BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Perilaku 1. Defenisi Perilaku
Skinner 1938 yang dikutip oleh Notoadmodjo 2007, merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus rangsangan dari luar. Perilaku
manusia terjadi melalui proses: Stimulus
Organisme Respons, sehingga teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” Stimulus- Organisme-Respons. Berdasarkan teori ”S-O-R” tersebut, maka perilaku manusia dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu: a.
Perilaku tertutup Covert behavior Perilaku tertutup terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut masih belum dapat diamati
orang lain dari luar secara jelas. Respon seseorang masih terbatas dalam bentuk perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan dan sikap terhadap stimulus yang bersangkutan. Bentuk covert
behavior yang dapat diukur adalah pengetahuan dan sikap. b.
Perilaku Terbuka Overt behavior Perilaku terbuka ini terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut sudah berupa tindakan,
atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar atau “observable behavior”.
2. Pengetahuan knowledge
Menurut Notoatmodjo 2007, bahwa pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya mata, hidung, telinga dan
sebagainya. Waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan dipengaruhi oleh intensitas
Universitas Sumatera Utara
perhatian dan persepsi terhadap objek. Secara garis besarnya dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan, yaitu:
a. Tahu Know
Tahu diartikan hanya sebagai recall memanggil memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
b. Memahami Comprehension
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek
yang diketahui tersebut. c.
Aplikasi Application Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat
menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain. d.
Analisis Analysis Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan atau memisahkan kemudian
mencari hubungan antara komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui.
e. Sintesis Synthesis
Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki.
f. Evaluasi Evaluation
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini didasarkan pada kinerja yang ditentukan sendiri atau
norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
3. Sikap Attitude
Menurut Notoadmodjo 2007, bahwa sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang
bersangkutan senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik dan sebagainya. Sikap juga mempunyai tingkat-tingkat berdasarkan intensitasnya, sebagai berikut:
a. Menerima receiving
Menerima diartikan bahwa seorang atau subjek mau menerima stimulus yang diberikan objek.
b. Menanggapi responding
Menanggapi disini diartikan memberikan jawaban atau tanggapan terhadap pertanyaan atau objek yang dihadapai.
c. Menghargai valuing
Menghargai diartikan subjek atau seseorang memberikan nilai yang positif terhadap objek atau stimulus, dalam arti membahasnya dengan orang lain dan bahkan mengajak atau
mempengaruhi atau menganjurkan orang lain merespon. d.
Bertanggungjawab responsible Sikap yang paling tinggi tingkatannya adalah bertanggungjawab terhadap apa yang telah
diyakini, dia harus berani mengambil resiko bila ada orang lain yang mencemooh atau adanya resiko lain.
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sikap adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang terdapat dalam pribadi manusia itu sendiri. Faktor ini berupa selectivity atau daya pilih seseorang untuk menerima atau menolak pengaruh-
pengaruh yang datang dari luar. 2.
Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang terdapat dari luar pribadi manusia. Faktor ini berupa
interaksi sosial di luar kelompok. Misalnya interaksi antara manusia dalam bentuk kebudayaan, yang sampai kepada individu melalui media massa Ahmadi, 1999.
4. Tindakan atau Praktik Practice