Pesan Komunikasi Pada Pelayanan Referensi

atau tidak percaya pada jawaban yang diberikan oleh komunikator, bahkan mungkin tidak akan berpengaruh pada perubahan sikap yang diharapkan. Disamping hal di atas, masih banyak lagi hal-hal lain yang perlu diperhatikan oleh seorang komunikator dalam berkomunikasi dengan komunikannya. Seperti style atau gaya komunikator dalam menyampaikan pesan. Misalnya, seorang komunikator yang berbicara dengan memandang komunikannya, akan lebih berpengaruh dari pada seorang komunikator yang banyak menunduk ketika berbicara. Intonasi suara, mimik wajah dan empati pada komunikan atau pengguna juga menjadi penentu persuasif tidaknya komunikasi. Sikap pustakawan yang ramah, selalu siap memberikan bantuan dan bimbingan, juga merupakan sikap yang sangat disukai oleh pengguna Perpustakaan.

2. Pesan

Pesan adalah seperangkat lambang bermakna yang disampaikan komunikator kepada komunikan. Pesan pada dasarnya bersifat abstrak. Untuk membuatnya konkret agar dapat dikirim dan diterima oleh para pelaku komunikasi, manusia dengan akal budinya menciptakan sejumlah lambang komunikasi dalam bentuk suara, mimik, gerak-gerik, bahasa lisan dan bahasa tulisan. Sama halnya dengan sumber atau komunikator, pesan juga sangat berpengaruh terhadap persuasif tidaknya komunikasi yang kita lakukan. Pesan-pesaninformasi yang disampaikan oleh pustakawan referensi kepada penggunanya harus sederhana dan mudah dimengerti. Artinya, pustakawan referensi harus menyesuaikan isi pesan yang disampaikan Universitas Sumatera Utara dengan masyarakat pengguna perpustakaannya. Informasi yang diberikan harus disesuaikan dengan field of experience bidang pengalaman dan frame of reference kerangka referensi dari komunikannya. Yang paling mudah kita lihat adalah dari segi bahasa. Ketika masyarakat sasaran kita adalah masyarakat dengan tingkat pendidikan menengah ke bawah, maka bahasa yang dgunakan harus disesuaikan dengan tingkat pendidikan mereka. Karena pemahaman seseorang terhadap bahasa yang digunakan sangat berpengaruh terhadap pemahaman makna pesan yang disampaikan oleh komunikator. Umumnya masyarakat dengan tingkat pendidikan menengah ke bawah akan mudah memahami sebuah pesan yang disampaikan dengan bahasa yang yang biasa mereka gunakan sehari-hari dilingkungan hidup mereka, dengan kata-kata yang sederhana yang sesuai dengan frame of reference kerangka referensi mereka. “Frame of reference kerangka referensi seseorang terbentuk dalam dirinya sebagai hasil dari paduan usia, jenis kelamin, agama, pekerjaan, pendidikan, pengalaman, gaya hidup, norma hidup, status sosial, status ekonomi, dan lain-lain”. Effendy, 2005 : 36. Kerangka refrensi seseorang akan berbeda dengan seorang yang lain. Ada yang berbeda secara ekstrim, seperti seseorang yang berpendidikan akhir sarjana akan berbeda cara pandang dan wawasannya mengenai sebuah pesan, dibanding dengan seseorang yang hanya tamatan Sekolah Dasar. Tetapi ada yang berbeda secara gradual saja, seperti seorang perwira dengan seorang perwira yang lain yang sama-sama lulusan Akabri. Universitas Sumatera Utara Dalam mengembangkan pesan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Di antaranya, lugas. Artinya, pesan tidak bertele-tele dan dilakukan pengulangan kata-kata tertentu yang dianggap perlu. Konsisten, artinya semua pesan harus terkait dengan tema yang akan disampaikan dan saling mendukung antara satu pesan dengan pesan lainnya. Nada dan daya tarik, ini berkaitan dengan style komunikator tadi. Ketika komunikator menyampaikan pesan sedih, tentu disesuaikan dengan nada suaranya dan lain sebagainya. Bertanggungjawab, dalam hal ini sumber pesan yang dapat dipercaya akan berpengaruh pada diterima atau tidaknya pesan yang disampaikan. Pada layanan referensi, pengguna yang datang bertanya terkadang mereka sendiri tidak tahu informasi apa yang sebenarnya mereka cariperlukan. Tugas pustakawan referensilah untuk membimbing dan mengarahkan mereka tentang informasi apa yang sebenarnya mereka cari, dan membantu mereka menemukan informasi yang dicarinya tersebut. Oleh karena itu, seorang pustakawan referensi haruslah seorang yang ‘komunikatif’ yang mampu berkomunikasi dengan baik kepada penggunanya.

3. Komunikan Penerima Pesan