Mengakui Biaya Lingkungan Mengukur Biaya Lingkungan
Berdasarkan penjelasan diatas, bisa dikatakan bahwa Standar Akuntansi Keuangan SAK mengharuskan bagi perusahaan yang bergerak di
bidang industri yang berpotensi menghasilkan limbah untuk mengungkapkan aktivitas lingkungan yang terkait sangat erat dengan limbah produksi sebagai
laporan tambahan untuk melengkapi laporan keuangan yang utama yang sudah diwajibkan.
Penyajian biaya lingkungan ini di dalam laporan keuangan dapat dilakukan dengan nama rekening yang berbeda-beda sebab tidak ada ketentuan
yang baku untuk nama rekening untuk memuat alokasi pembiayaan lingkungan yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Selama ini Pabrik Gondorukem dan Terpentin PGT Garahan Jember menyajikan biaya lingkungan dalam hal pengolahan biaya limbah dalam
kelompok biaya produksi didalam sub sub unit yang sejenis dalam laporan laba rugi. Pabrik Gondorukem dan Terpentin PGT Garahan Jember belum
melaporkan dan menyajikan biaya lingkungan dalam laporan secara khusus akan tetapi Pabrik Gondorukem dan Terpentin PGT Garahan Jember sudah
menjelaskan kebijakan kebijakan akuntansi terkait biaya lingkungan pada catatan atas laporan keuangan perusahaan.
Dengan begitu pihak perusahaan dapat mengetahui berapa biaya-biaya yang dikeluarkan secara rinci dalam pengelolaan lingkungan pengelolaan
limbah, karena dalam Catatan Atas Laporan Keuangan Perusahaan sudah menjelaskan komponen-komponen biaya lingkungan masuk dalam perhitungan
biaya produksi yang disajikan ke dalam Laporan Laba Rugi dalam sub Harga Pokok Penjualan.
Menurut Haryono, terdapat empat model penyajian biaya lingkungan yakni Model Normatif, Model Hijau, Model Intensif Lingkungan dan Model
Aset Lingkungan. Berikut akan disajikan perbandingan penyajian biaya lingkungan menurut Haryono dengan Pabrik Gondorukem dan Terpentin PGT
Garahan Jember.
Tabel 4.5 Perbandingan Penyajian Biaya Lingkungan
No Model Penyajian Menurut Haryono
Penyajian Menurut
Perusahaan 1
Model Normatif : Model normatif mengakui dan mencatat biaya-biaya lingkungan secara
keseluruhan yakni dalam lingkup satu ruang rekening secara umum bersama rekening lain
yang serumpun. Biaya-biaya serumpun tersebut disisipkan dalam sub-sub unit
rekening biaya tertentu dalam laporan keuangannya
Biaya lingkungan disajikan secara
keseluruhan dalam satu ruang
lingkup rekening perusahaan
secara umum bersama biaya
lain yang sejenis. 2
Model Hijau : Model hijau menetapkan biaya dan manfaat tertentu atas lingkungan
bersih 3
Model Intensif Lingkungan : Pengeluaran akan disajikan sebagai investasi atas
lingkungan sedangkan aktiva terkait lingkungan tidak didepresiasi
4 Model Aset Nasional : selain memperdulikan
lingkungan dalam pengungkapannya secara akuntansi, perusahaan juga memiliki
kewajiban untuk menginterpretasikan pembiayaan lingkungan tersebut sebagai aset
nasional Sumber : Diolah Peneliti
Berdasarkan tabel perbandingan tersebut perusahaan belum membuat laporan biaya lingkungan biaya pengelolaan limbah secara khusus, yang pada
dasarnya perusahaan sudah mencantumkan item-item biaya lingkungan di laporan keuangan umum perusahaan dimana perusahaan cenderung menganut
model normatif dalam penyajian biaya lingkungan yang dikeluarkan. Dan dari fakta tersebut bahwa sebenarnya perusahaan sudah
mengukur, menilai, mengakui, dan menyajikan serta mengungkapkan informasi tentang pengolahan limbahnya. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa
laporan biaya lingkungan tersebut masih menyatu dalam laporan keuangan umum perusahaan yang disajikan bersama-sama dengan biaya yang sejenis.
Sebaiknya, perusahaan membuat laporan khusus tentang biaya lingkungan, sehingga fungsi laporan biaya lingkungan sebagai salah satu dasar pengambilan
keputusan ekonomi dapat digunakan secara maksimal.