Cyclic Resistant Ratio CRR Relatif Density Dr

Muhammad Mabrur : Analisa Potensi Likuifaksi Pada Area Apron Bandar Udara Medan Baru, 2009. rd g a CSR v v v cyc max 65 , σ σ σ τ = = ......................................2.11 Dimana : • max a adalah percepatan maksimum dipermukaan tanah, • g adalah percepatan gravitasi bumi, • v σ adalah tegangan vertikal efektif, • v σ adalah tegangan vertikal total, • rd adalah faktor reduksi terhadap tegangan

2.3.7. Cyclic Resistant Ratio CRR

Nilai Cyclic Resistance Ratio CRR merupakan nilai ketahanan suatu lapisan tanah terhadap tegangan cyclic. Nilai CRR dapat diperoleh dengan beberapa cara, diantaranya berdasarkan hasil pengujian lapangan yaitu hasil pengujian Standard Penetration Test SPT. Untuk menghitung nilai CRR maka nilai N-SPT dikoreksi terlebih dahulu untuk prosedur pengujian lapangan dengan rumus: r m b C E NC N 67 . 1 60 = ..........................................2.12 Dimana : • N 60 = Nilai N SPT yang dikoreksi terhadap prosedur pengujian lapangan • E m = efesiensi hammer, Em = 0,60 untuk hammer yang baik dan 0,45 untuk doughnut hammer. • C b = korelasi diameter borelog. - Cb=1 untuk diameter borehole 65 mm -115 mm - Cb = 1,05 untuk diameter borehole 150 mm - Cb =1.15 untuk diameter borehole 200 mm • C r = panjang rod Muhammad Mabrur : Analisa Potensi Likuifaksi Pada Area Apron Bandar Udara Medan Baru, 2009. - Cr=0,75 untuk panjang rod sampai 4 m - Cr=0,85 untuk panjang rod sampai 4-6 m - Cr=0,95 untuk panjang rod sampai 6- 10 m - Cr=1,0 untuk panjang rod lebih dari 10 m • N = hasil test SPT Selanjutnya Nilai N 60 -SPT dikoreksi untuk overburden pressure dengan rumusan: 60 50 , 60 60 1 100 N C N N v n σ = = ..........2.13 Nilai N 1 60 ini disebut juga nilai CRR.

2.3.8. Relatif Density Dr

Parameter lain yang harus diketahui untuk mengevaluasi likuifaksi pada suatu lapisan tanah pada kedalaman tertentu adalah relative density Dr. Bila nilai Dr lebih besar dari 70 , maka lapisan tanah tersebut tidak terlikuifaksi. Nilai Dr dapat diperoleh dari nilai N-SPT yang dapat dihitung berdasarkan rumus : 10 42 , 1 70 , 1 + = v r N D σ ..........................................................2.14 Dimana : • Dr = relative density, • N = Nilai N-SPT, • v σ = tegangan vertikal efektif. Muhammad Mabrur : Analisa Potensi Likuifaksi Pada Area Apron Bandar Udara Medan Baru, 2009. 2.6.Usaha perbaikan tanah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya likuifaksi Berdasarkan uraian penyebab likuifaksi di atas, dapat disimpulkan bahwa ada dua macam penyebab likuifaksi yaitu: 1. Penyebab ekstenal tanah : Intensitas dan durasi gempa, drainase tanah, dan beban bangunan 2. Penyebab internal tanah : Jenis dan sifat fisis tanah, letak muka air tanah, serta sudah ada atau tidaknya perbaikan tanah yang dilakukan Gempa merupakan bencana yang sangat sulit diprediksikan, waktu terjadinya gempa, besarnya intensitas gempa tidak dapat untuk diprediksi, apalagi untuk dicegah. Oleh karena itu, usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah likuifaksi adalah perbaikan tanah pada lokasi yang akan dibangun. Namun perbaikan pada tanah yang bersifat merubah jenis dan sifat fisis tanah memerlukan biaya yang sangat besar, apalagi jika tanah yang harus diperbaiki sampai kedalaman yang besar. Maka dari itu, langkah – langkah yang biasanya masih memungkinan untuk dilakukan demi mengurangi potensi likuifaksi pada suatu lahan diantaranya adalah : 1. Pemadatan lahan Salah satu penyebab terjadinya likuifaksi adalah banyaknya rongga atau pori tanah yang dapat diisi oleh air, sehingga air yang Muhammad Mabrur : Analisa Potensi Likuifaksi Pada Area Apron Bandar Udara Medan Baru, 2009. mengisi rongga tersebut akan mendesak partikel tanah pada saat mengalami getaran. Apabila tanah semakin padat maka, rongga atau pori pada tanah semakin berkurang maka semakin berkurang pula jumlah air yang dapat menyebabkan likuifaksi tersebut. Berdasarkan beberapa uji lapangan yang dilakukan, tanah yang tidak padat akan lebih berpotensi likuifaksi dibandingkan dengan tanah yang padat. Pemadatan pada suatu lahan dapat dilakukan dengan penggilasan berlapis atau penggetaran lahan sebelum membangun konstruksi bangunan. 2. Membangun saluran drainase Pada lahan yang tidak memiliki saluran drainase yang memadai, air akan terus tergenang atau minimal sekali terus berada dalam pori – pori tanah. Air yang berada dalam pori - pori tanah ini sangat berbahaya dalam mengingkatkan potensi likuifaksi pada tanah ketika terjadinya gempa. Oleh karena itu, pada lahan yang akan dibangun, sangat penting diberikan saluran drainase yang memadai untuk mengalirkan air agar tidak tergenang atau terus berada dalam pori tanah. 3. Mengurangi beban bangunan Mengurangi beban bangunan dapat dilakukan dengan cara mengganti bahan bangunan yang berat menjadi bahan yang ringan. Saat ini sudah banyak diproduksi bahan bangunan ringan. Bata ringan, baja Muhammad Mabrur : Analisa Potensi Likuifaksi Pada Area Apron Bandar Udara Medan Baru, 2009. ringan, sampai dengan genteng ringan sangat baik digunakan untuk pencegahan likuifaksi. 4. Konsolidasi Konsolidasi sangat efektif dalam mengcegah likuifaksi, sebab pada tanah yang sudah terlikuifaksi dengan baik, terdapat butiran partikel yang rapat, maka rongga yang berpotensi diisi air makin sedikit. Selain itu butiran tanah pada tanah yang sudah terkonsolidasi memiliki daya ikat antar partikel yang kuat satu sama lain. Namun biasanya memerlukan waktu yang lama untuk melakukan konsolidasi pada suatu lahan. Hal yang dapat dilakukan untuk mempercepat proses konsolidasi adalah penggunaan vertical drain pada saat dilakukan kosolidasi.

2.7. Analisa Potensi Likuifaksi Pada Suatu Lapisan Tanah

Langkah pertama dalam menganalisa likuifaksi adalah menentukan apakah suatu lapisan tanah termasuk dalam tanah yang berpotensi terjadi likuifaksi. Seperti yang dibahas sebelumnya bahwa pada umumnya jenis tanah yang bersifat rentan terhadap likuifaksi adalah tanah yang memiliki nilai kohesif yang lebih rendah. Tanah yang bersifat kohesif tidak perlu dianalisa lagi terhadap kemungkinan likuifaksi kecuali jika mereka memenuhi beberapa kriteria khusus yang dikemukaan youd dan gilstrap. Metode yang paling umum digunakan dalam analisis terhadap potensi likuifaksi adalah menggunakan pengujian Standard Penetormeter Test SPT Seed et al. 1985, Stark dan Olson 1995. Metode analisis