2. Teori Motivasi
Veithzal Rivai 2005:458, mengatakan bahwa terdapat beberapa teori motivasi adalah sebagai berikut:
a. Teori Hierarki Kebutuhan
Menurut Abraham Maslow bahwa pada setiap diri manusia itu terdiri atas lima kebutuhan yaitu: kebutuhan fisiologis, rasa aman, sosial,
penghargaan dan aktualisasi diri. Kebutuhan fisiologis meliputi: sandang, pangan, perumahan, seks, dan kebutuhan ragawi lain. Rasa
aman meliputi: keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional. Sosial meliputi: kasih sayang, rasa dimiliki,
diterima baik, dan persahabatan. Penghargaan meliputi: harga diri, otonomi, prestasi, status, pengakuan, perhatian. Aktualisasi diri
meliputi: kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill, potensi, kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide,
memberikan penilaian terhadap sesuatu.
Gambar 2.1 Teori Kebutuhan Maslow
Sumber : Stephen Robbins, 1996. Perilaku Organisasi. Jilid 1.Jakarta : PT. Prenhallindo
Semakin ke atas kebutuhan seseorang semakin sedikit jumlah atau kuantitas manusia yang memiliki kriteria kebutuhannya.
b. Teori ERG
Teori ini dikemukakan oleh Clayton Alderfer, yang sebetulnya tidak jauh berbeda dengan teori dari Abraham Maslow. Teori ini
mengemukakan bahwa ada tiga kelompok kebutuhan manusia, yaitu: 1.
Existence berhubungan dengan kebutuhan untuk mempertahankan keberadaan seseorang dalam hidupnya. Dikaitkan dengan
penggolongan dari Maslow ini berkaitan dengan kebutuhan fisik dan keamanan.
2. Relatedness berhubungan dengan kebutuhan untuk berinteraksi
dengan orang lain. Dikaitkan dengan penggolongan kebutuhan dari Maslow ini meliputi kebutuhan sosial dan pengakuan.
3. Growth berhubungan dengan kebutuhan pengembangan diri, yang
identik dengan kebutuhan self-actualization yang dikemukakan oleh Maslow.
3. Jenis-jenis Motivasi
Menurut Hasan 2002:150 mengemukakan ada dua jenis motivasi, yaitu
motivasi positif dan motivasi negatif.
a Motivasi positif
Motivasi positif maksudnya manajer memotivasi merangsang bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi diatas
prestasi standart. Dengan motivasi positif, semangat kerja bawahan akan
meningkat karena umumnya manusia senang menerima sesuatu yang baik-baik saja.
b Motivasi negatif
Motivasi negatif maksudnya manajer memotivasi bawahan dengan standart mereka akan mendapat hukuman. Dengan motivasi negatif ini
kinerja bawahan dalam jangka waktu pendek akan meningkat karena mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka waktu panjang dapat
berakibat buruk.
4. Proses Motivasi