KONSUMSI BAHAN BAKAR LANDASAN TEORI

Gambar 2.7 Sistem tabung induksi saat langkah kompresi Sumber: Boentarto, 2002 Pada saat langkah usaha dan langkah buang campuran udara bahan bakar tetap berada di dalam tabung induksi, kemudian pada saat langkah hisap baru campuran udara bahan bakar dari intake manifold dan tabung induksi masuk ke dalam silinder. Keluarnya campuran udara bahan bakar dari tabung induksi akan menambah campuran yang akan berlangsung masuk ke dalam ruang bakar atau silinder, begitu seterusnya proses yang terjadi berulang pada setiap langkah kerja sepeda motor dengan memakai tabung induksi.

2.4 KONSUMSI BAHAN BAKAR

Konsumsi bahan bakar adalah banyaknya bahan bakar yang dipakai selama proses pembakaran berlangsung. Besarnya kecilnya konsumsi bahan bakar dari suatu kendaraan bermotor dapat dijadikan sebagai ukuran keekonomisan dari pada motor tersebut. Semakin besar atau banyak konsumsi bahan bakar berarti tingkat keekonomisan dari motor tersebut semakin jelek atau rendah. Secara umum faktor yang mempengaruhi konsumsi bahan bakar adalah kecepatan. Pada kecepatan yang semakin meningkat maka pemakaian bahan bakar makin tidak menguntungkan karena akan semakin banyak bahan bakar yang dikonsumsi BPM. Arends H Barenschot, 1980. Cara untuk menunjukkan pemakaian bahan bakar diantaranya dengan cara menyatakan jarak tempuh kendaraan tiap satu liter bahan bakar, misalnya sebuah mobil memakai bensin 1 dm 3 untuk 12 km. Cara lain adalah dengan pemberitahuan beberapa banyak penggunaan bensin dalam dm 3 untuk jarak sejauh 100 km. Untuk sebuah mobil 1 dm 3 pada 12 km dapat ditulis: Pemakaiannya adalah 12 100 x 1 dm 3 = 8 3 1 tiap 100 km Motor yang tidak dipasang dalam keadaan berjalan, maka bahan bakarnya ditetapkan dalam kilogram tiap kilowatt jam. Inilah yang disebut bahan bakar spesifik, dan untuk motor juga digunakan cara yang sama, hal ini bertujuan untuk mengadakan perbandingan “penghematan” dari jenis motor yang sejenis. Bila besarnya bahan bakar spesifik sebuah motor bensin adalah 0.4 kg kwj, ini berarti bahwa untuk motor ini diperlukan bahan bakar sebanyaknya 0,4 kg untuk menghasilkan 1 kw selama satu jam BPM Arends H Barenschot, 1980. Pemakaian bahan bakar ditentukan oleh putaran mesin dan daya, putaran mesin yang diperlukan untuk menghasilkan daya yang paling besar memerlukan konsumsi bahan bakar yang besar pula. Besarnya pemakaian bahan bakar spesifik seperti diuraikan pada persamaan-persamaan di bawah ini Surbakty. B.M, 1985. m bb = bb bb t v x r bb kgdtk ……………………………… persamaan 2.1 dengan; m bb = Laju aliran bahan bakar kgdetik vbb = Volume bahan bakar m 3 t bb = Waktu pembakaran bahan bakar dtk r bb = Massa jenis bahan bakar kgm 3 Pemakaian bahan bakar ini jika dibandingkan dengan daya mesin yang dihasilkan selama waktu tertentu dikenal dengan istilah pemakaian bahan spesifik, yaitu: SFC = De x m bb 3600 kgKW.jam ……………………… persamaan 2.2 dengan; SFC = Pemakaian bahan bakar spesifik kgkw.jam m bb = Laju aliran bahan bakar kgdetik De = Daya kw

2.5 PERANCANGAN EKSPERIMEN