PENGARUH ISU NUKLIR IRAN TERHADAP KEBIJAKAN POLITIK DAN KEAMANAN AMERIKA SERIKAT ATAS IRAN DI TIMUR TENGAH

(1)

SKRIPSI

PENGARUH ISU NUKLIR IRAN TERHADAP KEBIJAKAN POLITIK DAN KEAMANAN AMERIKA SERIKAT ATAS IRAN DI TIMUR

TENGAH

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ilmu politik (S.IP) strata-1 Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Oleh : Arif Adi Bachtiar

NIM: 08260065

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK HUBUNGAN INTERNASIONAL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2013


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Nam a : Arif Adi Bacht iar

Nim : 08260065

Jurusan : Hubungan Int ernasional Fakult as : Ilm u Sosial dan Ilm u Polit ik

Judul Skripsi : Pengaruh Isu Nuklir Iran Terhadap kebijakan Polit ik Dan Keam anan Am erika Serikat At as Iran di Tim ur Tengah

Telah dipert ahankan dihadapan Dew an Penguji Ujian Skripsi Fakult as Ilm u Sosial dan Ilm u Polit ik

Jurusan Hubungan Int ernasional Dan dinyat akan LULUS Pada hari : Selasa

Tanggal : 16 Juli 2013

Tem pat : Lab. Hubungan Int ernasional

M engesahkan, Dekan FISIP UM M

Dr. W ahyudi., M .Si

Dew an Penguji :

1. Ruli Inayah Ramadhoan., M.Si ( )

2. Helmia Asyathri., S.IP ( )

3. Ayusia Sabhita Kusuma., M.Soc.,Sc ( )


(3)

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum warahmatullahhi wa barakatuh.

Telah banyak penelitian di Indonesia yang membahas tentang kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat di Timur Tengah. Namun dari keseluruhan penelitian, hanya sebagian saja yang meneliti tentang kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat terkait isu nuklir Iran.

Penulis menyadari bahwa di dalam proses pengerjaan dan penyajian skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan yang perlu dibenahi dan disempurnakan. Oleh karena itu masukan dan kritikan yang membangun sangat diharapkan oleh penulis untuk membenahi kekurangan tersebut.

Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat untuk menambah dan mengembangkan pengetahuan mengenai studi Hubungan Internasional tidak hanya di lingkungan Universitas Muhammadiyah Malang saja, akan tetapi juga disiplin Ilmu Hubungan Internasional di Indonesia secara umum. Amien.

Wassalamu’alaikum warahmatullahhi wa barakatuh.

Malang, 23 September 2013 Penulis,


(4)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ORISINILITAS ... iv

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... v

UNGKAPAN PRIBADI DAN MOTTO... ...vi

ABSTRAKSI ... viii

ABSTRACTION ... ix

KATA PENGANTAR...x

DAFTAR ISI ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.4.1 Manfaat Akademis ... 5

1.4.2 Manfaat Praktis ... 5

1.5 Penelitian Terdahulu ... 6

1.6 Kerangka Pemikiran ... 7

1.6.1 Teori Foreign Policy Analisys ... 7

1.6.2 Konsep Balance of Security... 11


(5)

1.7.1 Ruang Lingkup Penelitian ... 13

1.7.2 Batas Waktu ... 13

1.7.3 Batasan Materi ... 14

1.7.4 Jenis Penelitian... 14

1.7.5 Peringkat Analisa ... 14

1.7.6 Teknik Pengumpulan Data ... 15

1.7.7 Teknik Analisa Data ... 15

1.8 Asumsi Dasar ... 16

1.9 Sistematika Penulisan ... 16

BAB II DINAMIKA POLITIK IRAN DAN HUBUNGAN AMERIKA SERIKAT DENGAN IRAN... 19

2.1 Dinamika Politik dan Pemerintahan Iran ... 19

2.1.1 Struktur Politik dan Sistem Pemerintahan Iran... 19

2.1.2 Situasi politik era pemilu presiden 2005 ... 24

2.2 Posisi Iran di Timur Tengah ... 29

2.3 Perkembangan Nuklir Iran ... 34

2.3.1 Sejarah Awal Program Nuklir Iran ... 34

2.3.2 Perkembangan Nuklir Era Ahmadinejad ... 38

2.4 Hubungan Amerika Serikat dengan Iran ... 45

BAB III KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT KE TIMUR TENGAH ... 54

3.1 Garis Besar Kebijakan Politik Luar Negeri Amerika Serikat ke Timur Tengah ... 54


(6)

3.2 Kepentingan Nasional Amerika Serikat di Timur Tengah ... 66 BAB IV Analisa Balance of Security sebagai Strategi Kebijakan Keamanan

Amerika Serikat di Timur Tengah ... 71 4.1 Mitra Amerika Serikat di Timur Tengah ... 71 4.2 Decision Making Process sebagai Awal Kebijakan Politik Luar

Negeri Amerika Serikat terhadap Iran ... 73 4.3 Peningkatan Kekuatan Militer Amerika Serikat di Kawasan Timur

Tengah ... 78 4.4 Peta Militer Amerika Serikat ... 81 4.5 Analisa Balance of Security sebagai Strategi Kebijakan Keamanan

Amerika Serikat di Timur Tengah ... 89 BAB V KESIMPULAN ... 91 DAFTAR PUSTAKA ... 94


(7)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Alcaff, Muhammad. 2008. Perang Nuklir?.Jakarta:Publishing House

Holsti, K. J. 1987. Politik Internasional: Kerangka Analisis. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya (diterjemahkan oleh Etin Sudradjat) hal. 135

Mohtar Mas’oed, 1990.Ilmu Hubungan Internasional Disiplin dan Metodologi, Jakarta : LP3ES, hal.68

E-Book:

Michael Knights, Trobled Waters: future U.S. Security Assistance in the Persian Gulf ( Washington, D.C.: Washington Instintute for Near East Policy, 2006), p, 34. Diperoleh dari pdf “After Iraq: Future U.S. Military Posture in the Middle East”, Bowman, L. bradley

Alfian Muthalib, “Politik Luar Negeri Maksimalis Amerika” Nation, PPSN. Vol.5. no.1 (2008): 111.

Nicholas D. Romber, Jr., “John Winthrop 1588 – 1649, “ in The Heath Anthology of American Literature, vol.1,2nd ed,ed. Paul Lauter (Lexington: DC. Heat and Company, 1994), 224.

Joseph Cirincione, Jon Wolfsthal and Miriam Rajkumar, "Iran," in Deadly Arsenals: Nuclear, Biological, and Chemical Threats (Washington, DC, Carnegie Endowment for International Peace, 2005), p. 298.

Oliver Meier, "Iran and Foreign Enrichment: A Troubled Model," The Arms Control Association, January/February 2006.

David Albright, Jacqueline Shire, and Paul Brannan, "Is Iran Running out of Yellowcake?," The Institute for Science and International Security, 11 February 2009.

Nathan E. Busch, No End in Sight: The Continuing Menace of Nuclear Proliferation (Lexington: The University Press of Kentucky, 2004), p. 265.

Iran's Strategic Weapons Programmes: A Net Assessment (London: The International Institute for Strategic Studies, 2005), p. 13.


(8)

R. Jeffrey Smith and Michael Dobbs, "Russia Promised to Sell Centrifuge Plant to Iran; Bomb Grade Uranium Could be Made There," The Washington Post, 29 April 1995; Iran's Strategic Weapons Programmes: A Net Assessment (London: The International Institute for Strategic Studies, 2005), p. 13. Laura Hayes, Borgna Brunner, and Beth Rowen,”Al-Qaeda”,

http://www.infoplease.com/spot/al-qaeda-terrorism.html

Hans J. Morgenthau, “Another “Great Debate”: The National Interest of the United States,” in Classics of International Relation, 3nd ed, ed. John A. Vasquest (New Jersey: Prentice Hall, 1966),147.

See Anthony H. Cordesman and Khalid R. Al-Rodhan, Iran’s Weapon of Mass Destruction: The real and Potential Threat (Washington, D.C.: CSIS, 2006), pp. 99-159.

See Ashton B. Carrer, “ How to Counter WMD,” Foreign Affairs83, no. 5 (September/October 2004): 72-85

My use of the terms “balancing”and “bandwagoning” follows that of Kenneth Waltz in his Theory of International Politics (Reading, Mass,: Addison-Wesley, 1979). Arnold Wolfers uses a similar terminology in his essay “The Balance of Power in Theory and Practice,” in Discord and

Collaboration (Balimore: Johns Hopkins University Press, 1962), pp. 122-124, lihat juga “International Security, Vol. 9, No.4 (Spring, 1985), pp. 3-43”

See Jason W. Davidson, The Origin of Revisionist and Status-quo States (Palgrave Macmillan, 2004), p. 2.

Internet:

Dr Kurtubi, “Apakah Perang Memang untuk Minyak?”,

http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=1406&coid=2&caid=19 &gid=4

Widi Agustian, “Ini 15 Negara dengan Cadangan Minyak Terbesar di Dunia”, http://economy.okezone.com/read/2012/03/06/213/587905/ini-15-negara-dengan-cadangan-minyak-terbesar-di-dunia

Sejarah Nasionalisasi Minyak Iran (Bagian Kedua)”,

http://indonesian.irib.ir/equilibrium/- /asset_publisher/yB7o/content/sejarah-nasionalisasi-minyak-iran-bagian-kedua


(9)

merubah wajah dunia melalui konferensi perlucutan nuklir”, http://politik.kompasiana.com/2010/04/18/merubah-wajah-dunia-melalui-konferensi-perlucutan-nuklir/

Diperoleh dari :

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/317554/

Siraaj, “AS mengerahkan lagi kapal perangnya ke Teluk Persia”, http://www.arrahmah.com/read/2012/07/08/21487-as-mengerahkan-lagi-kapal-perangnya-ke-teluk-persia.html#sthash.dTI3tufx.dpuf

Endah Hapsari , “AS Tambah Kapal Induk di Teluk Persia, Ada Apa?”, http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/07/21/m7heyj-as-tambah-kapal-induk-di-teluk-persia-ada-apa

Diperoleh dari : https://www.evernote.com/shard/s245/sh/3347a096-a06a-47a4-8281-43dcfe22ef34/fd8c3eab02db42cf4604ebe2bb55233b

Rayhan Barzegar, “balance of power in the persian gulf an iranian view”,

http://belfercenter.ksg.harvard.edu/publication/20359/balance_of_power_i n_the_persian_gulf.html

Government Profile: Iran”,

http://www.pbs.org/newshour/indepth_coverage/middle_east/iran/structure .html

Diperoleh dari : http://www.president.ir/en/cabinet

PROFIL NEGARAREPUBLIK ISLAM IRAN”, diperoleh dari : http://www.deplu.go.id/tehran/Pages/CountryProfile.aspx?IDP=1&l=id “Salehi: Kebijakan Luar Negeri Iran, Perdamaian & Keamanan”,

http://www.islamtimes.org/vdcau0nuw49ney1.h8k4.html

Organisation of Islamic Cooperation”, http://www.oic-oci.org/page_detail.asp?p_id=52

Musthafa Luthfi, “Pemilu Iran dan Posisi Tawar Negara Barat”, http://www.hidayatullah.com/read/8927/02/08/2009/pemilu-iran-dan-posisi-tawar-negara-barat-.html

Iran Rayakan Hari Nasional Melawan Arogansi Dunia “, http://www.theglobal-review.com/content_detail.php?lang=id&id=10060&type=105


(10)

Luthfi Zuhdi, “Pengaruh Iran di Timur Tengah”, http://www.pelita.or.id/baca.php?id=49289

Iran Pasok Hamas Teknologi Roket Fajr-5”,

http://www.jpnn.com/read/2012/11/22/147750/Iran-Pasok-Hamas-Teknologi-Roket-Fajr-5-

Komandan: Rudal Iran Mampu Hancurkan 2.000 Markas Musuh “,http://www.islamtimes.org/vdcaaonu049nuw1.h8k4.html

Fajar Nugraha, “ Anggaran Militer Iran Meningkat 127%”,

http://international.okezone.com/read/2012/02/02/412/568034/anggaran-militer-iran-meningkat-127

Gebrakan Nuklir Iran”,

http://www.batan.go.id/mediakita/current/mediakita.php?group=Aktualita &artikel=akt3&hlm=4

"Statement by the Iranian Government and Visiting EU Foreign Ministers," The International Atomic Energy Agency, 21 October 2003, www.iaea.org "Iran's Nuclear Program: Expanding the Nuclear Fuel Cycle; Illicit

Procurement", Institute for Science and International Security (ISIS), www.isisnucleariran.org

"Communication dated 26 November 2004 received from the Permanent Representatives of France, Germany, the Islamic Republic of Iran, and the United Kingdom concerning the agreement signed in Paris on 15 November 2004," The International Atomic Energy Agency, 26 November 2004, www.iaea.org

Awal Mula Konflik Nuklir Damai Iran dengan Barat”, http://islamtimes.org/vdcgqx9xnak9wq4.1ira.html,

Seputar Program Nuklir Iran”,

http://www2.irib.ir/worldservice/melayuRadio/nuklir/resistensi.htm, “Dampak Pemakaian Energi Fosil”,

http://www.intisolar.com/news/dampak_pemakaian_energi_fosil.html, “IAEA: Iran siap gandakan pengayaan uranium”,

http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2012/11/121117_irannuke.shtml, “Iran's key nuclear sites “,


(11)

Mamuju-gudang uranium baru, akankah menjadi papua kedua?”, http://www.anneahira.com/mamuju.htm

Non Proliferation Education Center”,

http://www.npolicy.org/thebook.php?bid=2,

Diperoleh dari : http://www.treas.gov/offices/enforcement/ofac/programs/iran.pdf

Ama Farah, “Obama akan Normalisasi Hubungan AS-Iran?”,

http://hidayatullah.com/read/25781/06/11/2012/obama-akan-normalisasi-hubungan-as-iran?.html.

Mark P. Lagon, “The Value of Values: Soft Power Under Obama “, http://www.worldaffairsjournal.org/article/value-values-soft-power-under-obama,

Ahmadinejad: Kami akan Memandang Positif Niat Baik Amerika “, http://shabestan.net/id/pages/?cid=10028

AS Konsumen Minyak Terbesar di Dunia”,

http://energitoday.com/2012/12/20/as-konsumen-minyak-terbesar-di-dunia/

Hari Nasional Melawan Arogansi Dunia (Bagian 2) “,

http://indonesian.irib.ir/headline2/-/asset_publisher/0JAr/content/hari-nasional-melawan-arogansi-dunia-bagian-2/pop_up,

Hugo Chavez Tinggalkan Cadangan Minyak Terbesar di Dunia “, http://finance.detik.com/read/2013/03/06/112513/2187119/1034/hugo-chavez-tinggalkan-cadangan-minyak-terbesar-di-dunia

“Atep Abdurofiq, “Kebijakan Politik Luar Negeri Amerika Serikat Di Timur Tengah Pasca Tragedi 11 September 2001 Dan Dampaknya Terhadap

Prospek Demokratisasi”,

http://www.psktti-ui.com/abstrak1.php?id=7101090108&bhs=IN,

Wahyu Dwi Anggoro , “Obama Percepat Penarikan Pasukan AS di Afghanistan”, http://international.okezone.com/read/2013/01/12/414/745171/obama-percepat-penarikan-pasukan-as-di-afghanistan

Lilik Prasaja, “Kedatangan Obama dan Rekonsolidasi Israel-Turki-Amerika di

Timur-Tengah “,

http://luar- negeri.kompasiana.com/2013/04/02/kedatangan-obama-dan-rekonsolidasi-israel-turki-amerika-di-timur-tengah-542333.html


(12)

Energy Information Administration EIA”, http://www.investopedia.com/terms/e/energy-information-admin.asp

INTERNATIONAL ENERGY OUTLOOK 2011 “,

http://www.eia.gov/forecasts/ieo/world.cfm,

National Defense Srategy og the United States of America,” March 2005,

http://www.globalsecurity.org/militarylibrary/policy/dod/nds-usa_mar2005.htm, diperoleh dari pdf “After Iraq: Future U.S. Military Posture in the Middle East”, Bowman, L. bradley

Statement by the President in His Address to the Nation “, http://georgewbush-whitehouse.archives.gov/news/releases/2001/09/20010911-16.html

Bambang Nuroso,“Upaya Presiden AS Tangani Krisis Ekonomi”, http://www.pelita.or.id/baca.php?id=66767

Ini Dia, Pertimbangan Fokus Baru Kehadiran Militer AS di Asia-Pasifik”, http://www.intelijen.co.id/warta/1708-ini-dia-pertimbangan-fokus-baru-kehadiran-militer-as-di-asia-pasifik

Fokus Pembicaraan KTT APEC Bergeser dari Ekonomi”,

http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=4651&coid=2&caid=30 &gid=4

Obama Buka KTT Keamanan Nuklir di Washington”,

http://m.voaindonesia.com/a/75495.html

IRAN Versus AMERIKA”, http://www.pelita.or.id/baca.php?id=92484,

Hafidz Muftisany,“Presiden Iran-PM Irak Perkuat Dominasi Timur Tengah”, http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/04/23/m2wvrr-presiden-iranpm-irak-perkuat-dominasi-timur-tengah

Greece & Turkey Enter the Alliance”,

http://www.jfcnaples.nato.int/page11702920.aspx

“How Patriot Missiles Work”, http://science.howstuffworks.com/patriot-missile.htm

Egidius Patnistik,“Pasukan AS Mulai Tiba di Turki”,

http://internasional.kompas.com/read/2013/01/06/10170678/Pasukan.AS. Mulai.Tiba.di.Turki


(13)

Ita Lismawati F. Malau,“Taliban Gempur Pangkalan Militer NATO di Afghanistan”, http://dunia.news.viva.co.id/news/read/371733-taliban-gempur-pangkalan-militer-nato-di-afghanistan

Hisyam Ad dien,“Laporan: Kuwait Berikan Lebih Banyak Lahan Mereka untuk Militer AS”, http://www.globalmuslim.web.id/2012/01/laporan-kuwait-berikan-lebih-banyak.html,

Dahono Fitrianto ,“Pentagon Siapkan Pangkalan Militer Terapung untuk Timur Tengah”,

http://internasional.kompas.com/read/2012/01/28/14593813/Pentagon.Siap kan.Pangkalan.Militer.Terapung.untuk.Timur.Tengah,

AS Bangun Stasiun Radar Baru di Qatar”,

http://indonesian.irib.ir/internasional/-/asset_publisher/W6dW/content/id/5135797 “AS Diam-diam Terus Menumpuk Kekuatan di Teluk Persia”,

http://internasional.kompas.com/read/2012/05/03/22435181/AS.Diam-diam.Terus.Menumpuk.Kekuatan.di.Teluk.Persia

Ben Piven,“Map: US bases encircle Iran”,

http://www.aljazeera.com/indepth/interactive/2012/04/2012417131242767 298.html?utm_content=tweets&utm_campaign=Trial3&utm_source=Soci alFlow&utm_term=twitter&utm_medium=ExperimentMasterAccount “US bases encircle iran”,

http://www.antarchia.org/en/content/us-bases-encircle-iran

Amerika tak Ingin Tinggalkan Timur Tengah, Perkuat Pangkalan Militer dan Pertahanan Rudal”, http://hizbut-tahrir.or.id/2011/10/31/amerika-tak- ingin-tinggalkan-timur-tengah-perkuat-pangkalan-militer-dan-pertahanan-rudal/

Obama perpanjang sanksi Iran”,

http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2009/03/090313_obamairan.s html

Muhsin Labib, “Kronologi Krisis Program Nuklir Iran”,

http://www.muhsinlabib.com/antarbangsa/kronologi-krisis-program-nuklir-iran


(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Politik Luar Negeri suatu negara dipastikan mengarah kepada promosi kepentingan nasional suatu negara termasuk juga negara Amerika Serikat. Tindakan-tindakan Amerika Serikat ini tercermin dari serangkaian kebijakan luar negeri Amerika Serikat terkait kompetisi ekonomi, memperkuat pertahanan di perbatasan negara-negara, mewujudkan perdamaian, kebebasan, dan upaya perluasan ideologi demokrasi1. Namun pada dasarnya politik luar negeri tidak pernah bersifat tetap, politik luar negeri harus merespon dan merumuskan kebijakan sesuai dengan kepentingan nasional dan peluang dalam hubungan internasional.

Amerika yang notabene memiliki kekuatan ekonomi, politik dan tentunya hegemoni yang kuat dalam dunia internasional tentunya dimanfaatkan sedemikian rupa untuk kepentingan nasionalnya dan keamanan nasional Amerika. Hal ini terlihat dari keikutsertaanya dalam perpolitikan di Timur Tengah khususnya Iran yang saat ini masih berseteru dengan AS perihal pengembangan teknologi nuklirnya.

Obama dan pemerintahanya menjadikan diplomasi sebagai garda terdepan dalam politik luar negeri Amerika saat ini. Ini bertujuan untuk mengembalikan citra AS di mata dunia setelah pemerintahan Bush. Timur Tengah menjadi

1

Demokrasi adalah sebuah sistem pemerintahan dimana sistem ini berasaskan kebebasan publik, kebebasan dalam bersuara, serta mempunyai hak asasi manusia dalam segala aktivitas kehidupanya.


(15)

2 kawasan yang menjadi perhatian Amerika saat ini, seperti diketahui Timur Tengah memiliki posisi geografis yang sangat penting bagi dunia karena kawasan ini poros dari jalur dunia antara benua Eropa, Asia, dan Afrika. Selain memiliki posisi geografis yang menarik, keunggulan Timur Tengah terletak pada cadangan minyak yang mencapai 70% cadangan minyak dunia.2

Kebijakan luar negeri suatu negara tidak dapat dilepaskan dari aspek ekonomi yang mendasarinya. Jika melihat masalah yang dihadapi Amerika faktor ekonomi sangat dominan dalam kebijakan luar negerinya di Timur Tengah, kawasan yang memiliki 70% cadangan minyak dunia3. Mengingat Amerika adalah negara konsumen terbesar di dunia, AS membutuhkan sumber minyak untuk mengembangkan industri dalam negeri Amerika dan teknologi yang tentunya membutuhkan minyak yang tidak sedikit. Selain daripada itu keterlibatan Amerika dalam urusan di Timur Tengah yaitu untuk menjaga lancarnya suplai minyak di kawasan Timur Tengah dan terjaganya hak-hak eksplorasi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat di kawasan itu.

Ada satu negara yang menentang dominasi AS di Wilayah Timur Tengah seperti yang diketahui negara itu adalah negara yang juga mempunyai cadangan minyak terbesar. Iran adalah negara yang sangat menentang dominasi AS di wilayah kawasan Timur Tengah, semenjak dipimpin oleh Mahmoed Ahmadinejad

2

Dr Kurtubi, “Apakah Perang Memang untuk Minyak?”, diperoleh dari : http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=1406&coid=2&caid=19&gid=4, [Internet], diakses tanggal 14 November 2012

3

Negara-negara yang memiliki cadangan minyak terbanyak adalah diantaranya, Saudi Arabia mencapai 262,6 miliar barel, Iran mencapai 137 miliar, Irak mencapai 115 miliar, Kuwait mencapai 104 miliar, Uni Emirat Arab 97,8 miliar, Qatar 25,38 miliar. Widi Agustian “Ini 15 Negara dengan Cadangan Minyak Terbesar di Dunia”, diperoleh dari : http://economy.okezone.com/read/2012/03/06/213/587905/ini-15-negara-dengan-cadangan-minyak-terbesar-di-dunia, [Internet], diakses tanggal 14 November 2012.


(16)

3 yang anti dominasi Barat, AS menjadi terbatas untuk mengakses Iran yang mempunyai cadangan minyak terbesar itu. Banyak sekali perusahaan-perusahaan Amerika yang dinasionalisasi AS4. Hal ini membuat AS membuat kebijakan politik luar negeri yang keras terdahap Iran. Kebijakan Politik AS yang cenderung represif kepada Iran seperti embargo senjata dan embargo ekonomi. AS mulai menciptakan opini dunia internasional dan menganggap Iran sebagai ancaman dunia bahwa Iran akan menciptakan weapon nuklir state. Isu yang berkembang selama ini adalah isu nuklir Iran semenjak dipimpin oleh Mahmoed Ahmadinejad. Iran berkeyakinan bahwa, Nuklir ini adalah hanya digunakan untuk pembangkit tenaga listrik mengingat kebutuhan listrik dalam negeri iran sangat penting bagi kepentingan nasional.

AS mulai mengumpulkan negara-negara yang sebagian besar dari anggota NPT dan juga anggota OKI yang turut diundang untuk merundingkan sanksi yang akan diberikan ke Iran terkait pengembangan nuklir Iran.5 KTT Keamanan Nuklir diselenggarakan tanggal 12-13 April 2010 di Washington. KTT Keamanan Nuklir ini dihadiri 47 pemimpin negara dan menjadi KTT internasional terbesar yang digelar AS sejak 1945.Pemimpin dunia yang hadir antara lain Presiden China Hu Jintao, Presiden Rusia Dmitry Medvedev, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy, Perdana Menteri India Manmohan Singh, dan Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama. Presiden Obama pun menggelar pertemuan bilateral dengan para

4

“Sejarah Nasionalisasi Minyak Iran (Bagian Kedua)”, diperoleh dari : http://indonesian.irib.ir/equilibrium/-/asset_publisher/yB7o/content/sejarah-nasionalisasi-minyak-iran-bagian-kedua, [Internet], diakses tanggal 26 November 2012

5

“merubah wajah dunia melalui konferensi perlucutan nuklir”, diperoleh dari : http://politik.kompasiana.com/2010/04/18/merubah-wajah-dunia-melalui-konferensi-perlucutan-nuklir/, [Internet], diakses tanggal 26 November 2012


(17)

4 pemimpin dunia tersebut. Tujuan Barrack Obama mengadakan pertemuan ini yakni membuat dunia bebas senjata nuklir untuk mencegah jatuhnya material nuklir ke tangan yang salah, seperti kelompok teroris. Namun inti sebenarnya dari KTT ini, adalah aksi obama untuk melobi para pemimpin dunia. Hanya satu keinginan Obama, yakni meminta dukungan atas sanksi baru terhadap iran.6

Dalam kepentingan Amerika di wilayah Iran sangat sarat dengan faktor kepentingan minyaknya yang sangat melimpah oleh karena itu mengapa Amerika sangat sensitif terhadap perkembangan dan isu-isu yang berkembang di Iran. Belum lagi isu nuklir yang berkembang saat ini di era Mahmoed Ahmadinejad.

Kebijakan keamanan yang diberlakukan oleh pemerintahan Obama adalah dengan mempercepat pengiriman kapal induk USS John C. Stennis. Seperti yang diketahui terdapat beberapa pangkalan militer AS di Timur Tengah seperti di Bahrain, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Irak, Oman, dan Kuwait dimana untuk pangkalan yang berada di Kuwait AS menempatkan sekitar 15.000 pasukan.7 Faktor minyak senantiasa menjadi incaran kekuatan besar dunia mengingat keluarnya Inggris dari Terusan Suez pada tahun 1968 yang mencakup Teluk Persia telah memberikan peluang lebih besar bagi AS untuk meningkatkan pengaruhnya di kawasan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan intervensi AS di kawasan Timur Tengah.8

6

Diperoleh dari : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/317554/, [Internet], diakses tanggal 27 Oktober 2012

7

Siraaj, “AS mengerahkan lagi kapal perangnya ke Teluk Persia”, diperoleh dari, http://www.arrahmah.com/read/2012/07/08/21487-as-mengerahkan-lagi-kapal-perangnya-ke-teluk-persia.html#sthash.dTI3tufx.dpuf “, [Internet], diakses tanggal 14 November 2012.

8

Endah Hapsari , “AS Tambah Kapal Induk di Teluk Persia, Ada Apa?”, diperoleh dari : http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/07/21/m7heyj-as-tambah-kapal-induk-di-teluk-persia-ada-apa, [Internet], diakses tanggal 14 November 2012.


(18)

5

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut :

Bagaimana Pengaruh Isu Nuklir Iran Terhadap Kebijakan Politik dan Keamanan Amerika Serikat Atas Iran di Timur Tengah?

1.3Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mampu mendiskripsikan kebijakan politik dan keamanan Amerika Serikat atas isu nuklir Iran di Timur Tengah.

1.4Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis

Sebagai bahan kajian untuk menambah pengetahuan dan wawasan di bidang ilmu HI, terutama tentang pengaruh isu nuklir Iran terhadap kebijakan politik dan keamanan Amerika Serikat atas isu nuklir Iran di Timur Tengah.

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi guna menambah informasi dan masukan dalam memecahkan masalah penelitian berikutnya, terutama yang berhubungan dengan isu nuklir Iran terhadap kebijakan politik dan keamanan Amerika Serikat di Timur Tengah. Serta berguna untuk menjawab pertanyaan yang muncul dalam masyarakat terutama mengenai kebijakan politik dan keamanan Amerika Serikat.


(19)

6

1.5Penelitian Terdahulu

No Penelitian Terdahulu Metodologi dan

Pendekatan Hasil 1 Winda, UMM “ Pengaruh

Ancaman AS di Wilayah Perbatasan Iran Terhadap Pengembangan Teknologi Nuklir Era Ahmadinejad 2005-2009”, 2009.

Eksplanasi,

Balance of

Threat

Penelitian ini menjelaskan bahwa ancaman yang diberikan AS lewat pengiriman pasukan militer ke wilayah Timur Tengah dapat mempengaruhi pengembangan nuklir Iran.

2 Rahul Mahajan “Melawan Negara Teroris”, 2005.

Deskripsi, National Security

Hasil dari peneliti kedua ini dijelaskan bagaimana imperialisme

baru AS untuk mewujudkan

kepentingan nasionalnya paska tragedi WTC.

3 Rizza Sihbudi

“Menyandera Timur

Tengah”, 2006.

Eksplanasi, Teori Kebijakan Luar Negeri

Hasil dari peneliti ketiga ini dijelaskan bagaimana politik hegemoni AS di kawasan Timur Tengah dan keterpihakanya terhadap

Israel untuk melancarkan

kepentingan politiknya

Dari ketiga penelitian terdahulu di atas memiliki persamaan dengan penelitian yang akan penulis lakukan yaitu mengenai kepentingan Amerika. Namun selain persamaan ada juga perbedaan dari ketiga penelitian terdahulu dengan penelitian penulis. Penelitian yang akan peneliti lakukan adalah mengenai “Pengaruh Isu Nuklir Iran Terhadap Kebijakan Politik dan Keamanan Amerika Serikat Atas Iran di Timur Tengah”, yang lebih menekankan pada perspektif decision making process dan balance of security serta bagaimana perspektif Amerika Serikat berupaya menjaga keamanan strategisnya di kawasan Timur Tengah atas pengembangan nuklir Iran.


(20)

7

1.6 Kerangka Pemikiran

1.6.1 Teori Foreign Policy Analisys

Mengenai kebijakan politik dan keamanan yang diberlakukan Amerika tidak terlepas dari peran kajian pembuatan keputusan luar negeri atau decision making process. Menurut Holsti kebijakan luar negeri suatu negara adalah serangkaian sikap, tindakan atau ide yang dirancang oleh pembuat kebijakan yang ditujukan untuk memecahkan suatu masalah atau perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar lingkungan negara tersebut. Dapat dikatakan pula bahwa suatu kebijakan luar negeri adalah salah satu upaya sebuah negara untuk mencapai national interest mereka. Dalam hal ini negara mempunyai kepentingan yang harus dicapai terhadap negara lain yang hal ini kemudian dituangkan dalam kerangka kebijakan luar negeri.9

Untuk memahami bagaimana proses pembuatan kebijakan dengan membedakan dua hal, ada 2 variabel yang dibagi oleh Holsti.10

1. Faktor Eksternal yaitu semua kondisi yang berasal dari luar negara tersebut, seperti:

a) Struktur sistem internasional11

b) Karakteristik/ struktur ekonomi internasional12 c) Kebijakan dan tindakan aktor13

9

Holsti, K. J. 1987. Politik Internasional: Kerangka Analisis. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya (diterjemahkan oleh Etin Sudradjat) hal. 135

10

Ibid

11

Maksud dari sistem internasional mengacu pada suatu sistem apakah bipolar, unipolar atau multipolar. sehingga hal ini mempengaruhi keberpihakan negara-negara lain, khususnya negerara-negara kecil. Jika struktur sistemnya tidak terpusat pada satu kekuatan saja, maka makin banyak kesempatan bagi suatu negara untuk membuat pilihan tanpa dipengaruhi oleh negara lain dan sebaliknya

12

Maksud dari struktur ekonomi internasional adalah memacu pada perkembangan ekonomi internasional apakah masih ada blok blok tertentu atau sudah mengalami globalisasi.


(21)

8 d) Masalah global14

e) Hukum internasional dan opini15

Kekuatan secara militer AS juga memiliki kekuatan secara politis, pada poin pertama AS berusaha selalu menekankan kebebasan dalam ekonomi seperti Free Trade Area yang seperti diketahui kemampuan industri dari AS itu sendiri sangat besar pengaruhnya sehingga bisa menimbulkan kebijakan dengan sistem terpusat. Pada poin kedua mengenai struktur ekonomi internasional apakah sudah mengalami globalisasi atau belum tersentuh arus globalisasi, ketika globalisasi sudah masuk maka kepentingan ekonomi nasional AS bisa digalakkan berskala besar. Pada poin ketiga, Kebijakan AS sendiri dilandasi oleh beberapa faktor, seperti kebijakan dari karakter pemimpin pada saat ini yaitu Obama, berdasarkan euforia kemenangan Obama pada pemilu 2009 yang mempropagankan perubahan tentu membawa angin segar terhadap dunia internasional maupun rakyat Amerika. Untuk merumuskan kebijakan luar negeri AS berasaskan Pada hukum internasional untuk menghindari penyimpangan hukum di kemudian hari dan bagaimana publik menyikapi kebijakan ini.

2. Faktor domestik (The domestic context) yaitu semua kondisi yang berasal dari dalam negara, seperti:16

13

Hal ini mengacu pada apakah ada tanggapan atau reaksi dari negara lain atas negara yang sedang mengalami permasalahan

14

Masalah global artinya adalah masalah masalah yang ditimbulkan dari pihak-pihak swasta misalnya produksi kendaraan bermotor menyebabkan kenaikan tingkat polusi global dan pemanasan bumi. Hal ini pada awalnya dilakukan hanya dalam sebuah negara tertentu saja, namun yang menjadi permasalahan adalah dampaknya yang menyebar ke luar negara tersebut, sehingga dibutuhkan pertanggungjawaban atas masalah ini.

15

Maksud dari hukum internasional dan opini adalah bagaimana kebijakan luar negeri yang diperoleh oleh kedua negara ini berkaitan dengan hukum internasional dan bagaimana juga opini publik menanggapi hal tersebut.

16


(22)

9 a) Kebutuhan ekonomisosial, dan keamanan (socioeconomic/security needs) dalam bagian ini apa yang menjadi kebutuhan utama bagi negara tersebut pada saat itu, dan bagaimana kondisinya baik dari bidang sosial, ekonomi dan keamanan.

b) Geografi dan karakteristik topografi (geographical and topographical characteristics) dalam hal ini kondisi geografi dan karakteristik topografi sangat mempengaruhi keadaan sosial dan kebutuhan ekonomi suatu negara. c) Atribut Nasional (national attributes), faktor ini dapat diartikan sebagai

karakteristik umum dari sebuah negara bangsa. Dalam hal ini bisa dilihat dari luas wilayah, populasi, sistem ekonomi, prestasi negara, tingkat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, atribut nasional ini juga dapat dikaitkan dengan keikutsertaan negara tersebut dalam institusi atau organisasi internasional yang dapat mengangkan negara ini menjadi aktor internasional yang dipertimbangkan oleh negara-negara lain.

d) Struktur pemerintah/ philosofi (government structure and Philosophy), hal ini mengacu pada struktur pemerintahan dalam merumuskan kebijakan luar negeri terdapat beberapa para birokrat, seperti menteri luar negeri, menteri pertahanan, anggota legislatif dan presiden sebagai penentu kebijakan. e) Opini publik (public opinion), hal yang perlu dicermati dalam faktor ini

adalah, bukan opini publik yang sepenuhnya mempengaruhi tujuan pemerintah dan perilaku diplomat dan bukan sebaliknya. Opini publik dalam hal ini hanya diberlakukan bagi masyarakat yang memiliki kebebasan penuh untuk menyarakan aspirasinya kepada pemerintah tanpa paksaan atau


(23)

10 hambatan. Untuk mengetahui pengaruh opini publik ini secara khusus ada 3 hal yang ditawarkan holsti untuk diketahui, yaitu pertama siapa yang beropini? Kedua pada isu apa? Dan ketiga, di situasi yang bagaimana? Jangkauan opini publik ini nantinya berhubungan dengan nature dari isu yang sedang diangkat atau masalah yang sedang dihadapi oleh negara tersebut.

f) Birokrasi (bureaucracy), dari faktor ini, seberapa aktifkah dan bagaimana proses perumusan maslalah yang dihadapi oleh birokrasi Amerika terkait pengembangan nuklir Iran? Hal yang dapat disoroti adalah bagaimana proses pembuatan kebijakan dan kerjasama mulai dari Ekesekutif, presiden Amerika yang menjalankan mandat, disertai dengan Depertemen Luar Negeri Amerika dan dibantu oleh Departemen Keamanan dan Pertahanan Amerika,

g) Pertimbangan ethik (ethical consideration), hal ini mengacu pada tindakan apa yang dilakukan oleh suatu negara untuk dapat mencapai tujuannya. Tindakan yang dimaksud adalah ketika membuat kebijakan itu sendiri apa yang dapat dilakukan dan apa yang tidak dapat dilakukan oleh negara tersebut berdasarkan pemikiran mereka. Namun inti dari pertimbangan etik ini sendiri adalah bagaimana caranya agar tujuan dari kepentingan nasional ini tercapai.


(24)

11 Kebijakan luar negeri dimulai ketika kebijakan domestik sudah selesai di analisis.17 Dengan demikian politik luar negeri Amerika di dominasi faktor eksternal yaitu pembentukan opini internasional yang menandakann bahwa nuklir Iran itu adalah berbahaya. Mengacu pada KTT keamanan nuklir yang membahas perihal tentang teknologi nuklir jangan sampai jatuh ke tangan yang salah atau dapat dikategorikan sebagai musuh dari Amerika itu sendiri.

1.6.2 Konsep Balance of Security

Untuk membantu menjelaskan bagaimana langkah strategis AS untuk berusaha mengamankan kepentingan strategisnya di kawasan Timur Tengah, peneliti menggunakan konsep balance of security sebagai kerangka berpikir utama. Penggunaan konsep ini dapat membantu penulis mengidentifikasi dan menjelaskan apa yang menjadi dorongan AS untuk ikut berperan aktif menjaga hubungan AS dengan negara-negara mitra Timur Tengah.

Menurut Rayhan Barzegar, Pandangan yang berlaku di Barat, terutama di Amerika Serikat terhadap Timur Tengah yaitu ideal untuk melakukan langkah apa yang disebut “balance of security” dimana tokoh utama atau AS menghindari sumber bahaya untuk menjaga kestabilan politik di kawasan mengingat banyak kepentingan AS di wilayah sekitar Iran yang tentu saja bisa berakibat buruk seandainya perpolitikan tidak stabil seperti kenaikan minyak yang signifikan,atau bisa saja pecah perang bersenjata. Bentuk tradisional dari balance of security ini dengan menjaga keamanan di negara-negara yang bisa dikatakan sebagai “mitra AS” dengan menanggarkan kemiliteranya untuk meningkatkan keamanan di

17

Diperoleh dari : https://www.evernote.com/shard/s245/sh/3347a096-a06a-47a4-8281-43dcfe22ef34/fd8c3eab02db42cf4604ebe2bb55233b, [Internet], diakses tanggal 29 November 2012


(25)

12 geografis tiap negara atau masuk dalam wilayah zero sum game untuk melakukan deffence dari akibat terpengaruhnya stabilitas politik kawasan karena isu nuklir Iran.18

Konsep ini berusaha menjelaskan seberapa besar keterlibatan kebijakan keamanan AS ke Timur Tengah sebagai wujud perlindungan wilayah yang menjadi mitra AS dan menjaga dari pengaruh isu nuklir Iran yang sekarang manjadi isu yang sensitif. Memang disadari kekuatan militer Iran yang naik secara signifikan membuat negara-negara Timur Tengah lainya ikut merasakan kekhawatiran dan timbul upaya untuk balancing baik secara politik dan keamanan di dukung oleh AS pada saat ini dengan Iran. Itu juga didasarkan pada tuntutan politik dan keamanan yang berakar dalam kebijakan revisonist.19

Balance of security yang dikemukakan oleh Rayhan Barzegar menitik beratkan kepada munculnya juga kekhawatiran mitra AS itu dikala Iran memang benar sedang memuncaknya kemandirian nasional baik dari segi militer dan pengembangan nuklir. Seperti yang diketahui antara negara Iran dan beberapa negara Timur Tengah lainya jarang terjadi keharmonisan terkait perbedaan ideologis yang dianut. Sedangkan Iran sendiri berdiri di atas kaki sendiri dengan kata lain menolak segala bantuan dan menolak imperialisme Barat di Iran. Tindakan keamanan yang dilakukan AS adalah dengan meningkatkan keamanan di wilayah mitra AS berupa pengiriman kapal induk lengkap dengan persenjataan tempurnya dan pengiriman bantuan rudal pertahanan yang diberi nama rudal

18

Rayhan Barzegar, “balance of power in the persian gulf an iranian view”, diperoleh dari pdf : http://belfercenter.ksg.harvard.edu/publication/20359/balance_of_power_in_the_persian_gulf.html , [Internet], diakses tanggal 18 Juli 2013

19

See Jason W. Davidson, The Origin of Revisionist and Status-quo States (Palgrave Macmillan, 2004), p. 2.


(26)

13 patroit di beberapa negara mitra seperti di Turki, Arab Saudi, dan beberapa negara lainya untuk mengantisipasi hal-hal yang berkaitan dengan terancamnya wilayah kedaulatan mereka.

1.7Metodologi Penelitian

1.7.1 RuangLingkup Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada bagaimana Amerika Serikat menerapkan kebijakan politik dan keamanan terhadap Timur Tengah atas pengembangan nuklir Iran. Ini bahwasanya perlu mengingat pentingnya negara-negara Timur tengah yang tergolong sebagai mitra dari AS agar tidak memberikan dukunganya baik secara politis, ekonomi dan militer.

1.7.2 Batas Waktu

Dalam penelitian ini, penulis akan membatasi waktu penelitian pada tahun 2009-2012. Sehingga dapat membatasi peneliti dalam membahas mengenai

“Pengaruh Isu Nuklir Iran Terhadap Kebijakan Politik dan Keamanan Amerika Serikat Atas Iran di Timur Tengah”. Perubahan politik luar negeri sangat dipengaruhi oleh karakter pemimpin yang sekarang dipegang oleh Obama. Metode pengambilan keputusan yang dimiliki Obama apakah berbeda dengan pola kebijakan luar negeri sebelum Obama. Sedangkan prinsip politik luar negeri di pemerintahan Obama adalah dengan mengedepankan diplomasi sehingga dianggap lebih demokratis dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.


(27)

14

1.7.3 Batasan Materi

Batasan materi menunjukkan ruang sebuah peristiwa yakni cakupan kawasan dan gejala atau daerah studi. Adapun batasan materi dari penelitian ini adalah penulis akan mengulas mengenai kebijakan politik dan keamanan Amerika Serikat atas Iran di Timur Tengah.

1.7.4 Jenis Penelitian

Penulisan karya ilmiah ini menggunakan tipe deskriptif sebagai salah satu cara untuk menjelaskan permasalahan yang sedang dibahas. Deskriptif adalah upaya untuk menjawab pertanyaan siapa, apa, dimana, kapan atau berapa. Jadi merupakan upaya melaporkan apa yang terjadi. Ilmuwan politik mungkin mengajukan pertanyaan, kapan perang bisa terjadi? Dimana perang cenderung terjadi? Bagaimana intensitas perang itu? Apakah bangsa yang frustasi cenderung melakukan perang? Deskripsi adalah bagian tak terpisahkan dari sains dan biasanya dilakukan sebelum eksplanasi dan prediksi.20

1.7.5 Peringkat Analisa

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yakni variabel dependen21 dan variabel independen.22 Variabel dependen atau unit analisanya adalah kebijakan politik dan keamanan Amerika Serikat yang dapat dikatakan sebagai sistem

20

Mohtar Mas’oed, 1990.Ilmu Hubungan Internasional Disiplin dan Metodologi, Jakarta : LP3ES, hal.68

21

Variabel dependen disini maksudnya adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena variabel bebas. Variabel ini tergantung dari variabel bebas terhadap perubahan

22

Variabel independen disini maksudnya adalah variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel ini juga dikenal dengan nama variabel bebas artinya bebas dalam mempengaruhi variabel lain


(28)

15 internasional sedangkan variabel independenya atau unit eksplanasinya adalah pengaruh isu nuklir Iran terhadap kebijakan AS di Timur Tengah yang dapat dikatakan sebagai state.

Dilihat dari pembagian diatas, maka dapat diketahui bahwa unit analisanya pada tingkat yang lebih tinggi daripada unit eksplanasi. Maka dari itu penelitian ini bersifat reduksionis.23

1.7.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah dengan cara studi pustaka (Library research). Artinya adalah bahwa setiap data yang diperoleh bersumber dari data-data yang sifatnya sekunder yang berasal dari buku-buku, jurnal, surat kabar, majalah, dan internet yang memberikan informasi-informasi yang relevan dan sesuai tema serta permasalahan yang dibahas.

1.7.7 Teknik Analisa Data

Adapun teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif, dimana teknik ini melakukan analisa masalah yang ada sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang akan diteliti dan kemudian dilakukan penarikan kesimpulan.

23


(29)

16

1.8Asumsi Dasar

Asumsi dasar peneliti beranggapan bahwa “Pengaruh Isu Nuklir Iran Terhadap Kebijakan Politik dan Keamanan Amerika Serikat Atas Iran di Timur Tengah” disebabkan karena faktor kekhawatiran AS akan meningkatnya eskalasi pengembangan nuklir, dan seperti ang telah kita ketahui pengembangan nuklir tersebut telah menyebabkan Iran meningkatkan juga anggaran militer yang bersifat defence untuk melindungi area-area sentrifugar pengayaan uranium. Hal semacam ini juga membuat kekhawatira di lingkungan negara-negara tetangga Iran yang notabene hubungan Iran dan mereka tidaklah berjalan harmoni.

Kejadian ini membuat AS menerapkan politik luar negeri bidang keamanan berupa mengirimkan beberapa armada tempur dan personel militer sebagai wujud realisasi komunikasi politik AS dan mitra di Timur Tengah. AS juga mengajak dunia internasional untuk menyetujui sanksi bagi Iran, seperti yang telah diketahui sebelumnya AS mengadakan KTT keamanan nuklir untuk membentuk suatu opini internasional dan pada intinya mengajak negara-negara anggota dewan PBB untuk mencegah jangan sampai teknologi nuklir digunakan untuk kegiatan militer dan yang tidak kalah penting yaitu jatuh ke tangan yang salah.

1.9Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam skripsi ini dapat dibagi menjadi 5 bab sebagai berikut :


(30)

17

Bab I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Penelitian Terdahulu, Landasan Teori/Konsep, Metode Penelitian, Hipotesa, Sistematika Penulisan.

Bab II DINAMIKA POLITIK IRAN DAN HUBUNGAN AMERIKA

SERIKAT DENGAN IRAN

Bab ini akan menjelaskan tentang struktur pemerintahan Iran, sistem pemerintahan Iran, pengembangan nuklir Iran serta hubungannya Amerika Serikat dengan Iran.

Bab III DINAMIKA KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI AMERIKA

SERIKAT KE TIMUR TENGAH

Dalam bab ini dijelaskan bagaimana pandangan Amerika Serikat tentang perkembangan geopolitik Timur Tengah yang secara tidak langsung sebagai dampak dari pengembangan nuklir di Timur Tengah dan bagaimana strategi kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat di Timur Tengah.

Bab IV ANALISA BALANCE OF SECURITY SEBAGAI STRATEGI

KEBIJAKAN KEAMANAN AMERIKA SERIKAT DI TIMUR TENGAH


(31)

18 Dalam bab ini menjelaskan bagaimana kebijakan politik dan keamanan Amerika Serikat di Timur Tengah sebagai respon Amerika Serikat atas pengembangan nuklir Iran.

Bab V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan penulis setelah melakukan analisa hubungan antara bab 2 dengan bab 3 pada bab 4, dan sekaligus penutup karya tulis.


(1)

13 patroit di beberapa negara mitra seperti di Turki, Arab Saudi, dan beberapa negara lainya untuk mengantisipasi hal-hal yang berkaitan dengan terancamnya wilayah kedaulatan mereka.

1.7 Metodologi Penelitian

1.7.1 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada bagaimana Amerika Serikat menerapkan kebijakan politik dan keamanan terhadap Timur Tengah atas pengembangan nuklir Iran. Ini bahwasanya perlu mengingat pentingnya negara-negara Timur tengah yang tergolong sebagai mitra dari AS agar tidak memberikan dukunganya baik secara politis, ekonomi dan militer.

1.7.2 Batas Waktu

Dalam penelitian ini, penulis akan membatasi waktu penelitian pada tahun 2009-2012. Sehingga dapat membatasi peneliti dalam membahas mengenai

“Pengaruh Isu Nuklir Iran Terhadap Kebijakan Politik dan Keamanan Amerika Serikat Atas Iran di Timur Tengah”. Perubahan politik luar negeri sangat dipengaruhi oleh karakter pemimpin yang sekarang dipegang oleh Obama. Metode pengambilan keputusan yang dimiliki Obama apakah berbeda dengan pola kebijakan luar negeri sebelum Obama. Sedangkan prinsip politik luar negeri di pemerintahan Obama adalah dengan mengedepankan diplomasi sehingga dianggap lebih demokratis dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.


(2)

14 1.7.3 Batasan Materi

Batasan materi menunjukkan ruang sebuah peristiwa yakni cakupan kawasan dan gejala atau daerah studi. Adapun batasan materi dari penelitian ini adalah penulis akan mengulas mengenai kebijakan politik dan keamanan Amerika Serikat atas Iran di Timur Tengah.

1.7.4 Jenis Penelitian

Penulisan karya ilmiah ini menggunakan tipe deskriptif sebagai salah satu cara untuk menjelaskan permasalahan yang sedang dibahas. Deskriptif adalah upaya untuk menjawab pertanyaan siapa, apa, dimana, kapan atau berapa. Jadi merupakan upaya melaporkan apa yang terjadi. Ilmuwan politik mungkin mengajukan pertanyaan, kapan perang bisa terjadi? Dimana perang cenderung terjadi? Bagaimana intensitas perang itu? Apakah bangsa yang frustasi cenderung melakukan perang? Deskripsi adalah bagian tak terpisahkan dari sains dan biasanya dilakukan sebelum eksplanasi dan prediksi.20

1.7.5 Peringkat Analisa

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yakni variabel dependen21 dan variabel independen.22 Variabel dependen atau unit analisanya adalah kebijakan politik dan keamanan Amerika Serikat yang dapat dikatakan sebagai sistem

20

Mohtar Mas’oed, 1990.Ilmu Hubungan Internasional Disiplin dan Metodologi, Jakarta : LP3ES, hal.68

21

Variabel dependen disini maksudnya adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena variabel bebas. Variabel ini tergantung dari variabel bebas terhadap perubahan

22

Variabel independen disini maksudnya adalah variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel ini juga dikenal dengan nama variabel bebas artinya bebas dalam mempengaruhi variabel lain


(3)

15 internasional sedangkan variabel independenya atau unit eksplanasinya adalah pengaruh isu nuklir Iran terhadap kebijakan AS di Timur Tengah yang dapat dikatakan sebagai state.

Dilihat dari pembagian diatas, maka dapat diketahui bahwa unit analisanya pada tingkat yang lebih tinggi daripada unit eksplanasi. Maka dari itu penelitian ini bersifat reduksionis.23

1.7.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah dengan cara studi pustaka (Library research). Artinya adalah bahwa setiap data yang diperoleh bersumber dari data-data yang sifatnya sekunder yang berasal dari buku-buku, jurnal, surat kabar, majalah, dan internet yang memberikan informasi-informasi yang relevan dan sesuai tema serta permasalahan yang dibahas.

1.7.7 Teknik Analisa Data

Adapun teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif, dimana teknik ini melakukan analisa masalah yang ada sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang akan diteliti dan kemudian dilakukan penarikan kesimpulan.

23


(4)

16 1.8 Asumsi Dasar

Asumsi dasar peneliti beranggapan bahwa “Pengaruh Isu Nuklir Iran Terhadap Kebijakan Politik dan Keamanan Amerika Serikat Atas Iran di Timur Tengah” disebabkan karena faktor kekhawatiran AS akan meningkatnya eskalasi pengembangan nuklir, dan seperti ang telah kita ketahui pengembangan nuklir tersebut telah menyebabkan Iran meningkatkan juga anggaran militer yang bersifat defence untuk melindungi area-area sentrifugar pengayaan uranium. Hal semacam ini juga membuat kekhawatira di lingkungan negara-negara tetangga Iran yang notabene hubungan Iran dan mereka tidaklah berjalan harmoni.

Kejadian ini membuat AS menerapkan politik luar negeri bidang keamanan berupa mengirimkan beberapa armada tempur dan personel militer sebagai wujud realisasi komunikasi politik AS dan mitra di Timur Tengah. AS juga mengajak dunia internasional untuk menyetujui sanksi bagi Iran, seperti yang telah diketahui sebelumnya AS mengadakan KTT keamanan nuklir untuk membentuk suatu opini internasional dan pada intinya mengajak negara-negara anggota dewan PBB untuk mencegah jangan sampai teknologi nuklir digunakan untuk kegiatan militer dan yang tidak kalah penting yaitu jatuh ke tangan yang salah.

1.9 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam skripsi ini dapat dibagi menjadi 5 bab sebagai berikut :


(5)

17

Bab I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Penelitian Terdahulu, Landasan Teori/Konsep, Metode Penelitian, Hipotesa, Sistematika Penulisan.

Bab II DINAMIKA POLITIK IRAN DAN HUBUNGAN AMERIKA SERIKAT DENGAN IRAN

Bab ini akan menjelaskan tentang struktur pemerintahan Iran, sistem pemerintahan Iran, pengembangan nuklir Iran serta hubungannya Amerika Serikat dengan Iran.

Bab III DINAMIKA KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT KE TIMUR TENGAH

Dalam bab ini dijelaskan bagaimana pandangan Amerika Serikat tentang perkembangan geopolitik Timur Tengah yang secara tidak langsung sebagai dampak dari pengembangan nuklir di Timur Tengah dan bagaimana strategi kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat di Timur Tengah.

Bab IV ANALISA BALANCE OF SECURITY SEBAGAI STRATEGI KEBIJAKAN KEAMANAN AMERIKA SERIKAT DI TIMUR TENGAH


(6)

18 Dalam bab ini menjelaskan bagaimana kebijakan politik dan keamanan Amerika Serikat di Timur Tengah sebagai respon Amerika Serikat atas pengembangan nuklir Iran.

Bab V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan penulis setelah melakukan analisa hubungan antara bab 2 dengan bab 3 pada bab 4, dan sekaligus penutup karya tulis.