Pengawetan Serangga Identifikasi Hama

Tahapan Penelitian Tahapan penelitian adalah digunakan sebagai berikut Tambunan dan Sarwintyas, 1993 : 1. Mengamati langsung tanaman sukun yang terserang hama dan fungi 2. Sampel diambil dari jumlah populasi tanaman yang diamati 3. Penagamatan hama dan fungi diamati dilaboratorium. Pelaksanaan Penelitian Hama

1. Pengawetan Serangga

Awetan serangga bertujuan untuk mengoleksi serangga agar tidak cepat rusak. Pembuatan awetan ini harus sama dengan aslinya agar mempermudah dalam proses identifikasi. Awetan serangga dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu : 1. Awetan Kering Biasanya menggunakan jarum suntik, serangga yang ditemukan disuntik pada bagian abdomen dengan menggunakan formalin dan alkohol, selain itu juga dapat digunakan killing bottle yang sudah standard. Serangga yang sudah diawetkan diatur sedemikian rupa pada media koleksi. 2. Awetan Basah Menggunakan campuran antara formalin : alkohol : air dengan perbandingan 1 : 3 : 10 ml. Serangga yang dikoleksi dengan cara ini biasanya serangga yang berukuran sangat kecil dan sulit dibuat koleksi keringnya. Universitas Sumatera Utara

2. Identifikasi Hama

Identifikasi hama dilakukan dengan cara menggunakan buku penuntun identifkasi hama. Hama yang telah diawetkan tadi disesuaikan bentuk dan ciri-ciri hama tersebut pada buku identifikasi hama. Fungi 1. Pembuatan Media Biakan Media pembiakan patogen adalah PDA Potato Dextrose Agar dibuat dari bahan–bahan yang terdiri atas kentang, dextrose, agar, dan aquades. Kentang dikupas dan dicuci bersih, kemudian dipotong kecil-kecil dengan ukuran lebih kurang 1 x 1 x 1 cm sebanyak 200 gr. Potongan kentang tersebut direbus dalam 800 ml aquades sampai kentang menjadi empuk. Rebusan kentang disaring dengan kain muslin sehingga diperoleh cairan ekstrak kentang yang bening. Selanjutnya dextrose 20 gr dan agar 10 gr ditambahkan ke dalam ekstrak tersebut, dipanaskan dan diaduk hingga homogen. Lalu PDA dimasak sampai homogen. Setelah itu larutan PDA dituang ke dalam labu Erlenmeyer sampai memenuhi setengah volume labu Erlenmeyer dan ditutup dengan kapas steril dan ditutup lagi dengan aluminium foil. Larutan media PDA kemudian dimasukkan kedalam oktoklaf untuk diseterilkan selama 15 menit pada suhu 120-121 c dengan tekanan 1,5 atm. Media yang telah diseterillisasi selanjutnya ditunggu sampai hangat kuku untuk bisa dituang kedalam cawan petri. Universitas Sumatera Utara

2. Isolasi