Analisa sistem dan perancangan .1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

82 4.3 Analisa sistem dan perancangan 4.3.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem jaringan PT. Mandiri Pratama Group masih menggunakan LAN standar dimana sistem LAN standart ini sudah tidak efisien lagi dengan kemajuan teknologi jaringan saat ini. Dalam melakukan komunikasi data dan akses data sering mengalami kendala diantaranya kemacetan jaringan sehingga data tersebut lama sampai ke tujuan dan bisa saja data tersebut gagal saat pengiriman berlangsung, ini disebabkan karena LAN standart memungkinkan data tersebar secara broadcast keseluruh jaringan, hal ini akan mengakibatkan mudahnya pengguna yang tidak dikenal unauthorized user untuk dapat mengakses semua bagian dari broadcast tersebut sehingga dari pada itu kinerja jaringan LAN itu sendiri menjadi lambat. Gambar 4.2 Analisa sistem yang berjalan di PT.Mandiri Pratama Group 83

4.3.2 Analisis Sistem Yang Akan Dikembangkan

Untuk mengatasi kendala yang ada pada sistem kinerja jaringan Lokal LAN pada PT. Mandiri Pratama Group, maka perlu dikembangkan sebuah Sistem jaringan standar ke dalam bentuk Virtual LAN. Dengan VLAN dapat memberikan kemudahan, fleksibilitas, serta sedikitnya biaya yang dikeluarkan untuk membangunnya. VLAN membuat jaringan yang besar lebih mudah untuk diatur manajemennya karena VLAN mampu melakukan konfigurasi secara terpusat terhadap peralatan yang ada pada lokasi yang terpisah. Dengan kemampuan VLAN untuk melakukan konfigurasi secara terpusat, maka sangat menguntungkan bagi pengembangan manajemen jaringan. Adapun cara kerja VLAN itu sendiri yaitu VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode tipe yang digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik menggunakan port, MAC addresses dsb. Semua informasi yang mengandung penandaan atau pengalamatan suatu VLAN tagging di simpan dalam suatu database tabel, jika penandaannya atau pengalamatan berdasarkan port yang digunakan maka database harus mengindikasikan port-port yang digunakan oleh VLAN. Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan switch atau bridge yang manageable atau yang bisa di atur. Switch atau bridge inilah yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan 84 konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua switch atau bridge memiliki informasi yang sama. Switch akan menentukan kemana data- data akan diteruskan dan sebagainya. atau dapat pula digunakan suatu software pengalamatan bridging software yang berfungsi mencatat atau menandai suatu VLAN beserta workstation yang didalamnya untuk menghubungkan antar VLAN dibutuhkan router. Gambar 4.3 analisa yang dikembangkan pada PT.Mandiri PratamaGroup Dengan VLAN manfaat yang dapat dirasakan diantaranya 1. Meningkatkan kinerja performa jaringan 2. Meningkatkan sistem keamanan jaringan 3. Dapat melakukan segmentasi jaringan Lokal dengan di kelompokan kedalam beberapa jaringan kecil sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 85

4.3.3 Perancangan Sistem

Setelah tahap analisis telah selesai dilakukan, proses selanjunya adalah perancangan. Tujuan dari perancangan sendiri yaitu memenuhi kebutuhan pengguna, selain itu perancangan juga memberikan gambaran yang jelas dan lengkap kepada Network Enginer. Tahap perancangan sendiri terdiri dari perancangan topologi yang digunakan dalam membangun jaringan VLAN. Sebelum di implementasikan akan dirancang terlebih dahulu dengan aplikasi simulator jaringan Packet Tracer 5.2 dari vendor Cisco. Topologi star pada konsep perancangan VLAN digunakan karena digunakan pada jaringan yang terdiri dari banyak PC dan membutuhkan penghubung yang banyak dan menggunakan beberapa switch yang berfungsi sebagai penguat dalam koneksi antar beberapa PC yang ada dan antar departement. Dan pada topologi ini menggunakan 1 buah router dan empat buah switch yang salah satu diantaranya switch central yang digunakan switch native yang menghubungkan antar switch. 86 Gambar 4.4 Topologi Diagram Star Topologi

BAB III METODOLOGI PENELITAN