menyebabkan wanita yang bersangkutan merasa pusing dan kesemutan di jari tangan dan kaki, dan kemungkinan mengalami spasme otot. Pada Pa CO2 darah
yang sangat rendah, aliran darah dapat terpengaruh dan kurva disosiasi oksigen- hemoglobin bergeser ke kiri sehingga pembebasan oksigen terganggu Coad,
2006. Pada akhir kala I, kemungkinan besar asidosis ibu akibat kontraksi otot
isometrik dan dekompensasi, sampai tahap tertentu, oleh alkalosisis respiratorik. Kontraksi otot mengurangi aliran darah ke otot uterus, yang menjadin hipoksia
dan mengalami metabolisme anaerobik. Aliran darah ke ruang antar vilus juga menurun sehingga kadar CO2 janin menigkat dan janin cendrung mengalami
asidosis. Sewaktu mengejan, saat otot pernapasan tambahan ikut bekerja,
kemungkinan besar terjadi asidosis respiratorik ringan Coad, 2006. 2.2 Parameter pengukuran tanda vital ibu persalinan kala I
2.2.1 Tekanan darah
Sewaktu kontraksi, tekanan darah sistolik meningkat 10-20 mmHg dan tekanan darah diastolik meningkat antara 5-10 mmHg Blackburn Loper,
1992. Peningkatan tekanan darah mendahului setiap kontraksi dan turun ke basal di antara kontraksi Varney, 2007.
2.2.2 Nadi
Frekuensi denyut nadi diantara kontraksi sedikit lebih tinggi dibanding selama periode menjelang persalinan. Hal ini mencerminkan peningkatan
metabolismen yang terjadi selama persalinan Varney, 2007.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Pernapasan
Sedikit peningkatan frekuensi pernapasan masih normal selama persalinan dan mencerminkan peningkatan metabolisme yang terjadi. Sulit untuk
memperoleh temuan yang akurat dalam hal pernapasan karena frekuensi dan irama pernapasan dipengaruhi oleh rasa senang, nyeri, rasa takut, dan penggunaan
teknik pernapasan Varney, 2007.
3.Aromaterapi 3.1 Defenisi
Aromaterapi berasal dari dua kata yaitu aroma dan terapi. Aroma berarti bau harum atau bau-bauan dan terapi berarti pengobatan. Jadi aromaterapi adalah
salah satu cara pengobatan penyakit dengan menggunakan bau-bauan yang umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan serta berbau harum, gurih, enak dan
biasanya disebut juga dengan minyak atsiri Agusta, 2000. Aromaterapi merupakan salah satu terapi alternatif dengan
memanfaatkan minyak menguap minyak atsiri essential oil dan melibatkan oragn penciuman manusia. Bau yang segar, harum, merangsang sensori, reseptor
dan akhirnya mempengaruhi organ yang lain Niken, 2007. Aromaterapi tidak dianggap benda asing oleh tubuh, sehingga tidak memperberat kerja organ-oragn
tubuh. Minyak esensial akan masuk ke sirkulasi tubuh dan menuju organ sasaran untuk memberikan reaksi Niken, 2007.
3.2 Penggunaan Aromaterapi pada kehamilan dan persalinan
Banyak keadaan yang timbul selama kehamilan dan persalinan, yaitu mulai dari perasaan pegal-pegal pada punggung, perasaan terbakar pada ulu hati,
hingga edema tungkai, garis-garis pada perut dan inersia uteri dapat dicegah
Universitas Sumatera Utara
dengan penggunaan minyak esensial aromaterapi merupakan terapi tambahan yang sangat bermanfaat diantara berbagai alternatif yang ditawarkan pada klien
selama kehamilan, persalinan serta nifas menjadi pengalaman yang menyenangkan Laundie, 1993 dikutip oleh Price, 1997.
Ada tiga sifat minyak esensial yang berkaitan langsung dengan kehamilan dan persalinan yaitu sifat emenogogum, hormonal dan uterotonik Valnet, 1990
dikutip oleh Price, 1997. Minyak esensial yang berkasiat hormonal mempengaruhi uterus dengan
menstimulasi kerja sistem endokrin dan sebagian diantaranya cukup efektif untuk mengatasi banyak permasalahan wanita yang berkaitan dengan kerja hormon
seperti amenore, kesulitan dalam kehamilan dan menopause, morning sickness, stress saat kehamilan, nyeri persalinan dan juga berkasiat sesudah persalinan
untuk mendukung produksi prolaktin Francome, 1990 dikutip oleh Price, 1997.
3.5.1 Aromaterapi Lavender