Analisa Potensi Likuifaksi Pada Suatu Lapisan Tanah

Muhammad Mabrur : Analisa Potensi Likuifaksi Pada Area Apron Bandar Udara Medan Baru, 2009. ringan, sampai dengan genteng ringan sangat baik digunakan untuk pencegahan likuifaksi. 4. Konsolidasi Konsolidasi sangat efektif dalam mengcegah likuifaksi, sebab pada tanah yang sudah terlikuifaksi dengan baik, terdapat butiran partikel yang rapat, maka rongga yang berpotensi diisi air makin sedikit. Selain itu butiran tanah pada tanah yang sudah terkonsolidasi memiliki daya ikat antar partikel yang kuat satu sama lain. Namun biasanya memerlukan waktu yang lama untuk melakukan konsolidasi pada suatu lahan. Hal yang dapat dilakukan untuk mempercepat proses konsolidasi adalah penggunaan vertical drain pada saat dilakukan kosolidasi.

2.7. Analisa Potensi Likuifaksi Pada Suatu Lapisan Tanah

Langkah pertama dalam menganalisa likuifaksi adalah menentukan apakah suatu lapisan tanah termasuk dalam tanah yang berpotensi terjadi likuifaksi. Seperti yang dibahas sebelumnya bahwa pada umumnya jenis tanah yang bersifat rentan terhadap likuifaksi adalah tanah yang memiliki nilai kohesif yang lebih rendah. Tanah yang bersifat kohesif tidak perlu dianalisa lagi terhadap kemungkinan likuifaksi kecuali jika mereka memenuhi beberapa kriteria khusus yang dikemukaan youd dan gilstrap. Metode yang paling umum digunakan dalam analisis terhadap potensi likuifaksi adalah menggunakan pengujian Standard Penetormeter Test SPT Seed et al. 1985, Stark dan Olson 1995. Metode analisis Muhammad Mabrur : Analisa Potensi Likuifaksi Pada Area Apron Bandar Udara Medan Baru, 2009. tersebut didasarkan pada metoda yang diusulkan oleh Seed dan Idriss pada tahun 1971. Metoda analisis likuifaksi yang diusulkan oleh Seed dan Idriss ini sering disebut prosedur yang disederhanakan simplified Procedure. Ini adalah metoda paling umum digunakan untuk mengevaluasi potensi likuifaksi dari suatu lokasi. Langkah – langkah yang dilakukan dalam metode itu adalah sebagai berikut: 1. Memeriksa jenis tanah Seperti yang dibahas di atas, langkah yang pertama untuk menentukan apakah suatu lahan mempunyai kemampuan itu untuk terlikuifaksi selama satu gempa bumi adalah harus memenuhi persyaratan-persyaratan jenis tanah yang ada Sub Bab 2.2. 2. Memeriksa letak permukaan air tanah Lahan yang dianalisis harus berada di bawah permukaan air tanah. Analisis likuifaksi dapat juga dilaksanakan di tanah yang berada di atas permukaan air tanah jika tanah tersebut diperkirakan akan berada di bawah permukaan air tanah apabila terjadi kenaikan pada permukaan air tanah. 3. Menghitung nilai CSR yang disebabkan oleh gempa bumi. Jika suatu lahan memenuhi dua persyaratan di atas, maka langkah selanjutnya adalah menentukan nilai Cyclic Stress Ratio CSR yang disebabkan oleh gempa bumi. Suatu variabel yang utama di dalam menghitung nilai CSR yang disebabkan oleh gempa bumi adalah percepatan gempa dari suatu tanah Muhammad Mabrur : Analisa Potensi Likuifaksi Pada Area Apron Bandar Udara Medan Baru, 2009. a. Sebagaimana yang telah dibahas di atas, nilai minimal dari percepatan gempa yang dapat mengakibatkan likuifaksi adalah 0.1 gal. Dan nilai minimum Manetude lokal yang dapat mengakibatkan likuifaksi adalah 5,0 SR. Maka, pada tanah yang nilai a 0.1g atau nilai ML 5 tidak perlu dilakukan analisis likuifaksi. 4. Menghitung Nilai CRR dari Pengujian SPT Besarnya nilai hambatan terhadap getaran atau CRR dari suatu tanah dapat di peroleh dari Pengujian Standard Penetrometer. Jika CSR yang disebabkan oleh gempa bumi itu adalah lebih besar dari CRR yang didapat dari Pengujian SPT, maka ada kemungkinan tanah tersebut akan terlikuifaksi pada saat terjadinya gempa bumi, dan sebaliknya apabila nilai CSR yang disebabkan oleh gempa bumi lebih kecil dari dari nilai CSR yang didapat dari pengujian SPT, maka tanah tersebut tidak berpotensi terlikuifaksi saat terjadinya gempa bumi. 5. Analisa Likuifaksi dengan menggunakan grafik Seed et al Dengan menghubungkan nilai CSR dan CRR pada grafik seed et al gambar 2.9, maka akan diketahui lapisan lapisan tanah mana yang akan terlikuifaksi. Apabila titik hubungan antara CSR dan CRR pada suatu lapisan tanah berada di bawah kurva, maka lapisan tersebut aman terhadap likuifaksi. Namun sebaliknya, apabila titik tersebut berada di atas kurva, maka lapisan tanah tersebut akan terlikuifaksi Grafik Seed et al ini tersedia dalam magnetude 7.5 SR. Oleh karena itu, jika magnetude gempa yang mengakibatkan PGA terbesar tidak bernilai 7.5 SR maka untuk menggunakan grafik diatas, nilai CSR Muhammad Mabrur : Analisa Potensi Likuifaksi Pada Area Apron Bandar Udara Medan Baru, 2009. harus dikalikan dengan nilai koreksi. Nilai koreksi dapat dihitung dengan menggunakan nilai faktor koreksi tabel 2.4. Tabel 2.4 : Tabel Faktor koreksi magnitude untuk pendekatan tegangan siklis Seed, 1975. Magnetude Gempa CSR M CSR M=7.5 5.25 1.5 6 1.32 6.75 1.13 7.5 1.00 8.5 0.89 Gambar 2.9. Grafik Hubungan antar Cyclic Stress Ratio v cyc σ τ dengan N 1 60 untuk magnitude gampa, M 7,5 Seed et al CRR = N 1 60 CSR= v cyc σ τ Muhammad Mabrur : Analisa Potensi Likuifaksi Pada Area Apron Bandar Udara Medan Baru, 2009.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Data Umum Bandar Udara Medan Baru yang akan dibangun di Desa Kuala Namu memiliki fasilitas seperti pada tabel 3.1. Tabel 3.1 : Rencana fasilitas Bandar Udara Medan Baru RENCANA FASILITAS Kapasitas penumpang 8,11 JPT Luas lahan 1.365 Ha Ukuran landas pacu 3750 m x 45 m Luas terminal 86.160 m2 Luas apron 150.750 m2 Kapasitas apron B747 = 4 pesawat B737 = 19 pesawat A300 = 13 pesawat Jumlah exit taxiway 9 jalur 1 jalur Paralel Taxiway Terminal Kargo 10.200 m2 Luas lahan parkir 8.700 m2 bangunan bertingkat Pesawat terbesar B 747-400 Denah bandar udara Dapat dilihat pada gambar 3.1 Peta lokasi Dapat dilihat pada gambar 3.2 Sumber: Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Departemen Perhubungan, tahun 2006