ANALISIS KETERAMPILAN SISWA DALAM MENENTUKAN PATOKAN PENGANGKATAN PADA SAAT PEMANGKASAN RAMBUT SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN.

(1)

ANALISIS KETERAMPILAN SISWA DALAM MENENTUKAN

PATOKAN PENGANGKATAN PADA SAAT PEMANGKASAN

RAMBUT SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh:

RANI ANTIKA SILALAHI

NIM. 5113144031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

RANI ANTIKA SILALAHI. NIM. 5113144031. Analisis Keterampilan Siswa Dalam Menentukan Patokan Pengangkatan Pada Saat Pemangkasan Rambut Siswa Kelas XI SMK Negeri 8 Medan. Skripsi : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan. 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui Bagaimana keterampilan siswa dalam Menentukan Patokan Pengangkatan Pemangkasan Pada Saat Melakukan Pemangkasan Rambut Increase Layer pada siswa Kelas XI Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 8 Medan.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Negeri 8 Medan dengan jumlah sebanyak 30 orang.Sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnik total sampling yaitu penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan sampel yang diambil dari semua populasi yang ada dengan jumlah 30 orang siswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar pengamatan/observasi. Untuk menjaring kesepakatan hasil pengamatan dari setiap pengamat digunakan uji kesepakatan dengan menggunakan Analisis Varians Satu Arah.

Berdasarkan data pengamatan tentang keterampilan siswa dalam menentukan patokan pengngktan pada saat pemngkasan rambut increase layer yang dinilai oleh tiga orang observer (pengamat), diperoleh skor seluruh siswa sebesar 1838 skor tertinggi 67 dan skor terendah 52. Skor rata-rata (M) sebesar 61,2 dan Standard Deviasi 3, rata-rata ideal sebesar 62,5 dan Standard Deviasi Ideal sebesar 12,5.

Hasil penelitian keterampilan siswa dalam menentukan patokan pengangkatan pada saat pemankasan rambut increase layer siswa kelas XI SMK Negeri 8 Medan menunjukkan tidak ada siswa yang memperoleh keterampilan yang sangat tinggi serta tidak ada siswa yang memiliki keterampilan yang tinggi, sekitar 27 orang (90%) memperoleh keterampilan yang cukup, 3 orang (10%) memperoleh keterampilan yang kurang dan tidak ada siswa yang memperoleh ketermpilan yang rendah. Maka secara umum dapat disimpulkan bahwa keterampilan siswa dalam menentukan patokan pengangkatan pada saat pemangkasan rambut increase layer siswa kelas XI SMK Negeri 8 Medan rata-rata tergolong cukup sebanyak (90%).


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya penulis diberikan kesehatan dan kemampuan dalam menyelesaikan skripsi ini, dengan

judul “Analisis Keterampilan Siswa Dalam Menentukan Patokan Pengangkatan

Pada Saat Pemangkasan Siswa Jurusan Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 8

Medan”.

Terimakasih penulis ucapkan kepada ayah tercinta Anggiat Silalahi serta abang saya Manotar Parulian Silalahi yang telah mencurahkan kasih sayang, motivasi, doa, memberikan dukungan baik berupa materi maupun moril kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Untuk menyelesaikan skripsi ini berbagai bantuan diperoleh penulis dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Dra. Rosnelly, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluagra Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

4. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtias, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluagra Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan


(7)

6. Ibu Dra Rohana Aritonang, M. Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan dan meluangkan waktu dalam penyelesaian skripsi ini

7. Ibu Dra.Halida Hanim ,M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis selama proses pendidikan di UNIMED dan juga sebagai dosen penguji yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada saya dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Ibu Dra. Lina Pangaribuan, M.Pd selaku dosen penguji skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini 9. Ibu Dra. Marnala Tobing M. Pd selaku dosen penguji yang telah banyak

memberikan arahan dan bimbingan kepada saya dalam penyelesaian skripsi ini

10. Ibu Alida R.V.L Sihite ,M.m selaku pengamat yang sangat banyak membantu dan memberikan arahan serta masukan kepada penulis.

11. Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada abang dan adik tercinta dan juga kepada seluruh keluarga tercinta terimakasih atas doa dan dukungannya yang tiada hentinya.

12. Kepada siswa-siswa kelas XI Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 8 Medan yang telah banyak membantu selama proses penelitian.

13. Terimakasih juga penulis ucapkan kepada semua teman-teman seperjuangan Jurusan PKK UNIMED Masita Electa Sitinjak, Sri Melinda Tarigan, Puji Astuti, Dedek Kurnia Hasibuan, Melati Capah, Lorenta Situmorang, Marta


(8)

Silalahi, dan semua teman-teman sekakian yang tidak dapat disebut namanya satu persatu.

Meskipun dalam penyusunan skripsi ini sudah dilakukan semaksimal mungkin, penulis menyadari bahwa adanya banyak kekurangan dan kelemahan serta masih sangat-sangat jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran sehingga dapat menyempurnakan skripsi ini.

Medan, Desember 2015 Penulis

Rani Antika Silalahi NIM : 5113144031


(9)

DAFTAR ISI

Abstrak ... i

Kata pengantar ... ii

Daftar isi ... v

Daftar gambar ... vii

Daftar tabel ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ... 1

B. Identifikasi masalah ... 5

C. Pembatasan masalah ... 5

D. Rumusan masalah ... 6

E. Tujuan penelitian ... 6

F. Manfaat penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kerangka teoritis ... 8

1. Pengertian Keterampilan ... 8

2. Pengertian patokan pengangkatan pemangkasan ... 9

3. Jenis pemangkasan rambut layer ... 13

4. Ciri – ciri Pemangkasan Rambut Increase Layer... ... 14

5. Tehnik dan arah Pemangkasan Rambut Increase Layer ... 19

6. Langkah – langkah Pemangkasan Rambut Increase Layer ... 20


(10)

B. Kerangka konseptual ... 38

C. Pertanyaan peneliti ... 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain penelitian. ... 40

B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 40

C. Populasi dan Sampel ... 41

D. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data ... 41

E. Tehnik Analisis Data ... 45

F. Uji Kesepakatan Pengamat ... 47

G. Prosedur pelaksanaan penelitian ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian data ... 50

B. Deskripsi data penelitian ... 50

1. Distribusi frekuensi fariabel penelitian ... 51

2. Tingkat kecenderungan variabel penelitian ... 61

C. Pembahasan hasil penelitian ... 63

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 66

B. Implikasi ... 67

C. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Pemangkasan dengan sudut proyeksi 0° ... 10

Gambar 2 Penerapan sudut proyeksi 0° dalam pemangkasan ... 11

Gambar 3 Pemangkasan graduasi 0° - 60° ... 11

Gambar 4 Penerapan sudut proyeksi 0°-60° dalam pemangkasan... 11

Gambar 5 Pemangkasan layer 90° – 180°... 12

Gambar 6 Penerapan sudut proyeksi 90°-180°dalam pemangkasan... 12

Gambar 7 Garis pola pemangkasan increase layer bentuk V... 15

Gambar 8 Sudut pengangkatan pemangkasan increase layer ... 15

Gambar 9 Sudut pengangkatan pemangkasan increase layer 90° ... 16

Gambar 10 Sudut pengangkatan pemangkasan increase layer 180° ... 16

Gambar 11 Koreksi kerataan rambut ... 17

Gambar 12 Bentuk rambut pemangkasan increase layer ... 17

Gambar 13 Tekstur pemangkasan rambut increase layer ... 18

Gambar 14 Hasil keseluruhan pemangkasan increase layer ... 18

Gambar 15 Arah pemangkasan horizontal ... 19

Gambar 16 Garis pola pangkas vertical ... 19

Gambar 17 Garis pola pangkas diagonal kebelakang ... 20

Gambar 18 Macam-macam sisir ... 21

Gambar 19 Macam-macam gunting ... 22

Gambar 20 Jepit bergerigi ... 22

Gambar 21 Botol water sprayer ... 22


(12)

Gambar 23 Kep pemangkasan ... 23

Gambar 24 Sikat leher ... 23

Gambar 25 Patokan pengangkatan pemangkasan increase layer ... 24

Gambar 26 Cara membuat desain line dengan pola naik ... 25

Gambar 27 Proses parting rambut ... 25

Gambar 28 Pola garis pangkas V ... 25

Gambar 29 Bloking rambut ... 26

Gambar 30 Memangkas rambut dengan pengangkatan 0° ... 26

Gambar 31 Arah pengambilan pemangkasan rambut ... 26

Gambar 32 Pemangkasan istilah feathering ... 27

Gambar 33 Memangkas rambut dengan pengangkatan 90° ... 27

Gambar 34 Memangkas dengan pengangkatan 180° ... 27

Gambar 35 Memangkas sisi kanan dan kiri pengangkatan 90° ... 28

Gambar 36 Cara memangkas poni ... 28

Gambar 37 Hasil akhir pemangkasan rambut increase layer ... 28

Gambar 38 Seleksial aksis ... 31

Gambar 39 Petunjuk penggunaan seleksial aksis ... 31

Gambar 40 Penerapan Trigonometri Pemangkasan Rambut ... 32

Gambar 41 Desain line pola datar ... 34

Gambar 42 Desain line pola turun ... 34

Gambar 43 Desain line pola lingkar ... 35

Gambar 44 Desain line pola naik ... 35


(13)

Gambar 46 Tehnik memegang gunting ... 37

Gambar 47 Histogram melakukan ersiapan ... 52

Gambar 48 Histogram mempersiapkan alat dan bahan ... 53

Gambar 49 Histogram kemampuan melakukan komunikasi ... 54

Gambar 50 Histogram tehnik pemangkasa rambut increase layer ... 55

Gambar 51 Histogram ketepatan penggunaan peralatan ... 56

Gambar 52 Histogram kesesuaian hasil pemangkasan rambut increase layer . 57 Gambar 53 Histogram sikap bekerja ... 58

Gambar 54 Histogram lama pengerjaan... 59


(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kisi – kisi lembar pengamatan ketermpilan siswa ... 43

Tabel 2 Distribusi frekuensi data ketermpilan siswa ... 51

Tabel 3 Indikator dalam melakukan persiapan ... 51

Tabel 4 Indikator ketepatan dalam mempersiapkan alat dan bahan ... 52

Tabel 5 Indikator kemampuan dalam melakukan komunikasi ... 53

Tabel 6 Indikator pelaksanaan pemangkasan rambut increase layer ... 54

Tabel 7 Indikator ketepatan penggunaan peralatan... 55

Tabel 8 Indikator kesesuaian hasil pemangkasan rambut increase layer ... 56

Tabel 9 Indikator sikap bekerja ... 57

Tabel 10 Indikator lama pengerjaan ... 58

Tabel 11 Indikator berkemas... 59

Tabel 12 Hasil akhir pemangkasan rambut increase layer ... 60


(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kecantikan merupakan keelokan baik wajah maupun rambut secara menyeluruh. Kecantikan juga merupakan sesuatu yang indah, memiliki keseimbangan/keserasian harmoni dan simetris antara bagian tubuh lainnya. Setiap manusia pasti senang dengan sesuatu yang indah dan cantik terutama bagi kaum wanita. Setiap wanita pasti senang dengan sebutan cantik dan indah. Agar dirinya dinilai cantik oleh orang lain, umumnya wanita selalu mempercantik dirinya melalui penampilannya dengan menggunakan berbagai upaya. Salah satu upaya yang sering dilakukan oleh wanita adalah dengan menata rambut. Hal ini karena rambut merupakan mahkota bagi para wanita dan juga merupakan identitas dan ciri khas tersendiri untuk kecantikan seorang wanita.

Kecantikan rambut menjadi dambaan bagi setiap wanita, begitu besar peranan rambut bagi penampilan, maka rambut sering menjadi objek bagi pelaku bisnis, mulai dari pemangkasan rambut, perawatan, pewarnaan, hingga pemakaian berbagai aksesoris. Pada saat ini para wanita berusaha untuk melakukan berbagai macam cara untuk menata rambut menjadi lebih baik dan lebih indah salah satu cara yang digunakan untuk menata rambut adalah dengan memangkas rambut.

Pemangkasan rambut sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Pentingnya melakukan pemangkasan rambut adalah untuk menghilangkan cabang rambut, memotong ujung rambut dapat membantu menjaga pertumbuhan rambut, karena


(16)

memotong rambut secara teratur dapat membuat lapisan rambut tetap kuat dan sehat.

Pemangkasan rambut telah ada sejak zaman dahulu, seiring berkembangnya zaman dan tuntutan masyarakat, para ahli kecantikan menciptakan beberapa model pangkasan rambut yang sangat indah yaitu pangkasan solid atau disebut juga dengan pangkasan rata, pangkasan graduasi dan pangksan layer, salah satu model yang sangat disukai masyarakat adalah pangkas rambut model layer.

Pemangkasan rambut layer merupakan tehnik pemangkasan dengan sudut proyeksi atau patokan pengangkatan 90° sampai dengan 180° sehingga membentuk trap penuh sesuai yang dikehendaki , untuk melakukan pemangkasan layer membutuhkan keterampilan yang baik agar hasil yang dicapai sesuai dengan bentuk yang diinginkan Kusumawardani (2003). Keterampilan ini dapat diperoleh dari pendidikan.

Salah satu diantara semua jenjang pendidikan yang dapat meningkatkan kualitas SDM khususnya seorang hair stylist adalah pendidikan kejuruan, karena pendidikan kejuruan pelaksanaannya difokuskan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik agar dapat menguasai suatu keahlian dengan tujuan agar peserta didik dapat menjadi tenaga kerja yang kompeten dan berkualitas sesuai dengan standar kompetensi nasional indonesia.

Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah salah satu lembaga pendidikan dalam bidang kejuruan. Dimana siswa SMK dituntut untuk terampil dan ahli dalam bidangnya. SMK Negeri 8 Medan merupakan sekolah menengah kejuruan yang membuka beberapa program keahlian salah satu diantaranya adalah program


(17)

studi tata kecantikan rambut. Salah satu mata pelajaran pada jurusan ini adalah pemangkasan rambut.

Mata pelajaran pemangkasan rambut adalah mata pelajaran yang wajib diterima oleh peserta didik jurusan tata kecantikan rambut untuk menyeimbangkan kemampuan siswa dengan kebutuhan industri kecantikan. Penguasaan siswa terhadap pelajaran pemangkasan rambut dapat dilakukan melaluai proses belajar dengan menerapkan prosedur kerja yang telah ditetapkan.

Berdasarkan hasil wawancara penulis kesekolah SMK Negeri 8 Medan pada tanggal 03 Februari 2015 dengan guru bidang studi kecantikan rambut ibu Alida R.V.L. Sihite menyatakan bahwa hasil praktek pemangkasan rambut yang dimiliki siwa masih kurang baik dan masih kurang memuaskan, siswa mengalami kesulitan ketika mereka dihadapkan untuk melakukan pemangkasan rambut, salah satunya adalah pemangkasan rambut layer, hal itu dikarenakan masih kurangnya kamampuan siswa dalam membuat pola garis pemangkasan rambut, siswa ragu-ragu untuk memotong rambut, siswa masih kurang terampil dan ragu-ragu-ragu-ragu dalam menentukan patokan pengangkatan pemangkasan pada saat melakukan pemangkasan rambut siswa terlebih dahulu mengeluh sebelum memulai pemangkasan rambut dan juga dikarenakan ruang praktek yang kurang memadai, sehingga hal tersebut mengakibatkan banyak siswa yang tidak tuntas dan harus remedial.

Ketidak mampuan peserta didik juga dapat dilihat dari nilai pemangkasa yang diperoleh dari guru bidang studi tata kecantikan rambut, terlihat masih banyak siswa yang tidak mampu mencapai standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum)


(18)

yaitu nilai standard 75, nilai pemangkasan layer siswa dari tahun 2010 sampai tahun 2013 banyak yang tidak tuntas, terlihat pada tahun ajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa 30 orang, tidak ada yang memperoleh nilai 90-100, siswa yang nilainya memenuhi standar nilai ketuntasan sebanyak 13 orang dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 17 orang. Ditahun ajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa 31 orang ada peningkatan namun tidak ada siswa yang memperoleh nilai 90-100. Siswa yang mendapatkan nilai tuntas 18 orang dan 13 orang tidak tuntas, dan pada tahun ajaran 2012/2013 tidak ada peningkatan, nilai masih sama dengan tahun sebelumnya dengan jumlah siswa yang sama tidak ada siswa yang memperoleh nilai 90-100, siswa yang mendapatkan nilai tuntas sebanyak 17 orang dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 14 orang.

Berdasarkan uraian diatas perlu diketahui secara lebih terinci bagaimana keterampilan siswa dalam menentukan patokan pengangkatan pemangkasan dalam mata pelajaran pemangkasan dan penataan rambut, Sehingga peneliti

merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Analisis Keterampilan Siswa

Dalam Menentukan Patokan Pengangkatan Pada Saat Pemangkasan Rambut


(19)

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Kurangnya pengetahuan siswa tentang teori pemangkasan rambut

2. Keterampilan siswa dalam membentuk pola garis pemangkasan rambut yang masih kurang.

3. Kurangnya keterampilan siswa dalam menentukan arah penarikan rambut pada saat pemangkasan rambut.

4. Kurangnya keterampilan siswa dalam menentukan patokan pengangkatan pemangkasan rambut dengan pengangkatan 90°.

5. Kurangnya keterampilan siswa dalam menentukan patokan pengangkatan pemangkasan rambut dengan pengangkatan 180°.

6. Ketepatan waktu yang masih kurang pada saat melakukan pemangkasan rambut

C.Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini masalah yang akan diteliti dibatasi pada :

1. Keterampilan siswa dalam menentukan patokan pengangkatan pemangkasan dibatasi pada pemangkasan rambut increase layer dengan pengangkatan 90° dan 180° dengan pola naik (V)

2. Siswa yang diteliti adalah siswa kelas XI semester genap tahun ajaran 2014/2015 tata kecantikan rambut SMK Negeri 8 Medan sebanyak 31 orang.


(20)

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “Bagaimana tingkat kecenderungan keterampilan

siswa SMK Kelas XI Tata Kecantikan Rambut Dalam Menentukan Patokan Pengangkatan 90 – 180 Pada Saat Melakukan Pemangkasan Rambut Increase

Layer?”

E.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat Kecenderungan keterampilan siswa dalam Menentukan Patokan Pengangkatan Pemangkasan Pada Saat Melakukan Pemangkasan Rambut Increase Layer pada siswa Kelas XI Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 8 Medan.

F.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai bahan informasi, masukan dan pembelajaran dalam hal karya ilmiah bagi peneliti dalam meneliti analisi keterampilan siswa dalam menetukan patokan pengangkatan pada saat pemangkasan terhadap hasil pemangkasan rambut siswa kelas XI tata kecantikan rambut SMK Negeri 8 Medan.

2. Masukan bagi siswa-siswi SMK Negeri 8 Medan jurusan tata kecantikan rambut serta untuk meningkatkan aktivitas serta kreativitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran pemangkasan rambut, sehingga memperoleh hasil belajar pemangkasan rambut yang optimal.


(21)

3. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi guru SMK dalam meningkatkan metode mengajar yang lebih baik dan lebih tepat dalam mengajar materi pokok pemangkasan rambut.

4. Bagi pihak lain, sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian pada permasalahan yang sama dengan masalah yang ditelitinya.


(22)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada Bab IV, dapat disimpulkan bahwa tingkat kecenderungan keterampilan siswa dalam menentukan patokan pengangkasan pada saat pemangkasan rambut siswa kelas XI SMK Negeri 8 Medan tergolong cukup sebanyak 27 orang (90%). 2. Hasil penelitian keterampilan siswa dalam menentukan patokan pengangkatan pada saat pemangkasan rambut increase layer tergolong cukup dengan 9 indikator yaitu: (1) Indikator melakukan persiapan memperoleh skor 3 dan mendapat nilai yang baik sebesar 64%. (2) Indikator dalam mempersiapkan alat dan bahan memperoleh skor 3 dan mendapat nilai yang baik sebesar 60%. (3) Indikator kemampuan dalam melakukan komunikasi memperoleh skor 3 dan mendapat nilai yang baik sebesar 64%. (4) Indikator tehnik pelaksanaan pemangkasan rambut increase layer memperoleh skor 2 dan mendapatkan nilai yang cukup sebanyak 70%. (5) Indikator ketepatan penggunaan peralatan memperoleh skor 2 dan mendapatkan nilai yang cukup sebanyak 43%. (6) Indikator kesesuaian hasil pemangkasan rambut increase layer memperoleh skor 3 dan mendapatkan nilai yang baik sebesar 60%. (7) Indikator sikap bekerja memperoleh skor 3 dan mendapat nilai yang baik sebesar 67%. (8) Indikator lama pengerjaan memperoleh skor 2 dan mendapat nilai yang


(23)

cukup sebesar 43%. (9) Indikator berkemas memperoleh skor 3 dan mendapatkan nilai yang baik sebesar 60%.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa indikator yang mendapat nilai rata-rata paling rendah adalah indikator 5 yaitu tehnik pelaksanaan pemangkasan rambut increase layer dengan pengangkatan 90-180 dengan pola V. Hal tersebut dikarenakan siswa masih kurang menguasai materi, kurangnya ketelitian serta konsentrasi siswa, kurangnya kepercayaan diri siswa pada saat praktek pelaksanaan pemangkasan rambut. Maka untuk itu dirasa perlu untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam melakukan pemangkasan rambut increase layer dengan menambah jam pelajaran teori dan praktek, yang selama ini mata pelajaran pemangkasan rambut berlangsung sekali seminggu.

Diharapkan juga bagi siswa lebih banyak belajar dan lebih menguasai materi serta siswa diharapkan mendapatkan bimbingan dan keyakinan untuk percaya diri agar siswatidak merasa ragu dan takut untuk memangkas rambut sehingga hasil akhir pemangkasan rambut dapat tecapai sesuai keinginan.

Dengan ditemukannya jawaban penelitian diatas maka akan menjadi masukan bagi prodi tata kecantikan rambut SMK Negeri 8 Medan agar lebih dapat meningkatkan proses pembelajaran dengan menambah jam mata pelajaran sehingga menyediakan waktu yang cukup bagi siswa untuk melatih kemapuan pemangkasan rambut increase layer yang dilihat dari hasil praktek pemangkasan rambut increase layer. Salah satunya pada bagian pembuatan pola, arah penarikan rambut, serta penentuan patokan pengangkatan pemangkasan rambut.


(24)

Dengan adanya hasil dan keterampilan dalam melakukan pemangkasan rambut increase layer yang sangat baik dari siswa kelas XI SMK Negeri 8 Medan jurusan tata kecantikan rambut, maka hal itu akan merupakan modal awal bagi siswa untuk dapat mengembangkan keterampilannya pada kehidupan sehari-hari sehingga diharapkan setelah lulus dapat bekerja sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada para siswa agar lebih menguasai teori mengenai Pemangkasan dan penataan rambut, diantaranya penguasaan teori pemangkasan rambut increase layer serta keterampilan melakukan pemangkasan rambut, sikap konsentrasi, ketelitian dan kecermatan yang tinggi ketika sangat diperlukan dalam melakukan pemangkasan rambut, sehingga siswa memiliki keterampilan yang lebih baik dalam melakukan pemangkasan rambut increase layer.

2. Sebagai bahan masukan bagi pihak pengelola Jurusan Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 8 Medan untuk menyediakan waktu praktek yang lebih panjang dan dilengkapi dengan segala fasilitas, sarana dan prasarana belajar yang memadai dan mendukung siswa dalam melakukan praktek pemangkasan rambut increase layer.

3. Sebagai masukan bagi para guru pengajar terutama pengajar dibidang pemangkasan rambut, agar lebih luas membahas teori mengenai


(25)

pemangkasan dan penataan rambut serta lebih memperhatikan, membimbing dan mengembangkan sikap percaya disi siswa dan keterampilan siswa dalam melakukan pemangkasan rambut.


(26)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.Rhineka Cipta.

Alida, dkk. (1995). Modul Dasar – Dasar Pemangkasan. Jakarta : PPG IKIP Jakarta.

Astati, Sutriari. (2001). Manfaat Melakukan Pemangkasan Rambut Secara Rutin. Diakses pada 27 september 2014 dari http://tehnik - tatarias.blogspot.com/2014/09/ pengertian dan-cara-pemangkasan.html Barata, AtepAdya( 2003;31).Konsep Pelayanan Prima.Jakarta: PT.Gramedia

Pustaka Utama

Beno. (1996). Memangkas Rambut. Jakarta: PT. Bhratara

Chitrawati,S.(1987). Dasar-Dasar Tata Rias Rambut. Jakarta: PT.Karya Utama Graham, Ken. (2011). Core Haircuts. Bekasi: Clic Internasional

Githa,Vstalin.(2012). Belajar Salon, Panduan Lengkap Aneka Keterampiln Dasar Salon Kecantikan. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama

Gordon.(2000). Keterampilan Belajar Mengajar. Bandung : CV.Alfabeta

Kusumadewi, dkk.(1999). Pengetahuan Dan Seni Tata Rambut Modern. Jakarta: PT.Carina Indah Utama

Kusumawardani, Hapsari. (2003). Modul Memangkas Rambut Dasar. Malang: Tim Fakultas Universitas Negeri Malang

Nasution. (1994). Keterampilan (skill). Jakarta : PT. Raja Gravindo Persada Rostamailis, dkk.(2008). Tata Kecantikan Rambut Jilid II. Jakarta:


(27)

Rostamailis, dkk.(2008). Tata Kecantikan Rambut Jilid III. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Rizqina. (2010). Melakukan Pratata Dan Penataan Pada Rambut. Diakses pada 13] oktober 2014 dari http://cantik.me/penataan untuk semua model-rambut-panjang.digi.com

Sari, Dian Maya. (2013). Bahan Ajar Pemangkasan Rambut Dasar. Medan : Universitas Negeri Medan

Soemarjadi. (1999). Keterampilan Pembelajaran Untuk Guru dan Siswa. Jakarta: PT. Karya Utama

Sugiyono.(2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sudijono, Anas.(2014). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Theresa. (2012). Pemeliharan dan Pemangkasan Rambut Khusus Wanita. Diakses pada01 September 2014 darihttp://theresa24.blogspot.com/2014/09/cara pemangkasan-rambutwanita.html

Tiarakusuma,dkk. (2000). Tata Kecantikan Rambut Tingkat Terampil. Jakarta: PT. Carina Indah Utama

Tim Direktorat Pendidikan Masyarakat. (1988). Kesehatan Rambut Dan Kulit Kepala. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan

Winarni. (2002). Melakukan pemangkasan. Diakses pada 11 november 2009 darihttp://salonindonesia.blogspot.com/2002/09/potong-rambut-layer-teknik melingkar.html


(1)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada Bab IV, dapat

disimpulkan bahwa tingkat kecenderungan keterampilan siswa dalam menentukan patokan pengangkasan pada saat pemangkasan rambut siswa kelas XI SMK Negeri 8 Medan tergolong cukup sebanyak 27 orang (90%).

2. Hasil penelitian keterampilan siswa dalam menentukan patokan

pengangkatan pada saat pemangkasan rambut increase layer tergolong cukup dengan 9 indikator yaitu: (1) Indikator melakukan persiapan memperoleh skor 3 dan mendapat nilai yang baik sebesar 64%. (2) Indikator dalam mempersiapkan alat dan bahan memperoleh skor 3 dan mendapat nilai yang baik sebesar 60%. (3) Indikator kemampuan dalam melakukan komunikasi memperoleh skor 3 dan mendapat nilai yang baik sebesar 64%. (4) Indikator tehnik pelaksanaan pemangkasan rambut increase layer memperoleh skor 2 dan mendapatkan nilai yang cukup sebanyak 70%. (5) Indikator ketepatan penggunaan peralatan memperoleh skor 2 dan mendapatkan nilai yang cukup sebanyak 43%. (6) Indikator kesesuaian hasil pemangkasan rambut increase layer memperoleh skor 3 dan mendapatkan nilai yang baik sebesar 60%. (7) Indikator sikap bekerja memperoleh skor 3 dan mendapat nilai yang baik sebesar 67%. (8) Indikator lama pengerjaan memperoleh skor 2 dan mendapat nilai yang


(2)

cukup sebesar 43%. (9) Indikator berkemas memperoleh skor 3 dan mendapatkan nilai yang baik sebesar 60%.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa indikator yang mendapat nilai rata-rata paling rendah adalah indikator 5 yaitu tehnik pelaksanaan pemangkasan rambut increase layer dengan pengangkatan 90-180 dengan pola V. Hal tersebut dikarenakan siswa masih kurang menguasai materi, kurangnya ketelitian serta konsentrasi siswa, kurangnya kepercayaan diri siswa pada saat praktek pelaksanaan pemangkasan rambut. Maka untuk itu dirasa perlu untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam melakukan pemangkasan rambut increase layer dengan menambah jam pelajaran teori dan praktek, yang selama ini mata pelajaran pemangkasan rambut berlangsung sekali seminggu.

Diharapkan juga bagi siswa lebih banyak belajar dan lebih menguasai materi serta siswa diharapkan mendapatkan bimbingan dan keyakinan untuk percaya diri agar siswatidak merasa ragu dan takut untuk memangkas rambut sehingga hasil akhir pemangkasan rambut dapat tecapai sesuai keinginan.

Dengan ditemukannya jawaban penelitian diatas maka akan menjadi masukan bagi prodi tata kecantikan rambut SMK Negeri 8 Medan agar lebih dapat meningkatkan proses pembelajaran dengan menambah jam mata pelajaran sehingga menyediakan waktu yang cukup bagi siswa untuk melatih kemapuan pemangkasan rambut increase layer yang dilihat dari hasil praktek pemangkasan rambut increase layer. Salah satunya pada bagian pembuatan pola, arah penarikan rambut, serta penentuan patokan pengangkatan pemangkasan rambut.


(3)

Dengan adanya hasil dan keterampilan dalam melakukan pemangkasan rambut increase layer yang sangat baik dari siswa kelas XI SMK Negeri 8 Medan jurusan tata kecantikan rambut, maka hal itu akan merupakan modal awal bagi siswa untuk dapat mengembangkan keterampilannya pada kehidupan sehari-hari sehingga diharapkan setelah lulus dapat bekerja sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada para siswa agar lebih menguasai teori mengenai

Pemangkasan dan penataan rambut, diantaranya penguasaan teori pemangkasan rambut increase layer serta keterampilan melakukan pemangkasan rambut, sikap konsentrasi, ketelitian dan kecermatan yang tinggi ketika sangat diperlukan dalam melakukan pemangkasan rambut, sehingga siswa memiliki keterampilan yang lebih baik dalam melakukan pemangkasan rambut increase layer.

2. Sebagai bahan masukan bagi pihak pengelola Jurusan Tata Kecantikan

Rambut SMK Negeri 8 Medan untuk menyediakan waktu praktek yang lebih panjang dan dilengkapi dengan segala fasilitas, sarana dan prasarana belajar yang memadai dan mendukung siswa dalam melakukan praktek pemangkasan rambut increase layer.

3. Sebagai masukan bagi para guru pengajar terutama pengajar dibidang


(4)

pemangkasan dan penataan rambut serta lebih memperhatikan, membimbing dan mengembangkan sikap percaya disi siswa dan keterampilan siswa dalam melakukan pemangkasan rambut.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.Rhineka Cipta.

Alida, dkk. (1995). Modul Dasar – Dasar Pemangkasan. Jakarta : PPG IKIP

Jakarta.

Astati, Sutriari. (2001). Manfaat Melakukan Pemangkasan Rambut Secara Rutin.

Diakses pada 27 september 2014 dari http://tehnik -

tatarias.blogspot.com/2014/09/ pengertian dan-cara-pemangkasan.html Barata, AtepAdya( 2003;31).Konsep Pelayanan Prima.Jakarta: PT.Gramedia

Pustaka Utama

Beno. (1996). Memangkas Rambut. Jakarta: PT. Bhratara

Chitrawati,S.(1987). Dasar-Dasar Tata Rias Rambut. Jakarta: PT.Karya Utama Graham, Ken. (2011). Core Haircuts. Bekasi: Clic Internasional

Githa,Vstalin.(2012). Belajar Salon, Panduan Lengkap Aneka Keterampiln Dasar Salon Kecantikan. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama

Gordon.(2000). Keterampilan Belajar Mengajar. Bandung : CV.Alfabeta

Kusumadewi, dkk.(1999). Pengetahuan Dan Seni Tata Rambut Modern. Jakarta: PT.Carina Indah Utama

Kusumawardani, Hapsari. (2003). Modul Memangkas Rambut Dasar. Malang: Tim Fakultas Universitas Negeri Malang

Nasution. (1994). Keterampilan (skill). Jakarta : PT. Raja Gravindo Persada

Rostamailis, dkk.(2008). Tata Kecantikan Rambut Jilid II. Jakarta:


(6)

Rostamailis, dkk.(2008). Tata Kecantikan Rambut Jilid III. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Rizqina. (2010). Melakukan Pratata Dan Penataan Pada Rambut. Diakses pada 13] oktober 2014 dari http://cantik.me/penataan untuk semua model-rambut-panjang.digi.com

Sari, Dian Maya. (2013). Bahan Ajar Pemangkasan Rambut Dasar. Medan : Universitas Negeri Medan

Soemarjadi. (1999). Keterampilan Pembelajaran Untuk Guru dan Siswa. Jakarta: PT. Karya Utama

Sugiyono.(2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sudijono, Anas.(2014). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Theresa. (2012). Pemeliharan dan Pemangkasan Rambut Khusus Wanita. Diakses pada01 September 2014 darihttp://theresa24.blogspot.com/2014/09/cara pemangkasan-rambutwanita.html

Tiarakusuma,dkk. (2000). Tata Kecantikan Rambut Tingkat Terampil. Jakarta: PT. Carina Indah Utama

Tim Direktorat Pendidikan Masyarakat. (1988). Kesehatan Rambut Dan Kulit Kepala. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan

Winarni. (2002). Melakukan pemangkasan. Diakses pada 11 november 2009 darihttp://salonindonesia.blogspot.com/2002/09/potong-rambut-layer-teknik melingkar.html