Analisis Kebutuhan Beras Dengan Jumlah Konsumsi Penduduk

Binara Tua Josen S : Peramalan Jumlah Kebutuhan Beras Dan Produksi Padi Di Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2008-2012, 2009. Tahun Periode Produksi Padi ton 1998 1 410356 1999 2 462317 2000 3 449796 2001 4 463890 2002 5 468367 2003 6 495436 2004 7 481617 2005 8 440991 2006 9 367793 2007 10 483645 2008 11 453559,41 2009 12 453766,43 2010 13 453973,45 2011 14 454180,47 2012 15 454387,49

4.4 Analisis Kebutuhan Beras Dengan Jumlah Konsumsi Penduduk

Dari hasil perhitungan peramalan jumlah penduduk dan produksi padi di Kabupaten Simalungun di atas, maka dapat dilakukan suatu analisa untuk meramalkan jumlah kebutuhan penduduk akan beras untuk tahun 2008 – 2012. Menurut data dari Dinas Pertanian Sumatera Utara bahwa jumlah konsumsi masyarakat akan beras di Kabupaten Simalungun adalah 136,85 kg perkapita pertahun. Sedangkan untuk konversi hasil produksi padi atau yang disebut gabah kering giling GKG ke beras adalah : 1 kg GKG = 0,64 kg beras. Binara Tua Josen S : Peramalan Jumlah Kebutuhan Beras Dan Produksi Padi Di Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2008-2012, 2009. Dengan ketetapan di atas, maka dapat dilakukan konversi jumlah produksi padi ke beras berikut jumlah konsumsi beras. Berikut contoh perhitungan konsumsi penduduk akan beras, yang didapat dengan mengalikan jumlah penduduk dengan besarnya konsumsi penduduk perkapita 136,85 kg: 1. Konsumsi beras tahun 1998 : 1998 Konsumsi = 867105 x 136,85 1998 Konsumsi = 118663319,3 kg 2. Konsumsi beras tahun 2012 : 2012 Konsumsi = 899661 x 136,85 2012 Konsumsi = 123118607,9 kg Selanjutnya, contoh cara pengkonversian padi GKG menjadi beras, yang didapat dengan mengalikan jumlah produksi padi dengan ketetapan dari dinas pertanian 0,64 yaitu sebagai berikut : 1. Produksi beras tahun 1998 : 1998 Beras = 410356000 x 0,64 1998 Beras = 262627840 kg 2. Produksi beras tahun 2012 : 2012 Beras = 454387490 x 0,64 2012 Beras = 290807993,6 kg Sesuai dengan contoh-contoh di atas, maka untuk tahun-tahun selanjutnya dapat dihitung dengan cara yang sama, sehingga dapat disusun dalam bentuk tabel seperti berikut : Binara Tua Josen S : Peramalan Jumlah Kebutuhan Beras Dan Produksi Padi Di Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2008-2012, 2009. Tabel 4.4.1 Peramalan Produksi Padi, Produksi Beras dan Selisihnya Serta Konsumsi Penduduk Kabupaten Simalungun Tahun Penduduk jiwa Prod. Padi kg Prod. Beras kg Konsumsi kg Selisih kg 1998 867105 410356000 262627840 118663319,3 143964520,7 1999 827541 462317000 295882880 113248985,9 182633894,1 2000 855783 449796000 287869440 117113903,6 170755536,4 2001 863690 463890000 296889600 118195976,5 178693623,5 2002 808210 468367000 299754880 110603538,5 189151341,5 2003 808288 495436000 317079040 110614212,8 206464827,2 2004 823109 481617000 308234880 112642466,7 195592413,3 2005 831664 440991000 282234240 113813218,4 168421021,6 2006 841198 367793000 235387520 115117946,3 120269573,7 2007 846329 483645000 309532800 115820123,7 193712676,3 2008 856546 453559410 290278022,4 117218320,1 173059702,3 2009 866886 453766430 290410515,2 118633349,1 171777166,1 2010 877351 453973450 290543008 120065484,4 170477523,7 2011 887942 454180470 290675500,8 121514862,7 169160638,1 2012 899661 454387490 290807993,6 123118607,9 167689385,8 Dari tabel di atas, dapat terlihat jelas bahwa pertumbuhan penduduk Kabupaten Simalungun setiap tahun terus mengalami peningkatan, yang bahkan mencapai 10.000 jiwa pertahun. Angka pertumbuhan yang cukup besar ini dapat menjadi suatu tolak ukur bagi pemerintah untuk mengawasi dan memperhatikan komoditas padi, khususnya yang dihasilkan oleh Kabupaten Simalungun sendiri, agar masyarakat Kabupaten Simalungun dapat selalu memenuhi kebutuhannya akan beras. Suatu keuntungan bagi Kabupaten Simalungun ketika dimana peningkatan jumlah penduduk diikuti dengan maningkatnya jumlah produksi padinya. Namun demikian, tabel di atas adalah hasil peramalan dan peramalan tersebut akan berubah Binara Tua Josen S : Peramalan Jumlah Kebutuhan Beras Dan Produksi Padi Di Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2008-2012, 2009. apabila dalam kenyataannya ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi persamaan regresi linier seperti yang telah didapat di atas. BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem