Penelitian terhadap syarat-syarat diatas adalah penting sekali, dimana sebagian besar diperoleh dari penglihatan dan pengamatan minyak yang keluar dari bejana
pengadukan.
2.2.2 Pengisian Digester
Untuk mencapai pengadukan yang baik maka pengadukan harus dilakukan pada digester yang berisi 75 saja. Jika digester terisi 75 saja, maka tekanan
yang ditimbulkan oleh beban berat isian itu sendiri mempertinggi gaya-gaya gesekan yang diperlukan untuk memperoleh hasil yang optimal.
Jangka waktu pengadukan yang dialami oleh digester sebelum dikempa atau dipress juga merupakan faktor yang cukup penting untuk dapat memenuhi
syarat-syarat pengadukan yang baik. Semakin banyak isian suatu digester maka semakin lama buah teraduk
sebelum msuk ke srew press. Jadi gabungan kedua faktor diatas dapat disimpulkan bahwa isian digester dan jangka waktu pengadukan harus diusahakan
sejauh mungkin untuk dipenuhi secara simultan.
2.3 Prinsip Kerja Mesin Digester
Sebelum kita mengoperasikan mesin terlebih dahulu hidupkan elektro motor pada posisi hidup on, dengan berputarnya elektro motor dan dihubungkan
ke poros I dan roda gigi cacing melalui sabuk, maka poros II dapat berputar dengan adanya kopling, kecepatan elektro motor memutar roda gigi cacing adalah
1500 rpm kemudian diubah menjadi 22 rpm.
Universitas Sumatera Utara
Buka katup valve steam kran pipa uap masuk sebelum digester diisi, hal ini bertujuan untuk memanaskan digester, bila sudah mencapai ± 95
C dan merata maka berondolan dimasukkan ke digester melalui screw conveyor atas.
Gambar 2.2 Mesin Digester
Universitas Sumatera Utara
Keterangan gambar : No. Nama
Bagian Jumlah 01
1A 2
3 3A
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 14A
14B 15
16 17
18 Squirel cake motor
Hydro flow coupling Slipring motor
V – Belt Pulley
Gear box reduction Air vent plug
Steam piping flange Steam piping
Isulation plate Thermo meter
Discharge cock Jointing pipe
Valve Steam piping lingkaran
Bottom chute Sight glass
Cover plate Oil piping
Kerangan valve Bottom wear plate
Fixing rock complete 1
1 1
4 1
1 1
2 1
- 1
2 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1
Universitas Sumatera Utara
19 20
21 21A
21B 22
23 24
25 26
27 28
29 30
31 32
33 34
35 36
37 38
39 40
Pulley dan handle Pressure cage
Upper chute Cover plate
Sight glass Intermediate shaft
Screw with nut Console flange
Wear jacket Screw with nut
Coupling Screw with nut
Glass woll Digester arm long
Wear plate ailoy steel Wear jacket
Wear plate beater Digester arm short
String shaft Steam injector
Expeiler arm Screw with nut
Collar Bottom sleeve
1 1
1 1
1 1
8 1
2 16
4 12
- 6
10-12 2
24 6
1 1
2 2
1 1
Universitas Sumatera Utara
41 42
43 44
45 46
47 48
49 50
Packing Pivot
Packing gland Flange cover of bottom gland
Tap bolt Bottom gland
Bottom base plate Steam injector
Gear wheel Pinion gearpinion
1 1
1 1
4 1
1 1
1 1
Didalam digester tersebut bua atau berondolan yang sudah terisi penuh diputar atau diaduk dengan menggunakan pisau atau parang pengaduk long
stearing arms yang terpasang pada bagian poros II, sedangkan pisau bagian dasar sebagai pelempar atau mengeluarkan buah dari digester ke screw press.
Mesin digester dilengkapi juga dengan pisau tetap wall blade yang berfungsu sebagai penahan strator, sedangkan pisau yang berputar berfungsi
sebagai rotor. Jadi berondolan tidak diputar melainkan dibenturkan dengan pisau tetap. Dengan adanya pisau pengaduk dan pisau tetap inilah buah yang masuk
akan tercecah dan memecah serta membuka susunan daging buah juga sekaligus melunakkan buah dengan sempurna akibat adanya uap panas steam.
Universitas Sumatera Utara
BAB III PENETAPAN SPESIFIKASI