2.11.5 Struktur Vlan Dari OSI Data Link 1
1 1
2 or 6 2 or 62
0-8162 4
Destination address
Source address Data
chec k
Frame Control
Start delimiter Preamble
Gambar 2.12 Struktur Vlan OSI dari Data Link
2.12 Virtual Trunking Protokol VTP 2.12.1
Pengertian VTP
Virtual Trunking Protokol merupakan salah satu protokol pesan yang dimiliki oleh Cisco yang bekerja pada layer 2. VTP menjaga
konsistensi konfigurasi
VLAN di
seluruh jaringan.
VTP menggunakan frame Layer 2 trunk untuk mengatur penambahan,
penghapusan, dan nama dari VLANs pada jaringan dasar dari sentralisasi beralih dalam mode VTP server. VTP bertanggung jawab
untuk proses
sinkronisasi yang
dilakukan VLAN
untuk menyampaikan informasi dalam VTP domain dan mengurangi
kebutuhan untuk mengkonfigurasi VLAN dalam menyampaikan informasi yang sama pada setiap beralih. Brenton ,2005:365
2.12.2 Manfaat Virtual Trunking Protokol
VTP memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Konsistensi konfigurasi VLAN di seluruh jaringan.
2. Pemetaan skema yang memungkinkan untuk VLAN berbatang atas campuran media.
3. Accurate pelacakan dan pemantauan VLANs 4. Pelaporan Dynamic yang ditambahkan pada VLANs pada
seluruh jaringan. 5. Plug-and-play saat menambahkan konfigurasi VLANs yang baru.
2.12.3 Metode Virtual Trunking Protokol
1. Server 2. Client
3. Transparen
2.13 Perbandingan Antara VLAN Dan LAN
Perbedaan yang sangat jelas dari model jaringan Local Area Network dengan Virtual Local Area Network adalah bahwa bentuk jaringan dengan
model Local Area Network sangat bergantung pada letakfisik dari workstation, serta penggunaan hub dan repeater sebagai perangkat jaringan
yang memiliki beberapa kelemahan. Sedangkan yang menjadi salah satu kelebihan dari model jaringan dengan VLAN adalah bahwa tiap-tiap
workstationuser yang
tergabung dalam satu
VLAN atau
bagian
organisasi, kelompok dsb dapat tetap saling berhubungan walaupun terpisah secara fisik.
2.14 Pengenalan Packet Tracer 5.2
Packet Tracer merupakan sebuah software yang dapat digunakan untuk melakukan simulasi jaringan. Software ini dikembangkan oleh
sebuah perusahaan yang intens dalam masalah jaringan yaitu Cisco. Packet Tracer sendiri memudahkan para teknisi jaringan ataupun bagi orang
awam yang akan mengembangkan internetworking dengan menggunakan peralatan dari vendor cisco. Untuk mendapatkan software ini sangatlah
mudah, dikarenakan dapat dengan mudah dan diunduh secara gratis dari internet. saat ini versi terakhirnya adalah packet tracer 5.2. Packet tracer
ini juga memiliki dua versi yaitu portable tidak perlu menginstall ± 32 MB dan versi lengkap ± 95 MB plus tutorial . versi yang digunakan oleh
penulis saat ini yaitu packet tracer 5.2 versi lengkap plus tutorial yang dapat dijalankan pada sistem operasi Windows XP SP2.
Gambar 2.13 Layar utama Packet Tracer 5.2
2.14.1 Penjelasan Layar Utama Packet Tracer 5.2
Packet tracer 5.2 memiliki fitur-fitur yang dibutuhkan dalam membangun suatu jaringan secara konsep sederhana agar
memudahkan persiapan dalam membangun suatu jaringan.yang setiap peralatannya dapat dikonfigurasi contohnya, pada router,
switch pc dan lain-lain.
Gambar 2.14 Tools dan Fitur Packet Tracer 5.2
1. Menubar dan toolbar,
Pada tab bagian ini Menubar : berisi File, Edit, Option, View, Tools Extensions, Help. user dapat membuat sebuah
simulasi jaringan dan Toolbar icon yang berisi berisi File New, Save, Print,
Activity wizard, copy, paste Undo,Zoom in ,Original size zoom out, Pallete,Device.
2. Logical
user diberi kemudahan untuk membuat layout atau bentuk dimana setiap
peripheral diletakkan dengan baik dan rapi.
3. Physical Work space
Pada tab ini dapat membuat background sebuah kota, gedung dan ruangan.
4. New Cluster
Memudahkan user dalam mengelompokkan beberapa periferal menjadi 1 jaringan dalam pembuatan suatu konsep suatu jaringan.
5. Move Object
untuk memindahkan periferal ke cluster yang berbeda.
6. Set Tiled Background
berfungsi untuk mengubah background pada stage sesuai keinginan
7. Viewport
untuk melihat keseluruhan jaringan yang telah dibuat.
8. Tools packet tracer
yang digunakan untuk mem-Blok, mengeser stage, Menyisipkan catatan atau keterangan, menghapus periferal, zooming,untuk
mengetest jaringan.
9. Stage
untuk menaruh setiap peripheral dan berfungsi sebagai area kerja.
10. Network periferal
semua kebutuhan alat-alat jaringan terdapat pada bagian ini. Mulai dari router, switch, hub, wireless, server, printer, PC, koneksi yang
akan dibuat, dan lain-lain.
11. Sub Network peripheral
pada bagian ini user dapat memilih peralatan sesuai yang
diinginkan.dikarenakan ada setiap peralatan memiliki beberapa tipe yang berbeda.
12. Skenario
Skenario digunakan untuk membuat. sebuah skenario.biasanya digunakan dibuat suatu contoh kasus oleh seorang instruktur
jaringan pada lab Cisco yang diberikan kepada para peserta yang mengikuti aktivitas dalam lab cisco.
13. Status
Keterangan jika ingin mengtest suatu PC ke PC, apakah failed atau succesful.
14. Realtime
Fungsinya dimana user dapat meng-edit, copy, paste, delete layout jaringan.
15. Simulation
tab ini adalah proses untuk simulasi jaringan. Ketika memilih tab ini proses simulasi akan segera dimulai.
2.14.2.1 Tampilan Layar konfigurasi Pada Switch 2590
Didalam tampilan layar switch ada tiga tab tampilan yang setiap tab tampilannya memiliki fungsi masing masing,pada tab
Physical menunjukan bentuk asli dari sebuah switch ,selanjutnya tab Config pada switch menampilkan informasi konfigurasi pada
switch,kemudian tab CLI digunakan untuk mengetikkan perintah scripe konfigurasi pada suatu switch.
Gambar 2.15 Tampilan Layar Tab Physical pada switch 2590.
Gambar 2.16 Tampilan Layar Tab Config pada switch 2590.
Gambar 2.17 Tampilan Layar Tab CLI pada switch 2590
2.14.2.2 Tampilan Layar konfigurasi Pada Router
Didalam tampilan layar Router ada tiga tab tampilan yang setiap tab tampilannya memiliki fungsi masing-masing. pada tab
Physical menunjukan bentuk asli dari sebuah router ,selanjutnya tab Config pada router menampilkan informasi konfigurasi pada
router, kemudian tab CLI digunakan untuk mengetikkan perintah scripe konfigurasi pada suatu router.
Gambar 2.18 Tampilan Layar Tab CLI pada Router.
Gambar 2.19 Tampilan Layar Tab CLI pada Router
Gambar 2.20 Tampilan Layar Tab CLI pada Router.
2.15 Network Development Life Cycle
Saat ini dengan perkembangan perangkat IT terutama dibidang Networking telah menjadikan kebutuhan akan infrastruktur sangat tinggi
yang membuat para vendor berlomba untuk membuat solusi terintegrasi. Tetapi tidak semua solusi yang diberikan atau ditawarkan oleh vendor sesuai
dengan kebutuhan perusahaan, karena strategi bisnis perusahaan akan berbedabeda sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Dahulu pada saat IT
menjadi booming dan “anak emas” diperusahaan, penggunaan dana yang unlimited sangat mudah dianggarkan, namun saat ini dengan semakin
jenuhnya akan solusi yang diberikan oleh IT ditambah dengan efek dari krisi global, banyak perusahaan mulai “menarik ikat pinggang” untuk belanja
produk IT. Pemahanan ini sangat lumrah karena solusi IT dan dampak yang ada sangat susah untuk dituangkan dalam bentuk angka-angka keuntungan
diatas kertas. Karena itu perlu adanya pedoman bagi para praktisi newbie freshgraduate peneliti untuk membuat pedoman dan langkah-langkah dalam
perancangan interkoneksi dan komunikasi. Namun dalam pengembangan jaringan akan mendapatkan tantangan tersendiri, langkah pertama adalah
harus mengerti tentang internetworking requirement kita, karena unsure reliability dan internetworking harus tercapai. Penjelasan lebih lanjut tentang
reliability dapat membaca tulisan penulis yang lain tentang “isu-isu pada network management”.
2.15.1 Tahapan pada Network Development Life Cycle NDLC
Gambar 2.21 Tahapan NDLC James E. Goldman, Philips T. Rawles, Third Edition, 2001, John Wiley Sons :
470
1 Analysis : Tahap awal ini dilakukan analisa kebutuhan, analisa permasalahan
yang muncul, analisa keinginan user, dan analisa topologi atau jaringan yang sudah ada saat ini. Metode yang biasa digunakan pada tahap ini diantaranya ;
a Wawancara, dilakukan dengan pihak terkait melibatkan dari struktur manajemen atas sampai ke level bawah atau operator agar
mendapatkan data yang konkrit dan lengkap. pada kasus di Computer Engineering biasanya juga melakukan brainstorming
juga dari pihak vendor untuk solusi yang ditawarkan dari vendor tersebut karena setiap mempunyai karakteristik yang berbeda.
b survey langsung kelapangan, pada tahap analisis juga biasanya dilakukan survey langsung kelapangan untuk mendapatkan hasil
sesungguhnya dan gambaran seutuhnya sebelum masuk ke tahap design, survey biasa dilengkapi dengan alat ukur seperti GPS dan
alat lain sesuai kebutuhan untuk mengetahui detail yang dilakukan.
c membaca manual atau blueprint dokumentasi, pada analysis awal ini juga dilakukan dengan mencari informasi dari manual-manual
atau blueprint
dokumentasi yang
mungkin pernah
dibuat sebelumnya.
Sudah menjadi
keharusan dalam
setiap pengembangan suatu sistem dokumentasi menjadi pendukung akhir
dari pengembangan tersebut, begitu juga pada project network, dokumentasimenjadi syarat mutlak setelah sistem selesai dibangun.
d menelaah setiap data yang didapat dari data-data sebelumnya, maka perlu dilakukan analisa data tersebut untuk masuk ke tahap
berikutnya. Adapun yang bias menjadi pedoman dalam mencari data pada tahap analysis ini adalah ;
a. User atau people : jumlah user, kegiatan yang sering dilakukan peta politik yang ada, level teknis user
b. Media HW SW : peralatan yang ada, status jaringan, ketersedian data yang dapat diakses dari peralatan, aplikasi
sw yang digunakan.
c. Data : jumlah pelanggan, jumlah inventaris sistem, sistem keamanan yang sudah ada dalam mengamankan data.
d. Network : konfigurasi jaringan, volume trafik jaringan, protocol, monitoring network yang ada saat ini, harapan dan
rencana pengembangan kedepan e. Perencanaan fisik : masalah listrik, tata letak, ruang khusus,
system keamanan
yang ada,
dan kemungkinan
akan pengembangan kedepan
2 Design : Dari data-data yang didapatkan sebelumnya, tahap Design ini
akan membuat gambar design topology jaringan interkoneksi yang akan dibangun, diharapkan dengan gambar ini akan memberikan gambaran
seutuhnya dari kebutuhan yang ada. Design bias berupa design struktur topology, design akses data, design tata layout perkabelan, dan
sebagainya yang akan memberikan gambaran jelas tentang project yang akan dibangun. Biasanya hasil dari design berupa ;
a. Gambar-gambar topology server farm, firewall, datacenter, storages, lastmiles, perkabelan, titik akses dan sebagainya
b. Gambar-gambar detailed estimasi kebutuhan yang ada
3 Simulation Prototype: beberapa networker’s akan membuat dalam
bentuk simulasi dengan bantuan Tools khusus di bidang network seperti BOSON, PACKET TRACERT, NETSIM, dan sebagainya, hal ini
dimaksudkan untuk melihat kinerja awal dari network yang akan dibangun dan sebagai bahan presentasi dan sharing dengan team work
lainnya. Namun karena keterbatasan perangkat lunak simulasi ini, banyak para networker’s yang hanya menggunakan alat Bantu tools
VISIO untuk membangun topology yang akan di design.
4 Implementation : di tahapan ini akan memakan waktu lebih lama dari
tahapan sebelumnya. Dalam implementasi networker’s akan menerapkan semua yang telah direncanakan dan di design sebelumnya. Implementasi
merupakan tahapan yang sangat menentukan dari berhasil atau gagalnya project yang akan dibangun dan ditahap inilah Team Work akan diuji
dilapangan untuk menyelesaikan masalah teknis dan non teknis.
5 Monitoring : setelah implementasi tahapan monitoring merupakan
tahapan yang penting, agar jaringan komputer dan komunikasi dapat berjalan sesuai dengan keinginan dan tujuan awal dari user pada tahap
awal analisis, maka perlu dilakukan kegiatan monitoring.
6 Management, di manajemen atau pengaturan, salah satu yang menjadi
perhatian khusus adalah masalah Policy, kebijakan perlu dibuat untuk membuat atau mengatur agar sistem yang telah dibangun dan berjalan
dengan baik dapat berlangsung lama dan unsur Reliability terjaga. Policy akan sangat tergantung dengan kebijakan level management dan
strategibisnis perusahaan tersebut. IT sebisa mungkin harus dapat mendukung atau alignment dengan strategi bisnis perusahaan.
2.16 Kebutuhan Pengembangan Internetworking GNDP