Perumusan masalah Ruang Lingkup Pembahasan

pada pembelajar bahasa Jepang. Oleh karena itu penulis tertarik untuk membuat penelitian berjudul “Analisis Polisemi Verba Deru Dalam Kalimat Bahasa Jepang ”.

1.2. Perumusan masalah

Di dalam bahasa Jepang terdapat banyak verba yang memiliki makna banyak atau lebih dari satu. Makna tersebut memiliki arti yang berbeda-beda sesuai dengan kontekstualnya. Seorang pembelajar bahasa asing tidak akan kesulitan ketika menemukan kalimat seperti berikut: 5 時 会 社 出 ‘Go ji ni kaisha o deru’ Namun pembelajar bahasa Jepang akan kesulitan ketika menemukan kalimat seperti berikut: 試 合 出 ‘Shiai ni deru’ Kata yang memiliki arti lebih dari satu disebut dengan polisemi tagigo. Seseorang harus mengerti makna dari kosa kata yang digunakan. Karena jika tidak, maka akan menimbulkan kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin mengajukan permasalahan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1. Apa saja makna-makna yang terkandung dalam verba deru ? 2. Bagaimana makna verba deru berdasarkan konteks kalimatnya? Universitas Sumatera Utara

1.3. Ruang Lingkup Pembahasan

Sesuai dengan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka penulis menganggap perlu adanya ruang lingkup pembahasan agar masalah dalam penelitian ini tidak terlalu luas dan berkembang jauh sehingga masalah yang akan dikemukakan lebih terarah dan mendapatkan tujuan yang diinginkan dalam penulisan ini. Kata yang memiliki makna lebih dari satu dapat disebut dengan polisemi dan homonim. Perbedaan antara polisemi dan homonim dapat dilihat dari pernyataan Kunihiro dalam Sutedi 2003:135. Polisemi tagigo adalah kata yang memiliki makna lebih dari satu, dan setiap makna tersebut ada pertautannya, sedangkan yang dimaksudkan dengan homonim dou-on-igigo, yaitu beberapa kata yang bunyinya sama, tetapi maknanya berbeda dan diantara makna tersebut sama sekali tidak ada pertautannya. Dalam penelitian ini akan memaparkan dengan jelas polisemi dari verba deru dengan teori dasar yang diambil dari Nihongo Kihon Doshi Yohou Jiten oleh Koizumi, dkk tahun 1989 dan Nihongo O Manabu Hito No Jiten oleh Sakata Yukiko tahun 2000. Kalimat yang diambil dari wochi kochi yang diterbitkan oleh Japan Foundation, The Monthly Nihongo oleh Space Alc dan majalah Nipponia . Peneliti mencoba menganalisis contoh kalimat yang memiliki makna verba deru yang berbeda.Berkaitan dengan makna verba deru, penulis akan menganalisis makna verba deru berdasarkan konteks kalimatnya. Universitas Sumatera Utara 1.4. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1.4.1 Tinjauan Pustaka