Metode Analisis SEM dan EDS

Gambar 5. Diagram alat difraksi sinar- X Gambar 6. Difraksi sinar-X. Pelebaran puncak diartikan bahwa material yang benar-benar amorf, butiran yang sangat kecil dan bagus, atau material yang memiliki ukuran kristal sangat kecil dan melekat dengan struktur matrix yang amorf. Pelebaran yang terjadi pada XRD ini disebakan tiga hal, yaitu efek dari instrumen, ukuran kristal yang kecil dan regangan kisi latttice strain. Gambar 6 menunjukkan proses difraksi yang terjadi pada XRD. Pola- pola difraksi tersebut seperti pola terang-gelap. Pola gelap terbentuk ketika terjadi interferensi destruktif, sedangkan pola terang terbentuk ketika terjadi interferensi konstruktif dari pantulan gelombang sinar-X yang saling bertemu 11 . Interferensi konstruktif mengikuti hukum Bragg sebagai berikut : θ 2 Keterangan : n= urutan difraksi λ= panjang gelombang d= jarak antar bidang kristal θ= sudut difraksi

2.5 Metode Analisis SEM dan EDS

SEM merupakan pencitraan material dengan mengunakan prinsip mikroskopi yang hampir sama dengan mikroskop optik, perbedaannya pada SEM menggunakan cahaya, sedangkan pada SEM menggunakan elektron sebagai sumber pencitraan dan medan elektromagnetik sebagai lensanya dapat dilihat pada Gambar 7. Elektron diemisikan dari katoda elektron gun melalui efek foto listrik dan dipercepat menuju anoda. Filamen yang digunakan biasanya adalah tungsten atau lanthanum hexaboride. Scanning coil, mendefleksikan berkas electron menjadi sekumpulan array berkas yang lebih kecil, disebut scanning beam dan lensa obyektif magnetik akan memfokuskannya pada permukaan sampel. Elektron kehilangan energi pada saat tumbukan dengan atom material, akibat scattering dan absorpsi pada daerah interaksi dengan kedalaman 100 nm sampai 2 µm. Hal ini membuat material yang ditembak elektron meradiasikan emisi meliputi sinar-X, electron auger, back- scattered electron dan secondary electron. Pada SEM, sinyal yang diolah merupakan hasil deteksi dari secondary electron yang merupakan elektron yang berpindah dari permukaan sampel. SEM digunakan untuk mengetahui struktur mikro material meliputi tekstur, morfologi, komposisi dan informasi kristalografi permukaan partikel. Gambar 7. Diagram scanning electron microscopy SEM Gambar 8. Berkas elektron yang dideteksi SEM EDS energy dispersive X- ray, merupakan karakterisasi material menggunakan sinar-X yang diemisikan ketika material mengalami tumbukan dengan elektron. Sinar-X diemisikan dari transisi elektron dari lapisan kulit atom, Tingkat energinya tergantung dari tingkatan energi kulit atom. Dengan mendeteksi tingkat energi yang dipancarkan dari sinar-X dan intenisitasnya, maka dapat diketahui atom-atom penyusun material dan persentase masanya. Gambar 9. Contoh spectrum EDS Gambar 9 merupakan hasil analisis spektrum EDS. Sebuah spektrum akan menampilkan puncak EDS yang sesuai dengan tingkat energi sinar-X yang telah diterima. Masing-masing puncak ini menunjukkan karakteristik sebuah atom. Semakin tinggi puncaknya pada sebuah spektrum, maka semakin terkonsentrasi elemen dalam spesimen.

2.6 Metode Analisis I-V meter