Tampilan  citra  biner  pada  Gambar  15  dapat  disempurnakan  dengan menggunakan fasilitas Erosion, Dilation, Opening, Closing dan size Filtering   yang
terdapat  pada  menu  Analisis  Citra  Biner.  Morfology  operation  bertujuan memperbaiki  bentuk  objek  dalam  citra  biner  yang  didapatkan  melalui  proses
binerisasi.  Erosion,  Dilation,  Opening,  dan  Closing  digunakan  untuk  menghapus bagian objek yang berlebih dan menutup yang kurang dalam ukuran kecil, sedangkan
size Filtering digunakan untuk menyaring noise yang relatif besar.
Gambar 16. Citra tanaman tomat setelah dianalisis menggunakan program pengolah citra
Setelah  gambar  yang  didapatkan relatif  baik  secara  morfologi  tanaman  tomat, maka  baru  dapat  memasuki  tahap  analsis  citra  biner.  Hasil  analisis  disimpan  dalam
format  bitmap  dan  nilainya  disimpan  dalam  bentuk  teks.  Citra  digital  disimpan  di dalam  hardisk  komputer  dalam  format  bitmap  .bmp  karena  format  ini  memiliki
kelebihan  dimana  setiap  elemen  penyusun  warna  dari  suatu  citra,  disimpan  secara lengkap atau tidak dikompres sebagaimana format dalam bentuk .jpeg tetapi format
bitmap juga memiliki kekurangan dalam hal memakan kapasitas ruang penyimpanan hardisk yang relatif tinggi.
D. Pengolahan Citra dan Data Hasil Analisis Citra
Pengukuran  luas  dilakukan  dengan  cara  citra  yang  sudah  diambil  diubah menjadi gambar biner dengan format gambar adalah bitmap .bmp dengan tujuan
untuk membedakan objek sesungguhnya  dengan latar  belakang. Kemudian dapat dilihat  pada  Gambar  16  diatas  setelah  dilakukan  binerisasi,  maka  yang  timbul
adalah  objek  asli  yang  berwarna  putih  dan  objek  latar  belakan  berwarna  hitam. Setelah objek sudah malalui proses binerisasi, selanjutnya dihitung luas area dari
objek  tersebut  dengan  memilih  Analisis  citra  biner,  dilanjutkan  dengan  memilih ukuran objek.
Ukuran  objek  hasil  analisis  dari  tanaman  melalui  software  analisis  tinggi tanaman belum dapat  menunjukkan hasil  yang baik karena  nilai  ukuran real  dari
tanaman  belum  dikalibrasi.  Untuk  itulah  perlu  dihitung  faktor  kalibrasi  tanaman yang menentukan nilai real dari ukuran asli tanaman pada jarak pengambilan citra
yang sudah ditetapkan. Faktor pengali kalibrasi jarak terdapat pada Tabel 7. Dari hasil  pengukuran  program  pada  Gambar  16,  dapat  diketahui  bahwa  area  luas
objek dimana warnanya adalah putih adalah sebesar 13572 piksel dengan ukuran tinggi  272  piksel  dan  lebar  315  piksel.  Selanjutnya  dengan  cara  yang  sama
dilakukan  terus  menerus  terhadap  gambar  tanaman  yang  sudah  dibersihkan kemudian  hasil  pengukuran  disimpan  dalam  format  text  file  .txt  dan  kemudian
diinterprestasikan dalam bentuk grafik rata-rata pertumbuhan seperti pada Gambar 17 dan 18.
Tabel 7. Faktor pengali untuk kalibrasi jarak tanaman.
Jarak cm
Area Tinggi
Lebar Faktor Kalibrasi
Tinggi dan Lebar Faktor Kalibrasi
Area
20 22854
336 456
1 1
25 25673
307 397
1.239 1.535
30 30639
316 320
1.477 2.181
35 35458
290 275
1.713 2.934
40 53197
228 244
1.948 3.794
45 71664
200 209
2.181 4.756
50 110053
132 193
2.414 5.827
55 147581
135 181
2.646 7.001
Setelah pengambilan data citra tanaman, maka selanjutnya adalah menghitung rata-rata pertumbuhan tanaman dimana rata-rata  hasil kalibrasi dapat dilihat pada
Tabel  8.  Dapat  terlihat  bahwa  data  asli  dari  pengambilan  citra  tanaman  harus dikali  dengan  faktor  kalibrasi  terlebih  dahulu,  karena  jarak  kamera  saat
pengambilan  citra  selalu  berubah-ubah  disesuaikan  dengan  pertumbuhan  dari tanaman. Setelah dikalibrasikan, maka nilai rata-rata pertumbuhan tanaman tomat
ini  selanjutnya  diinterprestasikan  dalam  bentuk  grafik.  Karena  telah
dikalibrasikan,  maka  slope  dari  grafik  menunjukkan  nilai  pertumbuhan  yang positif.
Tabel 8. Rata rata pertumbuhan tanaman piksel
Hari Ke- Jumlah area
Jumlah Tinggi
Jumlah Lebar
Rata-rata area
Rata-rata Tinggi
Rata-rata Lebar
1 102761
3071 3537
3806 114
131 2
137401 3773
4148 5089
140 154
3 171221
4436 4790
6342 164
177 4
209449 5449
5629 7757
202 208
5 344172
6404 6642
12747 237
246 6
398994 7270
7427 14778
269 275
7 466299
8124 7801
17270 301
289 8
505001 9117
8340 18704
338 309
9 559503
9691 8936
20722 359
331 10
812119 11029
10190 30078
408 377
11 904838
12088 11072
33513 448
410 12
965045 12952
12048 35742
480 446
13 1337015
14703 13519
49519 545
501 14
1439080 15883
14357 53299
588 532
15 1537956
17060 15535
56961 632
575 16
2025829 19229
17123 75031
712 634
17 2163134
20129 17850
80116 746
661 18
2298709 20906
18699 85137
774 693
19 2451330
21588 19688
90790 800
729 20
3089883 23280
21182 114440
862 785
21 3293834
24124 22292
121994 893
826 22
3552884 25034
23297 131588
927 863
23 4443845
27184 25436
164587 1007
942 24
4850325 28051
26675 179642
1039 988
25 5221948
29130 28043
193405 1079
1039 26
6511980 31540
30119 241184
1168 1116
27 7122222
32256 31458
263786 1195
1165 28
7936065 32741
32493 293928
1213 1203
29 8700729
32952 32908
322249 1220
1219 33
9399761 33198
33382 348139
1230 1236
34 10098793
33437 33825
374029 1238
1253 35
10797825 33448
34217 399919
1239 1267
36 11496857
33745 34533
425810 1250
1279 37
12195888 33916
34864 451700
1256 1291
38 12894920
34073 35191
477590 1262
1303 39
13593952 34126
35447 503480
1264 1313
40 14292984
34193 35728
529370 1266
1323
Gambar 17. Rata- rata pertumbuhan tanaman tomat n=27
Gambar 18. Pertumbuhan tinggi dan lebar tanaman tomat n=27
Dari  hasil  kalibrasi  jarak  pada  tabel  6,  dimana  nilai  tinggi  dan  lebar  citra dikali  dengan  faktor  kalibrasi,  sedangkan  nilai  area  dikali  dengan  nilai  kuadrat
dari  faktor  kalibrasi,  maka  ditunjukkanlah  gambar  dengan  bentuk  slope  grafik seperti yang ditunjukkan pada gambar diatas. Dari hasil pengukuran real dari citra
digital,  didapat  rata  rata  pertumbuhan  tanaman  tomat  dimana  dapat  dilihat  pada Tabel  7,  pertumbuhan  tanaman  terjadi  setiap  hari,  namun  terjadi  sedikit
ketidakragaman  tumbuh  karena  sifat  genetik  dan  persaingan  mendapatkan kebutuhan hidup selain air dan nutrisi. Dari hasil rata-rata per hari tanaman tomat,
dapat dilihat bahwa tanaman tomat dapat diukur tingkat pertumbuhannya melalui interperestasi  citra  digital.  Hal  ini  membuktikan  bahwa  pada  dasarnya  analisis
melalui citra digital akan berpotensi besar dalam mengupayakan dilaksanakannya teknologi  pertanian  presisi,  karena  pertumbuhan  tanaman  tidak  lagi  diukur
berdasarkan pengamatan visual manusia yang subjektif, melainkan menggunakan teknologi komputansi yang objektif dan presisi. Dengan demikian dapat diketahui
bahwa  dengan  menggunakan  visualisasi  tanaman  secara  digital  yang  diolah menggunakan  program  pengolah  citra  dapat  diketahui  bahwa  pertumbuhan
tanaman dapat diamati secara kontinyu.
E. Merancang Sistem Monitoring