Kemiskinan terjadi akibat adanya ketidak seimbang dalam perolahan atau penggunaan sumber daya alam atau ketidak mampuan manusia.
Pertumbuhan penduduk dengan segala permasalahannya akan sangat berpengaruh terhadap sumber daya alam SDA baik secara kuantitaf maupun kualitatif terutama
terhadap sumber daya alam yang tidak daapat diperbaharui. Hal ini membawa implikasi yang cukup berat bagi upaya peningkatan kesejahteraan manusia. Pengaruh
langsung dari pertumbuhan penduduk terhadap sumber daya alam dapat dilihat dari
kehidupan nyata masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
a
Apakah yang dimaksud dengan pemukiman kumuh dan kemiskinan? b Bagaimana masalah-masalah yang terjadi pada kemiskinan dan pemukiman
kumuh di dalam masyarakat? c Bagaimana cara mengatasi kemiskinan dan permukiman kumuh?
d Bagaimana peran pemerintah bagi masyarakat di daerah yang diteliti?
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Permukiman Kumuh dan Kemiskinan
Manusia sebagai makhluk sosial hidup bersama dengan makhluk lainnya. Karena itu kemudian muncullah kelompok-kelompok rumah yang dinamakan permukiman.
Rumah sebagai suatu bangunan merupakan bagian dari suatu permukiman yang utuh. McAndrew dkk, mengemukakan bahwa kata permukiman merupakan terjemahan
kata-kata land settlement dan resettlement dan biasanya dikaitkan dengan kata-kata yang mempunyai arti sama yaitu scheme dan project. Pada hakekatnya permukiman
adalah hidup bersama, sebab itu fungsi rumah dalam kehidupan manusia adalah sebagai tempat tinggal yang diperlukan oleh manusia untuk memasyarakatkan dirinya.
Menurut Johan Silas Permukiman Kumuh dapat diartikan menjadi dua bagian, yang pertama ialah kawasan yang proses pembentukannya karena keterbatasan kota dalam
menampung perkembangan kota sehingga timbul kompetisi dalam menggunakan lahan perkotaan. Permukiman kumuh yang kedua ialah kawasan yang lokasi
penyebarannya secara geografis terdesak perkembangan kota yang semula baik, lambat laun menjadi kumuh yang disebabkan oleh adanya mobilitas sosial ekonomi
yang stagnan. Pengertian tentang pemukiman telah dikemukakan deh beberapa ahli antara lain
mengemukakan bahwa, permukiman adalah penataan kawasan yang dibuat oleh manusia agar dapat hidup secara. lebih mudah dan lebih baik, memberi rasa bahagia
dan rasa aman dan mengandung kesepakatan untuk membangun manusia seutuhnya. Selanjutnya dalam definisi lain dikemukakan bahwa suatu permukiman dapat dilihat
sebagai suatu dunia tersendiri dimana para warganya menemukan identitas mereka, merasa aman, merasa sebagai makhluk sosial, dan dapat ia menyalurkan naluri untuk
berkembang biak menyambung keturunannya. Pemukiman kumuh adalah penataan kawasan yang dibuat oleh manusia yang
mengandung sifat-sifat keusangan, banyak ditujukan kepada keadaan guna lahan atau zona atau kawasan yang sudah sulit diperbaiki lagi, jadi yang telah baik dibongkar,
tapi juga dapat ditujukan kepada keadaan yang secara fisik sudah tidak lagi memenuhi berbagai standar kelayakan.
Kemiskinan merupakan salah satu penyebab timbulnya pemukiman kumuh di kawasan perkotaan. Pada dasarnya kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya
3
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pemerataan, peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin serta peningkatan pelayanan dasar bagi kelompok
miskin dan pengembangan institusi penanggulangan kemiskinan. Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan
komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan,dll.
2.2
Masalah-masalah yang terjadi pada kemiskinan dan pemukiman kumuh di dalam masyarakat
Penduduk di permukiman kumuh tersebut memiliki persamaan, terutama dari segi latar belakang sosial ekonomi-pendidikan yang rendah, keahlian terbatas dan
kemampuan adaptasi lingkungan kota yang kurang memadai. Kondisi kualitas kehidupan yang serba marjinal ini ternyata mengakibatkan semakin banyaknya
penyimpangan perilaku penduduk penghuninya. Hal ini dapat diketahui dari tatacara kehidupan sehari-hari, seperti mengemis, berjudi, mencopet dan melakukan berbagai
jenis penipuan. Terjadinya perilaku menyimpang ini karena sulitnya mencari atau menciptakan pekerjaan sendiri dengan keahlian dan kemampuan yang terbatas, selain
itu juga karena menerima kenyataan bahwa impian yang mereka harapkan mengenai kehidupan di kota tidak sesuai dan ternyata tidak dapat memperbaiki kehidupan
mereka. Mereka pada umumnya tidak cukup memiliki kemampuan untuk mendapatkan
pekerjaan yang layak, disebabkan kurangnya keterampilan, tanpa modal usaha, tempat tinggal tak menentu, rendahnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,
rendahnya daya adaptasi sosial ekonomi dan pola kehidupan kota. Kondisi yang serba terlanjur, kekurangan dan semakin memprihatinkan itu mendorong para pendatang
tersebut untuk hidup seadanya, termasuk tempat tinggal yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
Menurut Soemadi, terjadinya pemukiman kumuh karena besarnya arus urbanisasi penduduk dari pedesaan ke perkotaan. Lebih jauh dikemukakan bahwa perkampungan
kumuh adalah bagian kota yang jorok, bangunan-bangunan yang ada tidak memenuhi
4
syarat serta didiami oleh orang miskin, serta fasilitas tempat pembuangan sampah maupun fasilitas air bersih tidak memenuhi persyaratan kesehatan.
Ciri-ciri lain pemukiman kumuh adalah letak dan bentuk perumahan yang tidak teratur, sarana dan infrastruktur kota sangat sedikit, bahkan mungkin tidak ada sama
sekali, tingkat pendidikan rendah, pendapatan rumah tangga dan pendapatan penduduk rendah, serta kebanyakan bekerja di sektor informal. Dalam keadaan seperti
ini mengakibatkan tingkat berfikir dan daya kreasi yang kurang dan sulit menerima sesuatu yang baru seperti pembangunan ke arah perbaikan lingkungan permukiman itu
sendiri . Dari kebutuhan dasar manusia yaitu sandang, pangan dan papan perumahan saja
masih sulit dipenuhi oleh masyarakat pemukiman kumuh.Hal ini dikarenakan oleh pendapatan yang rendah sehingga rumah murahpun sulit mereka miliki.Untuk
memenuhi kelangsungan hidup masyarakat permukiman kumuh mereka membuat rumah darurat dari bahan-bahan seadanya misalnya papan bekas, karton, seng bekas
dan sebagainya. Apabila diperhatikan lebih jauh tentang ciri perwakilan kumuh yang secara
menyeluruh lingkungan ini nampak jelas perbedaannya dengan lingkungan hunian lainnya.
Soemadi mengemukakan beberapa ciri yang menonjol dalam suatu permukiman kumuh adalah sebagai berikut :
1. Penduduknya sangat padat serta jumlah anak juga besar dan kurang terurus dengan baik.
2. Warga masyarakat umumnya berpenghasilan rendah dengan mata pencaharian tidak tetap sehingga sulit menjamin pemenuhan kebutuhan sehari-hari, terutama
pada saat terjadinya musibah dalam keluarga sakit atau kematian. Sebagai akibat dari keadaan itu, tidak jarang terjadi seluruh anggota keluarga terpaksa
harus mencari penghasilan tambahan termasuk anak-anak di bawah umur. 3. Tingkat kesehatan dan pendidikan pada umumnya rendah.
4. Sarana pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari tidak memadai seperti: air bersih, tempat pembuangan sampah dan lain-lain.
5
5. Kondisi lingkungan sangat kotor sehingga tingkat kesehatan warganya juga relatif rendah.
6. Masalah-masalah sosial banyak terjadi, antara lain kenakalan remaja, tindak kekerasan dan bentuk-bentuk kriminalitas lainnya.
7. Perasaan masyarakat untuk memiliki lingkungan sangat rendah, sehingga partisipasi mereka untuk memperbaiki lingkungan juga rendah.
Pertumbuhan dan perkembangan lingkungan permukiman kumuh merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pertumbuhan kota-kota besar di seluruh dunia.
Lingkungan ini tumbuh berkembang karena perkembangan kota sebagai daerah industri, ekonomi dan perdagangan yang menuntut adanya persyaratan peningkatan
kemampuan warga kota untuk menyesuaikan diri. Bagi mereka yang sukses akan mampu meningkatkan kedudukan sosial ekonomi mereka, sedangkan yang tidak
mampu akan tersisih dari arus kemajuan dan perubahan kota. Secara umum permasalahan yang sering terjadi di daerah pemukiman kumuh adalah:
1. Ukuran bangunan yang sangat sempit dan tidak memenuhi standar untuk bangunan layak huni
2. Rumah yang berhimpitan satu sama lain membuat wilayah pemukiman rawan akan bahaya kebakaran
3. Sarana jalan yang sempit dan tidak memadai 4. Tidak tersedianya jaringan drainase
5. Kurangnya suplai air bersih 6. Jaringan listrik yang semrawut
7. Fasilitas MCK yang tidak memadai
2.3
Cara mengatasi kemiskinan dan pemukiman kumuh
a. Program Perbaikan Kampung, yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi kesehatan lingkungan dan sarana lingkungan yang ada.
b. Program uji coba peremajaan lingkungan kumuh, yang dilakukan dengan membongkar lingkungan kumuh dan perumahan kumuh yang ada serta
menggantinya dengan rumah susun yang memenuhi syarat.
6
2.4 Hasil wawancara