PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DAN SNOWBALL DRILLING PADA SUB MATERI TURUNAN DI SMA NEGERI 11 MEDAN.
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG
DIAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE SNOWBALL THROWING DAN SNOWBALL DRILLING
PADA SUB MATERI TURUNAN DI SMA NEGERI 11 MEDAN
Oleh:
Ody Rachmadi
NIM 4122111012
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
i
iii
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG
DIAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE SNOWBALL THROWING DAN SNOWBALL DRILLING
PADA SUB MATERI TURUNAN DI SMA NEGERI 11 MEDAN
Ody Rachmadi (NIM : 4122111012)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar
matematika siswa yang diajarkan dengan model kooperatif tipe Snowball
Throwing lebih baik daripada model kooperatif tipe Snowball Drilling pada sub
materi Turunan di SMA Negeri 11 Medan. Jenis penelitian ini adalah kuasi
eksperimen. Penelitian yang dilaksanakan di SMA Negeri 11 Medan ini dengan
populasi yang terdiri dari lima kelas XII-IPA. Sampel yang diambil dalam
penelitian ini diambil dengan teknik sampling acak sederhana dan pemilihan kelas
dilakukan secara random, maka terpilih kelas XII IPA-2 sebagai Kelas
Eksperimen Snowball Throwing dengan 40 siswa dan kelas XII IPA-5 sebagai
kelas Eksperimen Snowball Drillingdengan 40 siswa. Penelitian ini menggunakan
dua buah instrumen yaitu pretest dan posttest dalam bentuk uraian. Instrumen tes
tersebut terlebih dahulu divalidasi oleh tiga orang validator kompeten yang
berasal dari dua validator merupakan dosen dan seorang validator merupakan guru
matematika dan telah dinyatakan valid. Dari penelitian yang dilakukan, data yang
didapat telah diuji normalitas datanya dengan uji Liliefors dan uji F dan
dinyatakan sebaran data berdistribusi normal dan sampel data yang diambil dapat
mewakili populasi yang ada atau dikatakan homogen. Hasil penelitian
menunjukkan rata-rata posttest kelas Eksperimen Snowball Throwing sebesar
78,25 dan kelas Eksperimen Snowball Drilling sebesar 70,90. Dari hasil uji
hipotesis posttest diperoleh t hitung > t tabel ( 1,901 > 1,665) dengan demikian
diperoleh kesimpulan bahwa hasil belajar matematika siswa yang diajarkan
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing lebih baik
daripada Snowball Drilling pada sub materi Turunan di SMA Negeri 11 Medan.
Kata Kunci: Hasil belajar, Snowball Throwing, Snowball Drilling, Turunan
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada
penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan. Skripsi berjudul “Perbandingan Hasil Belajar
Matematika Siswa yang Diajarkan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Snowball Throwing dan Snowball Drilling pada Sub Materi Turunan di SMA
Negeri 11 Medan” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibunda
Dra. Nurliani Manurung, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan
terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si.,
Ibunda Dr. Nerli Khairani, M.Si., dan Ibu Erlinawaty Simanjuntak, S.Pd., M.Si,
selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran mulai dari
perencanaan penelitian sampai selesainya penulisan skripsi ini. Terima kasih juga
kepada Bapak Drs. W. L. Sihombing, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik
yang telah memberikan bimbingan dan saran–saran dalam perkuliahan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Syawal
Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Dr. Asrin Lubis,
M.Pd selaku Dekan FMIPA Universitas Negeri Medan, Bapak Dr. Edy Surya,
M.Si., selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si. selaku
Sekretaris Jurusan Matematika, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si, Ph.D selaku Ketua
Program Studi Pendidikan Matematika, dan seluruh Bapak, Ibu Dosen beserta
Staf Pegawai Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Medan yang sudah
membantu penulis dan memberikan kelancaran selama penyusunan skripsi ini.
v
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Kepala Sekolah
SMA Negeri 11 Medan Drs. K. Lumbantoruan, M.Pd yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 11 Medan. Ucapan
terimakasih kepada Ibunda Dra. Titik Ngatmintarsih, M.Si selaku Guru
Matematika SMA Negeri 11Medan. Ucapan terima kasih kepada guru-guru yang
selalu memberikan motivasi dan semangat Ibu Dra. Zubaidah Ritonga,
Ibu Drs. Fauziah Harahap, M.Si, Ibu Supraba Ika Sari, S.Pd., S.Si., M.Pd dan
seluruh Bapak/ Ibu guru beserta Staf Pegawai SMA Negeri 11 Medan yang telah
membantu penulis selama melaksanakan penelitian.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda yang
tersayang Surachman, Ibunda tercinta Ramaidup Turnip, dan Abang kesayangan
Amri Eka Nanda yang selalu memberikan limpahan kasih sayang, doa, dorongan,
semangat, motivasi dan pengorbanan yang tak ternilai harganya demi keberhasilan
penyusunan skripsi ini.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada sahabat-sahabat terbaik
penulis, yaitu Efriliana, Dimas Nugroho, Wulandari, Prasetio, Nurul Mawaddah,
Febri, serta teman-teman Matematika Dik B 2012. Penulis juga berterima kasih
kepada teman-teman Dik C 2012 yang telah memberikan dukungan dan motivasi
kepada penulis, serta semua pihak yang tidak sapat disebutkan satu-persatu yang
turut memberi semangat dan bantuan kepada penulis.
Penulis telah berusaha dengan maksimal dalam menyelesaikan skripsi ini,
namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan baik dari segi
isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
sifatnya membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Penulis
berharap isi skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.
Medan,
Penulis,
Agustus 2016
Ody Rachmadi
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Bagan
Daftar Lampiran
i
iii
iv
vi
viii
ix
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1
7
7
8
8
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Hasil Belajar
2.1.3. Pembelajaran Matematika
2.1.4. Proses Belajar Mengajar Matematika
2.1.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
2.1.6. Model Pembelajaran
2.1.7. Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.8. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing
2.1.9. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling
2.2. Materi Pembelajaran Turunan
2.2.1. Turunan Fungsi Konstan
2.2.2. Turunan Fungsi Identitas
2.2.3. Turunan Fungsi Pangkat
2.2.4. Turunan Hasil Kali Konstanta dengan Fungsi
2.2.5. Turunan Jumlah dan Selisih Fungsi-fungsi
2.2.6. Turunan Turunan Hasil Kali Fungsi-fungsi
2.2.7. Turunan Hasil Bagi Fungsi-fungsi
2.2.8. Turunan Fungsi f(x) = {u(x)}n
2.2.9. Turunan ke-n dari Suatu Fungsi
2.3. Teori Belajar yang Mendukung
2.4. Kerangka Berpikir
2.5. Hipotesis
9
9
10
12
13
15
17
19
25
28
30
30
30
31
32
33
34
35
37
38
39
40
40
vii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Populasi
3.2.2. Sampel Penelitian
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Jenis dan Desain Penelitian
3.4.1. Jenis Penelitian
3.4.2. Desain Penelitian
3.5. Prosedur Penelitian
3.6. Teknik Analisis Data
3.6.1. Menghitung Rata-Rata Skor
3.6.2. Menghitung Standar Deviasi
3.6.3. Uji Normalitas
3.6.4. Uji Homogenitas
3.6.5. Uji Hipotesis
3.6.6. Uji Mann Whitney
BAB IV HASIL PENELITITAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1. Skor Pre-test Kelas Eksperimen Snowball Throwing dan
kelas Eksperimen Snowball Drilling
4.1.2. Skor Post-test Kelas Eksperimen Snowball Throwing dan
kelas Eksperimen Snowball Drilling
4.2 Analisis Data Hasil Penelitian
4.2.1. Uji Normalitas Data
4.2.2. Uji Homogenitas Data
4.2.3. Uji Hipotesis
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
41
41
41
41
41
42
42
42
43
44
46
46
46
47
48
50
52
52
53
54
54
55
56
57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
60
60
DAFTAR PUSTAKA
61
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Rata-rata Nilai Rapor Siswa
4
Tabel 2.1. Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan Kelompok
Belajar Konvensional
20
Tabel 2.2. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
24
Tabel 2.3. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Snowball Throwing
26
Tabel 3.1. Desain Penelitian
43
Tabel 4.1 Data Pre-test Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II
53
Tabel 4.2. Data Post-test Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II
54
Tabel 4.3. Ringkasan Uji Normalitas Data
54
Tabel 4.4. Ringkasan Uji Homogenitas Data
56
Tabel 4.5. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis
57
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian
Halaman
45
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. RPP I (Kelas Eksperimen Snowball Throwing)
63
Lampiran 2. RPP II (Kelas Eksperimen Snowball Throwing)
71
Lampiran 3.
RPP I (Kelas Eksperimen Snowball Drilling)
80
Lampiran 4.
RPP II (Eksperimen Snowball Drilling)
87
Lampiran 5.
Lembar Penulisan Soal
97
Lampiran 6. Lembar Menjawab Soal
98
Lampiran 7. Paket Soal 1 Snowball Drilling
99
Lampiran 8. Paket Soal 2 Snowball Drilling
100
Lampiran 9. Penyelesaian Paket Soal 1 Snowball Drilling
101
Lampiran 10. Penyelesaian Paket Soal 2 Snowball Drilling
107
Lampiran 11. Kisi-Kisi Pre-Test
114
Lampiran 12. Pre-Test
115
Lampiran 13. Alternatif Penyelesaian dan Penskoran Pre-Test
116
Lampiran 14. Lembar Validasi Soal Pre-Test
118
Lampiran 15. Kisi-Kisi Post-Test
121
Lampiran 16. Post-Test
122
Lampiran 17. Alternatif Penyelesaian dan Penskoran Post-Test
123
Lampiran 18. Lembar Validasi Post-Test
127
Lampiran 19. Data Pre-test Siswa Kelas Eksperimen Snowball Throwing
Dan Kelas Eksperimen Snowball Drilling
133
Lampiran 20. Data Post-test Siswa Kelas Eksperimen Snowball Throwing
Dan Kelas Eksperimen Snowball Drilling
135
xi
Lampiran 21. Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen Snowball Throwing 137
Lampiran 22. Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen Snowball Drilling
139
Lampiran 23. Uji Normalitas Post-test Kelas Eksperimen Snowball Throwing 141
Lampiran 24. Uji Normalitas Post-test Kelas Eksperimen Snowball Drilling
143
Lampiran 25. Perhitungan Ukuran Pemusatan Data Pre-test
145
Lampiran 26. Perhitungan Ukuran Pemusatan Data Post-test
147
Lampiran 27. Uji Homogenitas Pre-test
149
Lampiran 28. Uji Homogenitas Post-test
150
Lampiran 29. Uji Hipotesis Pre-test
151
Lampiran 30. Uji Hipotesis Post-test
153
Lampiran 31. Tabel Z (Kurva Normal Standart)
155
Lampiran 32. Daftar Nilai Kritis L Untuk Uji Liliefors
156
Lampiran 33. Tabel Distribusi Nilai F
157
Lampiran 34. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t
159
Lampiran 35. Dokumentasi Penelitian
160
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan penting dalam membangun suatu bangsa.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa. Sebagai
alat yang dapat merubah karakter, kemampuan, pola pikir dan moral seseorang,
pendidikan harus selalu bergerak dan berinovasi sesuai dengan perkembangan
zaman.
Untuk meningkatkan dayasaing SDM Indonesia, pemerintah telah
melakukan banyak hal, terlebih dahulu dalam bidang pendidikan seperti perbaikan
kurikulum, peningkatan kualitas serta kuantitas sarana dan prasarana pendidikan
sampai program wajib belajar 9 tahun.
Ditjen mendikdasmen menyatakan “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa”.
Pendidikan
diharapkan dapat menghantarkan masyarakat indonesia menjadi masyarakat
modern dan memiliki dayasaing dengan dukungan iptek, etika, estetika dan
kepribadian yang unggul untuk mencapai tujuan kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Lebih lanjut lagi dikemukakan bahwa pendidikan yang mampu
mendukung pembangunan dimasa mendatang adalah pendidikan yang mampu
mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu
menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. (Trianto,
2009 :1)
1
2
Saat ini perbaikan pendidikan dilakukan dengan berbagai cara, antara
lain perubahan kurikulum, perbaikan mutu dan kualitas guru dan siswa,
peningkatan alokasi dana untuk pendidikan, serta peningkatan sarana dan
prasarana yang menunjang. Oleh karena itu guru tidak hanya sebagai penerima
pembaharuan
pendidikan,
tetapi
berperan
serta
dalam
mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan, khususnya dalam pengolahan pembelajaran
dikelas.
Tercapainya hasil dari proses belajar mengajar yang diinginkan sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu di antaranya yaitu metode
pembelajaran yang digunakan guru. Guru yang berkompeten dan profesional
diharapkan untuk mampu secara tepat menentukan metode pembelajaran yang
efektif dan efisien dalam proses pembelajaran, karena penggunaan metode yang
sesuai untuk setiap pokok bahasan tertentu tentu saja berbeda satu sama lain. Guru
sebisa mungkin dapat menggunakan beberapa metode sekaligus dalam satu kali
proses pembelajaran. Dengan menggunakan variasi metode dalam mengajar akan
membuat suasana kelas lebih hidup dan tidak membosankan.
Pendidikan
matematika
adalah
ilmu
universal
yang
mendasari
perkembangan teknologi modern, memiliki peranan penting dalam berbagai
disiplin ilmu danmemajukan daya pikir manusia. Dapat dikatakan bahwa kualitas
SDM Indonesia bergantung pada kualitas pendidikan matematika.
Namun,
prestasi Indonesia masih rendah sehingga belum dapat memperbaiki pola pikir
dan karakter serta sumber daya Indonesia.
Matematika merupakan mata pelajaran yang penting. Abdurrahman
(2003:253) mengemukakan alasan pentingnya siswa belajar matematika:
Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena : (1) selalu digunakan
dalam kehidupan sehari-hari; (2) semua bidang studi memerlukan
keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana komunikasi
yang kuat, singkat dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan
informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berpikir
logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan , dan; (6) memberikan
kemampuan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.
3
Kemudian, Abdurrahman (2003:253) mengemukakan:
Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan
(1). Sarana berpikir yang jelas dan logis, (2). Sarana untuk pemecahan
masalah kehidupan sehari – hari, (3). Sarana mengenal pola – pola
hubungan dan generalisasi pengalaman, (4). Sarana untuk
mengembangkan kreativitas dan (5). Sarana untuk meningkatkan
kesadaran terhadap perkembangan budaya.
Konsep matematika yang bersifat abstrak inilah yang menyebabkan
siswa beranggapan bahwa pelajaran matematika sulit sehingga tidak mudah untuk
mendapat prestasi belajar yang tinggi. Keabstrakan objek-objek matematika perlu
diupayakan agar dapat diwujudkan secara lebih konkret, sehingga akan
mempermudah siswa memahaminya. Pembelajaran matematika yang masih
berpusat pada guru menyebabkan siswa bosan dan kurang termotivasi untuk
belajar. Pembelajaran matematika harus didasarkan atas karakteristik matematika
dan siswa itu sendiri. Proses pembelajaran dapat diikuti dengan baik dan menarik
perhatian siswa apabila menggunakan model pembelajaran yang dirancang
dengan baik agar kegiatan pembelajaran dapat mencapai hasil yang optimal.
(Rusman, 2012: 379).
Banyak metode pembelajaran dapat dipilih sebagai pengganti dari
metode konvensional dan tentunya pemilihan metode tersebut harus disesuaikan
dengan kondisi yang ada. Metode pembelajaran yang baik merupakan metode
pembelajaran yang tidak hanya di dominasi oleh guru melainkan juga melibatkan
keaktifan siswa.
Dari pengalaman peneliti saat mengikuti PPLT (Program Pengalaman
Lapangan Terpadu) pada Agustus-November 2015 di SMP Negeri 1 Pagar
Merbau Deli Serdang di seluruh kelas VIII, penulis mendapati bahwa sebagian
besar dari siswa tidak menyukai pelajaran matematika. Hal ini dikarenakan siswa
menganggap bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit daripada
mata pelajaran lainnya. Sehingga siswa
tidak tertarik untuk mempelajari
matematika dan menyebabkan hasil belajar matematika siswa rendah.
4
Observasi yang dilakukan dengan wawancara kepada salah satu guru
mata pelajaran matematika, Ibu Suryaningsih, S.Pd., M.Si di SMA Negeri 11
Medan didapat bahwa hasil belajar matematika siswa tergolong rendah, bahkan
lebih rendah dibandingkan mata pelajaran lainnya. Berikut ini adalah tabel ratarata nilai rapor siswa .
Tabel 1.1 Rata-rata Nilai Rapor Siswa
Nilai
Mata Pelajaran
Semester 1
Semester 2
Matematika
76,75
77,93
Fisika
75,47
79,35
Kimia
86,32
85,85
Biologi
77,87
83,15
Dari tabel di atas, bisa dilihat bahwa hasil belajar matematika siswa lebih
rendah dari matapelajaran lainnya. Nilai yang rendah ini disebabkan karena siswa
lebih sering menghafal konsep daripada memahami apa yang guru ajarkan
didepan kelas. Kesulitan tersebut juga yang berdampak kepada sulitnya guru
untuk menerapkan model pembelajaran yang inovatif disetiap pembelajaran
siswa. Sehingga guru cenderung lebih sering menggunakan metode konvensional
dalam kegiatan pembelajaran.
Keberhasilan pembelajaran matematika dapat diukur dari keberhasilan
siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Keberhasilan itu dapat
dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi, serta prestasi belajar.
Semakin tinggi pemahaman dan penguasaan materi serta prestasi belajar semakin
tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran.
Pemilihan
berbagai
metode,
strategi,
pendekatan
serta
teknik
pembelajaran merupakan suatu hal utama. Perlunya Inovasi pembelajaran
merupakan suatu yang penting dan harus dimiliki oleh guru. Hal ini disebabkan
5
pembelajaran akan hidup dan lebih bermakna. (Shoimin, 2014: 21). Model
pembelajaran adalah pedoman berupa program atau petunjuk strategi mengajar
yang untuk mencapai suatu pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang
dapat membantu siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran adalah
model pembelajaran kooperatif.
Model pembelajaran kooperatif merupakan model dengan cara siswa
belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang
berifat heterogen. Dalam pembelajaran kooperatif akan tercipta sebuah interaksi
yang lebih luas, yaitu interaksi dan komunikasi yang dilakukan antara guru
dengan siswa, siswa dengan siswa, dan siswa dengan guru (multi way traffic
Comunication)
(Rusman,
2012:
203).
Model
pembelajaran
kooperatif
menekankan kepada aspek sosial antar siswa dalam satu kelompok yang
heterogen. Guru berperan sebagai motivator dan fasilitator, sedangkan siswa dapat
mengemukakan ide-ide yang siswa miliki tanpa perlu ada rasa takut terhadap
guru. Tujuan penting dari pembelajaran kooperatif untuk mengajarkan kepada
siswa keterampilan kerja sama dan kolaborasi. Hal ini terbukti penggunaan model
pembelajaran kooperatif mendorong peningkatan prestasi belajar siswa dan dapat
meningkatkan kemampuan siswa untuk belajar mandiri.
Pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing merupakan salah satu
tipe dari model pembelajaran tipe kooperatif dengan menggunakan kelompokkelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 5-7 orang secara
heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran dan memotivasi
siswa, penyajian informasi oleh guru, pengorganisasian dan kegiatan kelompok,
dan pembimbingan kelompok dalam bekerja dan belajar.
Pembelajaran Snowball Throwing merupakan salah satu model
pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal tersebut
terlihat dari hasil beberapa penelitian yang menyimpulkan bahwa ada pengaruh
signifikan penggunaan model pembelajaran Snowball Throwing terhadap hasil
belajar.
6
Salah satu penelitian tersebut adalah oleh Inggirina (2014) menunjukkan
bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik dengan model pembelajaran Snowball
Throwing lebih tinggi yaitu 69,14 dibandingkan dengan model pembelajaran
langsung yaitu 56,76. Hal tersebut juga dibuktikan melalui perhitungan
menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh thitung > ttabel yaitu
thitung = 1,9dan ttabel = 1,67. Dari data tersebut disimpulkan bahwa rata-rata hasil
belajar dengan menggunakan pembelajaran Snowball Throwing lebih tinggi
daripada rata-rata hasil belajar dengan pembelajaran Konvensional pada siswa
kelas X SMK Tirtayasa Gorontalo.
Sedangkan model yang lain yaitu Model Kooperatif tipe Snowball
Drilling.
pembelajaran
kooperatif
tipe
Snowball
Drilling
adalah
jenis
pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempersiapkan diri siswa siap
dalam mengikuti pembelajaran dikarenakan dalam pembelajaran siswa akan
ditantang untuk menjawab soal secara acak yang akan di gulirkan oleh guru
maupun temannya, dan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.
Hal tersebut seperti penelitian yang dilakukan oleh Yanto (2014) di Kelas
XI Bahasa SMAN 1 Tawangsari Sukoharjo bahwa berdasarkan hasil analisis data
prestasi belajar peserta didik mengalami peningkatan dari rata-rata pratindakan
diperoleh 72,54, pada siklus I menjadi 80,21, dan pada siklus II menjadi 82,17.
Dari data tersebut disimpulkan bahwa model pembelajaran Snowball Drilling
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI Bahasa SMAN 1 Tawangsari
Tahun pelajaran 2013/2014.
7
Berdasarkan keseluruhan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dan melihat perbandingan hasil belajar dengan menggunakan model
pembelajaran yang berbeda dalam mengajarkan matematika. Karena luasnya
cakupan materi matematika penulis mengambil materi turunan yang ada pada
kelas XI. Dalam hal ini penulis akan mengadakan penelitian dengan judul
”Perbandingan Hasil Belajar Matematik Siswa yang Diajarkan dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing dan Snowball
Drilling pada Sub Materi Turunan Di SMA Negeri 11 Medan”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka timbul beberapa
pertanyaan sebagai indentifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Tingkat kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika masih
rendah dibandingkan mata pelajaran lain.
2. Siswa menganggap matematika merupakan pelajaran yang cukup sulit
dan membosankan.
3. Model pembelajaran yang digunakan guru selama ini masih berpusat
pada guru.
4. Guru kesulitan menentukan Model Pembelajaran yang tepat dalam
mengajarkan matematika.
5. Guru matematika belum pernah menggunakan model kooperatif tipe
Snowball Throwing dalam mengajarkan Turunan.
6. Guru matematika belum pernah menggunakan model kooperatif tipe
Snowball Drilling dalam mengajarkan Turunan.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti mengambil rendahnya
hasil belajar matematika siswa. Untuk mengatasi masalah ini diterapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dan Snowball Drilling yang
8
dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran sehingga meningkatkan hasil
belajar siswa. Untuk itu penelitian ini dibatas pada hasil belajar yang diajar
dengan model kooperatif tipe Snowball Throwing dan Snowball Drilling pada sub
pokok materi Turunan di kelas XI SMA Negeri 11 Medan.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi malasah di atas, yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah: Apakah hasil belajar turunan dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe Snowbal Throwing lebih baik dibandingkan tipe
Snowball Drilling?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui: Apakah hasil belajar turunan dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Snowbal Throwing lebih baik dibandingkan
tipe Snowball Drilling
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan hasil dan aktivitas belajar
siswa khususnya pada pokok bahasan turunan
2. Bagi
guru, sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model
pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil dan aktivitas belajar siswa.
3. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan untuk dapat menerapkan model
pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah di
masa yang akan dating dapat dijadikan bahan masukan bagi penelitian
sejenis.
4. Dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian sejenis.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Snowball Throwing lebih baik daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan
model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Drilling pada Sub Materi Turuan di
SMA Negeri 11 Medan, dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa berturut-turut
adalah 78,25 dan 70,90. Hal ini juga dibuktikan dari hasil pengujian hipotesis
dimana thitung > ttabel yaitu 1,901 > 1,665.
5.2 Saran
1. Kepada guru matematika yang ingin menerapkan model pembelajaran
Snowball Throwing sebagai salah satu alternatif dalam kegiatan
pembelajaran
serta
model
pembelajaran
yang
diharapkan
dapat
meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
2. Kepada guru matematika yang ingin menerapkan model pembelajaran
Snowball Throwing sebaiknya memperhatikan alokasi waktu yang
digunakan dan memperhatikan kegiatan diskusi seluruh kelompok siswa
agar seluruh tahapan pembelajaran dapat dikerjakan dengan baik sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar siswa lebih optimal.
3. Kepada peneliti lanjutan dapat dijadikan bahan pertimbangan sebagai
penelitian lanjutan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik yang dapat
meningkatkan mutu pendidikan di masa yang akan datang.
60
61
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : PT.
Rineka Cipta
Anchoto. 2009. Definisi Karakteristik Matematika. [Online]. Tersedia.
http://Aanchoto.sman1ampekangkek.com diakses pada 27 Februari2016
Daryanto. 2013. Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung: Yrama Widya
Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
2012. Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi pendidikan Matematika. Medan: FMIPA Unimed
Inggirina, S, O, dkk. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Kelas X SMK Tirtayasa
Kota Gorontalo. Jurnal Pendidikan Matematika FMIPA Universitas
Negeri Gorontalo. [Onine]. Tersedia.
http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2014-1-1-84202-411410099-abstraksi06082014035314.pdf diakses pada 19 Mei 2016
Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Bandung: Penerbit Alfabeta
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada
Mardianto. 2009. Psikologi Pendidikan Landasan Bagi pengembangan Strategi
Pembelajaran. Bandung: Ciptapstaka Media Perintis
Rusman. 2012. Model- Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali Press.
Sardiman, A. M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Edisi Pertama.
Jakarta: Rajawali Press
Shoimin, A. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Penerbit Rineka Cipta
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sukmadinata, N. S. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosda Karya
Sumiati dan Asra. 2013. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima
62
Sundayana, R. 2015. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Suprijono, A. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kuurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Edisi Pertama. Jakarta: Penerbit Kencana
Wahyuningsih, A T, dkk. _____. Model Pembelajaran Snowball Throwing dan
Hasil Belajar Pokok Bahasan Pedosfer Siswa Kelas X SMAN 1 Pule
Kabupaten Trenggalek. Jurnal FIS Universitas Negeri Malang. [Online].
Tersedia.
http:// jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel5B93EBA52B5C3F306
A43D72DEDDDEBE9.pdf diakses pada 19 Mei 2016
Wirodikromo, Sartono. 2007. Matematika untuk SMA Kelas XI Program Ilmu
Alam. Jakarta: Penerbit Erlangga
Yanto, D. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Tipe Snowball Drilling Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Antropologi Siswa Kelas XI Bahasa
SMAN 1 Tawangsari Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal
FKIP Universitas Sebelas Maret. [Online]. Tersedia.
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/9400/1/jurnal.pdf diakses pada 20 Mei 2016
Zaelani, Ahmad. 2013. 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Matematika
untuk SMA/MA. Bandung: Yrama Widya
ii
RIWAYAT HIDUP
Ody Rachmadi dilahirkan di Medan, 22 Oktober 1994 merupakan anak ke dua
dari dua bersaudara . Ayah bernama Surachman dan Ibu bernama Ramaidup Turnip.
Penulis memasuki masa pendidikan formal pada tahun 1999 di TKA Ikhwanul
Muslimin Bdr. Klippa. Lalu melanjutkan pendidikan sekolah dasar tahun 2000 di SD
Negeri 101764 Percut Sei Tuan, dan lulus pada tahun 2006. Kemudian Penulis
melanjutkan jenjang pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 17 Medan dan
tamat tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan pendidikannya di SMA
Negeri 11 Medan dan berhasil mendapatkan bantuan berupa beasiswa selama tiga
tahun sampai selesai mengenyam pendidikan pada tahun 2012. Pada tahun 2012,
penulis di terima di perguruan tinggi dengan beasiswa Bidikmisi hingga selesai
studinya pada Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Selama menikmati pendidikan di
Universitas Negeri Medan, penulis juga aktif ikut dalam perlombaan dan organisasi
dan menjadi Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Bidikmisi Universitas Negeri
Medan (PERSMABIMED) tahun 2015-2016.
DIAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE SNOWBALL THROWING DAN SNOWBALL DRILLING
PADA SUB MATERI TURUNAN DI SMA NEGERI 11 MEDAN
Oleh:
Ody Rachmadi
NIM 4122111012
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
i
iii
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG
DIAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE SNOWBALL THROWING DAN SNOWBALL DRILLING
PADA SUB MATERI TURUNAN DI SMA NEGERI 11 MEDAN
Ody Rachmadi (NIM : 4122111012)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar
matematika siswa yang diajarkan dengan model kooperatif tipe Snowball
Throwing lebih baik daripada model kooperatif tipe Snowball Drilling pada sub
materi Turunan di SMA Negeri 11 Medan. Jenis penelitian ini adalah kuasi
eksperimen. Penelitian yang dilaksanakan di SMA Negeri 11 Medan ini dengan
populasi yang terdiri dari lima kelas XII-IPA. Sampel yang diambil dalam
penelitian ini diambil dengan teknik sampling acak sederhana dan pemilihan kelas
dilakukan secara random, maka terpilih kelas XII IPA-2 sebagai Kelas
Eksperimen Snowball Throwing dengan 40 siswa dan kelas XII IPA-5 sebagai
kelas Eksperimen Snowball Drillingdengan 40 siswa. Penelitian ini menggunakan
dua buah instrumen yaitu pretest dan posttest dalam bentuk uraian. Instrumen tes
tersebut terlebih dahulu divalidasi oleh tiga orang validator kompeten yang
berasal dari dua validator merupakan dosen dan seorang validator merupakan guru
matematika dan telah dinyatakan valid. Dari penelitian yang dilakukan, data yang
didapat telah diuji normalitas datanya dengan uji Liliefors dan uji F dan
dinyatakan sebaran data berdistribusi normal dan sampel data yang diambil dapat
mewakili populasi yang ada atau dikatakan homogen. Hasil penelitian
menunjukkan rata-rata posttest kelas Eksperimen Snowball Throwing sebesar
78,25 dan kelas Eksperimen Snowball Drilling sebesar 70,90. Dari hasil uji
hipotesis posttest diperoleh t hitung > t tabel ( 1,901 > 1,665) dengan demikian
diperoleh kesimpulan bahwa hasil belajar matematika siswa yang diajarkan
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing lebih baik
daripada Snowball Drilling pada sub materi Turunan di SMA Negeri 11 Medan.
Kata Kunci: Hasil belajar, Snowball Throwing, Snowball Drilling, Turunan
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada
penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan. Skripsi berjudul “Perbandingan Hasil Belajar
Matematika Siswa yang Diajarkan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Snowball Throwing dan Snowball Drilling pada Sub Materi Turunan di SMA
Negeri 11 Medan” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibunda
Dra. Nurliani Manurung, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan
terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si.,
Ibunda Dr. Nerli Khairani, M.Si., dan Ibu Erlinawaty Simanjuntak, S.Pd., M.Si,
selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran mulai dari
perencanaan penelitian sampai selesainya penulisan skripsi ini. Terima kasih juga
kepada Bapak Drs. W. L. Sihombing, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik
yang telah memberikan bimbingan dan saran–saran dalam perkuliahan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Syawal
Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Dr. Asrin Lubis,
M.Pd selaku Dekan FMIPA Universitas Negeri Medan, Bapak Dr. Edy Surya,
M.Si., selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si. selaku
Sekretaris Jurusan Matematika, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si, Ph.D selaku Ketua
Program Studi Pendidikan Matematika, dan seluruh Bapak, Ibu Dosen beserta
Staf Pegawai Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Medan yang sudah
membantu penulis dan memberikan kelancaran selama penyusunan skripsi ini.
v
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Kepala Sekolah
SMA Negeri 11 Medan Drs. K. Lumbantoruan, M.Pd yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 11 Medan. Ucapan
terimakasih kepada Ibunda Dra. Titik Ngatmintarsih, M.Si selaku Guru
Matematika SMA Negeri 11Medan. Ucapan terima kasih kepada guru-guru yang
selalu memberikan motivasi dan semangat Ibu Dra. Zubaidah Ritonga,
Ibu Drs. Fauziah Harahap, M.Si, Ibu Supraba Ika Sari, S.Pd., S.Si., M.Pd dan
seluruh Bapak/ Ibu guru beserta Staf Pegawai SMA Negeri 11 Medan yang telah
membantu penulis selama melaksanakan penelitian.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda yang
tersayang Surachman, Ibunda tercinta Ramaidup Turnip, dan Abang kesayangan
Amri Eka Nanda yang selalu memberikan limpahan kasih sayang, doa, dorongan,
semangat, motivasi dan pengorbanan yang tak ternilai harganya demi keberhasilan
penyusunan skripsi ini.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada sahabat-sahabat terbaik
penulis, yaitu Efriliana, Dimas Nugroho, Wulandari, Prasetio, Nurul Mawaddah,
Febri, serta teman-teman Matematika Dik B 2012. Penulis juga berterima kasih
kepada teman-teman Dik C 2012 yang telah memberikan dukungan dan motivasi
kepada penulis, serta semua pihak yang tidak sapat disebutkan satu-persatu yang
turut memberi semangat dan bantuan kepada penulis.
Penulis telah berusaha dengan maksimal dalam menyelesaikan skripsi ini,
namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan baik dari segi
isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
sifatnya membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Penulis
berharap isi skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.
Medan,
Penulis,
Agustus 2016
Ody Rachmadi
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Bagan
Daftar Lampiran
i
iii
iv
vi
viii
ix
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1
7
7
8
8
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Hasil Belajar
2.1.3. Pembelajaran Matematika
2.1.4. Proses Belajar Mengajar Matematika
2.1.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
2.1.6. Model Pembelajaran
2.1.7. Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.8. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing
2.1.9. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling
2.2. Materi Pembelajaran Turunan
2.2.1. Turunan Fungsi Konstan
2.2.2. Turunan Fungsi Identitas
2.2.3. Turunan Fungsi Pangkat
2.2.4. Turunan Hasil Kali Konstanta dengan Fungsi
2.2.5. Turunan Jumlah dan Selisih Fungsi-fungsi
2.2.6. Turunan Turunan Hasil Kali Fungsi-fungsi
2.2.7. Turunan Hasil Bagi Fungsi-fungsi
2.2.8. Turunan Fungsi f(x) = {u(x)}n
2.2.9. Turunan ke-n dari Suatu Fungsi
2.3. Teori Belajar yang Mendukung
2.4. Kerangka Berpikir
2.5. Hipotesis
9
9
10
12
13
15
17
19
25
28
30
30
30
31
32
33
34
35
37
38
39
40
40
vii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Populasi
3.2.2. Sampel Penelitian
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Jenis dan Desain Penelitian
3.4.1. Jenis Penelitian
3.4.2. Desain Penelitian
3.5. Prosedur Penelitian
3.6. Teknik Analisis Data
3.6.1. Menghitung Rata-Rata Skor
3.6.2. Menghitung Standar Deviasi
3.6.3. Uji Normalitas
3.6.4. Uji Homogenitas
3.6.5. Uji Hipotesis
3.6.6. Uji Mann Whitney
BAB IV HASIL PENELITITAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1. Skor Pre-test Kelas Eksperimen Snowball Throwing dan
kelas Eksperimen Snowball Drilling
4.1.2. Skor Post-test Kelas Eksperimen Snowball Throwing dan
kelas Eksperimen Snowball Drilling
4.2 Analisis Data Hasil Penelitian
4.2.1. Uji Normalitas Data
4.2.2. Uji Homogenitas Data
4.2.3. Uji Hipotesis
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
41
41
41
41
41
42
42
42
43
44
46
46
46
47
48
50
52
52
53
54
54
55
56
57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
60
60
DAFTAR PUSTAKA
61
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Rata-rata Nilai Rapor Siswa
4
Tabel 2.1. Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan Kelompok
Belajar Konvensional
20
Tabel 2.2. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
24
Tabel 2.3. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Snowball Throwing
26
Tabel 3.1. Desain Penelitian
43
Tabel 4.1 Data Pre-test Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II
53
Tabel 4.2. Data Post-test Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II
54
Tabel 4.3. Ringkasan Uji Normalitas Data
54
Tabel 4.4. Ringkasan Uji Homogenitas Data
56
Tabel 4.5. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis
57
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian
Halaman
45
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. RPP I (Kelas Eksperimen Snowball Throwing)
63
Lampiran 2. RPP II (Kelas Eksperimen Snowball Throwing)
71
Lampiran 3.
RPP I (Kelas Eksperimen Snowball Drilling)
80
Lampiran 4.
RPP II (Eksperimen Snowball Drilling)
87
Lampiran 5.
Lembar Penulisan Soal
97
Lampiran 6. Lembar Menjawab Soal
98
Lampiran 7. Paket Soal 1 Snowball Drilling
99
Lampiran 8. Paket Soal 2 Snowball Drilling
100
Lampiran 9. Penyelesaian Paket Soal 1 Snowball Drilling
101
Lampiran 10. Penyelesaian Paket Soal 2 Snowball Drilling
107
Lampiran 11. Kisi-Kisi Pre-Test
114
Lampiran 12. Pre-Test
115
Lampiran 13. Alternatif Penyelesaian dan Penskoran Pre-Test
116
Lampiran 14. Lembar Validasi Soal Pre-Test
118
Lampiran 15. Kisi-Kisi Post-Test
121
Lampiran 16. Post-Test
122
Lampiran 17. Alternatif Penyelesaian dan Penskoran Post-Test
123
Lampiran 18. Lembar Validasi Post-Test
127
Lampiran 19. Data Pre-test Siswa Kelas Eksperimen Snowball Throwing
Dan Kelas Eksperimen Snowball Drilling
133
Lampiran 20. Data Post-test Siswa Kelas Eksperimen Snowball Throwing
Dan Kelas Eksperimen Snowball Drilling
135
xi
Lampiran 21. Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen Snowball Throwing 137
Lampiran 22. Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen Snowball Drilling
139
Lampiran 23. Uji Normalitas Post-test Kelas Eksperimen Snowball Throwing 141
Lampiran 24. Uji Normalitas Post-test Kelas Eksperimen Snowball Drilling
143
Lampiran 25. Perhitungan Ukuran Pemusatan Data Pre-test
145
Lampiran 26. Perhitungan Ukuran Pemusatan Data Post-test
147
Lampiran 27. Uji Homogenitas Pre-test
149
Lampiran 28. Uji Homogenitas Post-test
150
Lampiran 29. Uji Hipotesis Pre-test
151
Lampiran 30. Uji Hipotesis Post-test
153
Lampiran 31. Tabel Z (Kurva Normal Standart)
155
Lampiran 32. Daftar Nilai Kritis L Untuk Uji Liliefors
156
Lampiran 33. Tabel Distribusi Nilai F
157
Lampiran 34. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t
159
Lampiran 35. Dokumentasi Penelitian
160
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan penting dalam membangun suatu bangsa.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa. Sebagai
alat yang dapat merubah karakter, kemampuan, pola pikir dan moral seseorang,
pendidikan harus selalu bergerak dan berinovasi sesuai dengan perkembangan
zaman.
Untuk meningkatkan dayasaing SDM Indonesia, pemerintah telah
melakukan banyak hal, terlebih dahulu dalam bidang pendidikan seperti perbaikan
kurikulum, peningkatan kualitas serta kuantitas sarana dan prasarana pendidikan
sampai program wajib belajar 9 tahun.
Ditjen mendikdasmen menyatakan “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa”.
Pendidikan
diharapkan dapat menghantarkan masyarakat indonesia menjadi masyarakat
modern dan memiliki dayasaing dengan dukungan iptek, etika, estetika dan
kepribadian yang unggul untuk mencapai tujuan kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Lebih lanjut lagi dikemukakan bahwa pendidikan yang mampu
mendukung pembangunan dimasa mendatang adalah pendidikan yang mampu
mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu
menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. (Trianto,
2009 :1)
1
2
Saat ini perbaikan pendidikan dilakukan dengan berbagai cara, antara
lain perubahan kurikulum, perbaikan mutu dan kualitas guru dan siswa,
peningkatan alokasi dana untuk pendidikan, serta peningkatan sarana dan
prasarana yang menunjang. Oleh karena itu guru tidak hanya sebagai penerima
pembaharuan
pendidikan,
tetapi
berperan
serta
dalam
mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan, khususnya dalam pengolahan pembelajaran
dikelas.
Tercapainya hasil dari proses belajar mengajar yang diinginkan sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu di antaranya yaitu metode
pembelajaran yang digunakan guru. Guru yang berkompeten dan profesional
diharapkan untuk mampu secara tepat menentukan metode pembelajaran yang
efektif dan efisien dalam proses pembelajaran, karena penggunaan metode yang
sesuai untuk setiap pokok bahasan tertentu tentu saja berbeda satu sama lain. Guru
sebisa mungkin dapat menggunakan beberapa metode sekaligus dalam satu kali
proses pembelajaran. Dengan menggunakan variasi metode dalam mengajar akan
membuat suasana kelas lebih hidup dan tidak membosankan.
Pendidikan
matematika
adalah
ilmu
universal
yang
mendasari
perkembangan teknologi modern, memiliki peranan penting dalam berbagai
disiplin ilmu danmemajukan daya pikir manusia. Dapat dikatakan bahwa kualitas
SDM Indonesia bergantung pada kualitas pendidikan matematika.
Namun,
prestasi Indonesia masih rendah sehingga belum dapat memperbaiki pola pikir
dan karakter serta sumber daya Indonesia.
Matematika merupakan mata pelajaran yang penting. Abdurrahman
(2003:253) mengemukakan alasan pentingnya siswa belajar matematika:
Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena : (1) selalu digunakan
dalam kehidupan sehari-hari; (2) semua bidang studi memerlukan
keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana komunikasi
yang kuat, singkat dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan
informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berpikir
logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan , dan; (6) memberikan
kemampuan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.
3
Kemudian, Abdurrahman (2003:253) mengemukakan:
Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan
(1). Sarana berpikir yang jelas dan logis, (2). Sarana untuk pemecahan
masalah kehidupan sehari – hari, (3). Sarana mengenal pola – pola
hubungan dan generalisasi pengalaman, (4). Sarana untuk
mengembangkan kreativitas dan (5). Sarana untuk meningkatkan
kesadaran terhadap perkembangan budaya.
Konsep matematika yang bersifat abstrak inilah yang menyebabkan
siswa beranggapan bahwa pelajaran matematika sulit sehingga tidak mudah untuk
mendapat prestasi belajar yang tinggi. Keabstrakan objek-objek matematika perlu
diupayakan agar dapat diwujudkan secara lebih konkret, sehingga akan
mempermudah siswa memahaminya. Pembelajaran matematika yang masih
berpusat pada guru menyebabkan siswa bosan dan kurang termotivasi untuk
belajar. Pembelajaran matematika harus didasarkan atas karakteristik matematika
dan siswa itu sendiri. Proses pembelajaran dapat diikuti dengan baik dan menarik
perhatian siswa apabila menggunakan model pembelajaran yang dirancang
dengan baik agar kegiatan pembelajaran dapat mencapai hasil yang optimal.
(Rusman, 2012: 379).
Banyak metode pembelajaran dapat dipilih sebagai pengganti dari
metode konvensional dan tentunya pemilihan metode tersebut harus disesuaikan
dengan kondisi yang ada. Metode pembelajaran yang baik merupakan metode
pembelajaran yang tidak hanya di dominasi oleh guru melainkan juga melibatkan
keaktifan siswa.
Dari pengalaman peneliti saat mengikuti PPLT (Program Pengalaman
Lapangan Terpadu) pada Agustus-November 2015 di SMP Negeri 1 Pagar
Merbau Deli Serdang di seluruh kelas VIII, penulis mendapati bahwa sebagian
besar dari siswa tidak menyukai pelajaran matematika. Hal ini dikarenakan siswa
menganggap bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit daripada
mata pelajaran lainnya. Sehingga siswa
tidak tertarik untuk mempelajari
matematika dan menyebabkan hasil belajar matematika siswa rendah.
4
Observasi yang dilakukan dengan wawancara kepada salah satu guru
mata pelajaran matematika, Ibu Suryaningsih, S.Pd., M.Si di SMA Negeri 11
Medan didapat bahwa hasil belajar matematika siswa tergolong rendah, bahkan
lebih rendah dibandingkan mata pelajaran lainnya. Berikut ini adalah tabel ratarata nilai rapor siswa .
Tabel 1.1 Rata-rata Nilai Rapor Siswa
Nilai
Mata Pelajaran
Semester 1
Semester 2
Matematika
76,75
77,93
Fisika
75,47
79,35
Kimia
86,32
85,85
Biologi
77,87
83,15
Dari tabel di atas, bisa dilihat bahwa hasil belajar matematika siswa lebih
rendah dari matapelajaran lainnya. Nilai yang rendah ini disebabkan karena siswa
lebih sering menghafal konsep daripada memahami apa yang guru ajarkan
didepan kelas. Kesulitan tersebut juga yang berdampak kepada sulitnya guru
untuk menerapkan model pembelajaran yang inovatif disetiap pembelajaran
siswa. Sehingga guru cenderung lebih sering menggunakan metode konvensional
dalam kegiatan pembelajaran.
Keberhasilan pembelajaran matematika dapat diukur dari keberhasilan
siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Keberhasilan itu dapat
dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi, serta prestasi belajar.
Semakin tinggi pemahaman dan penguasaan materi serta prestasi belajar semakin
tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran.
Pemilihan
berbagai
metode,
strategi,
pendekatan
serta
teknik
pembelajaran merupakan suatu hal utama. Perlunya Inovasi pembelajaran
merupakan suatu yang penting dan harus dimiliki oleh guru. Hal ini disebabkan
5
pembelajaran akan hidup dan lebih bermakna. (Shoimin, 2014: 21). Model
pembelajaran adalah pedoman berupa program atau petunjuk strategi mengajar
yang untuk mencapai suatu pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang
dapat membantu siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran adalah
model pembelajaran kooperatif.
Model pembelajaran kooperatif merupakan model dengan cara siswa
belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang
berifat heterogen. Dalam pembelajaran kooperatif akan tercipta sebuah interaksi
yang lebih luas, yaitu interaksi dan komunikasi yang dilakukan antara guru
dengan siswa, siswa dengan siswa, dan siswa dengan guru (multi way traffic
Comunication)
(Rusman,
2012:
203).
Model
pembelajaran
kooperatif
menekankan kepada aspek sosial antar siswa dalam satu kelompok yang
heterogen. Guru berperan sebagai motivator dan fasilitator, sedangkan siswa dapat
mengemukakan ide-ide yang siswa miliki tanpa perlu ada rasa takut terhadap
guru. Tujuan penting dari pembelajaran kooperatif untuk mengajarkan kepada
siswa keterampilan kerja sama dan kolaborasi. Hal ini terbukti penggunaan model
pembelajaran kooperatif mendorong peningkatan prestasi belajar siswa dan dapat
meningkatkan kemampuan siswa untuk belajar mandiri.
Pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing merupakan salah satu
tipe dari model pembelajaran tipe kooperatif dengan menggunakan kelompokkelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 5-7 orang secara
heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran dan memotivasi
siswa, penyajian informasi oleh guru, pengorganisasian dan kegiatan kelompok,
dan pembimbingan kelompok dalam bekerja dan belajar.
Pembelajaran Snowball Throwing merupakan salah satu model
pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal tersebut
terlihat dari hasil beberapa penelitian yang menyimpulkan bahwa ada pengaruh
signifikan penggunaan model pembelajaran Snowball Throwing terhadap hasil
belajar.
6
Salah satu penelitian tersebut adalah oleh Inggirina (2014) menunjukkan
bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik dengan model pembelajaran Snowball
Throwing lebih tinggi yaitu 69,14 dibandingkan dengan model pembelajaran
langsung yaitu 56,76. Hal tersebut juga dibuktikan melalui perhitungan
menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh thitung > ttabel yaitu
thitung = 1,9dan ttabel = 1,67. Dari data tersebut disimpulkan bahwa rata-rata hasil
belajar dengan menggunakan pembelajaran Snowball Throwing lebih tinggi
daripada rata-rata hasil belajar dengan pembelajaran Konvensional pada siswa
kelas X SMK Tirtayasa Gorontalo.
Sedangkan model yang lain yaitu Model Kooperatif tipe Snowball
Drilling.
pembelajaran
kooperatif
tipe
Snowball
Drilling
adalah
jenis
pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempersiapkan diri siswa siap
dalam mengikuti pembelajaran dikarenakan dalam pembelajaran siswa akan
ditantang untuk menjawab soal secara acak yang akan di gulirkan oleh guru
maupun temannya, dan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.
Hal tersebut seperti penelitian yang dilakukan oleh Yanto (2014) di Kelas
XI Bahasa SMAN 1 Tawangsari Sukoharjo bahwa berdasarkan hasil analisis data
prestasi belajar peserta didik mengalami peningkatan dari rata-rata pratindakan
diperoleh 72,54, pada siklus I menjadi 80,21, dan pada siklus II menjadi 82,17.
Dari data tersebut disimpulkan bahwa model pembelajaran Snowball Drilling
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI Bahasa SMAN 1 Tawangsari
Tahun pelajaran 2013/2014.
7
Berdasarkan keseluruhan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dan melihat perbandingan hasil belajar dengan menggunakan model
pembelajaran yang berbeda dalam mengajarkan matematika. Karena luasnya
cakupan materi matematika penulis mengambil materi turunan yang ada pada
kelas XI. Dalam hal ini penulis akan mengadakan penelitian dengan judul
”Perbandingan Hasil Belajar Matematik Siswa yang Diajarkan dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing dan Snowball
Drilling pada Sub Materi Turunan Di SMA Negeri 11 Medan”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka timbul beberapa
pertanyaan sebagai indentifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Tingkat kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika masih
rendah dibandingkan mata pelajaran lain.
2. Siswa menganggap matematika merupakan pelajaran yang cukup sulit
dan membosankan.
3. Model pembelajaran yang digunakan guru selama ini masih berpusat
pada guru.
4. Guru kesulitan menentukan Model Pembelajaran yang tepat dalam
mengajarkan matematika.
5. Guru matematika belum pernah menggunakan model kooperatif tipe
Snowball Throwing dalam mengajarkan Turunan.
6. Guru matematika belum pernah menggunakan model kooperatif tipe
Snowball Drilling dalam mengajarkan Turunan.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti mengambil rendahnya
hasil belajar matematika siswa. Untuk mengatasi masalah ini diterapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dan Snowball Drilling yang
8
dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran sehingga meningkatkan hasil
belajar siswa. Untuk itu penelitian ini dibatas pada hasil belajar yang diajar
dengan model kooperatif tipe Snowball Throwing dan Snowball Drilling pada sub
pokok materi Turunan di kelas XI SMA Negeri 11 Medan.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi malasah di atas, yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah: Apakah hasil belajar turunan dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe Snowbal Throwing lebih baik dibandingkan tipe
Snowball Drilling?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui: Apakah hasil belajar turunan dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Snowbal Throwing lebih baik dibandingkan
tipe Snowball Drilling
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan hasil dan aktivitas belajar
siswa khususnya pada pokok bahasan turunan
2. Bagi
guru, sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model
pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil dan aktivitas belajar siswa.
3. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan untuk dapat menerapkan model
pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah di
masa yang akan dating dapat dijadikan bahan masukan bagi penelitian
sejenis.
4. Dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian sejenis.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Snowball Throwing lebih baik daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan
model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Drilling pada Sub Materi Turuan di
SMA Negeri 11 Medan, dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa berturut-turut
adalah 78,25 dan 70,90. Hal ini juga dibuktikan dari hasil pengujian hipotesis
dimana thitung > ttabel yaitu 1,901 > 1,665.
5.2 Saran
1. Kepada guru matematika yang ingin menerapkan model pembelajaran
Snowball Throwing sebagai salah satu alternatif dalam kegiatan
pembelajaran
serta
model
pembelajaran
yang
diharapkan
dapat
meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
2. Kepada guru matematika yang ingin menerapkan model pembelajaran
Snowball Throwing sebaiknya memperhatikan alokasi waktu yang
digunakan dan memperhatikan kegiatan diskusi seluruh kelompok siswa
agar seluruh tahapan pembelajaran dapat dikerjakan dengan baik sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar siswa lebih optimal.
3. Kepada peneliti lanjutan dapat dijadikan bahan pertimbangan sebagai
penelitian lanjutan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik yang dapat
meningkatkan mutu pendidikan di masa yang akan datang.
60
61
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : PT.
Rineka Cipta
Anchoto. 2009. Definisi Karakteristik Matematika. [Online]. Tersedia.
http://Aanchoto.sman1ampekangkek.com diakses pada 27 Februari2016
Daryanto. 2013. Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung: Yrama Widya
Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
2012. Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi pendidikan Matematika. Medan: FMIPA Unimed
Inggirina, S, O, dkk. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Kelas X SMK Tirtayasa
Kota Gorontalo. Jurnal Pendidikan Matematika FMIPA Universitas
Negeri Gorontalo. [Onine]. Tersedia.
http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2014-1-1-84202-411410099-abstraksi06082014035314.pdf diakses pada 19 Mei 2016
Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Bandung: Penerbit Alfabeta
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada
Mardianto. 2009. Psikologi Pendidikan Landasan Bagi pengembangan Strategi
Pembelajaran. Bandung: Ciptapstaka Media Perintis
Rusman. 2012. Model- Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali Press.
Sardiman, A. M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Edisi Pertama.
Jakarta: Rajawali Press
Shoimin, A. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Penerbit Rineka Cipta
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sukmadinata, N. S. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosda Karya
Sumiati dan Asra. 2013. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima
62
Sundayana, R. 2015. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Suprijono, A. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kuurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Edisi Pertama. Jakarta: Penerbit Kencana
Wahyuningsih, A T, dkk. _____. Model Pembelajaran Snowball Throwing dan
Hasil Belajar Pokok Bahasan Pedosfer Siswa Kelas X SMAN 1 Pule
Kabupaten Trenggalek. Jurnal FIS Universitas Negeri Malang. [Online].
Tersedia.
http:// jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel5B93EBA52B5C3F306
A43D72DEDDDEBE9.pdf diakses pada 19 Mei 2016
Wirodikromo, Sartono. 2007. Matematika untuk SMA Kelas XI Program Ilmu
Alam. Jakarta: Penerbit Erlangga
Yanto, D. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Tipe Snowball Drilling Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Antropologi Siswa Kelas XI Bahasa
SMAN 1 Tawangsari Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal
FKIP Universitas Sebelas Maret. [Online]. Tersedia.
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/9400/1/jurnal.pdf diakses pada 20 Mei 2016
Zaelani, Ahmad. 2013. 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Matematika
untuk SMA/MA. Bandung: Yrama Widya
ii
RIWAYAT HIDUP
Ody Rachmadi dilahirkan di Medan, 22 Oktober 1994 merupakan anak ke dua
dari dua bersaudara . Ayah bernama Surachman dan Ibu bernama Ramaidup Turnip.
Penulis memasuki masa pendidikan formal pada tahun 1999 di TKA Ikhwanul
Muslimin Bdr. Klippa. Lalu melanjutkan pendidikan sekolah dasar tahun 2000 di SD
Negeri 101764 Percut Sei Tuan, dan lulus pada tahun 2006. Kemudian Penulis
melanjutkan jenjang pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 17 Medan dan
tamat tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan pendidikannya di SMA
Negeri 11 Medan dan berhasil mendapatkan bantuan berupa beasiswa selama tiga
tahun sampai selesai mengenyam pendidikan pada tahun 2012. Pada tahun 2012,
penulis di terima di perguruan tinggi dengan beasiswa Bidikmisi hingga selesai
studinya pada Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Selama menikmati pendidikan di
Universitas Negeri Medan, penulis juga aktif ikut dalam perlombaan dan organisasi
dan menjadi Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Bidikmisi Universitas Negeri
Medan (PERSMABIMED) tahun 2015-2016.