ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMANGKASAN RAMBUT (LAYER) SMK NEGERI 8 MEDAN.

(1)

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN PEMANGKASAN RAMBUT (LAYER) SMK NEGERI 8 MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

RIRIN ELIZABETH SINAGA 5113144035

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTEREAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Ririn Elizabeth Sinaga (5113144035). Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pemangkasan Rambut (Layer) SMK Negeri 8 Medan. Program Studi Pendidikan Tata Rias. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui kesulitan belajar siswa saat persiapan alat dan bahan kerja dalam pemangkasan rambut increase layer. 2) Untuk mengetahui kesulitan belajar siswa saat memegang gunting dalam pemangkasan rambut increase layer. 3) Untuk mengetahui kesulitan belajar siswa saat membentuk garis pola oval dalam pemangkasan rambut increase layer. 4) Untuk mengetahui kesulitan belajar siswa saat mengaplikasikan teknik pemangkasan rambut increase layer di SMK Negeri 8 Medan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini menggunakan satu variabel yaitu, kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran pemangkasan rambut (layer). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Negeri 8 Medan sebanyak 30 orang. Pengambilan sampel digunakan teknik total sampling, sampel dalam penelitian adalah 30 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar pengamatan sebanyak 5 orang pengamat untuk mengukur kesulitan belajar siswa pada pemangkasan rambut increase layer. Hasil dianalisis dengan menggunakan teknik statistik dasar yang digambarkan dalam bentuk persentase. Rata-rata hasil penelitian dari 5 orang pengamat kemudian dikategorikan sangat baik dengan skor 4, baik dengan skor 3, cukup dengan skor 2 dan kurang dengan skor 1.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil pemangkasan rambut

increase layer sebesar 19,5% dan standar deviasi sebesar 2,09 % dengan skor

tertinggi 26 dan skor terendah 16. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kesulitan belajar siswa dalam melakukan pemangkasan rambut increase layer masih tergolong cukup. Kesimpulan dalam penelitian adalah (1) sebanyak 90% siswa dikategorikan baik karena siswa sudah melengkapi alat dan bahan kerja saat pemangkasan rambut increase layer. Dapat disimpulkan bahwa siswa tidak mengalami kesulitan dalam persiapan alat dan bahan kerja. (2) Sebanyak 47% siswa dikategorikan sangat baik dan sebanyak 43% siswa dikategorikan baik karena siswa sudah benar-benar mahir dalam memgang gunting ketika memangkas rambut increase layer. Dapat disimpulkan bahwa siswa tidak mengalami kesulitan dalam memegang gunting. (3) Sebanyak 63% siswa diategorikan cukup karena siswa kurang tepat membentuk garis pola oval dalam pemangkasan rambut increase layer. Dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami kesulitan saat membentuk garis pola oval. (4) Sebanyak 64% dikategorikan cukup karena siswa kurang mampu dalam mengaplikasikan teknik pemangkasan rambut

increase layer. Dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami kesulitan saat


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan anugrah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan

judul “Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pemangkasan

Rambut (Layer) Kelas XI SMK Negeri 8 Medan”. Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ayah Edison Sinaga dan Ibu Salasia terkasih yang telah mendoakan, mendukung, serta memberi saya kepercayaan dalam studi serta dalam penyelesaian skripsi ini.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih keberbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa arahan dan dorongan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Dra. Juliarti, M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing, memberi dorongan dan meluangkan waktu dalam penyelesaian skripsi ini.

2. Dra. Riana Friska Siahaan, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis selama proses pendidikan di UNIMED dan juga sebagai dosen penguji yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Dra. Rohana Aritonang, M.Pd selaku dosen penguji skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Ibu Dra. Armaini Rambe, M.Si selaku dosen penguji skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku ketua jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan 6. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtias, M.Si selaku sekretaris Jurusan Pendidikan

Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan 7. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Rias 8. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan I Fakultas Teknik


(7)

9. Seluruh keluarga terkhusus kepada bou Erlina Sinaga yang telah mendoakan, membantu serta dukungan dalam penyelesaian skripsi ini. 10. Yohana Pardede, S.Pd, Rico Malau, S.E, Dismas Barus, Fery Awan

Siburian, S.H, Oinike Setia Waruwu, S.Pd, Irene Kenethsya, S.Pd, Lamrya Simamora, S.Pd, Egia Tamariahna, S.Pd, Sheila Fajrina, S.Pd dan seluruh teman seperjuangan Program Study Tata Rias dan seluruh teman dekat yang telah banyak membantu dan memberi dukungan, saran, dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki kekurangan yang tidak sengaja ataupun karena ada keterbatasan pengetahuan. Oleh karena itu penulis menerima segala kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Medan, Maret 2016 Penulis,

Ririn Elizabeth Sinaga NIM: 5113144035


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II. DESKRIPSI TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN PERTANYAAN PENELITIANS ... 9

A. Deskripsi Teori... 9

1. Kesulitan Belajar ... 9

2. Kesulitan belajar pemangkasan rambut Increase layer... 10

3. Pemangkasan Rambut Increase Layer ... 12

a) Tujuan pemangkasan ... 12

b) Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum memangkas rambut . 13 c) Bentuk Dasar Pemangkasan Rambut... 18

d) Garis pola pemangkasan Increase layer ... 18


(9)

f) Komponen Disain Increase Layer... 21

g) Teknik Pemangkasan Increase Layer... 22

h) Macam-macam peralatan yang digunakan pada pemangkasan rambut... 23

i) Cara Memegang Gunting... 29

j) Prosedur Pemangkasan Increase Layer ... 30

B. Penelitian yang Relevan ... 34

C. Kerangka Berfikir... 35

D. Pertanyaan Peneliti... 37

BAB III. METODE PENELITIAN... 38

A. Desain Penelitian... 38

B. Defenisi Operasional dan Variabel Penelitian ... 38

C. Populasi dan Sampel Penlelitian ... 39

D. Tempat dan Waktu Penelitian ... 39

E. Prosedur Penelitian... 40

F. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data ... 41

G. Uji Kesepakatan Pengamat ... 46

H. Teknik Analisis Data... 47

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

A. Penyajian Data Penelitian ... 48

a. Persiapan alat dan bahan kerja ... 49

b. Ketepatan Memegang Gunting ... 50

c. Ketepatan membuat partingan rambut ... 51


(10)

e. Teknik Pemangkasan Rambut Increase Layer... 52

f. Ketepatan Waktu Pemangkasan Increase Layer... 53

g. Hasil Akhir Pemangkasan Increase Layer Pola Oval Dan Kerapian Sama Rata Kiri Dan Kanan ... 54

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 63

A. Kesimpulan ... 63

B. Implikasi... 64

C. Saran... 65


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kisi-kisi pengamatan pemangkasan rambut Increase

Layer ...42

2. Rubrik lembar pengamatan kesulitan belajar pemangkasan rambut Increase layer ...43

3. Uji Kesepatan pengamat ...47

4. Sebaran data persiapan alat dan bahan kerja...50

5. Sebaran data ketepatan memegang gunting ...50

6. Sebaran data ketepatan membuat partingan rambut...51

7. Sebaran data ketepatan membentuk garis pola oval ...52

8. Sebaran data teknik pemangkasan rambut increase layer ...52

9. Sebaran data ketepatan waktu pemangkasan increase layer ...53

10. Sebaran data hasil akhir pemangkasan increase layer pola oval dan kerapian sama rata kiri dan kanan ...54

11. Rata-rata kesulitan siswa pada pemangkasan rambut increase Layer ...54


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Rambut Lurus...17

2. Rambut keriting kecil...17

3. Rambut keriting besar ...18

4. Rambut menggulung ...18

5. Pola oval...19

6. Daerah interior dan eksterior...20

7. Garis Increase Layer ...21

8. Bentuk Increase Layer ...21

9. Bentuk Uniform Layer ...21

10. Tekstur Increase Layer ...22

11. Pemangkasan rambut dengan pengangkatan 90º ...23

12. Pemangkasan rambut dengan pengangkatan 180º ...23

13. Sisir Pemangkasan Rambut...24

14. Gunting pangkas ...25

15. Gunting Penipis Pemangkasan Rambut ...25

16. Jepit Bergerigi ...26

17. Kain atau cape pemangkasan Rambut ...27

18. Botol Sprayer ...27

19. Sikat/Brus Pembersih Pemangksan Rambut ...28

20. Sisir Ekor Tulang ...28

21. Sisir Setengah Blow ...29

22. Sisir Blow Penuh ...28

23. Hair Dryer...30

24. Cara memegang gunting ...30

25. Ruang area kerja...31

26. Shampoo...32

27. Conditioner ...32


(13)

29. Mencuci rambut ...33

30. Parting rambut...33

31. Pengangkatan 0°...33

32. Pengankatan 90°...34

33. Pengangkatan 180°...34

34. Pemangkasan bagian samping ...34

35. Mengecek hasil pangkasan...34

36. Hasil Jadi Pangkasan...35


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus ...68

2. Lembar Kriteria Penilaian Pengamatan Pemangkasan Increase Layer...69

3. Data hasil pengamatan...73

4. Perhitungan rata-rata hasil pengamatan ...74

5. Perhitungan rata-rata hasil kesulitan belajar ...76

6. Uj kesepakatan pengamat ...77

7. Rata-rata penilaian setiap indikator ...80

8. Mean, standart deviasi, dan distribusi frekuensi ...81


(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan. (Purwanto, 2011). Pendidikan yang mendukung pembangunan dimasa mendatang adalah pendidikan yang mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia tersebut adalah melalui pendidikan yang diisyaratkan untuk menciptakan sumber daya manusia dengan menghasilkan lulusan yang siap pakai adalah sekolah menengah kejuruan (SMK). Hal tersebut menuntut Sekolah Menengah Kejuruan untuk mengambil sikap positif dan tegas dalam menentukan identitas dirinya sebagai lembaga pendidikan atau penyedia sumber daya manusia yang profesional. Sesuai dengan kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan memiliki tujuan untuk mempersiapkan manusia di Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan beradapan dunia.

SMK Negeri 8 Medan merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang memberi bekal pengetahuan, teknologi, keterampian, sikap mandiri, disiplin, serta etos kerja yang terampil dan kreatif sehingga kelak menjadi tenaga kerja yang


(16)

2

memiliki pengetahuan dan keterampilan tingkat menengah yang sesuai dengan bidangnya. SMK Negeri 8 Medan merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang memiliki Visi dan Misi yang berisikan; Visi: mewujudkan SMK Negeri 8 Medan sebagai lembaga diklat yang unggul dalam menghasilkan tamatan dibidang keahlian Tata Boga, Tata Busana, Tata Kecantikan dan Akomodasi Perhotelan. Berstandar Internsional dan mampu bersaing dipasar global. Selanjutnya dengan Misi: menyiapkan Sumber Daya Manusia yang terampil, kreatif, bertanggung jawab dan berwawasan luas sesuai bidang keahliannya dan berorientasi mutu disegala bidangnya, mengembangkan iklim belajar dan bekerja yang kondusif, kompetitif dengan memberdayakan potensi sekolah, guru, siswa dan masyarakat yang dilandasi oleh keimanan, kejujuran dan kedisiplinan. SMK Negeri 8 Medan memiliki banyak program mata pelajaran produktif untuk mendukung tercapainya lulusan yang bermutu. Siswa menengah kejuruan diharapkan mampu menguasai setiap mata pelajaran karena setiap mata pelajaran mempunyai hubungan dan keterkaitan dengan mata pelajaran yang lainnya.

Berdasarkan kurikulum program keahlian Tata kecantikan rambut terdapat mata pelajaran pemangkasan rambut. Pemangkasan rambut merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada sekolah menengah kejuruan dan menjadi tempat untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Terkhusus pada pengetahuan siswa tentang pemangkasan rambut, siswa dituntut untuk mengetahui dan mengerti materi pemangkasan rambut supaya pengetahuan dan bahkan keterampilan siswa seimbang sehingga kemampuan siswa tidak diragukan dan mampu mengaplikasikannya dimana siswa


(17)

3

nantinya bekerja. Dengan demikian pembelajaran pemangkasan rambut disekolah sangat menunjang pendidikan. Melalui lembaga pendidikan formal, kurikulum memberikan peluang kepada siswa untuk mengembangkan pengetahuan mengenai pemangkasan rambut.

Namun kenyataannya proses belajar dan hasil praktek bahkan hasil belajar siswa pada pemangkasan rambut kelas XI Program Keahlian Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 8 Medan belum maksimal. Dilihat dari 3 tahun terakhir yaitu tahun 2010/2011 sampai tahun 2012/2013 siswa yang memperoleh nilai yang belum maksimal yaitu sebagian siswa memperoleh nilai dengan kategori cukup bahkan kategori kurang yang disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kesulitan belajar siswa pada materi pemangkasan rambut. Hal ini juga diperkuat oleh guru mata pelajaran pemangkasan, yang menjelaskan bahwa hasil praktek siswa dalam memangkas rambut pada siswa kelas XI SMK Negeri 8 Medan masih belum maksimal. Selain itu, hasil wawancara pada beberapa siswa kelas XII SMK Negeri 8 Medan yang mengatakan bahwa mereka mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran pemangkasan yakni dalam pemangkasan rambut yaitu dalam hal (1) pola pemangkasan rambut, misalnya ketika siswa menentukan garis pola diagonal belakang yaitu garis yang berbentuk U namun yang dibuat oleh siswa adalah garis berbentuk V. (2) cara memegang gunting, ketika siswa dalam proses pemangkasan rambut yaitu terjadi kesalahan saat memegang gunting yaitu siswa menggunakan jari telunjuk dan ibu jari dalam memegang gunting sementara yang tepat adalah menggunakan jari manis dan ibu jari. dan (3) teknik pemangkan rambut, kesalahan yang terjadi saat


(18)

4

mengaplikasikan teknik pemangkasan increase layer yaitu saat pengangkatan rambut. Siswa kesulitan dalam menempatkan posisi sudut pengangkatan saat melakukan pemangkasan, misalnya: saat sudut pengangkatan 90º posisi pengangkatan mengarah pada posisi dibawah ataupun diatas 90º.

Masalah lain yang ditemukan berkaitan dengan kesulitan siswa dalam pelajaran pemangkasan terdapat faktor-faktor yang menyebabkan siswa kesulitan dalam belajar pemangkasan rambut. Faktor tersebut yaitu faktor yang berasal dari dalam diri atau bersifat internal dan faktor yang berasal dari luar diri atau bersifat eksternal. Secara internal faktor-faktor tersebut menurut Sumarni, 2007 adalah intelegensi, bakat, minat, motivasi, sikap dan cara belajar, sedangkan faktor eksternal meliputi sarana dan fasilitas belajar yang dimiliki siswa di rumah, fasilitas belajar di sekolah dan metode guru mengajar.

Hasil penelitian Afriska (2012) dengan judul “Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Kurangnya Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Keterampilan SMP PGRI 2 Medan” mengatakan bahwa minat belajar internal

siswa kelas VIII-1 SMP PGRI 2 Medan adalah cukup. Ini berarti bermakna bahwa siswa kurang memiliki antusias yang tinggi untuk mencapai minat belajar yang tinggi. Idealnya apabila kelima aspek tersebut telah dimiliki siswa dengan kategori tinggi akan sangat besar pengaruhnya bagi peningkatan minat belajar keterampilan siswa. Siswa yang memiliki perhatian terhadap pelajaran, motivasi, konsentrasi, daya ingat dan rasa percaya diri yang tinggi akan terangsang untuk belajar dan akan berupaya memaksimalkan aktivitasnya dalam kegiatan belajar


(19)

5

Belajar Mata Pelajaran Desain Busana Pada Siswa Kelas XI Tata Busana SMK

Negeri 10 Medan” mengatakan bahwa kesiapan dalam belajar sangatlah penting,

contohnya dari persiapan perlengkapan belajar. Jika siswa tidak mempersiapkannya bahkan ketinggalan alat untuk mewarnai akan memperhambat belajar sehingga pekerjaan yang dikerjakan tidak selesai dan makin menumpuk. Selain itu, bahan ajar yang dimiliki kurang memadai, tidak banyak hal yang menjelaskan mewarnai secara kering bagaimana detail-detail desain apa saja yang perlu dipertegas, cara mewarnai dan sebagainya. Semua itu faktor utama yang membuat siswa kesulitan belajar.

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat meningkatkan hasil praktek pemangkasan rambut. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian Sinaga (2015)

dengan judul “Analisis Hasil Pemangkasan Rambut Dasar (Oval) Tanpa

Menggunakan Garis Pola Pemangkasan Pada Siswa SMK Negeri 10 Medan.”

Mengatakan bahwa kemampuan siswa dalam menghasilkan pangkasan rambut dasar oval berada pada kategori rendah, namun dari segi ketetapan waktu berada dalam kategori tinggi jika tanpa menggunakan garis pola pemangkasan. Hal ini merupakan suatu masukan bagi pihak pengelola SMK Negeri 10 Medan bahwa pentingnya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan pemangkasan. Selanjutnya Ria (2015) dengan judul “Hubungan Persepsi Siswa Tentang Media Pembelajaran Dengan Hasil Belajar Pangkas Dasar Pada Kelas X SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam”.Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang media pembelajaran positif untuk meningkatkan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran pangkas dasar.


(20)

6

Berdasarkan uraian diatas peneliti merasa tertarik untuk membuat suatu penelitian tentang Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pemangkasan Rambut (Layer) SMK Negeri8 Medan.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasakan latar belakang masalah seperti uraian diatas, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan dalam penelitian ini yaitu: proses belajar siswa pada pelajaran pemangkasan rambut belum maksimal, pengetahuan siswa pada materi pemangkasan rambut belum maksimal, terdapat faktor internal yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa, terdapat faktor eksternal yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa, siswa mengalamai kesulitan dalam memahami materi pelajaran pemangkasan terutama dalam pemangkasan rambut, terdapat kesulitan siswa saat melakukan praktek pemankasan rambut selanjutnya hasil praktek siswa dalam memangkas rambut belum maksimal.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, serta keterbatasan penulis dalam kemampuan, waktu, dan dana, maka yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Materi yang akan diteliti dibatasi pada pemangkasan rambut increase

layer.

2. Garis pola pangkas yang digunakan dibatasi pada garis pola oval.

3. Objek penelitian adalah siswa kelas XI Program Keahlian Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 8 Medan.


(21)

7

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana kesulitan belajar siswa saat persiapan alat dan bahan kerja dalam pemangkasan rambut increase layer?

2. Bagaimana kesulitan belajar siswa saat memegang gunting dalam pemangkasan rambut increase layer?

3. Bagaimana kesulitan belajar siswa saat membentuk garis pola oval yang dalam pemangkasan rambut increase layer?

4. Bagaimana kesulitan belajar siswa saat mengaplikasikan teknik pemangkasan rambut increase layer?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui kesulitan belajar siswa saat persiapan alat dan bahan

kerja dalam pemangkasan rambut increase layer.

2. Untuk mengetahui kesulitan belajar siswa saat memegang gunting dalam pemangkasan rambut increase layer.

3. Untuk mengetahui kesulitan belajar siswa saat membentuk garis pola oval dalam pemangkasan rambut increase layer.

4. Untuk mengetahui kesulitan belajar siswa saat mengaplikasikan teknik pemangkasan rambut increase layer.


(22)

8

F. Manfaat Penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:

1. Untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan dalam pembuatan karya ilmiah dan merupakan sarana untuk menambah wawasan, pengetahuan, sikap serta keterampilan bagi penulis.

2. Untuk memberikan masukan kepada pihak sekolah, khususnya buat para siswa kelas XI SMK Negeri 8 Medan guna meningkatkan kualitas siswa. 3. Sebagai syarat menyelesaikan program Sarjana Pendidikan di Jurusan


(23)

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan dari jumlah sampel yang dipergunakan untuk mengambil data penelitian diperoleh berdasarkan hasil persentasi penilaian pengamatan diketahui berdasarkan tujuan bahwa:

1. Sebanyak 90% siswa dikategorikan baik karena siswa sudah melengkapi alat dan bahan kerja saat pemangkasan rambut increase layer. Dapat disimpulkan bahwa siswa tidak mengalami kesulitan dalam persiapan alat dan bahan kerja. 2. Sebanyak 47% siswa dikategorikan sangat baik dan sebanyak 43% siswa

dikategorikan baik karena siswa sudah benar-benar mahir dalam memgang gunting ketika memangkas rambut increase layer. Dapat disimpulkan bahwa siswa tidak mengalami kesulitan dalam memegang gunting.

3. Sebanyak 63% siswa diategorikan cukup karena siswa kurang tepat membentuk garis pola oval dalam pemangkasan rambut increase layer. Dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami kesulitan saat membentuk garis pola oval.

4. Sebanyak 64% dikategorikan cukup karena siswa kurang mampu dalam mengaplikasikan teknik pemangkasan rambut increase layer. Dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami kesulitan saat mengaplikasikan teknik pemangkasan rambut increase layer.


(24)

68

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian maka diberikan implikasi sebagai berikut:

1. Kesulitan belajar dalam persiapan alat dan bahan kerja yaitu kelengkapan alat dan bahan kerja pemangkasan rambut siswa tidak kesulitan. Dalam persiapan alat dan bahan kerja membutuhkan persiapan yang maksimal yaitu dengan melengkapi alat dan bahan yang digunakan saat pemangkasan rambut, sehingga akan membantu kelancaran proses pemangkasan rambut increase

layer.

2. Kesulitan belajar dalam ketepatan memegang gunting siswa tidak mengalami kesulitan. Dalam pemangkasan rambut increase layer membutuhkan kemahiran saat memegang gunting. Memegang gunting dengan tepat akan membantu kelancaran siswa dalam proses pemangkasan rambut increase

layer.

3. Siswa mengalami kesulitan belajar dalam membentuk garis pola oval. Dimana siswa kurang memahami bentuk garis pola oval yang tepat dan siswa juga kesulitan membedakan garis pola oval dengan garis pola lainnya, sehingga saat melakukan pemangkasan increase layer siswa kurang mampu membentuk garis pola oval dengan tepat.

4. Siswa mengalami kesulitan belajar dalam mengaplikasikan teknik pemangkasan rambut increase layer. Siswa kurang memahami teknik pemangkasan rambut increase layer sehingga siswa tidak mampu mengaplikasikan teknik pemangkasan rambut increase layer dengan maksimal. Dalam pemangkasan rambut increase layer, hal yang paling


(25)

69

penting diperhatikan adalah dalam teknik pemangkasan rambut. Sehingga akan memperoleh hasil pemangkasan rambut yang sesuai dengan bentuk pemangkasan rambut increase layer.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi diatas menunjukkan bahwa siswa tidak mengalami kesulitan saat persiapan alat dan bahan kerja dan siswa tidak mengalami kesulitan saat memegang gunting dalam pemangkasan rambut

increase layer. Namun siswa mengalami kesulitan saat membentuk garis pola oval

dan saat mengaplikasikan teknik pemangkasan rambut increase layer.

Diharapkan pada siswa SMK Negeri 8 Medan lebih memahami teori tentang pemangkasan rambut increase layer dan siswa lebih sering latihan memangkas rambut.


(26)

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta:Rineka

Baharuddin dan Wahyuni, Esa Nur. 2007. Teori Belajar & Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Githa, Vstalin. 2012. Belajar Salon. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama International, Clic. 2011. Hair Cutting. USA

Kusumawardani, Hapsari. 2003. Memangkas Rambut Dasar. Malang: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan

Mistiati. 2015. “Faktor-faktor Kesulitan Belajar Mata Pelajaran Desain Busana

pada Siswa Kelas XI Tata Busana SMK Negeri 10 Medan”. Universitan

Negeri Medan. Skripsi

Purnomo, Echo. 2014.

http://tehnik-tatarias.blogspot.co.id/2014/09/pengertian-dan-cara-pemangkasan-layer.html

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rostamailis, dkk. 2008. Tata Kecantikan Rambut. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Sari, Dian Maya. 2013.


(28)

70

Sartini, dkk. 2000. Tata Kecantikan Rambut Tingkat Terampil. Jakarta: Meutia Cipta Sarana

Saryono, dkk. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: Nuha Medika

Sihombing, Eva. 2015. “Analisis Teknologi Menjahit pada Hasil Praktik

Pembuatan Jas Wanita Siswa Kelas XI Tata Busana SMK Negeri 1 Laguboti”. Universitas Negeri Medan. Skripsi

Simanungkalit, Bernat Fernando. 2014. Skripsi“Identifikasi Kesulitan Belajar

Membatik Siswa Program Keahlian Kria Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi”.

Universitas Negeri Medan

Sitorus, Novrida Astuti. 2015.“Analisis Hasil Belajar PemangkasanRambut

Dasar Pada Siswa Kelas X SMK Pemda Lubuk Pakam”. Universitas Negeri

Medan. Skripsi

Subana, dkk. 2000. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia Sudjana. 2012. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sudijono, Anas.2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Wahyono. 3:27 PM.


(1)

67 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan dari jumlah sampel yang dipergunakan untuk mengambil data penelitian diperoleh berdasarkan hasil persentasi penilaian pengamatan diketahui berdasarkan tujuan bahwa:

1. Sebanyak 90% siswa dikategorikan baik karena siswa sudah melengkapi alat dan bahan kerja saat pemangkasan rambut increase layer. Dapat disimpulkan bahwa siswa tidak mengalami kesulitan dalam persiapan alat dan bahan kerja. 2. Sebanyak 47% siswa dikategorikan sangat baik dan sebanyak 43% siswa

dikategorikan baik karena siswa sudah benar-benar mahir dalam memgang gunting ketika memangkas rambut increase layer. Dapat disimpulkan bahwa siswa tidak mengalami kesulitan dalam memegang gunting.

3. Sebanyak 63% siswa diategorikan cukup karena siswa kurang tepat membentuk garis pola oval dalam pemangkasan rambut increase layer. Dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami kesulitan saat membentuk garis pola oval.

4. Sebanyak 64% dikategorikan cukup karena siswa kurang mampu dalam mengaplikasikan teknik pemangkasan rambut increase layer. Dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami kesulitan saat mengaplikasikan teknik pemangkasan rambut increase layer.


(2)

68

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian maka diberikan implikasi sebagai berikut:

1. Kesulitan belajar dalam persiapan alat dan bahan kerja yaitu kelengkapan alat dan bahan kerja pemangkasan rambut siswa tidak kesulitan. Dalam persiapan alat dan bahan kerja membutuhkan persiapan yang maksimal yaitu dengan melengkapi alat dan bahan yang digunakan saat pemangkasan rambut, sehingga akan membantu kelancaran proses pemangkasan rambut increase layer.

2. Kesulitan belajar dalam ketepatan memegang gunting siswa tidak mengalami kesulitan. Dalam pemangkasan rambut increase layer membutuhkan kemahiran saat memegang gunting. Memegang gunting dengan tepat akan membantu kelancaran siswa dalam proses pemangkasan rambut increase layer.

3. Siswa mengalami kesulitan belajar dalam membentuk garis pola oval. Dimana siswa kurang memahami bentuk garis pola oval yang tepat dan siswa juga kesulitan membedakan garis pola oval dengan garis pola lainnya, sehingga saat melakukan pemangkasan increase layer siswa kurang mampu membentuk garis pola oval dengan tepat.

4. Siswa mengalami kesulitan belajar dalam mengaplikasikan teknik pemangkasan rambut increase layer. Siswa kurang memahami teknik pemangkasan rambut increase layer sehingga siswa tidak mampu mengaplikasikan teknik pemangkasan rambut increase layer dengan


(3)

69

penting diperhatikan adalah dalam teknik pemangkasan rambut. Sehingga akan memperoleh hasil pemangkasan rambut yang sesuai dengan bentuk pemangkasan rambut increase layer.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi diatas menunjukkan bahwa siswa tidak mengalami kesulitan saat persiapan alat dan bahan kerja dan siswa tidak mengalami kesulitan saat memegang gunting dalam pemangkasan rambut increase layer. Namun siswa mengalami kesulitan saat membentuk garis pola oval dan saat mengaplikasikan teknik pemangkasan rambut increase layer.

Diharapkan pada siswa SMK Negeri 8 Medan lebih memahami teori tentang pemangkasan rambut increase layer dan siswa lebih sering latihan memangkas rambut.


(4)

(5)

69

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta:Rineka

Baharuddin dan Wahyuni, Esa Nur. 2007. Teori Belajar & Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Githa, Vstalin. 2012. Belajar Salon. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

International, Clic. 2011. Hair Cutting. USA

Kusumawardani, Hapsari. 2003. Memangkas Rambut Dasar. Malang: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan

Mistiati. 2015. “Faktor-faktor Kesulitan Belajar Mata Pelajaran Desain Busana pada Siswa Kelas XI Tata Busana SMK Negeri 10 Medan”. Universitan

Negeri Medan. Skripsi

Purnomo, Echo. 2014. http://tehnik-tatarias.blogspot.co.id/2014/09/pengertian-dan-cara-pemangkasan-layer.html

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rostamailis, dkk. 2008. Tata Kecantikan Rambut. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Sari, Dian Maya. 2013. http://www.bahanajardian.pdf.com/2012/10/minat-belajar.html


(6)

70

Sartini, dkk. 2000. Tata Kecantikan Rambut Tingkat Terampil. Jakarta: Meutia Cipta Sarana

Saryono, dkk. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: Nuha Medika

Sihombing, Eva. 2015. “Analisis Teknologi Menjahit pada Hasil Praktik Pembuatan Jas Wanita Siswa Kelas XI Tata Busana SMK Negeri 1 Laguboti”. Universitas Negeri Medan. Skripsi

Simanungkalit, Bernat Fernando. 2014. Skripsi“Identifikasi Kesulitan Belajar Membatik Siswa Program Keahlian Kria Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi”. Universitas Negeri Medan

Sitorus, Novrida Astuti. 2015.“Analisis Hasil Belajar PemangkasanRambut Dasar Pada Siswa Kelas X SMK Pemda Lubuk Pakam”. Universitas Negeri Medan. Skripsi

Subana, dkk. 2000. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia

Sudjana. 2012. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sudijono, Anas.2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Wahyono. 3:27 PM. http://www.pendidikanekonomi.com/2015/04/pengertian-kesulitan-belajar-dan-faktor.html