Karakteristik Responden Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Perawatan Paliatif pada Pasien dengan Kondisi Terminal di RSUD Kabupaten Bekasi

43

BAB VI PEMBAHASAN

Pembahasan pada penelitian ini difokuskan pada perawat, karakteristik perawat, pengetahuan perawat tentang perawatan paliatif pada pasien dengan kondisi terminal yang bekerja di RSUD Kab Bekasi. Pada akhir pembahasan peneliti juga menyertakan keterbatasan pada penelitian ini.

A. Gambaran Karakteristik Perawat di RSUD Kab. Bekasi

a. Jenis kelamin Green 1980, dalam Notoadmodjo 2007 menyatakan bahwa jenis kelamin adalah faktof predisposing factor terjadinya perubahan perilaku seseorang. Hal ini dapat disimpulkan bahwa perbedaan jenis kelamin mungkin bisa mempengaruhi seseorang dalam melakukan pekerjaan sehingga perlu diukur. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu 23 orang 56,1 dan responden laki- laki 18 orang 43,9. Hal ini menggambarkan bahwa terdapat perbedaan proporsi yang signifikan antara perawat laki-laki dan perempuan. Hal ini mungkin disebabkan karena minat perempuan di bidang keperawatan lebih besar dibanding laki-laki. Meskipun demikian, tugas dan tanggung jawab antara perawat laki-laki dan perempuan dalam melakukan perawatan paliatif tetaplah sama Seorang perawat dikatakan profesional ketika dirinya mampu mangasuh, merawat, dan melindungi pasien secara komprehensif, melakukan aktifitas keperawatan sesuai dengan kode etik keperawatan, serta memberikan pelayananasuhan keperawatan pada berbagai jenjang pelayanan keperawatan Kusnanto, 2004. Hal itu berlaku baik untuk perawat laki-laki dan perempuan. b. Pendidikan terakhir Hasil dari penelitian yang dilakukan menggambarkan bahwa lebih banyak lulusan perawat D3 sebanyak 29 orang 70,7 dan perawat lulusan S1 sebanyak 12 orang 29,3. Tidak ada penelitian yang meneliti perbedaan tingkat pendidikan dalam melakukan asuhan keperawatan paliatif hanya saja, perawat yang melakukan asuhan keperawatan paliatif haruslah perawat dengan min pendidikan D3 diploma 3 dan telah mendapatkan pelatihan tentang perawatan palitif DEPKES RI, 2006. c. Lama Bekerja Lama bekerja perawat dibagi menjadi 4 kategori yaitu: 0-5 tahun, 6-10 tahun, 11-15 tahun, 16-20 tahun, hasil presentase hasil 0-5 tahun 16 orang 39.0, 6-10 tahun 21 orang 51.2, 11-15 tahun 4 orang 9,8, dari hasil penelitian yang dilakuan tidak ada perawat yang 16-20 tahun. Lama bekerja tidak mempengaruhi seorang perawat dalam melakukan perawatan paliatif hal ini sesuai dengan keputusan DEPKES RI 2006 perawat paliatif haruslah perawat yang sudah mendapatkan pelatihan tentang perawatan paliatif. Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Vohra 2005 perawat yang melakukan perawatan paliatif adalah perawat yang mahir dibidangnya.

B. Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Perawatan Paliatif

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar perawat berpengetahuan cukup dari total responden 41 orang, 36 responden berpengetahuan cukup, 3 orang berpengetahuan baik dan 2 orang berpengetahuan kurang. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh ningning 2011, bahwa perlu adanya pendidikan formal tentang perawatan paliatif, dan asuhan keperawatan tidak hanya semata-mata untuk penyembuhan saja. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan perawat tentang perawatan paliatif akan diuraikan menjadi beberapa bagian diantaranya: 1. Tujuan perawatan paliatif. Hasil penelitian yang didapat 28 responden berpengetahuan kurang 2 orang cukup dan 11 orang berpengetahuan baik, tentang tujuan dari perawatan paliatif itu sendiri, hal ini sesuai dengan wawancara pada saat study pendahuluan dengan salah satu perawat menyatakan bahwa, tidak adanya sosialisai ataupun pelatihan yang diadakan oleh pihak rumah sakit, hal ini sesuai dengan KEMENKES 2007 perawatan rumah sakit di Indonesia masih terbatas, jumlah perawat yang mampu memberikan perawatan paliatif juga masih terbatas. Keadaaan sarana pelayanan perawatan paliatif di Indonesia masih belum merata, sedangkan pasien