Ayu Utami Ningsih : Identifikasi Hidrokuinon Dalam Krim Pemutih Selebritis Night Cream Dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis, 2009.
2.5.3. Kromatografi Kolom
Kromatografi kolom merupakan metode terbaik untuk pemisahan campuran dalam jumlah besar lebih dari 1g, dimana fase geraknya berupa zat cair dan fase
diamnya berupa zat padat. Ada empat perubahan utama yang dilakukan pada cara kolom klasik. Pertama,
dipakai penyerap yang lebih halus dengan kisaran ukuran mesh lebih sempit agar tercipta kesetimbangan yang lebih baik didalam sistem. Kedua, sistem tekanan,
biasanya pompa mekanis, dipakai untuk mendorong pelarut melalui penyerap yang halus. Ini perlu karena ukuran partikel kecil, tetapi pompa itu juga menyebabkan
kromatografi lebih cepat, jadi memperkecil difusi. Ketiga, detektor telah dikembangkan sehingga diperoleh analisis senyawa yang berkesinambungan ketika
senyawa itu keluar dari kolom.Roy,1991
2.5.4. Kromatografi Lapis tipis
Kromatografi lapis tipis merupakan suatu proses pemisahan dimana fase geraknya adalah berupa zat cair sedangkan fase diamnya berupa zat padat.
Pada kromatografi lapis tipis untuk pemisahan secara kualitatif yang cepat sering digunakan gelas mikroskop mikroskop slide. Kebanyakan alat-alat dijual
dalam bentuk plat kaca dengan ukuran 20 x 5 cm atau 20 x 20 cm, dua ukuran ini dianggap sebagai “standart’. Hal yang penting yaitu bahwa permukaan dari plat harus
rata. Cara menempatkan cuplikan pada lapisan tipis seperti cara-cara yang
digunakan pada kromatografi kertas, tetapi pipa kapiler atau mikro pipet adalah yang baik. Pelarut cuplikan harus sedapat mungkin merupakan pelarut yang mudah
Ayu Utami Ningsih : Identifikasi Hidrokuinon Dalam Krim Pemutih Selebritis Night Cream Dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis, 2009.
menguap dan juga sedapat mungkin mempunyai polaritas yang rendah. Penempatan noda diatas plat kira-kira 1 cm dari salah satu ujungnya dimana ujung ini nanti
dicelupkan dalam pelarut. Untuk plat kaca yang mempunyai ukuran 20 x 20 cm, penempatan noda kira-kira 1,5 cm dari ujung bawah dan dimulai dan diakhiri kira-kira
0,5 cm dari samping kaca dan noda-noda diteteskan masing-masing pada jarak kira- kira 1 cm dari masing-masing pusat noda. Garis awal dapat diberi tanda pada ujung
dari plat dengan pensil dan garis akhir dapat dibuat di bagian atas dengan menggoreskan pensil, dan disebabkan goresan ini aliran pelarut akan ditahan bila
permukaan pelarut sampai pada garis. Kebanyakan penyerap yang digunakan adalah silika gel. Silika gel yang
digunakan kebanyakan diberi pengikatbinder yang dimaksud untuk memberikan kekuatan pada lapisan, dan menambah adhesi pada gelas penyokong. Pengikat yang
digunakan kebanyakan kalsium sulfat.
Harga R
f
dapat didefenisikan sebagai berikut :
Harga R
f
= asal
titik dari
pelarut oleh
digerakkan yang
Jarak asal
titik dari
senyawa oleh
digerakkan yang
Jarak Harga-harga R
f
untuk senyawa-senyawa murni dapat dibandingkan dengan harga-harga standar.Senyawa standart biasanya memiliki sifat-sifat kimia yang mirip
dengan senyawa yang dipisahkan pada kromatogram. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan noda dalam kromatografi
lapis tipis yang juga mempengaruhi harga R
f
yaitu : 1.
Struktur kimia dari senyawa yang sedang dipisahkan. 2.
Sifat dari penyerap dan derajat aktifitasnya .
Ayu Utami Ningsih : Identifikasi Hidrokuinon Dalam Krim Pemutih Selebritis Night Cream Dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis, 2009.
3. tebal dan kerataan dari lapisan penyerap
4. Pelarut dan derajat kemurnianya fase bergerak.
5. Derajat kejenuhan dari uap dalam mana bejana pengembangan yang
digunakan. 6.
teknik percobaan. 7.
jumlah cuplikan yang digunakan. 8.
Suhu. 9.
Kesetimbangan. Sastrohamidjojo,H,1985
Ayu Utami Ningsih : Identifikasi Hidrokuinon Dalam Krim Pemutih Selebritis Night Cream Dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis, 2009.
BAB III METODE PERCOBAAN