Pembatasan Masalah Metodologi Penelitian

Muhammad Mabrur : Analisa Potensi Likuifaksi Pada Area Apron Bandar Udara Medan Baru, 2009.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan atau pertimbangan bagi pemerintah, instansi terkait, dan pihak pengembang Bandar Udara Medan Baru dalam perencanaan apron Bandar Udara Medan Baru.

1.4. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah yang diambil untuk mempermudah penyelesaian penelitian ini adalah : 1. Area yang diteliti adalah area apron Bandar Udara Medan Baru dan belum diadakan perbaikan ataupun penimbunan. 2. Data tanah yang digunakan diambil dari dua lokasi yang dinilai paling kritis dari beberapa lokasi investigasi yang dilakukan oleh PT. Waskita Karya Pesero. 3. Fungsi atenuase yang digunakan dalam analisa resiko gempa adalah fungsi atenuase Joyner Boore 1988 dan Crouse 1991. 4. Input gempa yang digunakan adalah Treasure Island dan Elcentro.

1.5. Metodologi Penelitian

Penulisan tugas akhir ini dilakukan dengan metodologi sebagai berikut : 1. Mengumpulkan data gempa dengan magnitude di atas 5 Skala Richter SR yang terjadi dalam radius 500 km dari lokasi apron Bandar Udara Medan Baru dari tahun 1973 sampai tahun 2008. Muhammad Mabrur : Analisa Potensi Likuifaksi Pada Area Apron Bandar Udara Medan Baru, 2009. 2. Menghitung percepatan tanah di batuan dasar dengan menggunakan metode Gumble untuk priode ulang 200 tahun. 3. Menghitung percepatan tanah di permukaan tanah dengan menggunakan program Edu Shake. 4. Menghitung potensi terjadinya likuifaksi dengan menggunakan grafik hubungan Cyclic Stress Ratio CSR dengan Cyclic Resistant Ratio CRR yang dikemukaan oleh Seed et al. Muhammad Mabrur : Analisa Potensi Likuifaksi Pada Area Apron Bandar Udara Medan Baru, 2009.

BAB II STUDI LITERATUR

2.1. Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi dapat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adalah keruntuhan tanah di dalam gua, tumbukan antara meteor dan permukaan bumi, serta peristiwa vulkanik. Namun pada umumnya gempa bumi disebabkan oleh pergerakan lempengan bumi peristiwa tektonik. Walaupun bumi ini padat, namun lempeng bumi selalu bergerak, pergesekan antara lempeng bumi menimbulkan tekanan berupa desakan antara kedua lempeng, apabila tekanan tersebut tidak tertahankan lagi, maka akan terjadi gempa bumi. Setiap hari bumi mengalami gempa, namun kebanyakan dalam skala kecil dan tidak menyebabkan kerusakan apa – apa. Gempa bumi kecil dapat juga mengiringi gempa bumi besar, dan dapat terjadi sesudah, sebelum, atau selepas gempa bumi besar tersebut. Secara geografis Pulau Sumatera terletak di antara 6º LU dan 6º LS, serta di antara 95º BT dan 107º BT. Pada bagian barat Pulau Sumatera terdapat pertemuan atau benturan dari dua lempeng bumi yaitu Lempeng Eurasia dan Lempeng India Australia. Zona ini disebut juga zona subduction karena Lempeng Samudra Hindia - Australia terus aktif bergerak menghujam ke dalam Lempeng Eurasia Eropa – Asia. Gerakan Lempeng