Implementasi Strategi Majelis Rasulullah

membahas tentang Shahih Al-Bukhari dengan syarah dari Ibnu Hajar Al-Astqalani. Beberapa alasan mengapa Majelis Rasulullah mengadakan jadwal mingguan, dan tahunan. Semua ini dimaksudkan agar hari- hari jama’ah pada umumnya lebih banyak melakukan kegiatan yang baik di malam hari, lebih baik ta’lim mendapatkan ilmu dan juga mendapatkan pahala yang bermanfaat bagi diri sendiri. Alasan selanjutnya yaitu agar ilmu yang disampaikan dapat diterima dan tersimpan diotak para jama’ah. Serta diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat dari Majelis Rasulullah. 2 Majelis Undangan a Tabligh Akbar Yakni majelis yang diadakan pada malam rabu dan malam kamis Tempat disesuaikan dengan jadwal undangan. b Dzikir Akbar Jalalah Diadakan pada malam sabtu dan tempat disesuaikan dengan undangan. Dalam event ini para jama’ah Majelis Rasulullah membaca dzikir jalalah ya Allah ya Allah sebanyak 500 kali. c Ziarah Kubro Diadakan pada malam minggu dan tempat disesuaikan dengan undangan. Namun untuk kegiatan ziarah kubro ini sejak Habibana Munzir Bin Fuad Al-Musawwa sakit-sakitan di awal tahun 2013 dihentikan karena keadaan Habibana yang semakin parah dan tidak dapat lagi melaksanakan acara ziarah kubro. Namun pada waktu dekat-dekat ini Majelis Rasulullah ingin menghidupkan kembali acara ziarah kubro, karena acara ini adalah salah satu ciri khas dan daya tarik dalam Majelis Rasulullah. Habibana Munzir Bin Fuad Al-Musawwa membuat berbagai macam moment seperti yang terpapar diatas karena terkadang yang mengundang eventnya sudah lewat, misalnya pada acara dibulan maulid namun Majelis Rasulullah baru bisa memenuhi undangan dibulan lainnya dikarenakan jadwal undangan yang terlalu banyak. Dengan begitu diadakannya acara-acara tersebut dimaksudkan dapat menarik jama’ah lebih banyak. Dalam memberikan pelajaran Habib Munzir Al-Musawwa selalu menanamkan kecintaan kepada Rasulullah SAW dengan cara bersholawat, adapun bacaan yang dibaca sebagai pengantar bersholawat adalah kitab Ad Dhiyaullami karangan dari guru beliau Habib Ummar bin Hafidh, ini dilakukan sebagai salah satu strategi dari dakwah beliau. b. PHBI Peringatan Hari Besar Islam Dalam majelis tahunan adalah berkenaan dengan acara-acaea besar Islam. Majelis rasulullah mempunyai setidaknya enam acara akbar yang diadakan setiap tahunnya. Pertama adalah Maulid Nabi Muhammad SAW acara ini sekaligus merupakan acara lahirnya Majelis Rasulullah sebagaimana yang dikatakan oleh Habibana Munzir lahirnya Majelis Rasulullah ini 12 Rabiul Awal yaitu lahirnya Nabi Muhammad SAW, kedua yaitu majelis Isra Mi’raj, ketiga Nisfu Sya’ban, majelis Haul Ahlul Badr yang diadakan setiap malam 17 Ramadhan, Haul Ahlul Badr sekaligus Nuzulul Qur’an, setelah itu Muharram berbarengan dengan kedatangan guru mulia Habib Umar bin Hafidh, kedatangan guru mulia Ummar Bin Hafidh maka Majelis Rasulullah mengadakan Tabligh Akbar Muharram bersama dengan guru mulia, dan yang terakhir adalah malam satu januari tahun baru Masehi. Majelis pada malam satu Januari bukanlah bermaksud untuk merayakan tahun baru masehi, namun Majelis Rasulullah mengadakan acara tahunan pada malam satu Januari ini bertujuan untuk mengimbagi perayaan-perayaan yang dilakukan oleh muslim yang menyambut tahun baru masehi dengan cara mendirikan panggung-panggung kemungkarang yang dapat membuat mereka melupakan Allah dan Rasulullah, maka disini Majelis Rasulullah mengadakan acara majelis malam satu Januari agar masyarakat muslim dapat merayakannya dengan hal yang lebih baik dan bermanfaat. 10

3. Evaluasi Strategi Majelis Rasulullah

Setiap organisasi tentu menginginkan hasil yang baik, sempurna dan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh sebuah organisasi. Dalam organisasi tidak akan lepas dari sebuah strategi, oleh karena itu dalam strategi antara perumusannya dengan pelaksanaannya harus berkesinambungan. Strategi yang tidak baik jika dalam penerapannya 10 H. Muhammad Syukron Makmun Sekretaris Umum DPP, Wawancara Pribadi Sk retariat Majelis Rasulullah, Jakarta 25 Februari 2015, Jam 15.00 WIB. tidak sesuai dengan strategi yang telah dirumuskan. Maka hasil yang dicapai tidak akan terarah dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh sebuah organisasi. Untuk menjaga keseimbangan diantara keduanya maka diperlukan evaluasi. Karena manfaat adanya evaluasi dapat mengetahui kekurangan- kekurangan yang ada, selain itu juga memberikan penilaian terhadap apa yang telah dilakukan. Evaluasi yang dilakukan Majelis Rasulullah dengan cara rapat antar pengurus setelah itu di musyawarahkan pada anggota. Dalam hal ini Majelis Rasulullah mengadakan sebuah evaluasi tentang aktifitas dakwah diantaranya: a. Sumber Daya Manusia SDM Adapun kondisi, waktu dan lingkungan adalah sebuah masalah yang harus dipecahkan dan diselesaikan. Maka tindakan akan menjadi suatu harapan dalam pencapaian tujuan. Dari berbagai langkah strategi yang dilakukan oleh Majelis Rasulullah, maka dapat dilihat apakah strategi tersebut sudah tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Diantaranya evaluasi tentang program kegiatan mingguan, majelis undangan, dan kegiatan tahunan Majelis Rasulullah yang meliputi materi dakwah yang akan disampaikan, waktu pelaksanaan kegiatan dakwah, dan jadwal kegiatan dakwah Majelis Rasulullah yang telah diagendakan secara teratur. b. Rapat Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Tugas yang paling penting untuk pengurus Majelis Rasulullah adalah bagaimana mengatur pelaksanaan acara tersebut, apa yang harus di kerjakan setelah dakwah itu berjalan. Disinilah pentingnya mengadakan evaluasi, sampai mana hasil aktifitas dakwah Majelis Rasulullah yang telah dicapai. Evaluasi ini sangat penting untuk menyesuaikan dengan perubahan anggota Majelis Rasulullah dalam kurun waktu tertentu dan harus ada peningkatan dalam menjalankan agama Islam. Sebelum hal itu dilakukan, terlebih dahulu harus ditetapkan target hasil dan setiap paket dakwah yang dijalankan sehingga memudahkan untuk membuat grafik perkembangan aktifitas dakwah. c. Memperbaiki Mekanisme Kerja Dalam mengambil suatu kebijakan untuk mengubah strategi, tidak perlu strategi yang sudah ada ditinggalkan atau strategi yang baru harus dirumuskan. Dalam hal ini Majelis Rasulullah melihat sesuatu yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam mengimplementasikan strategi yang sudah ada, kemudian sdtrategi yang sudah ada tersebut dapat mencapai sasaran dan tujuan yang diharapkan oleh Majelis Rasulullah.

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Dakwah Majelis Rasulullah

Faktor pendukung dan penghambat merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dalam sebuah lembaga demikian halnya dengan Majelis Rasulullah. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Faktor Pendukung Dakwah Majelis Rasulullah

a. Memiliki pemimpin yang kharismatik. Keberadaan Majelis Rasulullah tidak dapat dipisahkan dengan sosok Habib Munzir bin Fuad Al-Musawwa. Dengan