16 4.
A act squence, mengacu pada bentuk ujaran dan isi ujaran. 5.
K keys, mengacu pada nada, cara, dan semangat dimana suatu pesan disampaikan dengan senang hati, serius, mengejek, bergurau.
6. I instrumentalities, mengacu pada jalur bahasa yang digunakan.
7. N norm of interaction and interpretation, mengacu pada tingkah laku
yang khas dan sikap yang berkaitan dengan peristiwa tutur. 8.
G genre, mengacu pada jenis penyampaian.
2.3 Tinjauan Pustaka
Berdasarkan tinjauan pustaka yang dilakukan, maka ada sejumlah sumber yang relevan untuk dikaji dalam penelitian ini, adapun sumber tersebut adalah
sebagai berikut : Wijana 2001 meneliti implikatur dalam wacana pojok. Dia
menyimpulkan tentang fakta bahwa sebuah tuturan khususnya tuturan yang yang diutarakan untuk maksud mengkritik, mengecam, memberikan cara-cara dengan
sopan, seperti halnya wacana pojok dikreasikan sedemikian rupa dengan tuturan- tuturan yang berimplikatur. Dalam hal ini kajian pragmatik harus memberikan
kepastian konteks agar semakin sempit atau terbatas kemungkinan implikatur yang dapat ditimbulkan oleh sebuah tuturan.
Dewana 2001, dalam skipsinya Pasangan Bersesuaian dalam Wacana Persidangan Analisis Implikatur Percakapan.
Dia menyimpulkan tentang penerapan prinsip kerja sama serta empat maksim percakapan pasangan
bersesuaian dalam wacana persidangan dan pola-pola pasangan bersesuaian yang terdapat pada analisis implikatur percakapan dalam wacana persidangan adalah
Universitas Sumatera Utara
17 pola panggilan-jawaban, pola permintaan pemersilahan-penerimaan, pola
permintaan informasi-pemberian, pola penawaran-penerimaan, pola penawaran- penolakan.
Anina 2006 meneliti tentang implikatur percakapan dalam wacana humor berbahasa indonesia. Dia menyimpulkan bahwa wacana humor berbahasa
indonesia memiliki karakteristik wujud lingual implikatur percakapan seperti kalimat deklaratif, interogatif, imperatif selain itu implikasi pragmatis implikatur
percakapan dalam wacana humor berbahasa indonesia memiliki fungsi menghibur, menyindir, memerintah dan mengejek.
Dari uraian di atas, penelitian terhadap pelanggaran prinsip kooperatif dengan menggunakan teori Grice yaitu prinsip kooperatif dan empat maksim
prinsip kerja sama masih sedikit. Oleh karena itu pada kesempatan ini akan diteliti bagaimana pelanggaran-pelanggaran prinsip kooperatif dalam wacana humor di
internet dan faktor-faktor yang mempengaruhi pelanggaran prinsip kooperatif dalam wacana humor di internet tersebut.
Universitas Sumatera Utara
18
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian
Lokasi adalah letak atau tempat.Yang menjadi lokasi penelitian penulis adalah warung internet RC-Net yang terdapat di Padang Bulan, Medan dengan
situs internet www.ketawa.com.
3.1.2 Waktu Penelitian
Penulis melakukan penelitian terhadap pelanggaran-pelanggaran prinsip kooperatif yang terdapat dalam humor di internet terhitung sejak tanggal 25 April
2009 sampai dengan 25 Mei 2009.
3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi
Populasi adalah sekelompok orang, benda atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel; suatu kumpulan yang memenuhi syarat tertentu yang
berkaitan dengan masalah penelitian Alwi,dkk 2003:889. Yang menjadi populasi penelitian ini adalah wacana humor Indonesia yang terdapat dalam situs internet.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sifat suatu kelompok yang lebih besar, bagian kecil yang mewakili kelompok atau
keseluruhan yang lebih besar; percontoh. Karena jumlah populasi di atas terlalu
Universitas Sumatera Utara