Analisis Statistik Deskriptif Uji Multikolonieritas Uji Heterokedastisitas

27 DPR = Dividen per lembar saham x 100 Laba per lembar saham

3.6 Metode Analisis Data

Metode analisi data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis statistik dengan bantuan software SPSS 17. Peneliti melakukan pengujian asumsi klasik agar data terdistribusi normal, dan setelah itu dilakukan pengujian terhadap hipotesis.

3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif

Secara sederhana statistik deskriptif adalah statistik yang bertujuan untuk mendeskripsikan data. Terdapat berbagai cara dalam mendeskripsikan data, yang salah satunya adalah dalam bentuk ukuran-ukuran numerik dari hasil pengolahan terhadap data tersebut. Data yang digunakan penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id dan Indonesia Capital Market Directory berupa data keuangan sampel perusahaan manufaktur dari tahun 2008 sampai tahun 2010. Dan variabel penelitian ini terdiri dari Retrun on Invesment ROI dan arus kas operasi sebagai variabel bebas independent variable dan DPR sebagai variabel terikat dependent variable. 3.6.2 Uji Asumsi Klasik 3.6.2.1 Uji Normalitas Data Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Apabila nilai residual tidak mengikuti distribusi normal, uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Menurut ghozali 2005:110, “cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak ada dua, Universitas Sumatera Utara 28 yaitu analisis grafik dan analisis statistik. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik Kolmogorov-Smirnov K- S”, dibuat dengan membuat hipotesis : Ho : Data residual berdistribusi normal. Ha : Data residual tidak berdistribusi normal. Bila signifikansi 0,05 berarti distribusi data normal maka Ha ditolak dan Ho diterima, sebaliknya bila signifikan 0,05 berarti distribusi data tidak normal maka Ho ditolak dan Ha diterima. Normalitas juga dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dan grafik dengan melihat histogram dari residualnya”. Dasar pengambilan keputusannya adalah : 1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola berdistribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, 2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan data berdistribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.6.2.2 Uji Multikolonearitas

Uji Multikoloneritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Universitas Sumatera Utara 29 Model regresi yang baik seharusnya tidak ada korelasi antar variabel independen. Ada tidaknya multikoloneritas dapat dideteksi dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor VIF, serta dengan menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikoloneritas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10 dan untuk matrik korelasi adanya indikasi multikoloneritas dapat dilihat jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0.90.

3.6.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedasitas. Ada tidaknya heteroskedastistas dapat dilakukan dengan melihat grafik scaterplot antar nilai prediksi variabel independen dengan nilai residualnya. Dasar analisis yang dapat digunakan untuk menentukan heteroskedastisitas, antara lain : 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas, 2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 30

3.6.2.4 Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu meodel regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data time series. Cara yang dapat digunakan untuk medeteksi masalah autokorelasi adalah dengan menggunakan nilai uji Durbin Watson dengan ketentuan dari Prof. Singgih sebagai berikut : 1. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif, 2. Angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi, 3. Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

3.6.3 Pengujian Hipotesis

Penelitian ini dianalisis dengan model regresi linier berganda untuk melihat seberapa besar pengaruh Return on Investment ROI dan arus kas operasi terhadap DPR dengan model dasar sebagai berikut Y = α + + + ε Keterangan : Y = Variabel dependen DPR α = Konstanta , = Koefesien = Variabel independen pertama yaitu ROI = Variabel independen kedua yaitu arus kas operasi ε = Tingkat kesalahan pengganggu Universitas Sumatera Utara 31

3.6.3.1 Koefisien Determinasi R²

Uji ini bertujuan untuk melihat seberapa jauh kemampuan variabel independen dalam menerangkan variabel dependennya. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol sampai dengan satu. Semakin nilainya mendekati satu maka semakin lengkap informasi yang diberikan variabel independen dalam menerangkan variabel dependennya, sebaliknya jika nilainya semakin menjauhi satu maka semakin sedikit informasi yang diberikan variabel independen dalam menerangkan variabel dependennya.

3.6.3.2 Uji Parsial atau uji t t Test

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen. Uji ini dilakukan untuk melihat pengaruh laba bersih dan arus kas bersih secara parsial terhadap DPR. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi t hitung yang mengacu pada suatu ketentuan. Ho diterima jika t hitung t tabel α = 5 Ha diterima jik a t hitung t table α =5 Di samping itu dapat pula dilihat dari signifikansinya yaitu jika nilai signifikansi penelitian 0,05 maka Ha diterima. Hipotesis Statistik Ho = Return on Investment dan arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap DPR secara parsial. Universitas Sumatera Utara 32 Ha = Return on Investment dan arus kas operasi berpengaruh terhadap DPR secara parsial.

3.6.3.3 Uji Simultan atau Uji F F test

Uji F statistik digunakan untuk menguji keberartian pengaruh dari seluruh variabel bebas secara bersama sama simultan terhadap variabel dependen. Uji F dimaksudkan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari variabel bebas yaitu laba bersih dan arus kas operasi terhadap kebijakan dividen. Uji ini dilakukan dengan mengacu pada suatu ketentuan. Ho diterima jika F hitung F table Ha diterima jika F hitung F table Selain itu dapat pula dilihat dari nilai signifikansinya yaitu jika nilai signifikansi penelitian 0,05 maka Ha diterima. Hipotesis Statistik Ho = Return on Investment dan arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap DPR secara simltan. Ha = Return on Investment dan arus kas operasi berpengaruh terhadap DPR secara simultan. Universitas Sumatera Utara 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Hasil Penelitian

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi linear berganda. Pengujian asumsi klasik dan regresi berganda dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 17. Terdapat 18 perusahaan yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel dalam penelitian ini dan diamati selama periode 2008-2010. Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur No. Nama Perusahaan Kode Tanggal Berdiri Tanggal Listing 1. PT AKR Corporindo Tbk AKRA 07 Mei 1977 03 Okt 1994 2. PT Astra Graphia Tbk ASGR 31 Okt 1975 15 Nov 1989 3. PT Astra Internasional Tbk ASII 20 Feb 1957 04 Apr 1990 4. PT Goodyear Indonesia Tbk GDYR 26 Jan 1917 22 Des 1980 5. PT Gudang Garam Tbk GGRM 30 Jun 1971 27 Agt 1990 6. PT Hexindo Adiperkasa Tbk HEXA 28 Nov 1988 13 Feb 1995 7. PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 14 Agt 1980 14 Jul 1994 8. PT Indocemen Tunggal Perkasa Tbk INTP 16 Jan 1985 05 Des 1989 9. PT Lautan Luas Tbk LTLS 13 Jul 1951 21 Jul 1997 10. PT Lionmesh Prima Tbk LMSH 14 Des 1982 04 Jun 1990 11. PT Metrodata Tbk MTDL 17 Feb 1983 09 Apr 1990 12. PT Selamat Sempurna Tbk SMSM 19 Jan 1976 09 Sep 1996 13. PT Semen Gresik Tbk SMGR 25 Mar 1953 08 Jul 1991 14. PT Tunas Baru Lampung Tbk TBLS 22 Des 1973 15 Feb 2000 15. PT Trias Sentosa Tbk TRST 23 Nov 1979 02 Jul 1990 16. PT Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 20 Mei 1970 17 Jun 1994 17. PT United Tractors Tbk UNTR 11 Jan 1901 19 Sep 1989 18. PT Unilever Tbk UNVR 05 Des 1901 11 Jan 1982 Sumber : www.idx.co.id Universitas Sumatera Utara 34

4.2 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dari variabel tersebut dari sampel perusahaan manufaktur selama periode 2008 sampai dengan tahun 2010 disajikan dalam tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel-variabel Selama Tahun 2008-2010 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std, Deviation ROI 54 0,65 53,28 13,1635 11,99494 Arus_Kas_Operasi 54 -4,E11 2,E13 1,72E12 3,701E12 DPR 54 4,13 302,90 51,2106 48,99582 Valid N listwise 54 Sumber : Data yang diolah Penulis, 2012 Berikut ini merupakan perincian data deskriptif yang telah diolah: a. Variabel ROI memiliki nilai minimum 0,65 dan maksimum 53,28 dengan rata-rata ROI sebesar 13,1635 dengan jumlah sampel sebanyak 54 perusahaan. b. Variabel arus kas operasi memiliki nilai minimum -4.E11 dan nilai maksimum 2.E13 dengan rata-rata kas operasi sebesar 1.72E12 dengan jumlah sampel sebanyak 54 perusahaan. Universitas Sumatera Utara 35 c. Variabel DPR memiliki nilai minimum 4,13 dan nilai maksimum 302,90 dengan rata-rata DPR sebesar 51,2106 dengan jumlah sampel 54 perusahaan. 4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S dengan membuat hipotesis. Ho : Data residual berdistribusi normal. Ha : Data residual tidak berdistribusi normal. Apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka H diterima, sedangkan jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka H ditolak. Tabel 4.3 Uji Normalitas Sebelum Data Ditranformasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ROI Arus_Kas_Op erasi DPR N 54 54 54 Normal Parameters a,b Mean 13,1635 1,72E12 51,2106 Std, Deviation 11,99494 3,701E12 48,99582 Most Extreme Differences Absolute 0,194 0,294 0,269 Positive 0,194 0,293 0,269 Negative -0,148 -0,294 -0,168 Kolmogorov-Smirnov Z 1,424 2,158 1,978 Asymp, Sig, 2-tailed 0,035 0,000 0,001 Sumber : Data yang diolah Penulis, 2012 Universitas Sumatera Utara 36 Dari hasil pengolahan data tersebut, besarnya nilai Kolmogorov- Smirnov K-S masing-masing variabel penelitian yaitu ROI, Arus Kas Operasi dan DPR yaitu, 0,035, 0,000 dan 0,001 pada taraf kemaknaan 0,05. Jika signifikansi nilai Kolmogorov-Smirnov variabel penelitian lebih kecil dari 0,05 maka disimpulkan data tidak terdistribusi secara normal. Data yang tidak terdistribusi secara normal tersebut juga dapat dilihat melalui grafik histogram dan grafik normal plot data. Gambar 4.1 Histogram sebelum data ditranformasi Sumber : Data yang diolah Penulis, 2012 Dengan cara membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal, dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa distribusi data tidak normal karena grafik histogram menunjukkan distribusi data tidak mengikuti garis diagonal yaitu menceng ke kiri positive skewness. Universitas Sumatera Utara 37 Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot sebelum data ditranformasi Sumber : Data yang diolah Penulis, 2012 Demikian pula dengan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik plot. Pada grafik normal plot, terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya agak menjauh dari garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara tidak normal. Dari hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov K-S, grafik histogram dan grafik normal plot menunjukkan data tidak terdistribusi secara normal. Ada beberapa cara mengubah model regresi menjadi normal menurut Erlina 2007:106, yaitu: 1 Lakukan tranformasi data ke bentuk lainnya. 2 Lakukan trimming, yaitu membuang data outliner. 3 Lakukan winsorizing, yaitu mengubah nilai data yang outliner ke suatu nilai tertentu. Universitas Sumatera Utara 38 Untuk mengubah nilai residual agar berdistribusi normal, penulis melakukan transformasi data ke model LN dari persamaan DPR = f ROL, Arus Kas Operasi, menjadi LN_DPR = f LN_ROL, LN_Arus_Kas_Operasi. Kemudian, data diuji ulang berdasarkan asumsi normalitas. Berikut ini hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov K-S. Tabel 4.4 Uji Normalitas Setelah Data Ditransformasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test LN_ROI LN_Arus_Kas _Operasi LN_DPR N 54 48 54 Normal Parameters a,b Mean 2,2211 26,6902 3,6035 Std, Deviation ,91500 2,29875 ,84551 Most Extreme Differences Absolute 0,104 0,128 0,189 Positive 0,069 0,092 0,117 Negative -0,104 -0,128 -0,189 Kolmogorov-Smirnov Z 0,764 0,885 1,391 Asymp, Sig, 2-tailed 0,604 0,413 0,062 a. Test distribution is Normal, b. Calculated from data, Sumber : Data yang diolah Penulis, 2012 Dari tabel di atas, besarnya Kolmogorov-Smirnov K-S pada masing-masing variabel penelitian yaitu ROI, Arus Kas Operasi dan DPR adalah 0,604, 0,413 dan 0,062 lebih besar dari nilai signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi telah terdistribusi secara normal. Dengan demikian, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai observasi data telah terdistribusi secara normal dan dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya. Untuk lebih Universitas Sumatera Utara 39 jelas, berikut ini turut dilampirkan grafik histogram dan plot data yang terdistribusi normal. Gambar 4.3 Histogram sesudah data ditranformasi Sumber : Data yang diolah Penulis, 2012 Gambar 4.4 Grafik Normal P-P Plot sesudah data ditranformasi Sumber : Data yang diolah Penulis, 2010 Universitas Sumatera Utara 40 Dengan cara membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal, dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal karena grafik histogram menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal yang tidak menceng skewness ke kiri maupun ke kanan atau normal. Demikian pula dengan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik plot. Pada grafik normal plot, terlihat titik-titik menyebar, di sekitar garis diagonal serta penyebarannya agak mendekati dengan garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal.

4.3.2 Uji Multikolonieritas

Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolonieritas adalah dengan melihat besaran korelasi antar variabel independen dan besarnya tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir, yaitu: Tolerance 0,10 dan VIF 10. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian. Tabel 4.5 Nilai Collinearity Statistics Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant LN_ROI 1.000 1.000 LN_Arus_Kas_Operasi 1.000 1.000 Sumber : Data yang diolah Penulis, 2012 Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan variabel independen memili nilai tolerance lebih dari 0,10 yaitu 1,00 yang berarti tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan VIF juga Universitas Sumatera Utara 41 menunjukkan hal yang sama dimana variabel independen memiliki nilai VIF kurang dari 10 yaitu 1,00. Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model ini.

4.3.3 Uji Heterokedastisitas

Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat plot gtafik yang dihasilkan dari pengolahan data dengan menggunakan program SPSS. Dasar pengambilan keputusannya adalah:  Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.  Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas atau terhadi komokedastisitas. Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi heterokedastisitas atau terjadi homokedastisitas dengan mengamati penyebaran titik-titik pada gambar. Universitas Sumatera Utara 42 Gambar 4.5 Scatterplot Sumber : Data yang diolah Penulis, 2010 Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi. Adanya titik-titik yang menyebar menjauh dari titik-titik yang lain dikarenakan adanya data observasi yang sangat berbeda dengan data observasi yang lain.

4.3.4 Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return On Investment (Roi) Dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 55 90

PENGARUH RETURN ON INVESTMENT (ROI), INVESTMENT OPPURTUNITY SET (IOS), DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 18

Pengaruh Roi (Return On Investment) Dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 1

Pengaruh Roi (Return On Investment) Dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Roi (Return On Investment) Dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Roi (Return On Investment) Dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 22

Pengaruh Roi (Return On Investment) Dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 3 3

Pengaruh Roi (Return On Investment) Dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Return on Investment dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 16

SKRIPSI PENGARUH ROI (RETURN ON INVESTMENT) DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 10