sebagai berikut: a melakukan pembelian berulang secara teratur. b membeli antar-lini produk atau jasa. c mereferensikan kepada orang lain; dmenunjukkan
kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing. Menurut Dharmmesta dalam Nurullaili, 2013 faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas adalah faktor
harga, kualitas pelayanan, kualitas produk dan promosi. Apabila loyalitas pasien sudah terbentuk maka akan dappat meningkatkankan Pharmacy coverage.
Pharmacy coverage yang belum optimal berdampak pada kinerja rumah sakit berupa kerugian pendapatan yang seharusnya dapat diterima oleh rumah sakit.
Oleh karena itu pengelolaan farmasi yang bermutu harus dilakukan dengan cermat karena kesalahan pengelolaan berpengaruh besar terhadap persepsi pasien
terhadap kualitas pelayanan secara keseluruhan. Penelitian ini mengkaji hubungan persepsi kualitas pelayanan instalasi
farmasi dan harga obat dengan loyalitas pasien membeli resep obat di instalasi farmasi Rumah Sakit Paru Jember. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan
suatu masukan atau umpan balik bagi Rumah Sakit Paru Jember dalam mengupayakan pelayanan farmasi yang bermutu dan berorientasi pasien. Selain
itu penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam penyusunan rencana dan kebijakan terutama yang terkait dengan pelayanan kefarmasian.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan persepsi kualitas pelayanan instalasi farmasi dan
harga obat dengan loyalitas pasien membeli resep obat di instalasi farmasi Rumah Sakit Paru Jember?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum Menganalisis hubungan persepsi kualitas pelayanan instalasi farmasi dan
harga obat dengan loyalitas pasien umum rawat jalan membeli resep obat di instalasi farmasi Rumah Sakit Paru Jember.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: 1.
Mengidentifikasi persepsi kualitas pelayanan yang meliputi 5 dimensi yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance, emphaty di instalasi farmasi
Rumah Sakit Paru Jember. 2.
Mengidentifikasi persepsi harga obat di instalasi farmasi Rumah Sakit Paru Jember.
3. Mengidentifikasi loyalitas pasien membeli resep obat di instalasi farmasi
Rumah Sakit Paru Jember. 4.
Menganalisis hubungan persepsi kualitas pelayanan instalasi farmasi dengan loyalitas pasien meliputi :
a. Hubungan dimensi kehandalan pelayanan instalasi farmasi dengan loyalitas
pasien umum rawat jalan membeli resep obat di instalasi farmasi Rumah Sakit Paru Jember.
b. Hubungan dimensi bukti fisik pelayanan instalasi farmasi dengan loyalitas
pasien umum rawat jalan membeli resep obat di instalasi farmasi Rumah Sakit Paru Jember.
c. Hubungan dimensi jaminan pelayanan instalasi farmasi dengan loyalitas
pasien umum rawat jalan membeli resep obat di instalasi farmasi Rumah Sakit Paru Jember.
d. Hubungan dimensi ketanggapan pelayanan instalasi farmasi dengan
loyalitas pasien umum rawat jalan membeli resep obat di instalasi farmasi Rumah Sakit Paru Jember.
e. Hubungan dimensi empati pelayanan instalasi farmasi dengan loyalitas
pasien umum rawat jalan membeli resep obat di instalasi farmasi Rumah Sakit Paru Jember.
5. Menganalisis hubungan persepsi harga obat dengan loyalitas pasien umum
rawat jalan membeli resep obat di instalasi farmasi Rumah Sakit Paru Jember.
1.4 Manfaat