Uji Heteroskedastisitas Uji Multikolinearitas

70 Berikut adalah hipotesisnya : H : Fx = F x, dengan Fx adalah fungsi distribusi frekuensi hasil pengamatan, dan F x adalah distribusi frekuensi harapan teoritis dalam artian residual berdistribusi normal. H 1 : Fx ? F x atau distribusi residual tidak normal Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas dengan nilai tingkat kepercayan 95 a = 0,05 : Jika probabilitas 0,05 , maka H tidak ditolak diterima Jika probabilitas 0,05 , maka H ditolak Hasil uji normalitas pada data residual, berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh angka probabilitas sebesar 0.242 dengan menggunakan taraf signifikansi alpha 5 atau 0.05, maka lebih besar dari 0.05. Dengan demikian maka H tidak ditolak atau diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedasitas, dapat dilakukan dengan melihat grafik Normal P-P Plot dan grafik scatter plot. Jika pada grafik normal P-P Plot titik-titik menyebar mengelilingi garis diagonal, maka pengujian ini bebas dari heteroskedasitas dan sebaliknya jika titik-titik pada grafik tidak mengelilingi garis diagonal atau berada jauh dari garis diagonal maka diindikasikan adanya heteroskedasitas. Sedangkan pada grafik scatter plot, jika pada grafik 71 tersebut ada pola tertentu seperti titik-titik membentuk pola teratur bergelombang, melebar, dan menyempit maka diindikasikan telah terjadi heteroskedasitas dan jika tidak ada pola yang jelas serta titik- titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedasitas. Singgih Santoso, 2004:208 Gambar 4.3 Scatter Plot Dari grafik scatter plot terlihat bahwa titik-titik dari data menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi atau data bersifat homoskedastisitas, sehingga model regresi layak digunakan untuk menganalisis ROA yang diukur dari beberapa faktor. 72 Coefficients a .998 1.002 .928 1.077 .919 1.088 .888 1.126 .989 1.011 Sales Growth Ratio Financial Debt Ratio Fixed Financial Assets Ratio Inventory Turnover Receivable Turnover Model 1 Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: ROA a.

c. Uji Multikolinearitas

Tabel 4.9 Uji Multikolinieritas Berdasarkan nilai VIF dan Tolerance pada tabel 4.9 dapat dilihat bahwa variabel independen sales growth ratio, financial debt ratio, fixed financial assets ratio, inventories turnover dan receivable turnover memiliki nilai VIF terletak di sekitar angka 1, yang berarti model tidak mempunyai kolinearitas antar variabel independennya. Selanjutnya dapat dilihat juga nilai tolerance yang mendekati angka 1, yang berarti variabel independen dinyatakan tidak multikolinearitas. Sebab jika nilai TOL 0.1 berarti variabel independen mempunyai kolerasi yang sempurna.

d. Uji Autokolerasi