Penanaman Tanaman Multiguna di Pemukiman
Desa Muara berada pada tingkatan tinggi. Persentase anggota kelompok rehabilitasi mangrove berdasarkan tingkat akuntabilitas dapat dilihat secara jelas pada Gambar
10.
Tabel 15 Jumlah dan persentase anggota kelompok rehabilitasi mangrove
berdasarkan akuntabilitas di Desa Muara Tahun 2015
No Akuntabilitas
Jumlah Persentase
1 Tinggi
4 14.8
2 Rendah
23 85.2
Total 27
100.0
Gambar 10 Persentase anggota kelompok rehabilitasi mangrove berdasarkan
akuntabilitas di Desa Muara Tahun 2015
Kelompok tidak memiliki laporan kegiatan maupun laporan keuangan kelompok. Laporan kegiatan dibuat oleh petugas lapangan yang kemudian
dilaporkan kepada penanggung jawab programproyek. AMN mengungkapkan,
“
biasanya petugas lapang mencatat di lapang, nanti dia yang buat laporan ke atasan pemegang programproyek, baru dilapor ke
Pertaminanya”─AMN Sedangkan laporan kegiatan dan laporan keuangan kepada anggota
kelompok pun tidak ada. Hal ini disampaikan oleh AMN sebagai koordinator umum kelompok rehabilitasi mangrove,
“kalo laporan tertulis ke anggota sih ga ada. Mereka mah asal sudah dibayar saja ya udah, jadi kelompok ini ga ada laporan-laporan tertulis
gitu”─AMN Kemudian terkait keuangan diurus oleh petugas lapangan yang kemudian
disampaikan kepada koordinator umum. Pembagian upah didasarkan pada jumlah benih yang di dapat dan jumlah bibit yang ditanam. Penentuan jumlah upah per
benihbibit sudah ditentukan oleh petugas lapangan. Sehingga tidak ada uang kelompok, karena pembagian upah langsung kepada masing-masing anggota.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Tinggi Rendah
Pesen
Jejaring Kelembagaan
Jejaring kelembagaan merupakan relasi kerjasama atau interaksi yang terbangun antar kelembagaan di dalam dan di luar kelompok rehabilitasi mangrove
di Desa Muara. Tingkat jejaring kelembagaan diukur dengan memberikan sepuluh pertanyaan tertutup kepada anggota kelompok rehabilitasi mangrove. Pertanyaan
sangat setujusetujutidak setujusangat tidak setuju diberikan, kemudian diakumulasikan dengan indeks skala ordinal. Jumlah dan persentase anggota
kelompok rehabilitasi mangrove berdasarkan tingkat jejaring kelembagaan disajikan pada Tabel 16.
Tabel 16 Jumlah dan persentase anggota kelompok rehabilitasi mangrove
berdasarkan jejaring kelembagaan di Desa Muara Tahun 2015
No Jejaring Kelembagaan
Jumlah Persentase
1 Tinggi
6 22.2
2 Rendah
21 77.8
Total 27
100.0
Tabel 16 menunjukkan sebaran anggota kelompok rehabilitasi mangrove berdasarkan jejaring kelembagaan pada program rehabilitasi mangrove di Desa
Muara. Sebanyak 77.8 anggota kelompok rehabilitasi mangrove menunjukkan tingkat jejaring kelembagaan program rehabilitasi mangrove di Desa Muara berada
pada tingkatan rendah. Sedangkan sebanyak 22.2 anggota kelompok rehabilitasi mangrove menunjukkan tingkat jejaring kelembagaan pada program rehabilitasi
mangrove di Desa Muara berada pada tingkatan tinggi. Persentase jumlah anggota kelompok rehabilitasi mangrove berdasarkan tingkat jejaring kelembagaan dapat
dilihat secara jelas pada Gambar 11.
Pihak-pihak atau lembaga-lembaga yang terlibat langsung dalam kelangsungan kegiatan rehabilitasi mangrove yaitu Pertamina, Trisakti, IPB,
Perhutani dan pemerintah desa. Pertamina sebagai penyelenggara dan penyedia dana. Trisakti sebagai penanggung jawab programproyek rehabilitasi mangrove.
IPB sebagai penyedia petugas lapangan. Ketiga lembaga inilah yang paling berpengaruh terhadap keberlanjutan program rehabilitasi mangrove. Sedangkan
Perhutani sebagai pemilik lahan hutan mangrove di Desa Muara belum menunjukkan kepeduliannya untuk ikut bekerja sama dalam pelaksanaan kegiatan
rehabilitasi mangrove. Perhutani hanya memperbolehkan lahannnya untuk ditanami mangrove oleh kelompok rehabilitasi mangrove. Hal ini diungkapkan oleh AMN,
“kepedulian Perhutani sangat rendah terhadap lahan mangrove di desa ini. Tidak ada pengawasan dari Perhutani kemudian kepedulian
masyarakat rendah, maka mudah sekali untuk merusak hutan mangrove
di Desa Muara.” ─AMN