Uji Asumsi Klasik METODE PENELITIAN

55 persediaan, maka sebaiknya manajemen menentukan jumlah persediaan yang tepat dan waktu pembelian yang sebaiknya dilakukan. Tinggi rendahnya perputaran persediaan akan mempengaruhi besar kecilnya modal kerja yang diinvestasikan dalam persediaan. Makin tinggi tingkat perputarannya dan makin kecil periode terikatnya modal kerja persediaan maka semakin efisien persediaan tersebut.

4.2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mendapatkan model regresi yang baik, dan harus terbebas dari Multikolinieritas, Autokorelasi, Heteroskedastisitas, serta data yang dihasilkan harus berdistribusi normal. Cara yang digunakan untuk menguji penyimpangan asumsi klasik adalah sebagai berikut : 1. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan apakah dalam suatu model regresi variabel dependent, variabel independent atau keduanya mempunyai distribusi normaltidak. Model regresi yang baik adalah distribusi yang mempunyai data normal atau mendekati normal. Berikut gambar normalitas pada model 56 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: ROI Observed Cum Prob 1,0 ,8 ,5 ,3 0,0 Expect ed Cum Pr ob 1,0 ,8 ,5 ,3 0,0 Gambar 4.6 Uji Normalitas Dengan melihat tampilan grafik histogram maupun grafik normal dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang mendekati normal. Sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar diagonal, serta penyebarannya mengikuti garis diagonal sehingga menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas. 2. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas dengan menggunakan nilai VIF Variance Inflation Factor dan tolerance. Dari hasil pengujian model regresi diperoleh hasil untuk masing-masing variabel sebagai berikut : Tabel 4.7 Hasil Output SPSS : Uji Multikolinearitas VIF-Tolerance Variabel Tolerance VIF Penjualan X1 0,116 8,599 Biaya operasi X2 0,115 8,691 Perputaran kas X3 0,967 1,034 Perputaran persediaan X4 0,994 1,006 Sumber : Data yang diolah 57 Dari tabel 4.7 di atas menunjukkan tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai tolerance dibawah 0,1. Hasil perhitungan nilai VIF juga menunjukkan tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai VIF di atas 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas pada model regresi yaitu dengan Analisis Grafif Plot. Hasil grafik scatterplot sebagai berikut : Scatterplot Dependent Variable: ROI Regression Standardized Predicted Value 5 4 3 2 1 -1 -2 -3 4 3 2 1 -1 -2 -3 Gambar 4.7 Grafik plot Uji Berdasarkan grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya diperoleh hasil tidak adanya pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Dengan demikian, model regresi layak dipakai untuk memprediksi Return on Investment ROI Y berdasarkan variebel 58 bebas yaitu penjualan X1, biaya operasi X2, perputaran kas X3, perputaran persediaan X4, 4. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi dengan menggunakan uji statistik dari Durbin Watson. Langkah awal pendeteksian ini adalah mencari nilai du dari analisis regresi dan selanjutnya mencari nilai d1 dan du pada tabel dengan kriteria. Untuk menguji apakah terhadap autokorelasi digunakan Durbin Waston Test, diketahui : Tabel 4.8 Hasil Output SPSS : Uji Autokorelasi Durbin Waston Model Summary b ,468 a ,219 ,189 7,19930 1,893 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-W atson Predictors: Constant, Perp Persediaan, Bi.Operasional, Perp Kas, Penjualan a. Dependent Variable: ROI b. Hasil uji Durbin Waston menunjukkan nilai sebesar 1,893 nilai tersebut jika dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan derajat kepercayaan 5, jumlah sampel 108, Variabel bebas k = 4, Nilai Tabel Durbin Watson dl= 1,728 dan du = 1,810 Autokorelasi positif Uji No Autokorelasi Uji Autokorelasi Negatif 0 dl du D W 2 4-du 4 1,728 1,810 1,893 2,198 Gambar 4.4 59 Kesimpulan Nilai DW terletak diantara batas atas du dan 4-du, 1,802 1,893 2,190 maka hasilnya tidak ada Autokorelasi.

4.3. Analisis Regresi Linier Berganda