Percepatan Gempa di Batuan Dasar Percepatan Gempa di Permukaan Tanah

Muhammad Mabrur : Analisa Potensi Likuifaksi Pada Area Apron Bandar Udara Medan Baru, 2009.

2.3.1.2. Tegangan Vertikal Efektif ’

v Tegangan vertikal Efektif merupakan tegangan pada lapisan tanah yang diakibatkan oleh beban dari tanah yang ada diatasnya dengan memperhitungkan tegangan air pori yang diakibatkan oleh air u. Tegangan air pori membuat tekanan yang berasal dari beban tanah menjadi berkurang. Tegangan vertikal efektif dapat dihitung dengan rumus: v = v – µ ...................................................2.2 dimana : ’ v = Tegangan Vertikal Efektif KNm 2 v = Tegangan Vertikal Total KNm 2 µ = Tegangan Air Pori KNm 2 = w .H w = Berat isi air KNm 3 H = Tebal lapisan m

2.3.2. Percepatan Gempa a

max

2.3.2.1. Percepatan Gempa di Batuan Dasar

Percepatan gempa di batuan dasar dapat dihitung dengan mempergunakan fungsi atenuase. Fungsi atenuase adalah suatu fungsi yang menggambarkan korelasi antara intensitas gerakan tanah setempat a, Magnetude Gempa M serta jarak dari suatu titik dalam daerah sumber gempa r.Para ahli geoteknik telah banyak merumuskan fungsi atenuase. Fungsi atenuase yang berlaku di suatu tempat Muhammad Mabrur : Analisa Potensi Likuifaksi Pada Area Apron Bandar Udara Medan Baru, 2009. belum tentu dapat berlaku di tempat yang lain, karena fungsi atenuase sangat tergantung pada kondisi alam di suatu tempat. Dalam analisa ini, penulis menggunakan dua rumus fungsi atenuase yaitu fungsi atenuase Joyner Boore dan fungsi atenuase Crouse. 1. Rumus fungsi atenuase Joyner Boore adalah: [ ] r r M w a 0027 . log 6 23 . 71 . 10 − − − + = ......2.3 Dimana : a = Percepatan yang dinyatakan dalam g M w = Momen magnetude gempa diasumsikan M w = M r o = Jarak terdekat dari lokasi ke proyeksi vertikal dari gempa akibat aktivitas pada permukaan tanah epicentre r 2 = r o 2 + 8 2 2. Rumus fungsi Atenuase Crouse adalah : h e R PGA M 00916 . 58 . 1 ln 73 . 2 76 . 1 36 . 6 ln 608 . + + − + = ....................................................................................................2.4 Dimana : PGA = Peak Ground Acceleration, gal 1g = 1000 gal R = Jarak Hipocentre Km, R 2 = r o + h 2 M = Momen Magnetude gempa = Magnetude gempa h = Kedalaman fokus Km Muhammad Mabrur : Analisa Potensi Likuifaksi Pada Area Apron Bandar Udara Medan Baru, 2009. Untuk menentukan percepatan gempa rencana di batuan dasar secara teliti, maka perhitungan fungsi atenuase ini harus dilakukan pada seluruh kejadian gempa.

2.3.2.2. Percepatan Gempa di Permukaan Tanah

Berbeda dengan perhitungan percepatan gempa di batuan dasar yang menganalisa kejadian gempa, perhitungan percepatan gempa di permukaan tanah pada suatu lokasi harus dilakukan dengan menganalisa lapisan tanah pada lokasi tersebut. Perubahan percepatan gempa di batuan dasar akan berpengaruh langsung pada percepatan gempa di permukaan tanah. Perubahan percepatan gempa di permukaan tanah di Indonesia dari tahun 1987, 2002 dan 2007 dapat dilihat berturut – turut pada gambar 2.5, gambar 2.6, dan gambar 2.7. Gambar 2.5 : Peta zona gempa dipermukaan tanah tahun 1987 Muhammad Mabrur : Analisa Potensi Likuifaksi Pada Area Apron Bandar Udara Medan Baru, 2009. Gambar 2.6 : Peta zona gempa dan percepatan gempa dipermukaan tanah tahun 2002 Gambar 2.7 : Peta zona gempa dan percepatan gempa dipermukaan tanah tahun 2007 Percepatan gempa dipermukaan tanah dapat juga dihitung dengan menggunakan aplikasi program Edu Shake. Dengan menggunakan program ini, maka akan diperoleh percepatan gempa di setiap lapisan tanah. Muhammad Mabrur : Analisa Potensi Likuifaksi Pada Area Apron Bandar Udara Medan Baru, 2009.

2.3.3. Nilai SPT Standard Penetrometer Test