Rehabilitasi Mangrove Luas Area Rehabilitasi dan Kebutuhan Bibit Mangrove
KEBERLANJUTAN KELEMBAGAAN KOMUNITAS PROGRAM REHABILITASI MANGROVE
Program rehabilitasi mangrove hadir sebagai upaya penanggulangan hutan mangrove yang sudah rusak di Desa Muara. Kegiatan rehabilitasi mangrove oleh
CSR PT Pertamina ini melibatkan masyarakat Desa Muara sebagai pelaksana aktif dalam kegiatan tersebut. Kegiatan tersebut meliputi pencarian benih mangrove di
alam, penyemaian, penanaman, dan pemeliharaan. Untuk melakukan kegiatan tersebut penyelenggara program rehabilitasi mangrove mengajak masyarakat yang
bersedia untuk ikut dalam kegiatan rehabilitasi dengan membentuk kelompok. Pada
awal kegiatan kelompok tersebut diberi nama sebagai kelompok “tanam-semai- pelihara”. Kelompok ini memiliki struktur keanggotaan. Kelompok memiliki empat
koordinator, yang terdiri dari koordinator tanam, koordinator semai, koordinator pendidikan dan koordinator umum. Koordinator umumlah yang mengetuai seluruh
keanggotaan kelompok.
Menurut Nasdian 2005 tipologi kelembagaan komunitas lokal “dikonstruksi” berdasarkan dua variabel pokok, yaitu: tinggi rendahnya
“keseimbangan pelayanan-peranserta” dalam suatu kelembagaan dan 2 berfungsi- tidaknya good governance dalam suatu kelembagaan. Sehingga keberlanjutan suatu
kelembagaan dapat dilihat dari tinggi-rendahnya keseimbangan pelayanan- peranserta dan berfungsi-tidaknya good governance. Berfungsi-tidaknya good
governance dapat dilihat dari empat indikator yaitu demokrasi, transparansi, akuntabilitas, dan jejaring kelembagaan.
Keseimbangan Pelayanan-Peranserta
Keseimbangan pelayanan-peranserta merupakan keseimbangan antara pelayanan dan peran serta masyarakat di dalam proses pelaksanaan kegiatan
rehabilitasi mangrove. Tingkat keseimbangan pelayanan-peranserta diukur dengan memberikan sembilan pertanyaan tertutup kepada anggota kelompok rehabilitasi
mangrove. Pertanyaan sangat setujusetujutidak setujusangat tidak setuju diberikan, kemudian diakumulasikan dengan indeks skala ordinal. Jumlah dan
persentase anggota kelompok berdasarkan keseimbangan pelayanan-peranserta disajikan pada Tabel 12.
Tabel 12 Jumlah dan persentase anggota kelompok rehabilitasi mangrove
berdasarkan keseimbangan pelayanan-peranserta di Desa Muara Tahun 2015
No Pelayanan
–Peranserta Jumlah
Persentase
1 Tinggi
27 100.0
2 Rendah
0.0
Total 27
100.0
Tabel 12 menunjukkan sebaran anggota kelompok rehabilitasi mangrove berdasarkan keseimbangan pelayanan-peranserta di Desa Muara. Sebanyak 100.0
anggota kelompok rehabilitasi mangrove menunjukkan keseimbangan pelayanan-peranserta termasuk dalam tingkatan tinggi. Persentase jumlah anggota
kelompok rehabilitasi mangrove berdasarkan keseimbangan pelayanan-peranserta dapat terlihat jelas pada Gambar 7.
Gambar 7 Persentase anggota kelompok rehabilitasi mangrove berdasarkan
keseimbangan pelayanan-peranserta di Desa Muara Tahun 2015
Pelayanan yang didapatkan anggota kelompok berupa penyuluhan terkait mangrove dan rehabilitasi mangrove, penyediaan fasilitas untuk kebutuhan
rehabilitasi mangrove melalui ketua kelompok, kunjungan ke kawasan mangrove, dan lainnya. Sedangkan peranserta anggota sangat terlihat dalam pelaksanaan
kegiatan rehabilitasi mangrove. Pelaksanaan kegiatan mangrove sepenuhnya dilakukan oleh anggota kelompok program rehabilitasi dengan didampingi oleh
petugas lapangan. Pelaksanaan kegiatan rehabilitasi mangrove meliputi pencarian benih, penyemaian, penanaman di lapang, dan pemeliharaan. Kegiatan tersebut
dilakukan oleh anggota kelompok rehabilitasi mangrove. Petugas lapang hanya memberi intruksi seperti jumlah tanaman, jarak tanam, dan lokasi penanaman.
Meskipun petugas lapang juga memberi teknik dan cara menanam, namun masyarakat sudah memiliki kemampuan dalam menanam mangrove. Seperti yang
diungkapkan oleh AMN,
“Cara penanaman sebenarnya masyarakat desa lebih paham bagaimana untuk menanam pohon mangrove
”─AMN Sehingga masyarakatpun diberi kesempatan untuk menanam dengan cara
yang biasa mereka lakukan dalam menanam mangrove. Sedangkan lokasi penanaman dan jumlah tanaman tergantung pada perencanaan yang sudah dibuat
oleh penyelenggara progam. Peranserta anggota kelompok kurang terlihat dalam perencanaan kegiatan terkait kegiatan rehabilitasi mangrove.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Tinggi Rendah
Per sen
Good Governance
Good Governance merupakan tata kelola kelembagaan yang dapat dilihat dari empat indikator yaitu demokrasi, transparansi, akuntabilitas, dan jejaring
kelembagaan. Demokrasi
Demokrasi merupakan proses pengambilan keputusan yang ditetapkan melalui musyawarah bersama anggota. Tingkat demokrasi diukur dengan
memberikan tiga pertanyaan tertutup kepada anggota kelompok rehabilitasi mangrove. Pertanyaan sangat setujusetujutidak setujusangat tidak setuju
diberikan, kemudian diakumulasikan dengan indeks skala ordinal. Jumlah dan persentase anggota kelompok rehabilitasi mangrove berdasarkan tingkat demokrasi
disajikan pada Tabel 13.
Tabel 13 Jumlah dan persentase anggota kelompok rehabilitasi mangrove
berdasarkan demokrasi di Desa Muara Tahun 2015
No Demokrasi
Jumlah Persentase
1 Tinggi
0.0 2
Rendah 27
100.0
Total 27
100.0
Tabel 13 menunjukkan sebaran anggota kelompok rehabilitasi mangrove berdasarkan tingkat demokrasi pada program rehabilitasi mangrove di Desa Muara.
Sebanyak 100 anggota kelompok rehabilitasi mangrove menyatakan tingkat demokrasi pada program rehabilitasi mangrove di Desa Muara berada pada
tingkatan rendah. Persentase anggota kelompok rehabilitasi mangrove berdasarkan tingkat demokrasi dapat lebih jelas terlihat pada Gambar 8.
Gambar 8 Persentase anggota kelompok rehabilitasi mangrove berdasarakan demokrasi
di Desa Muara Tahun 2015
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Tinggi Rendah
Per sen