BAB IV PROSES PENGHITUNGAN DAN PENGARUH PENERIMAAN PAJAK
BUMI DAN BANGUNAN SEKTOR PERKOTAAN DAN PERDESAAN PBB P-2 PADA DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN
A. Proses Penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perkotaan dan Perdesaan PBB P-2 Pada Dinas Pendapatan Kota Medan
1. Proses Penghitungan PBB P-2
Penentuan sektor perkotaan dan perdesaan dalam pengenaan PBB ditetapkan sebagai berikut :
1.1. Bahwa suatu wilayah administrasi pemerintahan desakelurahan hanya terdapat satu sektor pengenaan PBB, yaitu Sektor Perkotaan
atau Sektor Perdesaan saja. 1.2. Daerah yang termasuk dalam Sektor Perkotaan adalah :
a. Seluruh desakelurahan dalam wilayah ibukota propinsi, kotamadyakotamadya administratif, kota administratif.
b. Seluruh desakelurahan dalam kecamatan pada ibukota kabupaten yang bukan berstatus kota administratif.
Universitas Sumatera Utara
c. Desakelurahan ibukota kecamatan. d. Desakelurahan lain yang tidak termasuk dalam huruf a sd c,
tetapi yang telah mempunyai sarana dan prasarana kota. Yang dimaksud dengan sarana dan prasarana kota adalah sarana dan
prasarana yang menunjang kegiatan administrasi pemerintahan, sosial, ekonomi, dan perdagangan seperti : jalan yang baik,
penerangan listrik, air minum, kesehatan, pasar, dan rekreasi. 1.3. Daerah yang termasuk dalam sektor perdesaan adalah desa-desa
yang tidak termasuk dalam angka 2 diatas. Sektor perkotaan dan perdesaan adalah objek pajak bumi dan bangunan
yang meliputi kawasan pertanian, perumahan, perkantoran, pertokoan, industri serta objek khusus perkotaan. Besarnya Nilai Jual Objek Pajak atas Objek Pajak
Sektor Perkotaan dan Perdesaan ditentukan sebagai berikut : a. Objek Pajak berupa tanah adalah sebesar Nilai Jual Objek Pajak
berupa tanah. b. Objek Pajak berupa bangunan adalah sebesar Nilai Jual Objek Pajak
berupa bangunan.
Contoh Penghitungan PBB Sektor Perkotaan dan Perdesaan :
Universitas Sumatera Utara
Sebuah rumah milik Bapak Putra yang beralamat di Jalan Sei Bahorok 18 Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru Kota Medan dengan data dan
informasi sebagai berikut. Luas Tanah 544 m
2
, NJOP per m
2
Rp. 160.000,00 Konversi Kelas 077
Luas Bangunan 100 m
2
, NJOP per m
2
Rp. 968.000,00 Konversi Kelas 022
NJOPTKP untuk kota Medan Rp. 15.000.000,00
Berapa besarnya PBB P-2 rumah tersebut ? Penyelesaian :
Luas Tanah 544 m
2
x Rp. 160.000,00 =
Rp. 87.040.000,00 Luas Bangunan 100 m
2
x Rp. 968.000,00 = Rp. 96.800.000,00 +
NJOP =
Rp. 183.840.000,00
PBB P-2 Terutang = Tarif x NJOP – NJOPTKP
= 0,115 x Rp. 183.840.000,00 – Rp. 15.000.000,00
= 0,115 x Rp. 168.840.000,00
Universitas Sumatera Utara
= Rp. 194.166,00
B. Pengaruh Penerimaan PBB P-2 Pada Dinas Pendapatan Kota Medan 1. Pengaruh Pendaerahan PBB P-2