3. Model Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di
pasar. Komunikasi pemasaran perlu dirancang sedemikian rupa sehingga proses komunikasi berjalan efektif dengan biaya yang efisien, karena
komunikasi pemasaran ini memerlukan dana yang sangat besar. Gambar 1
Model Komunikasi Pemasaran
Sumber : Perilaku Konsumen, Konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran Setiadi, 2003 : 251-252.
Model komunikasi pemasaran tersebut diatas meliputi : 1 Sumber sender : Pertama kali pesan datang dari sumber. Dalam
pemasaran sumber berarti pihak yang mengirim pesan pemasaran kepada konsumen.
2 Pemasar : Menentukan bagaimana pesan itu disusun agar bisa dipahami dan direspon secara positif oleh penerima dalam hal ini
konsumen menentukan jenis komunikasi yang akan digunakan. Sumber
Tindakan Encoding
Transmisi Decoding
Umpan Balik
Pemasar Perilaku
konsumen Agency, tenaga
penjual, iklan, personal selling,
public relation, direct marketing
Radio, TV, surat kabar,
majalah brosur
Respon dan interpretasi
oleh penerima
3 Encoding : Keseluruhan proses dari perancangan pesan sampai penentuan jenis promosi yang akan dipakai proses menerjemahkan
tujuan-tujuan komunikasi ke dalam bentuk-bentuk pesan yang akan dikirimkan kepada penerima.
4 Transmisi : Menyampaikan pesan melalui media cetak atau elektronik. 5 Decoding : Pesan melalui media akan ditangkap oleh penerima
kemudian direspon dan diharapkan akan mempengaruhi perilaku konsumen. Penerima pesan memberi respon dan menginterprestasikan
pesan yang diterima. 6
Tindakan : Jika pesan sampai diterima secara positif, maka dapat berpengaruh positif pada sikap dan perilaku konsumen. Sikap positif
terhadap produk akan mendorong kepada pembelian. Oleh karena itu, pembentukan sikap positif terhadap produk sangat penting dilakukan
oleh pemasar. 7
Feedback umpan balik: Proses terakhir dari komunikasi pemasaran adalah pemasar mengevaluasi apakah pesan mendapat respon tidak
sampai secara efektif. Pengukuran efektivitas pesan ini dapat dilihat melalui tingkat penjualan, apakah mengalami peningkatan setelah
penyampaian pesan tersebut dilakukan.
E.3 Pengertian Strategi
Beberapa perusahaan mungkin mempunyai tujuan yang sama, tetapi strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut dapat berbeda. Seperti
yang dikemukakan oleh Swastha dan Irawan, strategi adalah suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan tersebut, jadi strategi dibuat berdasarkan suatu
tujuan. Strategi itu pada hakikatnya adalah suatu perencanaan planning dan manajemen management untuk mencapai tujuan tertentu dalam praktik
operasionalnya Rosady Ruslan, 2002 : 31. Berdasarkan definisi diatas, strategi merupakan suatu usaha perusahaan
yang terencana dan teratur untuk mencapai tujuan perusahaan. Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur
pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan, emosi, ketrampilan, dan sebagainya dengan menggunakan
lambang-lambang atau kata-kata, gambar, bilangan, grafik dan lain-lain Ruslan, 2002 : 17. Sedangkan pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain Kotler, 1997 : 8. Pemasaran lebih umum pengertiannya dari pada komunikasi pemasaran, namun kegiatan pemasaran
banyak melibatkan aktivitas komunikasi. Jika digabungkan, komunikasi pemasaran merepresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran
merek, yang memfasilitasi terjadi pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya
Menurut Swastha dan Irawan dalam bukunya manajemen pemasaran modern, komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh
pembeli dan penjual, dan merupakan kegiatan yang membantu dalam
pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih
baik. Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi
pemasar. Tanpa komunikasi, konsumen maupun masyarakat tidak akan mengetahui keberadaan suatu produk di pasar. Komunikasi yang efektif dapat
merubah tingkah laku atau memperkuat tingkah laku yang sudah dirubah sebelumnya. Peran lain dari komunikasi adalah untuk membedakan produk yang
ditawarkan oleh suatu perusahaan dengan perusahaan yang lainnya, selain itu juga menginformasikan, membujuk, mengingatkan, menawarkan sarana pertukaran itu
sendiri, juga sebagai sarana pengantaran nilai-nilai sosial kepada masyarakat Setiadi, 2003 : 250. Komunikasi pemasaran tanpa adanya strategi yang efektif
dan kondusif, tidak akan dapat mencapai sasaran dan tujuan pemasaran, karena pemasaran merupakan kegiatan yang akan membawa hasil bagi suatu perusahaan,
sehingga sebagai upaya mencapai hasil-hasil tersebut diperlukan suatu strategi. Dengan demikian strategi komunikasi pemasaran merupakan serangkaian
rancangan usaha yang terencana dan sistematis yang dilakukan oleh perusahaan untuk tujuan pemasaran dalam hal ini dapat menjaga pangsa pasar suatu
perusahaan. Menurut Agustinus Sri Wahyudi dalam buku Manajemen Strategi proses
pembuatan strategi terdiri dari 4 elemen: 1.
Identifikasi masalah strategi yang dihadapai oleh organisasi.
2. Pengembangan
alternatif-alternatif strategi
yang ada
dengan memepertimbangkan strategi generik serta variasinya.
3. Evaluasi dari setiap alternatif.
4. Penentuan atau pemilihan strategi terbaik dari berbagai alternatif yang tersedia
Wahyudi, 1996:99 Setiap usaha harus menguntai sendiri strateginya untuk mencapai tujuan.
Kemudian, strategi ini harus di jabarkan menjadi program spesifik yang akan diimplikasikan secara efisien dan akan dikoreksi jika program itu gagal mencapai
tujuan. Menurut Porter yang dikutip Philip Kotler, dalam managemen pemasaran ada 3 strategi yang bisa dipakai untuk mengawali suatu pemikiran strategik;
1. Keunggulan biaya Overall Cost Leandership disini suatu unit usaha
berusaha keras mencapai biaya produksi dan distribusi yang serendah mungkin, sehingga harga dapat ditetapkan lebih rendah dari pada pesanannya
dan meraih pangsa pasar yang besar. 2.
Diferenmsi differentiation disini, unit usaha mengkonsentrasikan perhatiannya pada pencapaian prestasi prima pada bidang manfaat penting
pelanggan, yang dinilai oleh pasar secara keseluruhan perusahaan memanfaatkan kekuatan yang akan memberikan keunggulan prestasi yang
berbeda pada beberaa bidang kekhasannya. 3.
Fokus focus disini unt usaha memusatkan perhatiannya pada satu atau lebih segmen pasar yang sempit ketimbang melayani seluruh pasar. perusahaan
harus tahu kebutuhan-kebutuhan dari segmen-segmen ini dan menganut salah satu strategi, keunggulan biaya ataukah diferensiasi untuk pasar targetnya.
E.4. Pengertian Produk
Menurut Swastha 2000:94 produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise
perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya. Menurut definisi
tersebut, konsumen membeli sekumpulan sifat fisik dan kimia dari alat pemuas kebutuhan. Setiap kombinasi dari sifat-sifat tersebut merupakan produk tersendiri
sebab setiap kombinasi akan memberikan kepuasan yang berbeda-beda. Ada beberapa istilah yang bersangkut paut dengan produk seperti: perencanaan barang,
pengembangan barang, dan perdagangan mechandising. 1
Perencanaan Barang Perencanaan barang product planning ini mencakup semua kegiatan
produsen dan penyalur untuk menentukan susunan produk line-nya. Adanya perencanaan barang ini akan mendorong perusahaan dalam menaikkan tingkat
labanya, atau paling tidak membuat stabil. 2
Pengembangan Barang Pengembangan barang product development ini merupakan suatu istilah
yang lebih terbatas dibandingkan dengan perencanaan barang, yaitu mencakup kegiatan teknis tentang penelitian, pembuatan dan pen-disain-an barang
3 Perdagangan Perdagangan merchandising ini merupakan istilah yang sinonim dengan
perencanaan barang, yaitu mencakup semua kegiatan perencanaan dari produsen dan penyalur untuk menyesuaikan produknya dengan permintaan
pasar. Produsen membuat dan menjual produk, sedangkan penyalur hanya menjual produk yang telah dibelinya.
E.5 Pelayanan 1. Pengertian Pelayanan
Pada dasarnya pelayanan terhadap pelanggan tergantung dari latar belakang karyawan baik suku bangsa, pendidikan, pengalaman, budaya atau
adat istiadat, namun agar pelayanan menjadi berkualitas dan memiliki keseragaman setiap karyawan perlu dibekali dengan pengetahuan yang
mendalam tentang dasar-dasar pelayanan. Menurut Kasmir, 2006 : 15 mengartikan pelayanan sebagai berikut:
“Pelayanan diberikan sebagai tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan atau nasabah.
Tindakan tersebut dapat dilakukan melalui cara langsung melayani pelanggan, artinya karyawan langsung berhadapan dengan pelanggan atau
menempatkan sesuatu di mana pelanggan sudah tahu tempatnya atau pelayanan melalui telepon. Atau pelayanan yang tidak langsung oleh
karyawan akan tetap melayani oleh mesin. Tindakan yang dilakukan guna memenuhi keinginan pelanggan akan sesuatu produk atau jasa yang mereka
butuhkan. Pelayanan yang baik adalah kemampuan perusahaan dalam
memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan standar yang telah ditetapkan, kemampuan tersebut ditunjukkan oleh
sumber daya manusia dan sarana serta prasarana yang dimiliki. Pelayanan yang baik akan memberikan image perusahaan di mata pelanggannya. Image
ini harus selalu dibangun agar citra perusahaan dapat terus meningkat. Setiap aktivitas, tindakan atu perbuatan yang ditawarkan oleh suatu
pihak kepada pihak lain adalah service atau pelayanan. Pengertian pelayanan menurut Moenir 1995:16 adalah suatu proses pemenuhan kebutuhan melalui
aktivitas orang lain secara langsung. Adapun Woworuntu 1990: 11 mengartikan pelayanan masyarakat
sebagai sikap menolong, bersahabat dan profesional yang memuaskan masyarakat sehingga menyebabkan masyarakat datang kembali untuk
memohon pelayanan. Sedangkan Sulistiyono 1999:30 mengemukakan bahwa pelayanan adalah suatu aktivitas yang tidak nampak dan mudah hilang.
Dalam hal ini pelayanan adalah suatu aktivitas yang menghasilkan waktu, tempat, bentuk dan kebutuhan atau kebutuhan psikologis.
Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan adalah suatu perbuatan yang berguna bagi orang lain yang tidak berwujud.
Agar tercapai pelayanan yang berkualitas maka Gaspersz dalam Lukman 1999:46 menyebutkan hal-hal yang berhubungan dengan pelayanan, yaitu:
a. Ketepatan waktu pelayanan, berkaitan dengan waktu tunggu dan waktu
proses. b.
Akurasi pelayanan, berkaitan dengan reliabilitas pelayanan dan bebas dari kesalahan.
c. Kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan terutama bagi
mereka yang berinteraksi langsung dengan masyarakat eksternal. d.
Tanggung jawab, berkaitan dengan penerimaan pesanan dan penanganan keluhan dari masyarakat eksternal.
e. Kelengkapan, menyangkut lingkup pelayanan dan ketersediaan sarana
pendukung serta pelayanan lainnya. f.
Kemudahan mendapatkan pelayanan, berkaitan dengan banyaknya tempat dan petugas yang melayani.
g. Variasi model pelayanan, berkaitan dengan inovasi untuk memberikan
pola-pola baru dalam pelayanan dan features dari pelayanan. h.
Pelayanan pribadi, berkaitan dengan fleksibilitas, penanganan pemilihan khusus.
i. Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan, berkaitan dengan lokasi,
ruang, tempat pelayanan, kemudahan menjangkau, ketersediaan informasi dan petunjuk-petunjuk dalam bentuk lain.
j. Atribut-atribut pendukung pelayanan lain yang berkaitan dengan
lingkungan kebersihan, ruang tunggu, dan fasilitas yang tersedia dengan penetapan biaya yang jelas dan transparan.
2. Ciri-ciri Pelayanan