Lifhting Pump Station Neutralisasi Basin Bak Aerasi Lagon

Bak sedimentasi ini berbentuk spiral atau dapat dikatakan berbentuk lingkaran yang mempunyai 3 lapisan. Air limbah yang akan diolah akan masuk kebagian tengah pada bak pengendapan, kemudian dialirkan kebagian bawah dan kesamping. Pada waktu air mengalir kepermukaan sludge akan jatuh ke dasar bak secara gravitasi, kemudian air keluar melalui saluran yang dipasang secara radial.

e. Lifhting Pump Station

Air limbah dari bak sedimentasi akan dialirkan ke Lifhting pump station, dimana lifhting pump station ini berfungsi sebagai post sementarauntuk pengumpulan phase cair. Kemudian air akan dimasukkan kedalam neutralisasi Basin.

f. Neutralisasi Basin

Bak netralisai dilakukan untuk menetralkan air limbah dari pH 10 menjadi pH 7 netral. Pada proses ini dilakukan pengadjusan dengan menambahkan asam sulfat 30. Proses netralisasi ini bermanfaatuntuk proses biologi, dimana diperlukan pH air limbah antara 6 - 8 sehingga tercapainya kondisi yang optimum.

g. Bak Aerasi Lagon

Air limbah kemudian dimasukkan ke dalam Bak Aerasi Lagon. Fungsi dari bak aerasi lagon ini adalah untuk menurunkan kadar COD dan BOD pada air limbah. Bak aerasi inni terdiri dari 5 lagon, dimana setiap lagon dilengkapi dengan aerator dengan jumlah yang berbeda. Adapun jumlah aerator pada tiap – tiap lagon yaitu : • Lagon I terdapat 105 pcs aerator. • Lagon II terdapat 98 pcs aerator. Universitas Sumatera Utara • Lagon III terdapat 56 pcs aerator. • Lagon IV terdapat 56 pcs aerator. • Lagon V terdapat 56 pcs aerator. Dalam bak aerasi ini terjadi reaksi penguraian zat organic yang terkandung di dalam air buangan secara biokimia oleh mikroba yang menjadi gas karbin monoksida dan sela yang baru. Jumlah mikroorganisme dalam lagon akan bertambah banyak dengan dihasilkannya sel – sel yang baru. Air buangan yang berasal dari lagon yang terakhir yaitu lagon V yang akan dialirkan ke dalam bak clarifier, dimana pada bak ini terdapat 3 lingkaran. Prinsip kerja dari bak clarifier ini yaitu dengan menggunakan system spuy. Di dalam clarifier terjadi proses pengendapan, yang dilakukan untuk memisahkan padatan tepung atau kotoran – kotoran yang mempunyai berat jenis yang lebih rendah dari sludge akan di kembalikan ke bak equalisasi. Kemudian air di masukkan ke Post Aeration I dan Post Aeration II. Dimana pada bak ini terjadi penguraian yang berlangsung dalam kondisi cukup O 2 yang berguna untuk kelangsungan kehidupan mikroorganisme. Dari Post Aeration air buangan dapat dibuang langsung kebadan sungai, yang tentunya terlebih dahulu dianalisa di dalam laboratorium. h. Thickening Basin Selanjutnya Sludge phase limbah yang berasal dari bak sedimentasi akan dimasukkan ke dalam bak thickening. Universitas Sumatera Utara

i. Diagfragma Pump Station DPS dan Filter Press