digunakan sebagai variabel instrumen untuk analisis konvergensi adalah adanya  hubungan  yang  langsung  antara  kualitas  tenaga  kerja  dengan
produktivitas  dalam  kegiatan  produksi.  Sedangkan  dalam  analisis ketimpangan,  share  tenaga  kerja  yang  berpendidikan  SMA  ke  atas
digunakan  untuk  menghilangkan  bias  yang  disebabkan  adanya  lag variabel pendidikan dalam kegiatan ekonomi.
10. Pengeluaran  rutin  pemerintah  kabupatenkota  yang  digunakan  sebagai
variabel  instrumen  untuk  analisis  konvergensi  dan  data  pada  level provinsi  untuk  analisis  ketimpangan.  Variabel  ini  terdiri  dari  belanja
pegawai,  belanja  barang  dan  jasa,  belanja  perjalanan  dinas,  belanja pemeliharaan,  belanja  bunga,  belanja  subsidi,  belanja  bantuan
keuangan, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil, belanja tak terduga dan belanja lain-lain.
11. Pajak  daerah  kabupatenkota,  hanya  digunakan  sebagai  variabel
instrumen untuk analisis konvergensi. 12.
Jumlah  puskesmas  pada  level  provinsi,  sebagai  proksi  variabel infrastruktur kesehatan yang menjangkau seluruh masyarakat sampai ke
level kecamatan. 13.
Jumlah energi listrik yang terjual kepada konsumen pada level provinsi. Pemilihan variabel ini mengacu pada konsumsi konsumen, bukan pada
jumlah energi listrik yang diproduksi. 14.
Volume air bersih PDAM yang disalurkan kepada konsumen pada level provinsi.  Pemilihan  variabel  ini  juga  mengacu  pada  konsumsi
konsumen, bukan pada volume air bersih yang diproduksi. 15.
Panjang jalan yang kondisinya baik dan sedang, baik jalan negara, jalan provinsi  maupun  jalan  kabupatenkota  di  masing-masing  provinsi.
Kondisi  jalan  yang  baik  dan  sedang  diharapkan  lebih  menentukan kelancaran  kegiatan  ekonomi  dibandingkan  jalan  yang  rusak,  sehingga
panjang  jalan  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  tidak  memasukkan jalan yang rusak.
Sumber data yang digunakan tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS, Departemen  Keuangan,  PLN,  PDAM,  Dinas  Kesehatan,  BKPM  dan  data-data
pendukung lainnya.
3.2. Metode Analisis
3.2.1. Koefisien Variasi Williamson
Koefisien  variasi  Williamson  digunakan  untuk  mengukur  perbedaan  nilai output rata-rata yang dihasilkan suatu wilayah. Ukuran ini biasanya menggunakan
data PDRB perkapita untuk mengukur ketimpangan pembangunan antar wilayah, yang dinyatakan dengan rumus:
��
�
=
�
�� �
∑ �
�
���
� �
���
��
,   0  CV
w
1…………….............................3.1 Dimana:
�
�
:  PDRB perkapita wilayah ke-i ��
:  PDRB perkapita seluruh wilayah �
�
:  jumlah penduduk wilayah ke-i �
:  jumlah penduduk seluruh wilayah Penelitian  ini  juga  menghitung  koefisien  variasi  Williamson  untuk
mengukur  perbedaan  nilai  pengeluaran  rumah  tangga  rata-rata  yang  dihasilkan suatu  wilayah  secara  agregat.  Selanjutnya  pengeluaran  rumah  tangga  tersebut
dibagi  dengan  jumlah  penduduk  untuk  mendapatkan  nilai  pengeluaran  rumah tangga perkapita dan digunakan sebagai variabel y.
3.2.2. Analisis Data Panel Statis
Data panel adalah data yang memiliki dimensi ruang individu dan waktu, yang merupakan gabungan antara data silang cross section dengan data runtut
waktu time series. Jika setiap unit cross section memiliki jumlah observasi time series  yang  sama  maka  disebut  sebagai  balanced  panel.  Sebaliknya  jika  jumlah
observasi berbeda untuk setiap unit cross section maka disebut unbalanced panel. Keunggulan dari penggunaan data panel dalam analisis ekonometrik antara
lain:  i  mampu  mengontrol  heterogenitas  individu;  ii  memberikan  informasi yang  lebih  banyak  dan  beragam,  meminimalkan  masalah  kolinieritas
collinearity,  meningkatkan  jumlah  derajat  bebas  dan  lebih  efisien;  iii  data panel  umumnya  lebih  baik  bila  digunakan  dalam  studi  dynamics  of  adjustment;
iv  data  panel  lebih  baik  dalam  mengukur  dan  mengidentifikasi  serta  mengukur efek yang tidak dapat dideteksi apabila menggunakan data cross section atau time
series  murni;  dan  v  data  panel  dapat  digunakan  untuk  mengonstruksi  dan menguji  model  perilaku  yang  lebih  kompleks  dibandingkan  data  cross  section
atau time series murni. Meskipun demikian, analisis data panel juga memiliki beberapa kelemahan
dan  keterbatasan  dalam  penggunaannya  khususnya  apabila  data  panel dikumpulkan atau diperoleh dengan  metode survei. Permasalahan tersebut antara
lain: i relatif besarnya data panel karena melibatkan komponen cross section dan time  series  menimbulkan  masalah  disain  survei  panel,  pengumpulan  dan
manajemen  data  masalah  yang  umumnya  dihadapi  di  antaranya:  coverage, nonresponse,  kemampuan  daya  ingat  responden  recall,  frekuensi,  dan  waktu
wawancara;  ii  distorsi  kesalahan  pengamatan  measurement  error  yang umumnya  terjadi  karena  kegagalan  respon  contoh:  pertanyaan  yang  tidak  jelas,
ketidaktepatan  informasi,  dan  lain-lain;  iii  masalah  selektivitas,  yakni: selfselectivity,  nonresponse,  attrition  jumlah  responden  yang  terus  berkurang
pada survey lanjutan; dan iv cross section dependence contoh: apabila macro panel  data  dengan  unit  analisis  negara  atau  wilayah  dengan  deret  waktu  yang
panjang  mengabaikan  cross-country  dependence  maka  dapat  mengakibatkan kesimpulan-kesimpulan yang tidak tepat miss leading inference.
Data  panel  dapat  didefinisikan  sebagai  observasi  berulang  pada  setiap  unit cross  section  yang  sama,  yang  memiliki  karakteristik  di  mana  N    1  dan  T    1.
Misalkan y
it
merupakan nilai varabel dependen untuk unit cross section ke-i pada waktu  ke-t  dengan  i  =  1,  2,…,  N  dan  t  =  1,  2,…,T.  Dan  misalkan  terdapat  K
variabel penjelas yang masing-masing diberi indeks j = 1, 2,…,K serta dinotasikan sebagai
�
�� �
,  yang  menyatakan  nilai  variabel  penjelas  ke-j  untuk  unit  ke-i  pada waktu  ke-t.  Cara  yang  sering  digunakan  untuk  mengorganisir  data  panel  adalah
dengan menuliskannya ke dalam bentuk matriks sebagai berikut:
�
�
= �
�
��
�
��
⋮ �
��
�; �
�
= ⎣
⎢ ⎢
⎡�
�� �
�
�� �
⋯ �
�� �
�
�� �
⋮ �
�� �
⋯ ⋮ ⋱
�
�� �
⋮ �
�� �
�
�� �
⋯ �
�� �
⎦ ⎥
⎥ ⎤
; �
�
= �
�
��
�
��
⋮ �
��
� ..................................3.2
dengan �
��
menyatakan  gangguan  acak  untuk  unit  ke-i  pada  waktu  ke-t. Selanjutnya data tersebut disederhanakan dalam bentuk stack sebagai berikut:
� = � �
�
�
�
⋮ �
�
�;  � = � �
�
�
�
⋮ �
�
�; � =   � �
�
�
�
⋮ �
�
� ...............................................................3.3
dengan y adalah matriks berukuran NTx1, X adalah matriks berukuran NTxK, dan ε  adalah  matriks  berukuran  NTx1.  Model  standar  data  panel  linier  dapat
diekspresikan sebagai y = X
β + ε ................................................................................................3.4 dengan
β  adalah matriks berukuran NT x 1 yang diekspresikan sebagai
� =   � �
�
�
�
⋮ �
�
� ..................................................................................................3.5
Ada beberapa metode yang sering digunakan untuk mengestimasi parameter model  data  panel  statis.  Metode  sederhana  yang  sering  digunakan  adalah  pooled
estimator  atau  dikenal  sebagai  metode  least  square  yang  umumnya  digunakan pada  model  cross  section  dan  time  series  murni.  Sebagaimana  dibahas
sebelumnya  bahwa  data  panel  memiliki  jumlah  observasi  lebih  banyak dibandingkan  data  cross  section  dan  time  series  murni.  Akibatnya,  ketika  data
digabungkan  menjadi  pool  data,  regresi  yang  dihasilkan  cenderung  lebih  baik dibandingkan regresi yang menggunakan data cross section dan time series murni.
Akan tetapi, dengan mengabungkan data, maka variasi atau perbedaan baik antara individu  dan  waktu  tidak  dapat  terlihat.  Hal  ini  tentunya  kurang  sesuai  dengan
tujuan  dari  digunakannya  data  panel.  Lebih  jauh  lagi,  dalam  beberapa  kasus, penduga yang dihasilkan melalui least square dapat menjadi bias akibat kesalahan
spesifikasi data. Untuk  mengatasi  permasalahan  tersebut,  ada  dua  metode  yang  biasanya
digunakan  dalam  pemodelan  data  panel,  yakni  metode  efek  tetap  fixed  effects model dan metode efek random random effects model. Persamaan berikut: