Gambaran Karakteristik Perawat di RSUD Kab. Bekasi

mamiliki hak untuk mendapatkan pelayanan yang bermutu, komprehensif, dan holistik. 2. Pengertian pengetahuan perawatan paliatif Hasil penelitian menunjukan responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik tentang perawatan paliatif sebanyak 12 orang atau 29.3 dan masih banyak ditemukan responden yang memiliki tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 17 orang 49.5. Innocent 2011 menyatakan bahwa sehubungan dengan pemberian perawatan pasien, pengetahuan perawat dapat memberikan kekuatan yang lebih besar untuk mengambil tindakan dan kurangnya pengetahuan perawat menyebabkan perawat tidak bisa memberikan perawatan yang aman atau efektif. Adanya variasi tingkat pengetahuan disebabkan karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan yaitu pengalaman, tingkat pendidikan, keyakinan, fasilitas, penghasilan dan sosial budaya Notoatmodjo, 2003. Tingkat pengetahuan perawat dipengaruhi oleh latar belakang perawat Zhi, 2009. Presentase responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurang adalah 12 orang 29.3, hal ini kemungkinan disebabkan karena belum banyak mengadakan pelatihan untuk perawatan paliatif, menurut adriaansen 2005 menyimpulkan bahwa pelatihan perawatan paliatif memberikan kontribusi yang signifikan pada pengetahuan dan wawasan perawat, kemudian penelitian menurut Choi, Jung dan Kim 2011 juga menemukan bahwa rangkaian pendidikan dan pelatihan tentang perawatan paliatif efektif untuk meningkatkan pengetahuan perawat mengenai hospis dan perawatan paliatif. 3. Prinsip dasar perawatan paliatif Hasil penelitian dari 41 responden 11 orang 26.8 baik, 13 orang 31.7 cukup sedangkan 17 orang 41.5 kurang. Hal ini sejalan dengan penelitian Ningsih 2011 kurangnya pengetahuan perawat tentang prinsip perawatan paliatif, bahwa perlu adanya pendidikan formal tentang perawatan paliatif dan asuhan keperawatan tidak hanya semata- mata untuk penyembuhan saja, tapi lebih mengarah pada kehidupan yang lebih berarti sebelum akhirnya kematian tiba, hal ini juga didukung oleh peraturan DEPKES RI 2006 yang menyatakan bahwa perawat yang melakukan perawatan paliatif haruslah perawat yang mendapatkan pelatihan terlebih dahulu dan min pendidikan adalah D3 keperawatan. 4. Ruang lingkup perawatan paliatif Hasil penelitian tentang ruang lingkup perawatan paliatif 15 orang 36.6 kurang, lalu cukup 13 orang 31.7 dan baik 13 orang 31.7. Banyak perawat yang tidak mengetahui ruang lingkup tujuan paliatif dikarenakan perawat merasa tidak cukup pengetahuan tentang ruang lingkup tujuan perawatan paliatif menurut Paice 2007 banyak penghalang dan hambatan dalam memberikan perawatan paliatif meliputi tidak adekuatnya persiapan alat, obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi nyeri. Hal ini sejalan dengan data DEPKES 2006 perawat yang melakukan perawatan paliatif adalah perawat yang sudah melakukan pelatihan terlebih dahulu. 5. Tim dan tempat perawatan paliatif Dari hasil penelitian didapatkan 34 orang 82.9 berpengetahuan cukup tentang tim dan tempat perawatan paliatif, kemudian kurang 6 orang 14,6 dan baik 1 orang 2.4. Hal ini sejalan dengan kurangnya pengetahuan perawat tentang tim dan tempat perawatan paliatif karena tidak adanya sarana yang disediakan oleh pihak rumah sakit terkait tentang pelatihan asuhan keperawatan paliatif menurut Kim 2011 pelatihan keperawatan palitif juga diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan tempat dan ruang lingkup asuhan keperawatan paliatif.

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti masih menemukan keterbatasan peneliti, diantaranya yaitu: 1. Para perawat yang bekerja di ruang ICU, NICU, HAEMODALISA Banyak yang tidak sempat untuk mengisi kuesioner, sehingga penliti menunggu waktu luang agar perawat bersedia mengisi kuesioner. 2. Instrument dibuat sendiri, karena peneliti tidak menemukan instrument baku untuk pengetahuan perawatan paliatif. 3. Peneliti mengakui dalam membuat kuisioner masih banyak kekurangan dalam pembuatannya karena sumber dan teori yang terbatas tentang perawatan paliatif.