. Tempat dan tanggal lahir 3. Agama

4. Status

5. Jenis kelamin 6. Pendidikan terakhir 7. Alamat rumah 8. Penampilan 9. Pekerjaan

10. Latar belakang sosial-ekonomi. 11. Nama ayah kandung (disamarkan) 12. Pendidikan

13. Pekerjaan

14. Nama ibu kandung (disamarkan) 15. Pendidikan

16. Pekerjaan 2 Individual

Kebutuhan-kebutuhan (needs).

1. Mencukupi kebutuhan sehari-hari diperoleh darimana saja ?

2. Apakah selain bekerja sebagai seorang relawan SAR DIY, anda juga mempunyai aktivitas/pekerjaan lain ? dengan


(42)

sebagai seorang relawan bisa membuat anda mencukupi kebutuhan sehari-hari ? 3. Bagaimana anda bisa memenuhi

kebutuhan pribadi anda ketika anda bekerja menjadi seorang relawan SAR DIY?

4. Sejauh mana dengan bekerja sebagai relawan SAR DIY membuat kebutuhan akan rekreasi anda terpenuhi ? (rohani) 5. Pernahkah anda merasa bahwa dengan

bekerja sebagai relawan SAR DIY

membuat anda bisa memenuhi kebutuhan diri anda untuk bersosialiasi? (rohani) 6. Terkadang setiap orang mempunyai

kebutuhan untuk memiliki rasa aman, sedangkan bekerja sebagai relawan SAR DIY membuat diri anda berada pada situasi yang tidak aman, apakah hal tersebut mengganggu fikiran anda ? 7. Bagaimana perasaan anda saat bekerja

sebagai relawan SAR DIY ?

Tujuan-Tujuan (goals).

1. Sejauh mana bekerja sebagai relawan SAR DIY sebagai tujuan dalam hidup anda ?

2. Apakah anda bekerja sebagai seorang relawan SAR DIY karena anda ingin mencapai tujuan tertentu dalam hidup anda?

3. Sebenarnya apa yang membuat anda bertahan untuk bekerja sebagai seorang relawan SAR DIY ?

4. Dengan bekerja sebagai relawan SAR DIY, apakah pekerjaan tersebut sebagai batu pijakan anda untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik?

5. Mengapa anda tertarik menjadi seorang relawan SAR DIY ?

6. Pernahkah anda berfikir bahwa bekerja sebagai relawan SAR DIY akan

membuat anda mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari pekerjaan sebagai seorang relawan ?

7. Bagaimana perasaan anda ketika berhasil mencapai tujuan anda dalam bekeja ? 8. Bagaimana perasaan anda ketika anda


(43)

dalam bekerja ? Kemampuan

(abilities).

1. Mengapa anda tertarik bergabung untuk bekerja sebagai relawan SAR DIY ? 2. Pertama kali masuk ke dalam SAR DIY,

apa kemampuan anda sesuai atau tidak dengan yang dibutuhkan oleh SAR DIY? 3. Sejauh mena kemampuan anda dapat

diterapkan dalam bekerja sebagai relawan SAR DIY ?

4. Apakah ada pelatihan secara rutin yang diberikan oleh SAR DIY kepada

anggotanya ?

5. Bagaimana anda menerapkan kemampuan yang anda miliki saat bekerja sebagai seorang relawan ? 6. Bagaimana perasaanmu ketika memiliki

kemampuan yang tidak dimiliki oleh temanmu di SAR DIY ?

7. Bagaimana perasaan anda ketika kemampuan anda dapat tersalurkan ke dalam pekerjaan anda di dalam SAR DIY?

8. Bagaimana perasaan anda ketika kemampuan anda semakin meningkat karena berlatih di SAR DIY ?

9. Pernahkah anda merasa diri anda tidak mampu menjadi seorang relawan SAR DIY karena kemampuan yang anda miliki terbatas ?

10.Saat mengevakuasi korban yang terkena musibah, terkadang dibutuhkan banyak keahlian, apakah hal tersebut menjadi sebuah hambatan dalam bekerja ? 3 Organisasi

onal

Pembayaran (pay).

1. Bagaimana pemberian upah, bonus, tunjangan di SAR DIY ?

2. Jika anda mendapatkan upah dari setiap anda melakukan pekerjaan seperti menolong orang lain, apakah upah tersebut sebagian anda ambil untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ? 3. Seandainya anda mendapat tips dari

orang yang anda tolong, apa yang anda lakukan ?

4. Bagaimana perasaan anda ketika anda mendapatkan bonus uang atau upah dari pekerjaan yang anda lakukan ?


(44)

5. Menjadi seorang relawan tidak

mendapatkan gaji, apakah dengan tidak mendapatkan gaji membuat anda malas untuk bekerja.

6. Pernahkah anda berharap ada orang dermawan yang memberikan anda suatu bonus atas pekerjaan yang anda lakukan? 7. Seandainya tidak ada yang memberikan

bonus / tips dari orang yang anda tolong, bagaimana perasaan anda ?

8. Apakah ada pembagian uang dari SAR DIY untuk memenuhi kebutuhan pribadi ? Kalaupun ada, pemberian dilakukan secara rutin atau tidak ? dan bentuk pemberian seperti apa ?

9. Seandainya anda menerima upah dari bekerja sebagai relawan SAR DIY apakah hal tersebut membuat anda merasa lebih bergairah dalam bekerja ? Keamanan

pekerjaan (job security).

1. Sejauh mana jaminan kesehatan dan keselamatan kerja mempengaruhi semangat anda dalam bekerja ?

2. Pernahkah anda berfikir untuk berhenti menjadi seorang relawan karena pekerjaanya yang terkadang membuat anda merasa tidak nyaman?

3. Bagaimana anda melakukan sebuah pekerjaan yang beresiko ?

4. Seandainya ada sebuah jaminan keamanan kerja, apakah hal tersebut membuat anda semangat bekerja? 5. Menurut anda, apakah jaminan

kesehatan, dan jaminan keamanan kerja itu penting diberikan bagi SAR DIY ? 6. Pernahkah anda mengalami kendala yang

berat saat mengevakuasi korban yang terkena musibah dan membuat anda merasa kecil hati karena tidak adanya jaminan dari pekerjaan yang anda naungi?

Rekan kerja (co-workers).

1. Berapa orang yang bekerja di dalam SAR DIY ? apa saja latar belakang profesi/ pendidikan yang bekerja di dalam SAR DIY ?

2. Apakah Anda merasa nyaman bekerja dengan sesama relawan dari berbagai


(45)

macam latar belakang ?

3. Bagaimana proses kerja yang dilakukan oleh relawan SAR DIY ? di panggil atau ada kualifikasi tertentu ?

4. Bagaimana prosedur pembagian kelompok/ tim kerja dalam SAR DIY ? Apakah ada kualifikasi tertentu seperti usia, keahlian, dll ?

5. Bagaimana Anda menyikapi diri Anda jika terkadang Anda harus berada dalam suatu tim dimana Anda tidak merasa nyaman dengan teman satu tim tersebut ? 6. Bagaimana tanggung jawab kerja yang

anda lakukan di dalam sebuah tim kerja ? 7. Bagaimana perasaan anda bekerja dalam

suatu tim (suka dan duka)? 8. Pernahkah anda merasa bahwa

ketidakcocokan dengan rekan kerja membuat anda malas untuk bekerja. 9. Bagaimana perasaan anda ketika bisa

saling bertukar pikiram / pengalaman dengan rekan kerja ?

10.Sejauh mana ajakan seorang teman mempengaruhi anda untuk bekerja di SAR DIY ?

11.Sejauh mana memiliki rekan kerja yang saling mendukung mempengaruhi anda dalam bekerja ?

12.Sejauh mana keinginan menambah relasi yang memiliki ketertarikan yang sama mempengaruhi semangat anda dalam bekerja ?

13.Memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja sesama relawan SAR DIY membuat anda semakin menyukai pekerjaan anda ?

14.Sejauh mana hubungan kerja yang baik mempengaruhi anda dalam bekerja ? Pengawasan

(supervisor).

1. Apakah di dalam SAR DIY terdapat seorang pimpinan, dan apakah susunan pengurusnya terorganisir ?

2. Bagaimana sistematika sebelum

berangkat untuk mengevakuasi korban? apa saja tahapnya?

3. Bagaimana pimpinan SAR DIY


(46)

4. Bagaimana perasaan anda ketikan mendapatan evaluasi, controlling, dan arahan dari komandan atau senior di SAR DIY ?

5. Sejauh mana apresiasi meningkatkan anda untuk semangat bekerja di SAR DIY?

Pujian (praise).

1. Bagaimana perasaan anda ketika anda berhasil menyelamatkan orang yang terkena musibah ?

2. Dalam bekerja sebagai relawan SAR DIY, kapankah anda memiliki kepuasan tersendiri?

3. Bagaimana harapan anda ketika anda berhasil menolong orang dari suatu musibah saat bekerja sebagai relawan SAR DIY ?

4. Pernahkah dalam bekerja sebagai seorang relawan SAR DIY, anda mendapatkan suatu bingkisan dalam bentuk apapun setelah anda selesai menolong orang yang terkena musibah ? 5. Seandainya jika anda mendapatkan suatu

hadiah atau penghargaan atas pekerjaan yang anda lakukan, apakah anda

langsung menerimanya untuk diri sendiri ? atau seluruhnya anda berikan kepada organisasi SAR DIY ?

6. Seandainya anda telah membantu menolong orang lain dalam suatu musibah, anda tidak mendapatkan penghargaan atau tanda terimakasih, apakah hal tersebut mengganggu diri anda ?

7. Menurut anda sebuah reward atau penghargaan yang diberikan kepada masyarakat semakin membuat anda untuk semangat kerja?

8. Apakah dengan menjadi relawan SAR DIY membuat anda merasa terhormat di mata masyarakat, dan membuat anda merasa mendapatkan status sosial di mata masyarakat ?

Pekerjaan itu sendiri (job itself).

1. Menurut Anda, apa yang Anda ketahui tentang relawan ?


(47)

prinsip-prinsip seorang relawan ?

3. Banyak komunitas relawan di daerah Yogyakarta ini, mengapa Anda memilih SAR DIY sebagai tempat anda dalam bekerja ?

4. Bagaimana awal mula Anda mengetahui ada komunitas SAR DIY ini ?Apakah seketika itu Anda langsung ingin masuk dalam komunitas SAR DIY ini?

5. Bagaimana Anda memaknai pekerjaan anda sekarang ini?

6. Bagaimana kesenangan dan kesukaran bekerja di SAR DIY ?

7. Bagaimana perasaan anda ketika menjalani profesi sebagai seorang relawan ?

8. Apakah ada kepuasan tersendiri ketika Anda bekerja sebagai seorang relawan ? 9. Menjadi seorang relawan SAR terkadang

membahayakan nyawa Anda dalam bekerja, apakah hal tersebut terkadang mengganggu pikiran anda dalam bekerja?

10. Pernahkah anda merasa jenuh dengan bekerja membantu serta menolong orang lain ?

11.Musibah apa saja yang pernah anda tangani selama bekerja di dalam SAR DIY ?

Pedoman Wawancara

Significant Other (Atasan Relawan di SAR DIY) 1. Apa hubungan anda dengan subjek ?

2. Sejak kapan anda mengenal subjek ?

3. Selama anda mengenal subjek, menurut anda bagaimana sikap subjek selama bekerja menjadi seorang relawan ? (kebutuhan)

4. Selama mengenal subjek, pernahkah melihat ada rasa senang/ puas yang dimiliki subjek setelah membantu mengevakuasi korban ? (kebutuhan)


(48)

5. Selama anda mengenal subjek, menurut anda apakah ada maksud-maksud/ tujuan-tujuan tertentu yang diinginkan subjek dalam bekerja? (tujuan) 6. Selama anda mengenal subjek, bagaimana subjek menerapkan

kemampuanya saat melakukan evakuasi ? apakah kemampuan subjek sesuai dengan yang dibutuhkan oleh SAR DIY ?(kemampuan bekerja) 7. Menurut anda bagaimana perilaku subjek ketika ada pelatihan

keterampilan yang diberikan oleh SAR DIY ? apakah subjek datang/ ikut serta, dan bersungguh-sungguh atau tidak ? (kemampuan bekerja)

8. Selama mengenal subjek bagaimana sikap subjek terhadap uang gaji, bonus, tunjangan di SAR DIY.

9. Menurut anda, bagaiamana sikap subjek selama bekerja menjadi relawan ? apakah jaminan keselamatan dan kesehatan sempat mengganggu perilaku subjek dalam bekerja ?

10.Menurut anda bagaiamana hubungan subjek dengan relawan-relawan anggota SAR DIY ? apakah terjalin dengan baik dan subjek mampu bergaul dan bekerja sama dengan sesama anggota relawan SAR DIY ? (rekan kerja)

11.Selama anda mengenal subjek, bagaiaman sikap subjek saat mendapatkan pengarahan/ pengawasan/ controlling/ evaluasi dari komandan dan senior ? (pengawasan)

12.Menurut anda, apakah subjek benar-benar tulus dalam bekerja sebagai seorang relawan ? tanpa mengharapkan hal-hal tertentu. (kebutuhan/ upah/ tujuan)


(49)

13. Menurut anda, bagaimana sikap subjek ketika mendapatkan pujian dan rewards ? (pujian)

14. Selama mengenal subjek apakah subjek menganggap bahwa pujian itu penting ? (pujian)

15.Menurut anda apakah subjek merasa senang dengan pekerjaanya sebagai relawan? Dan bagaimana sikap subjek ketika bertugas menjadi seorang relawan saat melakukan tugasnya ? (pekerjaan itu sendiri)

Pedoman Wawancara dengan Significant others (Teman Responden sesama anggota SAR DIY) 1. Sejak kapan anda mengenal subjek ?

2. Selama menjadi teman subjek, bagaimana sikap subjek selama bekerja menjadi seorang relawan ?

3. Selama menjadi teman subjek, pernahkah melihat subjek memiliki tujuan- tujuan tertentu dalam bekerja ?

4. Selama menjadi teman subjek, apakah kemampuanya dalam mengevakuasi atau dalam bekerja sesuai dengan yang dibutuhkan oleh SAR DIY ?

5. Selama menjadi teman subjek, apakah subjek selalu bersungguh-sungguh dan antusias untuk mengikuti pelatihan yang diberikan oleh SAR DIY ? 6. Selama mengenal subjek pernahkah mendengar dan melihat subjek

berharap adanya gaji / upah, bonus, tunjangan dan lain-lain ?

7. Selama menjadi teman subjek, bagaimana sikap subjek ketika bekerja tanpa adanya jaminan/ keamanan pekerjaan ?


(50)

8. Selama menjadi teman subjek, bagaimana hubungan kerja/ relasi subjek dengan anggota-anggota relawan SAR DIY yang lain ?

9. Selama menjadi teman subjek, bagaimana sikap subjek ketika mendapatkan evaluasi atau pengawasan dari senior atau atasan di SAR DIY ?

10.Selama menjadi teman subjek, bagaimana sikap subjek ketika mendapatkan pujian dari orang lain ketika berhasil melakukan sebuah evakuasi ?

11.Selama mengenal subjek, bagaimana sikap subjek terhadap pekerjaanya sebagai relawan SAR DIY ?

Pedoman wawancara yang disusun oleh peneliti dapat berubah atau berkembang sesuai dengan kondisi dan jawaban yang muncul saat wawancara dilakukan. Peneliti menggunakan alat perekam berupa recorder handphone untuk merekam hasil wawancara dengan subjek. Data wawancara kemudian disalin dalam transkrip wawancara verbatim.

E. Keabsahan Data.

Untuk keabsahan data, peneliti berusaha mencatat, dan menafsirkan setiap jawaban dari narasumber. Di luar data itu, untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data, peneliti menggunakan teknik triangulasi. Pengujian kredibilitas pada triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber, berbagai cara, dan waktu (Sugiyono, 2013)


(51)

Triangulasi merupakan teknik pengumpulan data untuk menggabungkan teknik pengumpulan data dan sumber data yang ada. Teknik triangulasi yang digunakan yaitu triangulasi sumber. Triangulasi sumber berarti mengecek data yang sudah diperoleh melalui beberapa sumber. Peneliti mendapatkan data dari sumber yang berbeda dengan teknik yang sama. Teknik triangulasi yang peneliti gunakan adalah wawancara untuk sumber yang berbeda, terdiri dari responden relawan SAR DIY, significant other yang berupa atasan responden yang bertugas sebagai koordinator lapangan di SAR DIY, dan significant other yang berupa teman responden sesama anggota relawan di SAR DIY.

F. Teknik Analisis Data.

Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehinngga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain (Sugiyono, 2011:335).

Teknik analisis data dapat dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut: 1. Tahap membaca verbatim.

Verbatim dibaca berulang-ulang untuk menemukan ide-ide pokok tentang penelitian.


(52)

Memberi kode pada tema atau tema yang muncul pada verbatim, berdasarkan tujuan penelitian atau muncul dari data yang diperoleh. 3. Tahap kategorisasi

Setelah memberi kode pada tema yang muncul dalam verbatim selanjutnya adalah kategorisasi atau penyajian data. Kategorisasi berarti memilah-milah tema-tema besar, sub-sub tema dari semua data sehingga dapat ditemukan pola dari verbatim.

4. Tahap menyaring data

Setelah menemukan kalimat yang memperkuat tema, maka tahap selanjutnya menyaring data. Penyaringan data dilakukan dengan mencari gambaran besar dari hasil penelitian, memilah yang penting dan yang tidak penting, temuan yang utama atau hanya penunjang.

5. Tahap interpretasi

Setelah semua tahap dilakukan, selanjutnya melakukan interpretasi akhir. Tahap ini menjelaskan makna yang terpenting dari data yang diperoleh.

Tahap-tahap di atas dapat dilakukan secara bersamaan atau berurutan, atau simultan. Analisis Data Kualitatif ( dalam Manis, 2017).


(53)

37 BAB IV

HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi deskripsi data dan pembahasan berupa informasi-informasi yang sudah di peroleh sebagai hasil penelitian. Untuk menjaga privasi responden, maka nama dan beberapa informasi yang lainya akan disamarkan.

A. Deskripsi Data

Penelitian ini menggunakan metode wawancara. Pertama peneliti melakukan pendekatan kepada responden. Selanjutnya, peneliti menjelaskan topik penelitian yaitu motivasi pada relawan SAR DIY. Kemudian peneliti menanyakan kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Setelah menyatakan kesediaan menjadi responden, langkah selanjutnya menentukan waktu dan tempat yang tepat untuk bertemu dengan responden untuk melakukan wawancara. Waktu dan tempat pelaksanaan wawancara disesuaikan dengan waktu luang dari masing-masing responden.

Selain itu untuk mendapatkan data yang valid, peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber. Selain wawancara dengan dengan responden, peneliti juga melakukan wawancara dengan significant other berupa atasan responden, dan teman responden di organisasi SAR DIY. Pertama peneliti meminta kesediaan teman responden, dan atasan responden untuk menjadi narasumber. Langkah selanjutnya peneliti, teman responden, dan atasan responden di organisasi SAR DIY menentukan waktu dan tempat pelaksanaan wawancara.


(54)

Tabel 1.2 Agenda Pertemuan Peneliti dengan Responden 1. Tempat dan Jadwal Penelitian

Inisial Responden

Waktu Tempat Keterangan

Tono Minggu, 19 Febuari 2017

10.30-13.50 WIB

Kantor BPBD Sleman

Wawancara

Sabtu, 11 Maret 2017

14.00-16.30 WIB

Kantor BPBD Sleman

Wawancara

Doni Selasa, 28 Febuari 2017 09.00-12.10 WIB Kampus Universitas Swasta di Yogyakarta Wawancara

Jum’at, 24 Maret 2017 12.00-14.00 WIB Rumah Makan X Wawancara Atasan Responden

Kamis, 29 Mei 2017 20.00-22.10 WIB Kantor BPBD DIY Wawancara Teman Responden

Sabtu, 15 Juni 2017 13.20-16.50

Rumah Makan X


(55)

2. Deskripsi Umum Responden. a. Responden 1

Nama : Tono

Tempat, dan tanggal lahir : Sleman, 14 November 1990

Agama : Islam

Status : Belum menikah Jenis kelamin : Laki-laki

Anak ke- : 2 dari 3 bersaudara. Pendidikan terakhir : SMK

Alamat rumah : Parakan Kulon, Sendangsari Minggir Sleman Yogyakarta.

Penampilan :Rapi, rambut pendek, kulit kuning langsat. Pekerjaaan :Relawan SAR DIY dan Pegawai Harian

Lepas BPBD Sleman

Latar belakang sosial-eko :Dari keluarga yang sederhana, karena ibu dan ayahnya hanya seorang petani padi. Nama Ayah Kandung : Budi

Pendidikan terakhir : SMP Pekerjaan : Petani Nama ibu kandung : Stela Pendidikan terakhir : SMA Pekerjaan : Petani b. Responden 2


(56)

Nama : Doni

Tempat, dan tanggal lahir : Magelang, 20 Oktober 2002 Agama : Katholik

Status : Belum menikah Jenis kelamin : Laki-laki

Anak ke- : 2 dari 2 bersaudara Pendidikan terakhir : SMA

Alamat rumah :Kadipaten Kulon, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Penampilan :Rapi, rambut pendek, kulit sawo matang. Pekerjaaan :Relawan SAR DIY dan Mahasiswa

Latar belakang sos-eko :Dari keluarga yang sederhana, ayahnya sudah pensiun bekerja, dan yang mencari nafkah hanya ibunya sekarang.

Nama Ayah Kandung : Dalikin Pendidikan terakhir : SMA

Pekerjaan : Pensiun/ tidak bekerja Nama ibu kandung : Puji

Pendidikan terakhir : SMA

Pekerjaan : Pegawai Universitas Swasta di Yogyakarta 3. Hasil Penelitian

Dari wawancara dengan responden, wawancara dengan significant other yang berupa teman responden di SAR DIY dan wawancara dengan atasan


(57)

responden di SAR DIY maka diperoleh hasil yang berkaitan dengan motivasi relawan SAR DIY.

a. Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan relawan SAR DIY Responden Tono:

Berdasarkan hasil wawancara dengan reponden Tono, diperoleh data bahwa kebutuhan-kebutuhan dalam diri responden Tono yang membuat dirinya menjadi tertarik dan semangat dalam bekerja menjadi relawan SAR DIY antara lain karena responden Tono bekerja merupakan sarana untuk belajar tentang pengetahuan SAR dan sarana untuk piknik/ jalan-jalan secara gratis. Hal ini dapat dibuktikan melalui hasil wawancara dengan responden Tono:

“Mungkin spesifikasinya karena aku dapat belajar disana tentang di bidang water rescue, vertical rescue ya tentang SAR gitulah, kalau di komunitas kan cuman sebatas dia mengetahui tentang penangan bencana lingkup kecil. Jadi relawan itu tidak semuanya pure gubruk-gubruk wong lima neng kana, kan dia ga punya kualifikasi tertentu, ngga cuman kesana ngasih informasi cukup, gitu. Kalau di Jogja ada BASARNAS dll”. (WRAKEB1/021-028)

“Aku seneng banget sama pekerjaanku itu karena gimana ya kerja juga bisa buat jalan-jalan buat sarana aku belajar tentang SAR”. (WRAPK42/076-078)

“Malah kalau ada kejadian gitu, itu malah jadi piknik buat saya. misal ada kejadian korban hanyut di sungai progo malah bisa jadi buat piknik bagi saya kan bisa rafting gratis”.(WRAKEB3/166-169)

“Ya karena ingin menambah ilmu, ya pingin bantu-bantu aja, kaya udah panggilan jiwa”. (WRAKTP440/329-330).

Selain dalam wawancara dengan responden Tono, wawancara juga di lakukan dengan significant other yang berupa atasan responden Tono. Atasan responden Tono juga mengungkapkan bahwa selama ini Tono terlihat mau belajar banyak hal, dan sepengetahuan atasan Tono bahwa yang bekerja menjadi relawan di SAR


(58)

DIY itu menganggap bekerja sebagai piknik dan menganggap bekerja sebagai hiburan. Hal tersebut terbukti dalam kutipan wawancara berikut ini:

“Kalau untuk memenuhi kebutuhan dalam hal untuk membeli ini dan itu saya lihat tidak ada mba, kan disini tidak ada gaji, tapi kalau saya lihat dia kan termasuk anggota yang masih muda, dia mau belajar banyak hal mba”.(WRNAPK/102-106)

“Oh kalau disini sepengetahuan saya, disini malah pada nganggepnya kerja rasa piknik mba, gimana ya mba jelasinya, ya kalau memang orang yang suka alam, kaya Tono gitu ya kerja malah kaya buat hiburan gitu mba”. (WRNAKEB /111-114)

Wawancara dengan significant other yang berupa teman responden Tono juga mengungkapkan hal yang sama. Selama menjadi teman responden Tono, teman responden Tono tersebut mengungkapkan bahwa selama bekerja menjadi relawan di SAR DIY, responden Tono terlihat menganggap bahwa pekerjaanya seperti piknik, hal tersebut terbukti dalam kutipan wawancara berikut:

“Apalagi kalau evakuasi, dia nganggepnya kaya piknik mba, malah seneng dianya, soalnya bisa jalan-jalan. Kan anak muda kaya kita masih seneng jalan-jalan”.(WRTAKEB/011-014)

Responden Doni:

Sedangkan dari hasil wawancara dengan responden Doni mengungkapkan bahwa yang membuat responden Doni terdorong untuk bekerja di SAR DIY adalah dengan adanya kebutuhan-kebutuhan dalam diri yaitu kebutuhan untuk menyalurkan hobi tentang SAR, dan sebagai sarana untuk piknik atau hiburan atau mendapatkan kesenangan dalam bekerja. Hal ini dibuktikan dalam hasil wawanacara, yaitu:

“Iya, ya karena panggilan hati nurani bukan untuk mencari gagah-gagahan, dan akhirnya masuk ke dalam relawan SAR DIY itu juga, selain itu juga karena hobi, dari situ kan skill terbentuk, jadi bisa ini itu juga”. (WRBP1K1/078-081)


(59)

“..karena menurutku di SAR DIY itu bukan bekerja tapi menyalurkan hobi”. (WRBPK/651-653)

“Kalau yang berkesan tidak ada, karena kalo kita ikut di SAR DIY waktu kita evakuasi itu saya nganggepnya piknik, evakuasi ke gua ya namanya piknik. Evakuasi ke gunung ya namanya piknik. Tapi dulu saya pernah sama temen-teman bantu ngevakuasi orang Irak, yang lagi mancing ke pantai Siung, kan kita dateng pas malam, dini hari gitulah , nah pagi-paginya aku lihat pemandangan di pantai siung itu bagus banget, ijo semua, nah itu pengalamanku yang berkesan”. (WRBKEB3/258-266) “Seneng aja, karena kerjanya kaya orang piknik, awalnya motivasinya masuk relawan itu liat temen-temen kok kerja ga ada capeknya, tapi ya ga memungkiri pasti di akhirnya mereka juga capek dan terobati saat menemukan korban, kesane uripe do seneng, ya pasti ga memungkiri mereka meningggalkan beban-beban pekerjaanya yang awal, ya seneng aja misalnya ada pekerjaan nanti kita juga foto-foto kan moment itu, trus kita dikirim di group SAR DIY, nanti para anggota yang tua bisa saling sharing trus mereka juga ada sebagian yang membantu dengan mengirimkan uang lewat rekening untuk biaya operasional SAR DIY juga”. (WRBKPRP/361 -372)

Responden Doni juga menjelaskan bahwa untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dia juga bekerja selain menjadi relawan SAR D/IY, karena responden Doni juga mengungkapkan bahwa dia juga membutuhkan uang untuk makan sehari-hari di luar pekerjaan SAR DIY, yaitu:

“Kan kita juga butuh uang untuk makan sehari-hari, butuh rokok, dll. Ya kadang aku nyupir travel gitu, kalau ga ngisi outbound, atau bersihin kaca di hotel-hotel, atau ngisi-ngisi di mapala gitu, dan perusahaan yang pingin tahu tentang SAR DIY”. (WRBKEB2/230-234)

Wawancara dengan significant other yang berupa atasan responden Doni di SAR DIY mengungkapkan bahwa Tono bekerja untuk menyalurkan diri dengan belajar tentang SAR, dan Tono bekerja sebagai hiburan. Hal ini terbukti dalam kutipan wawancara berikut ini:

“Kalau saya lihat dia, dia tu kalau kerja ya ga pernah melenceng dari aturan begitu mba, ya kalau tujuan yang negatif ya saya lihat tidak ada, kan dia juga masih muda disini ya saya lihat dari diri Doni dia disini mau belajar banyak hal mba, dari situ saya lihat sepertinya dia bekerja disini sebagai sarana untuk belajar. Ya karena dia masih muda mungkin dia


(60)

butuh untuk menyalurkan diri dengan ikut SAR belajar tentang SAR. Ya saya lihat anak muda kaya “Doni” pasti ya kalau kerja ya dibuat senang -senang gitu mba”. (WRNTKP/180-189)

“Ya terlihat saat kerja ya mba, sepertinya orangnya merasa senang saat kerja, sebagai hiburan buat dia”. (WRNBP/192-193)

Hal tersebut juga diungkapkan oleh significant other yang berupa teman responden Doni bahwa responden Doni terlihat senang dengan pekerjaanya, hal itu terlihat saat responden Doni menikmati pekerjaanya saat melakukan evakuasi di medan yang sulit dengan menggapnya seperti jalan-jalan, lalu setelah itu foto-foto. Hal tersebut dibuktikan dalam kutipan wawancara berikut:

“Ya jadi sewaktu dia bekerja, dia terlihat enjoy, seperti menikmati pekerjaanya, mungkin saya lihat seperti saat evakuasi di medan-medan yang sulit, dia menganggapnya seperti jalan-jalan terus setelah itu foto-foto kan dia terlihat senang dengan pekerjaanya”. (WRTPK/013-017) b. Adanya Tujuan-Tujuan yang hendak dicapai bagi relawan SAR DIY Responden Tono:

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden Tono mengungkapkan bahwa yang menjadi pendorong semangat kerja menjadi seorang relawan SAR DIY adalah adanya tujuan-tujuan untuk menambah ilmu, menambah teman, ingin membantu orang lain, hal ini dibuktikan dalam wawancara dengan responden Tono:

“Ya bisa dikatakan tujuan tapi aslinya sih ya aku pingin nambah ilmu aja makanya aku masuk di SAR DIY, kalau tujuan pingin dianggap hebat atau dianggap mampu ini itu tidak ada”. (WRATUJ1/187-190)

“Ya kalau aku ya buat nambah teman, nambah ilmu dan lain-lain”. (WRATRK21/197-198)

“Jadi aku bekerja di SAR DIY untuk mencari ilmu tentang dasar-dasar SAR”. (WRATUJ3/211-212)

“Ya karena ingin menambah ilmu, ya pingin bantu-bantu aja, kaya udah panggilan jiwa”. (WRAKTP440/329-330)


(61)

Hal tersebut, juga dapat dilihat dari hasil wawancara dengan significant other yaitu atasan responden Tono di SAR DIY bahwa responden Tono tidak mempunyai maksud negatif seperti ingin diakui orang lain, ingin dapat uang itu tidak ada. Responden Tono mempunyai tujuan tulus yaitu ingin membantu orang lain, dan mau belajar mengasah kemampuan. Hal ini dibuktikan dalam kutipan wawanacara berikut ini:

“Kalau selama saya kenal dia, dan melihat cara dia bekerja, dia tidak mempunyai maksud negatif seperti ingin diakuin orang lain, ingin mendapat uang itu tidak ada, tapi setau saya dia memang mempunyai tujuan tulus yaitu membantu orang lain, dia mau belajar mengasah keamampuan”. (WRNATUJ/025-030)

Hal tersebut juga dibuktikan dengan hasil wawancara dengan significant other yaitu teman responden Tono bahwa responden Tono tidak pernah mengharapkan apa-apa, karena responden Tono tujuanya ingin membantu orang dan jiwanya sudah ada di pekerjaan ini. Responden mengaku senang dengan pekerjaanya, ingin menambah teman, dan ingin belajar. Hal ini dibuktikan dalam kutipan wawancara berikut ini:

“Kalau tujuan tertentu pada diri Tono saya lihat tidak ada mba, dia tidak pernah mengharapkan apa-apa di SAR DIY ini, tapi ya mau mengharapkan apa, disini juga tidak ada gaji dll, pernah ,dulu saya tanya kenapa ikut daftar di SAR, dia bilangnya ingin bantu orang udah jiwanya disini, seneng aja sama pekerjaan yang berhubungan dengan SAR terus kerja disini ingin menambah teman dan ingin belajar”. (WRTATRPIS/020-027)

Responden Doni:

Sedangkan dari hasil wawancara dengan responden Doni mengungkapkan bahwa tujuan-tujuan yang mendorong semangat kerja menjadi relawan SAR DIY adalah untuk menyalurkan hobi dan minat, mencari ibadah, mencari teman,


(62)

menambah saudara, menambah pengalaman, dan tujuanya untuk mengeksplor dunia luar, hal itu terbukti dalam wawanacara dengan responden Doni yaitu:

“Ya kembali lagi, aku masih nyaman, tujuanku disini buat ibadah sama ngamal, terus hobi. Temen-temenku juga bilang gitu misalnya ada yang ngomong gini aku mbut gawe dadi SAR DIY, tapi hobiku pengacara, malah pada bilang gitu”. (WRBT4P7/344-348)

“Tertarik menjadi relawan SAR DIY karena ingin menambah relasi, karena hobi juga dan minat juga lah, nambah saudara, nambah pengalaman, pingin eksplore dunia luar juga”. (WRBRPKTK/531-534)

“Soalnya kita juga kerja disitu niate cuman ngamal lan ibadah enggak nyari duit”. (WRBT6P10/605-606)

Selain itu responden Doni juga mengungkapkan tujuan hidupnya ingin sukses, dan punya uang banyak, akan tetapi tujuan responden Doni bekerja di SAR DIY yaitu untuk mencari ibadah dan tidak punya tujuan tertentu yang negatif, hal ini terlihat dalam hasil wawancara berikut:

“Ya kalau di bilang tujuan hidup itu ya enggak, kan aku kerja juga hobi, kalau tujuan hidup kan orang pingin hidupnya sukses, punya banyak uang. Tapi kalau kerja di SAR DIY kan tujuanya untuk mencari ibadah”. (WRBTUJ2/326-329)

“Kalau tujuan tertentu yang negatif tidak ada”(WRBTUJ3/332)

Hal ini juga dapat dibuktikan dari hasil wawancara dengan significant other yaitu atasan responden di SAR DIY bahwa selama bekerja responden Doni tidak memiliki tujuan negatif. Responden Doni selama bekerja ingin belajar banyak hal, ingin menyalurkan diri dengan belajar SAR, ingin mencari ibadah / amal dan ingin mengeksplor dirinya sesuai dengan bidang pekerjaanya yang disukai. Hal ini dibuktikan dalam kutipan wawancara berikut ini:

“Kalau saya lihat dia, dia tu kalau kerja ya ga pernah melenceng dari aturan begitu mba, ya kalau tujuan yang negatif ya saya lihat tidak ada, kan dia juga masih muda disini ya saya lihat dari diri Doni dia disini mau belajar banyak hal mba. Ya karena dia masih muda mungkin dia butuh untuk menyalurkan diri dengan belajar tentang SAR. Ya yang saya lihat kebanyakan yang kerja di sini untuk mencari ibadah, cari pengalaman


(63)

namanya orang kerja. Selain itu mungkin dia juga pingin mengeksplor dirinya sesuai dengan bidang pekerjaan yang disukai ini.”.(WRNBTKP/182-191)

Hal itu juga dibuktikan dengan hasil wawancara dengan significant other yaitu teman responden Tono di SAR DIY yang mengungkapkan bahwa tujuan responden Doni niat bekerja untuk cari amal dengan membantu orang lain. Hal ini dibuktikan dalam kutipan wawancara berikut ini:

“Ya, selama saya kenal dia, dia ga punya tujuan-tujuan yang gimana-gimana mba, ya setau saya temen-temen saya yang kerja disini ya memang pingin niatnya cuman cari amal dengan bantu orang lain”.(WRTBTUJ/021-024)

c. Kesesuaian kemampuan pribadi dengan aktivitas SAR yang dimiliki relawan SAR DIY

Responden Tono:

Berdasrkan hasil wawancara dengan responden Tono, responden Tono mengungkapkan bahwa kemampuanya untuk bekerja menjadi relawan di SAR DIY pada awal mulanya adalah biasa saja, responden Tono tidak mengetahui teknik apa-apa dan semua belajr dari nol, terlihat dari hasil wawawncara berikut ini:

“Enggak, malah saya pertama kali masuk enggak tahu teknik-teknik apa-apa, saya mulai dari nol”. (WRAKEM1/343-344)

Kemudian responden Tono mengungkapkan bahwa selama bekerja menjadi relawan SAR DIY, responden Tono belajar menambah kemampuan-kemampuanya, walaupun saat evakuasi kemampuanya terbatas, responden Tono akan melihat teman yang lain saat mengevakusi. Bagi responden Tono melihat teman yang sedang mengevakuasi itu sama saja dengan belajar. Hal ini terbukti dalam hasil wawancara berikut:


(1)

085 086 087 088 089 090 091 092 093 094 095 096 097 098 099 100 101 102 103 104

mendapatkan evaluasi setelah melakukan evakuasi ya saya lihat biasa aja, dia tidak pernah marah atau bagaimana, ya biasa saja seperti anggota yang lain. Selama menjadi teman Tono, bagaimana sikap Tono ketika mendapatkan sebuah pujian atau reward ? Selama ini ketika saya kerja barenga dengan mas Tono, ya saya lihat dia biasa aja mba ketika mendapatkan ucapan terimkasih, ya paling cuman senyum. Kalau saya lihat Tono tidak ada rasa haus akan pujian itu tidak ada, dalam artian tidak mengganggap saya tu kalau habis ngevakuasi habis nolong orang harus dipuji itu tidak ada. Oh, begitu ya mas, kalau selama mengenal Tono, menurutmu apakah Tono menyukai pekerjaanya sebagai relawan di SAR DIY ?

Kalau selama saya kenal dia, dia tu rajin mba ke posko SAR DIY, walaupun kita kan nggak mesti setiap hari ngevakuasi, tapi dia selalu datang ya buat bantu-bantu nunngu berita dari HT atau telfun, kalau saya lihat dia suka mba sama pekerjaanya sebagai relawan, saya lihat dia tidak pernah mengeluh atau bagaimana.

WRTAPUJ -Pujian

WRTAPIS -Pekerjaan itu sendiri


(2)

Lampiran Koding Significant Other (Teman Responden Sesama Anggota Relawan SAR DIY) untuk Responden Doni. 3.2

No Urut

Data Teks Koding

001 002 003 004 005 006 007 008 009 010 011 012 013 014 015 016 017 018 019 020 021 022 023 024 025 026 027 028 029 030 031 032 033 034 035 036 037 038 039 040 041

Iya mas, oh iya, sejak kapan mengenal mas Doni ? Saya kenal sudah lama mba, saya teman biasanya nunggu di posko, kan si Doni sering menginap di posko SAR DIY.

Oh begitu ya, bagaimana sikap Doni selama bekerja mas ?

Ya dia bekerja sesuai dengan aturanya mba, saya lihat dia tidak pernah melanggar aturan-aturan tersebut, dia terlihat enjoy dengan pekerjaanya.

Oh begitu ya mas, jadi mas Doni terlihat enjoy dengan pekerjaanya. Nah terlihat enjoy itu ketika bagaiamana mas ?

Ya jadi sewaktu dia bekerja, dia terlihat enjoy, seperti menikmati pekerjaanya, mungkin saya lihat seperti saat evakuasi di medan-medan yang sulit, dia menganggapnya seperti jalan-jalan terus setelah itu foto-foto kan dia terlihat senang dengan pekerjaanya.

Oh begitu ya mas, kalau selama kamu mengenal mas Doni, pernahkah melihat atau mengetahui bahwa mas Doni punya tujuan-tujuan tertentu dalam bekerja ?

Ya, selama saya kenal dia, dia ga punya tujuan-tujuan yang gimana-gimana mba, ya setau saya temen-temen saya yang kerja disini ya memang pingin niatnya cuman cari amal dengan bantu orang lain.

Oh sebagai sarana belajar ya, lalu selama kenal mas Doni, apakah kemampuan mas Doni sesuai dengan yang di butuhkan oleh SAR DIY ?

Setau saya dia kan dulu juga sudah jadi relawan mba, sewaktu erupsi merapi, jadi kalau kemampuan sudah mumpuni kalau saya lihat, kan disini di SAR DIY juga ada pelatihan secara rutin itu juga untuk meningkatkan kemampuan anggota relawan gitu mba.

Oh begitu ya mas, berarti mas Doni juga selalu ikut pelatihan ya mas?

Iya dia selalu ikut kok mba kalau ada pelatihan.

Oh begitu apakah mas Doni berlatih dengan sungguh-sungguh ?

Iya dia berlatih dengan sungguh-sungguh mba. Ya emang harus sungguh-sungguh jadi tidak main-main. Oh ya... selama kenal mas Doni, pernahkah

WRTBPIS1 -Pekerjaan itu sendiri WRTBPK -Pekerjaan itu sendiri -Kebutuhan WRTBTUJ -Tujuan WRTBKEM1 -Kemampuan WRTBKEM2 -Kemampuan WRTBKEM3 -Kemampuan


(3)

042 043 044 045 046 047 048 049 050 051 052 053 054 055 056 057 058 059 060 061 062 063 064 065 066 067 068 069 070 071 072 073 074 075 076 077 078 079 080 081 082 083 084 085 086 087

mendengar atau mengharap mas Doni mempunyai harapan tentang adanya pembayaran, gaji, tunjangan, dan bonus ?

Kalau selama saya kenal dengan mas Doni, saya tidak pernah melihat atau mendengar dia mengharapkan adanya pembayaran atau gaji dan semacam itu, ya kita memang sudah tahu bahwa kerja di SAR DIY emng tidak mendapatkan bayar kan kita bekerja dengan hati.

Oh gitu ya mas, berarti mas Doni tidak pernah mengharapkan adanya gaji di SAR DIY ?

Iya mba, ya kan kerja disini seperti freelance jadi ya sesuai waktu kita, pasti kita diluar seperti mas Doni punya pekerjaan yang lain yang berguna untuk memenuhi kebutuhan di SAR DIY. Kalau setahu saya mas Doni itu di luar bekerja sebagai supir.

Oh begitu ya, kalau selama mengenal mas Doni, bagaimana sikap mas Doni saat bekerja di SAR DIY, apakah jaminan keselamatan atau keamanan pekerjaan mempengaruhi dia saat bekerja ?

Kalau saya lihat sepertinya tidak merasa terpengaruh dengan adanya jaminan keselamatan kerja atau keamanan kerja, kalau sekarang sepertinya sudah tidak ada asuransi untuk keselamatan kerja tapi tidak mempengruhi dia mba.

Oh begitu ya mas, kalau selama kenal dengan mas Doni, bagaimana hubungan kerja/ relasinya dengan relawan SAR DIY yang lain ?

Kalau hubungan kerjanya baik mba dengan teman yang lain, dia bisa membaur begitu, saya lihat dia tidak punya masalah dengan teman-teman yang lain, karena di dalam anggota SAR DIY kita semua sudah seperti anggota keluarga.

Oh begitu ya, lalu bagaimana sikap Doni ketika mendapatkan evaluasi dari atasan atau senior gitu mas.

Ya dia menerima semua masuan yang diberikan saat ada evaluasi gitu mba, kan masukan sebagai sarana untuk belajar.

Oh begitu ya, lalu selama menjadi teman Doni, apakah dia senang dengan pekerjaanya sebagai seorang relawan ?

Ya dia terlihat senang mba,seperti menikmati pekerjaanya tidak pernah mengeluh.

Selama menjadi teman Doni, penahkah melihat kalau Doni ingin mendapatkan pujian saat bekerja ? Kalau selama saya kenal, dia orangnya ga begitu mba,

WRTBPEM1 -Pembayaran WRTBPEM2 -Pembayaran WRTBKP -Keamanan pekerjaan WRTBRK -Rekan kerja WRTBPENG -Pengawasan WRTBPIS2 -Pekerjaan itu sendiri WRTBPUJ -Pujian


(4)

dia terlihat ga pernah minta di puji atau gimana, atau berharap mendapatkan pujian gitu enggak


(5)

Lembar Persetujuan Menjadi Informan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi informan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswi:

Nama : Rizki Dewi Arfina

Program Studi : Bimbingan dan Konseling

Judul Penelitian : Motivasi Relawan Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta.

Saya mendapatkan penjelasan bahwa penelitian ini tidak menimbulkan dampak negatif terhadap diri saya. Data mengenai diri saya akan dijaga kerahasiaanya oleh peneliti. Semua data yang mencantumkan identitas saya hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak digunakan akan segera di musnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahui kerahasiaan data-data penelitian.

Demikian tanpa ada unsur pemaksaan dari siapapun dan dengan sukarela saya berperan serta dalam penelitian ini.

Yogyakarta, Januari, 2017


(6)

Lembar Persetujuan Menjadi Informan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi informan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswi:

Nama : Rizki Dewi Arfina

Program Studi : Bimbingan dan Konseling

Judul Penelitian : Motivasi Relawan Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta.

Saya mendapatkan penjelasan bahwa penelitian ini tidak menimbulkan dampak negatif terhadap diri saya. Data mengenai diri saya akan dijaga kerahasiaanya oleh peneliti. Semua data yang mencantumkan identitas saya hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak digunakan akan segera di musnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahui kerahasiaan data-data penelitian.

Demikian tanpa ada unsur pemaksaan dari siapapun dan dengan sukarela saya berperan serta dalam penelitian ini.

Yogyakarta, Febuari, 2017